You are on page 1of 21

A.

PRINSIP KERJA Prinsip Kerja Gokart memiliki prinsip kerja yang utama adalah menggunakan penggerak utama motor bensin ( motor tempel ). Transmisi gokart menggunakan gear box sebagai perubah kecepatan,dengan menggunakan rantai sebagai penerus daya putaran ke poros roda belakang. Perantara untuk memindahkan daya digunakan rantai. Untuk sistem break menggunakan rem cakram yang di pasang pada poros utama sebelah kanan, sebelah kiri digunakan untuk bagian transmisi. Sedangkan untuk sistem kemudi menggunakan sistem langsung karena poros setir langsung memutar terot tanpa menggunakan perantara roda gigi. Sistem gas kita menggunakan sistem pijakan. KOMPONEN Komponen Utama Gokart Sama seperti produk lainnya yang diproduksi, gokart juga memiliki komponen-komponen utama yang menyusun spesifikasinya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Komponenkomponen yang menyusun gokart ini cukup sederhana, adapun komponen-komponen utama gokart adalah :         Motor penggerak Krangka utama Poros utama/belakang Gear box Rem cakram (foot break) Poros depan Terot Poros setir

1. Motor Penggerak Motor penggerak yang digunakan pada gokart ini adalah motor bensin. Motor bensin adalah motor dengan penyalaan busi yang menggunakan bahan bakar bensin. Motor bensin ini bekerja dengan torak bolak-balik (naik turun) pada motor gerak. Motor ini juga bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada teknik mobil.

2. Rangka Utama Rangka utama adalah bagian yang berfungsi untuk tempat dudukan mesin yang di topang oleh 4 buah roda. Rangka ini terbuat dari pipa segiempat dengan ukuran 38 mm x 38 mm dengan ketebalan 3mm. Pembuatan rangka dipotong-potong sesuai dengan ukuran pada gambar dan disambung dengna menggunakan las listrik. 3. Poros Utama atau Belakang Poros utama adalah bagian yang penting dari suatu desain gorakt. Poros ini berfungsi sebagai penopang roda, cakram dan gear. Bagian poros ini dibuat dengan cara dibubut dan difrais. Pengerjaan pada mesin bubut meliputi pengerjaan bubut bertingkat dan pembuatan ulir. Sedangkan pengerjaan frais meliputi pengerjaan alur sepi yang digunakan sebagai pengunci cakram dan gear. Pada saat proses pengerjaan alur sepi kita harus melihat tabel, karena itu pengerjaan ini ada standarisasinya. Pada bagin poros ini digunakan bahan ST 60, dimana bahan tersebut sudah memenuhi kriteria dalam masalah kekuatan bahan. Dan salah satu kendala dalam pengerjaan poros ini adalah masalah kelurusan sehingga butuh waktu dalam pengerjaannya. 4. Gear Box Fungsi dari gear box adalah sebagai perantara antara putaran mesin dengan putaran poros roda belakang. Karena mesin yang digunakan memiliki putaran yang konstan maka perlu diberikan gear box sebagai penerus driven dengan driver. 5. Rem Cakram Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan cara menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada rodan kendaraan. Untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem ke cakram. Rem jenis ini juga digunakan pada kerta api, sepeda motor dan sepeda. Pada mobil balap bahan yang dinakan biasanya dari keramik agar lebih tahan terhadap pasan yang ditimbulkan selama proses pengereman. Fungsi rem adalah selain untuk memperlambat laju kendaraan juga untuk menghentikan laju kendaraan. Pengereman yang dilakukan dengan keras akan mengakibatkan penguncian terhadap roda ini tentu saja bisa menimbulkan bahaya. Dibandingkan roda depan, roda belakang dilengkapi dengan rem cakram.

6. Poros Roda Poros depan termasuk dalam jenis poros gandar. Gandar ialah poros yang tidak mendapatkan beban puntir bahkan poros ini tidak berputar sama sekali. Poros depan atau gandar pada gokart ini hanya mendapatkan beban lentur dari berat seluruh gokart. Poros depan ini tidak terlalu

panjang dan diikat dengan menggunakan mur. Pemasangan poros ini harus diperhatikan kelurusan dua poros tersebut, karena jika pemasangan poros ini tidak lurus maka akan terjadi ketidakseimbangan (not balance) antara kedua roda tersebut. Dan dapat dipastikan gokart tidak akan berjalan sempurna. 7. Terot Setir Merupakan salah satu bagian yang penting bagi gokart. Karena tanpa terot setir tidak dapat dikemudikan dengan mudah. Terot setir ini merupakan aplikasi sederhana dari mobil pada umumnya. Pengaturan sudut terot antara setir dengan bagian yang langsung menggerakkan/berhubungan dengan roda harus diusahakan sebesar mungkin atau mendekati lurus agar setir mudah digerakkkan/tidak berat saat belok. 8. Poros Setir Poros Setir adalah bagian utama dari gokart yang berfungsi untuk membantu dalam system kemudi dari gokart. Poros setir memiliki prinsip kerja sebagai penerus untuk menggerakan terot.

