You are on page 1of 18

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat diberikan ilham untuk menyusun makalah ini. Terima kasih atas semua partisipasi semua pihak dalam membantu menyelesaikan makalah ini.Makalah ini merupakan hasil penelitian penelitian tentang Perang Ideologi dalam Suatu Negara. Makalah ini bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa idealisme dan mengetahui pentingnya ideologi dalam suatu negara. Dewasa ini, banyak perang ideologi yang terjadi secara langsung dan tidak langsung terjadi di dunia. Perang ideologi dapat menimbulkan ketaksaan antara pihak yang benar dan yang salah dalam arti yang sangat luas. Perang ideolgi sangat mempengaruhi pola pikir pemerintahan dalam suatu negara. Sebagai calon pakar bidang hukum, kita harus mengetahui permasalahan yang terjadi di dunia akibat dari perbedaan ideologi. Penulis sengaja menyusun makalah ini untuk membahas sekilas tentang pengertian dan contoh ideology yang berlaku dalam suatu negara. Penulis berharap agar kehadiran makalah ini dapat berguna dalam pembelajaran dan dapat memberikan konstribusi yang berarti dalam dunia pendidikan, khususnya dalam perkuliahan. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan karena pasti aka nada kesalahan yang tidak penulis sadari. Terima kasih atas semua partisipasi semua pihak dalam membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga kedepan penulis dapat menyusun makalah yang lebih sempurna dan lebih menarik lagi, baik dari segi isi maupun dari segi penyusunannya.

Wasssalam, Penulis

Bab I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Dewasa ini banyak ideologi yang berkembang di dunia. Hal tersebut mempengaruhi pemerintahan dan pola hidup masyarakat dalam negara tersebut. Bukan hanya itu, munculnya beragam ideologi yang berbeda juga menimbulkan pertentangan antar penganut paham ideologi yang berbeda tersebut yang kemudian dikenal dengan perang ideologi. Walaupun perang ideologi bukan berbentuk perang fisik, tapi perang ideologi lebih berbahaya dari pada perang fisik. Perbedaan ideologi yang mencolok dapat mengakibatkan perang fisik antar kelompok atau antar negara tertentu. Kehadiran makalah ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui contohcontoh perang ideologi yang ada di tingkat nasional dan internasional guna meningkatkan pemahaman pembaca tentang makna yang terkandung dalam ideologi.

2. Tujuan Penelitian 1) Mampu memahami makna ideologi. 2) Mampu menganalisis perbedaan ideologi dalam suatu negara. 3) Mengetahui penyebab perang ideologi 4) Mengetahui contoh-contoh perang ideology 5) Mampu memberi solusi untuk menghindari perang ideologi.

Bab II PEMBAHASAN

1. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata logi yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan idea disamakan artinya dengan citacita. Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu science of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis. Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepenti-ngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun

dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik.

Pelaksanaan Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah melainkan dengan pengaturan pelembagaan

(internalization), contohnya individualisme atau liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan sebagai sistem pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa. Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah kumpulan gagasan- gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri: 1) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan; 2) Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban. Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju citacitanya.Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen

(keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk

melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati dalam kehidupannya, baik dala kehidupan pribadi ataupun masyarakat. Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam

yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya. Pengertian yang demikian itu juga dapat dikembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa. Dari sumber lainnya juga dikatakan bahwa Ideologi itu Tertutup,Ideologi selalu menolak ideologi tertentu yang ingin menggerogotinya sehingga ideologi di luarnya dianggap haram. Ideologi Liberal memandang Ideologi Sosialis dan Ideologi Islam sebagai ideologi terlarang, pun begitu juga ideologi Sosialis menganggap ideologi liberalis dan ideologi Islam sebagai ideologi terlarang, sedangkan Ideologi Islam juga menolak ideoligi liberalis dan sosialis. Jika yang berkuasa adalah orang-orang Liberalis, maka yang disebut teroris adalah mereka penggerogot kekuasaan yaitu kalangan Sosialis dan Islam akan disebut teroris, Jika yg berkuasa adalah ber-Ideologi Sosialis, maka liberalis dan Islam adalah teroris, namun jika yg berkuasa ber-Ideologi Islam, maka Liberalis dan Sosialis-lah yang teroris. Di dunia Satu-satunya Ideologi yang terbuka adalah Pancasila. Jika yg berkuasa memiliki pemikiran liberalis, maka Pancasila menjadi beraroma liberalis, jika yang berkuasa memiliki pemikiran sosialis maka jadilah beraroma sosialis begitupun juga Islam. Semua bergantung siapa yang berkuasa. Disinilah letak keanehan ideologi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan sempat diagung-agungkan pada 32 tahun Orde baru dan akhirnya terpaksa Tumbang karena terlalu terbuka 2. Makna Perang Ideologi Perang merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan. Selain itu perang juga identik dengan kekerasan fisik. Tapi perang yang satu ini berbeda dengan perang-perang lainnya, yang lebih menonjolkan kekuatan fisik. Perang ini adalah Perang Ideologi. Dalam memaksakan tujuannya perang ideologi lebih