B. PERHITUNGAN KEKUATAN BAHAN Perhitungan Kekuatan Bahan

1.Perhitungan Pengelasan Menghitung tebal pengelesan untuk keseluruhan dari gokart : Gaya yang diterima untuk bahan ST 37 :

=A.t

= 2,5 cm . 1400 kgf / cm

= 3500 kgF

Jika gaya yang dibebankan pada las lasan, maka perhitungan tebal pengelasan adalah :

=A.t

3500

= A . 0,85 . 1400 kgF / cm

3500

= A . 1190

= 2,94 cm

Panjang las adalah (

=2(p+

= 2 ( 5 + 0,5 ) = 11 cm

Luas penampang ( A ) , maka tebal ( a) pengelasan adalah :

A 2,94

=a. =

a = 2,7 mm

= 0,27 cm

Jadi tebal pengelasan secara keseluruhan di ambil 2,7 mm

2.Perhitungan Tebal Pengelasan Untuk Rangka Gokart Perhitungan momen yang terjadi pada rangka dan gaya yang bekerja

Diket

: pipa

37 mm, t = 3mm

= 1400 kg/cm ( dt )

Ditanya

: Momen bengkok yang bekerja ?

Gaya yang terjadi pada rangka ?

Jawab

a. Gaya pada rangka

=A.t

= 13.69 . 1400

= 19160 kg

b. Tinggi las lasan ( a )

Tegangan ijin geser ijin (dg) = 0,75 d ( tegangan tarik ijin ), karena a = 0

=A.t

19160

= A . 0,75 . 1400

= 18,25 cm

Luas penampang adalah :

=a.

Dimana I adalah :

= 4 x sisi pipa segi empat

= 4 x 2,7 mm

= 14,28 mm

Menghitung tebal las lasan : A =a.

18,25 cm

= a . 14,8 cm

= 19160 / 1050

= 1,2 cm

= 12 mm

jadi tebal pengelasan untuk rangka adalah = 12 mm

3.Perhitungan Torsi Motor: N = 5,5 PK(Daya)

MP MP MP

= 5,5 / 1150 rpm x 71620

= 393910 / 1150

= 342,430 kg cm

4.Perhitungan Momen Puntir Pada Stir Kekuatan maksimal untuk membelokan 15kg , dan diameter stir dalaah 35 cm maka :

f = 15kg

l = l (diameter stir) 35cm

mp = f x l

mp = 15 x 35

mp = 525 kg cm

5.Perhitungan Beban Yang Diterima Ban Jumlah ban = 4

Berat gokart + pengendara

200kg

= 50 kg jadi beban yang diterima masing-masing ban adalah 50 kg.

C. Anggaran Biaya 1. Harga Bahan

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

NAMA BAHAN Gear Box Bearing Tiner Super pelat 3.5 mm Assental cakram master Cat Foxy Dempul Per kabel gas Stir mur dan baut stir M6 mur dan baut M12 Amplas lain lain

SATUAN Buah Buah Liter Kg Batang Buah Liter Liter Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah

JUMLAH 1 12 5 10 2 1 2 1 3 3 1 1 6 4 10

HARGA Rp. 1.500.000,Rp. 300.000,Rp. 50.000,Rp. 100.000,Rp. 70.000,Rp. 30.000,Rp. 70.000,Rp. 28.000,Rp. 25.000,Rp. 15.000,Rp. 10.000,Rp. 40.000,Rp. 8.000,Rp. 6.000,Rp.60.000,Rp. 200.000,-

Jumlah harga bahan

: Rp. 2.512.000,-

2. Harga Penggunaan Alat NO NAMA ALAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Mesin bubut meisn bor mesin las gerinda tangan gerinda potong bor tangan perkakas tangan perkakas potong batu gerinda potong Elektroda Kompresor gunting pelat Blander

HARGA Rp. 60.000,Rp. 30.000,Rp. 80.000,Rp. 15.000,Rp. 15.000,Rp. 10.000,Rp. 15.000,Rp.15.000,Rp. 30.000,Rp. 100.000,Rp. 20.000,Rp. 5.000,Rp .30.000,-

Jumlah harga penggunaan alat 3.Perhitungan Biaya Pemakaian Listrik 1. Mesin Bubut T = Waktu yang dibutuhkan = 42 jam

= Rp. 425.000,00

= Tegangan listrik = 380V

= Arus pada mesin bubut = 10 A

= Energi ?

=T.I.V

= 42 . 10 . 380

= 159.600 watt = 159,6 kwh

Biaya pemakaian = 159,6 x Rp 300 = Rp 47.880,-

2.Mesin Frais T = Waktu yang dibutuhkan = 6 jam

= Tegangan listrik = 380V

= Arus pada mesin frais = 10 A

=T.I.V

= 6 . 10 . 380

= 22.800 watt = 22,8 kwh

Biaya pemakaian = 22,8 x Rp 300 = Rp 6.840,-

3.Las Listrik T = Waktu yang dibutuhkan = 35 jam

= Tegangan listrik = 220V

= Arus pad alas listrik = 80 A

= Energi ?

=T.I.V

= 35 . 80 . 220

= 616.000 watt = 616 kwh

Biaya pemakaian = 616 x Rp 300 = Rp 184.800,4.Gerinda Tangan T = Waktu yang dibutuhkan = 10 jam

= Tegangan listrik = 220V

= Arus pada gerinda tangan = 6 A

= Energi ?

=T.I.V

= 10 . 6 . 220

= 13.200 watt = 13,2 kwh

Biaya pemakaian = 13,2 x Rp 300 = Rp 3.960,-

Total biaya pemakaian listrik :

47.800 + 6.840 + 184.800 + 3.960 = Rp 243,400,Jumlah harga penggunaan alat Tenaga kerja 600.000,Biaya listrik 243.400,Keuntungan 20 % : Rp. : Rp. 425.000,: Rp.

20% X ( Rp. 2.512.000 + Rp.425.000 + Rp.600.000 + 243400) = Rp. 756.000 Harga jual 4.536.000,: Rp.

D. POROS UTAMA Pembuatan poros utama 1. Alat yang digunakan dan bahan yang digunakan : Bahan yang digunakan adalah ST 60 dengan diameter 1 dengan panjang 110 mm, dan alat yang digunakan adalah : Mesin bubut
 Mesin frais  Pahat rata kanan

 Pahat ulir metris  Center bor  Jangka sorong  Pahat alus spi

2 Proses pengerjaan : 1. a) Mempersiapkan bahan dan semua alat serta mesin yang akan digunakan. b) Memasang benda pada ragum, dan seting pahat setinggi senter. c) Kedua ujung benda di facing dan di buat lubang center. d) Melepas benda kerja kemudian benda dicekam sepanjang mungkin, cekam harus dilepas dan diganti plat pembawa karena benda yang dibubut panjang. e) Menopang benda kerja dengan plat pembawa dan center putar. f) Membubut rata benda kerja sepanjang bendanya dengan diameter 32 mm, pada saat membubut panjang harus ditopang dengan kacamata pembawa, karena benda yang dikerjakan sangat panjang. g) Setelah benda terbubut rata semua kemudian benda dicekam sepanjang 450 mm dan topang dengan center. h) Membubut rata sepanjang 390 mm dari ujung benda kerja, dengan diameter 1. i) Kemudian membubut diameter 20 mm dengan panjang sejauh 120 mm dari ujung benda kerja. j) Membalik benda kerja, cekam benda kerja sepanjang 450 mm dan ditopang dengan center. k) Membubut rata hingga diameter 1 dengan panjang 390 mm dari ujung benda kerja.