mengarah kepada perang pemikiran. Inilah masalah pelik yang sedang dialami oleh negara-negara yang mulai beranjak setelah sekian lama tertidur. Hal ini juga sedang dialami oleh Negara kita Tercinta Indonesia. Karena perang ideologi adalah perang pemikiran maka, dampaknya pun tidak langsung terasa. Perang ideologi lebih mengacu pada upaya pemecah belahan suatu negara melalui rakyat, dari negara itu sendiri, dengan kata lain perang ideologi berarti upaya pemecah belahan bangsa. Di Indonesia sendiri hal ini sudah mulai tampak, contohnya adalah timbulnya beragam konflik, mulai dari antar pelajar, antar masyarakat, antar suku, bahkan yang lebih memalukan lagi Antar Anggota Dewan!!! Kalau ini terus berlanjut, gak menutup kemungkinan bahwa di masa depan nanti bangsa kita akan terpecah belah. Padahal negara ini mempunyai beragam suku bangsa dengan berbagai budayanya. Inilah salah satu hal yang membuat Indonesia kaya dimata dunia. Dari Kamus Wikipedia, ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata tersebut diciptakan Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan sains tentang ide. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, cara memandang segala sesuatu, akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau serangkaian ide yang dikemukakan kelas masyarakat dominan walaupun minoritas masyarakat yang mayoritas. Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai aqidah aqliyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) plus aqidah naqliyah yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Di sini akidah ialah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan. kepada seluruh anggota

Dari definisi di atas, sesuatu bisa disebut ideologi jika memiliki dua syarat, yakni: 1. Ide yang meliputi aqidah aqliyah dan aqidah naqliyah yang keduanya memberi jalan dan aturan bagi kehidupan dan masalah kehidupan. Jadi,

ideologi harus unik karena harus bisa memecahkan problematika kehidupan. 2. Metode yang meliputi metode penerapan, penjagaan, dan penyebarluasan ideologi.

Jadi, ideologi harus khas karena harus disebarluaskan ke luar wilayah lahirnya ideologi itu. Jadi, suatu ideologi bukan semata berupa pemikiran teoretis seperti filsafat, melainkan dapat dijelmakan secara operasional dalam kehidupan. Menurut definisi kedua tersebut, apabila sesuatu tidak memiliki dua hal di atas, maka tidak bisa disebut ideologi, melainkan sekedar paham. Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan

menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan. Hakikat perang ideologi dalam konteks perang melawan terorisme seperti dimaksud AS dan sekutunya, termasuk di dalamnya aktor-aktor individu yang ada di Indonesia, dapat diartikan menjadi tiga hal yaitu: 1. perang terhadap sistem keyakinan, jalan hidup, dan sistem kehidupan; 2. perang terhadap pelaksanan dan penyebarluasan dari kosep-konsep pemikiran yang bersumber dari sistem keyakinan hidup; 3. pemusnahan terhadap kelompok/individu yang melaksanakan dan memiliki pemikiran/ideologi yang bertentangan dengan ideologi dan kepentingan AS dan sekutunya. 3. Makna perang ideologi menurut Islam Menurut Islam perang ideologi atau Ghazwul Fikri merupakan salah satu metode yang diciptakan oleh dunia Barat untuk menghancurkan umat Islam. Ide ini diciptakan pasca Perang Salib dimana pertempuran yang berlangsung selama tiga abad tidak pernah menghasilkan satupun kemenangan di pihak Eropa, jika tidak dikatakan menderita kekalahan.