l) Membubut rata dengan panjang 120 mm dari ujung benda kerja dengan diameter 20 mm. m) Kemudian ujung benda kerja diulir M20 dengan kisar 2,5 sepanjang 30 mm dari ujung benda kerja. n) Membalik benda kerja kemudian ulir benda kerja dengan ukuran ulir M20 dengan kisar 2,5 sepanjang 30 mm dari ujung benda kerja. o) Setelah pembubutan selesai kemudian dibuat alur pasak pada poros belakang / poros utama ini. 3 Kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan Selama melakukan pengerjaan tidak jarang menjumpai beberapa kendala seperti :  Pahat yang digunakan sering tumpul, karena benda yang cukup keras.  Benda kerja yang dikerjakan tidak lurus, jadi harus diluruskan.  Benda yang dikerjakan menjadi kasar dan banyak goresan. Cara mengatasinya :  Pahat yang diasah harus sangat memperhitungkan sudut potongnya dan sudut tatalnya. Proses pendinginanyapun harus konstan agar kandisi pahat tidak mudah tumpul.  Benda kerja yang dikerjakan terlebih dahulu harus diluruskan serta pada saat pengerjaan benda harus ditopang kacamata pembawa.  Pada saat pengerjaan harus memperhatikan kecepatan putar dan juga memperhatikan ketebalan pemakanan serta kecepatan potong agar benda dapat halus dan rata

DUDUKAN CAKRAM Pembuatan Dudukan Cakram A. Alat yang digunakan dan bahan yang digunakan : Bahan yang digunakan adalah ST 40 dengan diameter 4 dengan panjang 70 mm. sedangkan alat yang dibutuhkan adalah :
y y y y y y y

Mesin bubut Mesin frais Pahat rata kanan Center bor Jangka sorong Pahat alur spi Tap M8

B. Proses pengerjaan dudukan cakram : 1. 1. Mempersiapkan mesin yang digunakan dan menyeting mesin tersebut. 2. Setelah pahat terpasang setinggi center kemudian memasang benda kerja. 3. Kedua ujung benda kerja difacing dengan ukuran panjang 67 mm. 4. Membubut rata dengan diameter 100 mm sepanjang 27 mm dari ujung benda kerja. 5. Membubut rata dengan diameter 58 mm sepanjang 5 mm dari ujung benda kerja. 6. Menyiapkan bor, mulai dari center bor hingga diameter 25 mm. 7. Mengebor benda kerja muklai dari center bor hingga diameter 25 mm. 8. Kemudian benda kerja dibalik dan dicekam pada benda yang diameternya 58 mm. 9. Membubut rata sepanjang 40 mm dari ujung benda kerja, dengan diameter 58 mm.

10. Setelah tercapai ukurannya, kemudian menyeting pahat dalam setinggi center. 11. Membubut dalam hingga ukuran diameter dalam 25,4 mm atau 1. 12. Tahap selanjutnya membuat bor piringannya untuk baut pencekam cakram, mesin yang digunakan adalah mesin frais dengan menggunakan kepala pembagi. 13. Mencekam benda pada ragum kepala pembagi, dan menyeting lubang cakram sebagai acuan untuk mengebor. 14. Kemudian bor kelima lubangnya, dengan memutar handel kepala pembagi untuk memindah dari lubang satu ke lubang yang lain. 15. Setelah kelima lubangnya jadi, kemudian benda kerja di buat alur spidengan cara di stick menggunakan mesin B-Spot. 16. Benda kerja dilepas dan kemudian di tap dengan ukuran M8. C. Kendala yang dihadapi saat pengerjaan : Selama melakukan pengerjaan tidak jarang menjumpai beberapa kendala seperti : 1. Pada saat membuat alur spi agak miring, karena pahatnya agak miring. Cara mengatasinya adalah dengan cara menyeting pahat spi yang benar dan tegak lurus.

DUDUKAN GEAR Pembuatan Dudukan Gear

A. Alat yang digunakan dan bahan yang digunakan : Bahan yang digunakan adalah ST 40 dengan diameter 4 sepanjang 70 mm. Alat yang digunakan adalah :

y y y y y y y

Mesin bubut Mesin frais Pahat rata kanan Center bor Jangka sorong Pahat alur spi Tap M8

B. Proses pengerjaan dudukan gear : 1. 1. Menyiapkan mesin yang akan digunakan dan menyeting pahat. 2. Setelah pahat terpasang setinggi center kemudian benda kerja dipasang pada ragum. 3. Kedua ujung benda kerja difacing dengan ukuran panjang 30 mm. 4. Membubut rata dengan diameter 65 mm sepanjang 15 mm dari ujung benda kerja. 5. Kemudian menyiapkan bor, mulai dari center bor hingga diameter bor terbesar adalah 25 mm. 6. Mulai mengebor dengan center bor sampai diameter 25 mm. 7. Setelah tercapai ukuranya, kemudian menyeting pahat dalam setinggi center. 8. Membubut dalam hingga ukuran diameter dalam 25,4 mm atau 1. 9. Kemudian menyiapkan mesin B-Spot, dan menyeting kepala pembagi serta benda kerja dipasang pada ragum. 10. Kemudian menyeting benda kerja, dengan melepaskan lubang gear pada dudukan gear yang akan dibor dengan diameter 6,3 mm.