Pasca Perang Salib, para sarjana dan pemikir Barat menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kemenangan kaum muslimin. Hasilnya adalah, kedekatan umat Islam terhadap Al-Quran menjadi kekuatan besar bagi umat Islam yang tidak pernah surut melakukan perlawanan terhadap kaum penjajah. Berdasarkan hal ini, para orientalis (spesialis Barat di dunia Timur / Islam) merumuskan ide, bahwa cara yang paling efektif untuk menghancurkan dan menyerang umat Islam adalah dengan menjauhkan umat dari Al-Quran dan Islam itu sendiri. 4. Islam Ditengah Perang Ideologi Menurut beberapa sejarawan, Perang Salib berakhir pada akhir abad ke-13. Sedangkan sejarawan lain menyatakan bahwa perang tersebut sebenarnya masih berlanjut sampai hari ini. Ketika Alfonso de Albuquerque dari Portugal menganeksasi Malaka pada abad ke 16, ia berkata: Kami sekarang dapat memotong Islam dari Barat dengan menghancurkan Andalusia dan dari Timur dengan menghancurkan pemerintahan Islam di Malaka. Oleh karenanya, kami jamin bahwa Islam tidak akan bisa bergerak lagi karena kita telah menjepitnya dari Barat dan Timur. Perang Salib membawa penderitaan dan kerugian bagi kedua belah pihak. Namun, Eropa memperoleh sisi positif dengan membawa kembali berbagai ilmu pengetahuan dan budaya baru untuk negara mereka. Sementara itu, untuk umat Islam sama sekali tidak ada sisi positif yang bisa diambil dari kedatangan pasukan Tentara Salib selain penderitaan dan pengetahuan bahwa kaum Frank (tentara Salib) adalah orang yang sangat biadab. Seorang penulis Barat menulis : Perang Salib merupakan bagian dari sejarah yang terlalu gila dalam peradaban kemanusiaan. Orang-orang Kristen mencoba untuk menyerang kaum muslimin dalam gelombang penyerangan selama hampir tiga ratus tahun sampai akhirnya, berkat keuletan dari umat Islam, mereka menghadapi kekalahan akibat kelelahan dan putus asa. Seluruh Eropa secara konstan kekurangan laki-laki, energi dan dana, serta mengalami kebangkrutan sosial, jika tidak dikatakan kehancuran total.

Jutaan orang tewas dalam medan perang, sedangkan bahaya kelaparan, penyakit dan segala macam bencana berkecamuk membayangi wajah malu pasukan Tentara Salib. Dunia Kristen Barat pada waktu itu nyata-nyata didorong ke arah fanatisme buta beragama oleh Peter The Hermit dan para pengikutnya untuk tujuan merebut tanah Palestina dari tangan kaum muslimin. Bahwa menurut Gustav Lebon, Tidak ada hal yang baik pada Tentara Salib yang dapat dipelajari oleh kaum muslim. Mereka bermoral bejat. Mereka menghancurkan baik teman maupun musuh, serta menyembelih keduanya tanpa belas kasihan. Hal ini tidak mengherankan mengingat bahwa secara umum pasukan Tentara Salib itu terdiri dari para lelaki jahat pengangguran dan perampok. Tidak ada yang bisa diharapkan dari pasukan Tentara Salib kecuali penjarahan dan pembunuhan orang-orang tak bersalah, serta pelanggaran kehormatan. Sementara itu, Michael Hart dalam bukunya 100 Figures, mengatakan: Namun demikian, perlu untuk disebutkan bahwa Perang Salib membawa Eropa dan Bizantium lebih dekat dengan budaya Islam yang pada waktu itu lebih maju dibandingkan dengan budaya Eropa. Hubungan ini telah membuka jalan menuju masa Renaissance yang pada gilirannya adalah menghidupkan perkembangan budaya Eropa. 5. Sejarah Perang ideologi yang dilakukan oleh Amerika serikat 1.Kepentingan ekonomi-politik Setelah Perang Dunia II berakhir, dunia memasuki era Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Pada era ini, ada perlombaan persenjataan, perebutan pengaruh ideologi, dan peningkatan fungsi spionase (mata-mata/intrik intelijen) tanpa ada perang konvensional terbuka. Upaya lain yang tak kalah pentingnya adalah melalui tekanan ekonomi, pergerakan diplomatik, propaganda, dan bahkan pembunuhan. Pada era Perang Dingin ini, kemampuan AS memanipulasi negara-negara Islam dan kelompok-kelompok Islam di dunia untuk berada di

pihak mereka dengan masuk dan menyusup serta memberikan simpati-simpati palsu yang pada dasarnya hanya menguntungkan kepentingan negara mereka sendiri pada akhirnya mampu mengalahkan ideologi komunis Uni Soviet dan kroninya. Kepandaian kaum kapitalis pimpinan AS dalam membaca dan mempengaruhi berbagai aliran dan kelompok Islam yang secara tegas dan nyata menentang ideologi komunis memberikan keleluasaan kepada kaum kapitalis liberal untuk memperalat umat Islam dan negara-negara Islam sebagai ujung tombak melawan kaum komunis. Setelah berakhirnya era Perang Dingin, dunia bipolar berubah menjadi unipolar. Pada masa ini terjadi transformasi radikal dalam tata hubungan Timur-Barat dan Barat-Islam. Berbagai bentuk keterbatasan AS membuat mereka memutar otak untuk dapat mempengaruhi dan memenangkan dominasi atas dunia. Maka metode yang efektif dan efisien untuk memenangkan dominasi ini adalah jalan propaganda. Kerajaan ekonomi dunia yang dikuasai oleh AS tetap eksis dan bertahan dengan segala keterbatasan sumber daya alam yang mereka miliki. Filsafat ekonomi-politik neoliberalisme memandang manusia beserta seluruh aspeknya semata-mata sebagai homo economicus dan menetapkannya sebagai satu-satunya model yang mendasari tindakan relasi manusia. Di antara propaganda mereka adalah senjata pemusnah massal yang dapat membahayakan dunia. Dengan alasan itu AS menginvasi Irak. Setelah Irak takluk, AS melakukan propaganda lanjutan dengan cara membayar dan menyogok koran-koran Irak melalui perusahaan Lincoln Group agar memberitakan bahwa pihaknya yang telah menjatuhkan kelompok-kelompok perlawan di Irak dan keberhasilan AS membangun kembali Irak. Lusinan artikel ditulis militer dan Departemen Pertahanan AS yang kemudian dipaksakan dimuat di koran-koran Irak sebagaimana diungkap Los Angeles Time seperti dilansir Sydney Morning Herald. Propaganda yang akhir-akhir ini sering didengungkan AS dan kroninya adalah terorisme. Dibalik isu itu, sebenarnya tersembunyi ketakutan besar yaitu

bangkitnya kekuatan khilafah Islam dan kekuatan ekonomi Cina dan India. Propaganda untuk menghambat bahkan menutupi perjuangan umat Islam semakin tampak jelas. Berbagai pemikiran tentang konsep Barat terhadap pandangan-pandangan Islam muncul. Ideologi Islam pun selalu dipertentangkan dengan berbagai pemikiran kapitalis liberal mereka. Modus operandi ideologi yang digunakan untuk melemahkan lawan ideologi AS dan sekutunya adalah unifikasi dan fragmentasi. Yang pertama adalah menempatkan bahwa seolah-olah kaum kapitalis liberal beserta seluruh ideologinya adalah yang benar dan membawa misi Tuhan serta wajib disebarluaskan. Juga menempatkan ideologi selain kapitalisme liberal sebagai sebuah sistem yang jahat, kejam, tidak berperikemanusiaan, diktator, dan pengikut setan. Hal itulah yang menjelaskan mengapa AS selalu memasukkan Irak dan Afghanistan sebelum diinvasi dan Iran ke dalam poros setan. Hal ini pula yang menjawab mengapa George Walker Bush mengatakan Tuhan berbisik dan menyuruhnya berperang di Afghanistan dan Irak untuk mengakhiri tirani dan kediktatoran.Modus operandi yang kedua adalah dengan memecah belah umat Islam sehingga muncullah kelompok-kelompok Islam dengan julukan moderat, liberal, kultural, radikal, fundamentalis dan sebagainya. Kelompok-kelompok Islam yang mendukung dan mengusung ideologi kapitalis liberal dimunculkan sebagai Islam yang benar, Islam yang sesungguhnya, dan Islam demokratis. 2.Corporatocracy Dalam soal demokrasi ini ada fakta menarik yang perlu kita lihat sebagai contoh hipokrasi AS. Daniel Pipes, salah seorang arsitek perang Irak dan juru kampanye baru tentang demokrasi di Timur Tengah, mengatakan,Amerika harus memperlambat proses demokrasi untuk mencegah pemerintahan Islam berkuasa di negara-negara Arab. AS khawatir jalan demokrasi akan membawa kemenangan bagi partai-partai Islam dan kekuatan Islam di Timur Tengah. Karena itu, AS lebih memilih