11. Kemudian mengebor keempat lubangnya, dengan cara memutar hendel kepala pembagi untuk dapat memindahkan bor dari lubang satu ke lubang yang lain. 12. Menyetting mesin untuk pembuatan alur spi, dengan menyeting pahat spi dan mesin B-Spot. 13. Membuat alur pasak pada benda kerja dengan lebar 10 mm dan dengan kedalaman 5 mm. 14. Melakukan pengetapan M8 pada keempat lubangmya. C. Kendala yang dihadapi saat pengerjaan : 1. 1. Pada saat membuat alur spi agak miring, karena pahatnya agak miring. Cara mengatasinya adalah dengan cara menyeting pahat spi yang benar dan tegak lurus.

POROS TEROT Pembuatan Poros Terot A. Alat yang digunakan dan bahan yang digunakan : Bahan yang digunakan adalah st 42 sedangkan alat yang digunakan adalah :
y y y y y

Mesin bubut Pahat rata kanan Pahat ulir Center bor Jangka sorong

B .Proses pengerjaan poros terot : 1. Menyiapkan mesin yang akan digunakan dan menyeting pahat. 2. Setelah pahat terpasang setinggi center kemudian pasang benda kerja pada ragum. 3. Memfacing kedua ujung benda kerja dengan ukuran panjang 327 mm. 4. Membubut rata dengan diameter 14 mm sepanjang 327 mm dari ujung benda kerja. 5. Membubut rata dengan diameter 10 mm sepanjang 112 mm dari ujung benda kerja. 6. Pahat rata kanan diganti dengan pahat ulir kemudian membubut ulir sepanjang 50mm

SEGITIGA TEROT Pembuatan Segitiga Terot A. Alat yang digunakan dan bahan yang digunakan : Bahan yang digunakan adalah pelat 3.5 mm sedangkan alat yang digunakan adalah :

mesin blender

mesin gerinda

mesin bor

B. Proses pengerjaan : 1. membuat profil segitiga terot pada pelat 3.5 mm. 2. kemudian profil tersebut dipotong menggunakan mesin blender 3. sisi sisinya digerinda supaya bram bram sisa potongan hilang

4. setelah itu dibor dengan D 24 pada bagian atas dan D 10 pada bagian kanan dan kiri bawah.

PENGERAK RODA DEPAN Pembuatan Penggerak Roda Depan Pada pembuatan penggerak roda depan terdapat 2 tahap pembuatannya , yaitu pembubutan dan pengelasan. A. Proses pembuatan Rumah Bearing : Bahan yang digunakan adalah ST 42 sedangkan alat yang digunakan adalah :
y y y y y

Mesin bubut Pahat rata kanan Pahat dalam Center bor Jangka sorong

Proses Pengerjaan Rumah Bearing 1. Menyiapkan mesin yang akan digunakan dan menyeting pahat. 2. Setelah pahat terpasang setinggi center kemudian pasang benda kerja pada ragum. 3. Memfacing kedua ujung benda kerja dengan ukuran panjang 50 mm. 4. Permukaan benda kerja di bor menggunakan center bor terlebih dahulu kemudian di bor dengan diameter 5 , 8 , 12 , 15 , 20 , 30 hingga tembus. 5. Kemudian benda kerja dibubut dalam dengan diameter 50 mm sepanjang 10 mm. 6. Benda kerja dibalik , setelah itu benda kerja dibubut dalam dengan diameter 50 mm sepanjang 10 mm.

PEDAL GAS dan REM Pembuatan Pedal Gas dan Rem Bahan yang digunakan adalah pelat 3.5 mm sedangkan alat yang digunakan adalah :

mesin blender

mesin bor ( bor diameter 5 dan 10 )

Proses pembuatan : 1. profil dibuat pada pelat 3.5 mm. 2. Setelah itu profil dipotong menggunakan nmesin blender 3. Terakhir benda kerja yang sudah di blender di bor dengan diameter 5 mm kemudian dibor lagi dengan diameter 10 mm.

PROSES FINISHING Proses Finishing Meliputi : 1. Pendempulan 2. pengamplasan 3. Pengecatan 4. Proses Uji Coba

You might also like