menghentikan laju demokrasi yang akan memberikan kemenangan partai-partai Islam daripada menghormati demokrasi yang mereka agung-agungkan. Rupanya, demokrasi bagi AS adalah demokrasi yang mendukung keberadaan sistem kapitalisme-liberal mereka. Di luar itu, jangan harap AS menganggap sebuah sistem sebagai sistem demokratis. John Perkins dalam bukunya Confession of an Economic Hit Man menyebut dengan tepat istilahnya sebagai corporatocracy. Yaitu demokrasi yang menjadi penopang kekuasaan perusahaan-perusahaan AS untuk menghisap kekayaan negara-negara seperti Indonesia dan menindas mayoritas umat. 6. Perang ideologi antara Amerika serikat dengan negara negara Islam We killed the man but not the ideology (kita membunuh orang namun bukan ideologinya), ujar Tom Ridge ketika merespon kematian Osama bin Ladin (The Washington Times; 5/5/2011). Tom Ridge bukanlah orang sembarangan, dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat. Menurutnya Islamisme mengancam Amerika karena ideologi Islam bertentangan dengan nilai-nilai liberal Barat seperti pemerintah demokrasi, liberalisme

pemikiran dan berkeyakinan, dan kapitalisme. Inilah menurutnya yang terjadi saat ini antara Islam dan Barat, perang pemikiran. Way of life (pandangan hidup) Islam dan Amerika , menurut Ridge tidak bisa damai. Ridge berbicara tentang itu pada pada saat peluncuran sebuah inisiatif baru, World Almanac Islamisme, yang dikembangkan oleh American Foreign Policy Council di Washington. The Almanak adalah sumber daya komprehensif yang dirancang untuk melacak kenaikan atau penurunan Islam radikal di tingkat nasional, regional dan global. Ini adalah sumber online informasi bagi pengambil kebijakan, cendekiawan dan siapapun yang tertarik dengan perkembangan gerakan Islam . Islamisme merupakan sebutan yang sering digunakan untuk Islam politik yang memperjuangkan ideologi Islam, yang ingin menerapkan syariah Islam secara total dalam aspek kehidupan. hidup berdampingan secara

Pernyataan tentang perang pemikiran (ideologi) antara Islam dan Barat, seperti ini bukanlah pertama kali disampaikan oleh elit-elit politik maupun cendikiawan Barat. Dalam The Clash of Civilization (1996) Huntington menyatakan, Bagi Barat, yang menjadi musuh utama bukanlah fundamentalisme Islam, tapi Islam itu sendiri. Senada dengan itu Henry Kissinger, politisi senior Amerika dan mantan asisten Presiden AS untuk urusan Keamanan Nasional 1969-1975 pada 2004 di Koran Hindustan Times menyatakanapa yang dinamakan terorisme di Amerika, tapi sebenarnya adalah kebangkitan Islam radikal terhadap dunia sekular dan terhadap dunia yang demokratis, atas nama pendirian kembali semacam Kekhalifahan Yang menarik, para politisi dan cendikiawan Barat , khawatir terhadap Islam, karena mereka benar-benar menyadari, bahwa Islam bukanlah sekedar agama ritual tapi juga politik. Mereka paham , ajaran Islam meliputi segala aspek kehidupan, dan sekaligus merupakan negara yang ideologis yang disebut Khilafah. Mereka juga secara terang-terangan menyatakan Ideologi dan nilainilai Barat yang sekuler dan liberal bertentangan dengan Islam dan tidak bisa hidup berdampingan. Sebaliknya, masih ada , yang disebut-sebut intelektual dan ulama dari umat Islam sendiri, yang menyatakan Islam tidak mengatur masalah politik, Islam bukanlah ideologi, atau menyatakan tidak ada negara dalam Islam. Karena itu yang menjadi musuh bagi peradaban Barat , bukan hanya gerakangerakan jihadis , tapi juga gerakan Islam politik yang ingin menerapkan syariah Islam dan Khilafah. Bahkan tegaknya syariah dan Khilafah-lah yang paling ditakuti oleh Barat. Karena akan mempersatukan umat Islam diseluruh dunia, membebaskan umat dari belenggu nasionalisme yang melemahkan umat, menghentikan penjajahan Barat. Tidak mengherankan kalau Barat tidak akan pernah bernegoisasi dan mentoleransi pendirian Khilafah dan syariah, seperti yang dinyatakan Charles Clarke saat menjadi menteri dalam negeri Inggris (6/10/2005) di Heritage Foundation: there can be no negotiation about the recreation of the Caliphate. There can be no

negotiation about the imposition of Shariah law Berbagai carapun mereka lakukan untuk menghentikan tegaknya Khilafah dan syariah . Seperti membangun citra negatif dengan mengkaitkan perjuangan khilafah dengan terorisme. Seperti yang mereka tuduhkan kepada Hizbut Tahrir, meskipun Hizbut Tahrir merupakan gerakan yang tidak menempuh jalan kekerasaan (non violance) untuk menegakkan Khilafah. Meskipun tidak ada bukti sama sekali tentang itu. Khilafah juga dicitrakan sebagai sistem yang buruk, zaman batu, penuh darah. Mereka lakukan dengan cara mengambil beberapa peristiwa kelam dalam sejarah. Sementara sejarah peradaban emas Khilafah yang diakui dunia selama 13 abad yang panjang , nyaris tidak disinggung. Mereka juga pura-pura tidak tahu atau tidak mau tahu, beberapa sejarah kelam khilafah merupakan penyimpangan dari syariah Islam , bukan disebabkan penerapan syariah Islam itu sendiri. Sembari menutup mata akan peradaban kapitalisme yang rusak saat ini, dengan pembantaian masal yang dilakukan Amerika dan sekutu Baratnya atas nama menegakkan demokrasi dan memerangi terorisme. Menutup mata akan berbagai persoalan dunia seperti kemiskinan, kesenjangan antara negara maju dan dunia ketiga, krisis spritual, depresi sosial, yang muncul akibat penerapan ideologi Kapitalisme. Untuk itu Barat mengeluarkan dana yang besar untuk membayar pemikir-pemikir liberal yang mereka didik dan mereka besarkan , untuk melakukan proyek deradikalisasi dengan tujuan menyesatkan atau mengaburkan ajaran Islam yang mulia terutama ide syariah,khilafah dan jihad. Mereka menafsirkan ajaran Islam dengan pradigma liberal agar tunduk kepada kepentingan penjajahan Barat. Barat juga menggunakan penguasa-pengusa negeri Islam yang menjadi boneka mereka untuk menghalangi tegaknya syariah Islam. Membunuh , memenjarakan, menyiksa, para aktifis Islam yang memperjuangkan syariah Islam. Seperti yang dilakukan para tiran seperti Husni Mubarak (Mesir), Zainal Abidin bin Ali (Tunisia), Suharto (Indonesia), atau pun rezim keji Assad di Suriah.

Meski bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan HAM yang mereka usung, tetap saja penguasa-penguasa bengis ini mereka dukung ,karena ketakutan yang sangat besar terhadap tegaknya syariah dan Khilafah. Mereka pun pura-pura menjatuhkan penguasa bengis ini dan menendangnya , tatkala mereka tidak lagi bermanfaat sebagai boneka. Lantas, segera mencari penguasa boneka baru dengan tugas yang sama. Akan tetapi kebangkitan Islam, tegaknya syariah dan Khilafah tidak akan bisa dibendung oleh siapapun. Barat Penjajah kafir dan antek-anteknya para penguasa dunia Islam yang bengis lupa, bahwa mereka berhadapan dengan ideologi shohih yang berasal dari Allah SWT yang Maha Kuasa. Mereka juga berhadapan dengan para aktifis Islam yang ikhlas, rela berkorban apa saja bahkan nyawa sekalipun untuk tegaknya syariah Islam. Para pejuang yang tidak menginginkan harta dan kedudukan dunia , tapi surga-Nya Allah SWT. Tindakan keji apapun yang dilakukan oleh Barat dan sekutu-sekutunya , tidak akan pernah menghentikan perjuangan umat Islam. Bahkan tindakan keji mereka itu akan menjadi api yang membakar gelora perjuangan lebih besar dan lebih besar lagi. Di sisi lain peradaban Barat semakin terburuk dan menjelang ajal kematiannya. Karena bertentangan dengan akal sehat,nilai-nilai kemanusian sejati, dan menolak ajaran Allah SWT. Firman Allah SWT : Telah nyata kebencian dari mulut mereka, apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi (Ali Imron: 118) Dalam konteks perang ideologi dan memapankan kepentingan ekonomi politik AS ini pula, upaya untuk mengubah kurikulum pesantren yang didanai AS sebesar 157 juta dolar AS, menjadi hal yang patut diwaspadai. Karena perang ideologi tersebut telah secara jelas menempatkan para pejabat dan sebagian kelompok elite di Indonesia menjadi sekutu AS, baik secara sukarela maupun karena terpaksa. Penghembusan isu teroris ini selalu mendominasi seluruh kegiatan umat Islam. Hal ini dilakukan agar setiap kegiatan umat Islam dapat dibatasi, sehingga prinsip

kapitalisme dan liberalisme yang dianut AS dapat semakin leluasa merasuk ke negara-negara Islam. Karena tidak adanya kontrol secara sistematis dari para pemuka agama Islam, dengan mudah AS menguasai umat Islam terutama di Indonesia. Dengan demikian, AS dengan mudah mempertahankan kerajaan ekonomi-nya yang menggunakan sistem jahiliyah dan zalim. Melakukan perlawanan terhadap sistem yang jahil dan zalim secara membabi buta dengan menebar bom di mana-mana tidak menyelesaikan masalah, malah justru merugikan umat dan negara-negara ketiga secara keseluruhan. Bukankah sistem jahiliyah dan zalim menghendaki kita terjebak dalam kesesatan sehingga gampang digiring ke jurang kehancuran dan ladang pembantaian? Perlawanan terhadap sistem jahiliyah dan zalim harus dilakukan melalui pemikiran yang konsepsional dan melalui tindakan yang strategis, agar tidak menjatuhkan korban sia-sia dan mubazir.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

1)

Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.

2) 3)

Perang ideologi adalah pertentangan antar ideologi yang berbeda. Perang ideologi lebih mengarah kepada perang pemikiran dan bukan perang fisik.

4) 5)

Perang ideology menyebabkan perang fisik yang berkelanjutan. Perbedaan ideologi dapat menimbulkan kekacauan dalam segala bidang.

6) 7)

Peperangan pada dasarnya didasari oleh perbedaan ideologi. Ideologi yang berlaku di Indonesia adalah ideologi Pancasila.

2. Saran 1) Sebagai generasi muda seharusnya kita memahami makna ideology secara mendalam agar ideology kita tetap terjaga dan tidak dipengaruhi oleh ideology yang bertentangan dengan Pancasila. 2) Ideologi perlu ditanamkan sejak dini dalam pola pikir pelajar dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. 3) Perbedaan ideology harus diketahui semenjak dini guna mengantisipasi masuknya ideology yang bertentangan dengan Pancasila.

Daftar Pustaka

http//:google.com/perang ideology dalam suatu negara.dowload senin,3 oktober 2011,20.23 WIB http//:Wikipedia.com/Arti perang ideology.download senin 3 oktober 2011,20.28 WIB http//:Wikipedia.com/contoh sejarah perang ideology.Dowload senin 3 oktober 2011,20.30 WIB http//:dakwahummmat.blogspot.com/Islam ditengah perang ideology.Download senin 3 oktober 2011,20.33 WIB http//:Mediaumat.com/Perang ideologi menurut Islam.Download selasa,4 oktober 2011,11.03 WIB

You might also like