You are on page 1of 15

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,

mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi

tari rakyat, Tarian rakyat merujuk kepada sesuatu seni tari yang telah diamalkan selama beberapa keturunan di sesuatu tempat oleh orang kebanyakan atau orang ramai. Tarian rakyat biasanya termasuk ke dalam hak umum (public domain) dan tidak dimiliki oleh sesuatu pihak yang tertentu disebabkan ia melepasi tempoh pendaftaran. Sesuatu tarian rakyat tidak boleh dipatenkan kerana ia bukannya sesuatu yang baru, kecuali sekiranya pengubahsuaian dilakukan padanya. Bagaimanapun, dengan pengubahsuaian tersebut, ia tidak lagi dikelaskan sebagai tarian rakyat kerana tidak menjadi milik umum. Tarian rakyat biasanya mempunyai beberapa ciri penting, antaranya adalah:y y y y

Ia biasanya berasal sebelum abad ke-20 atau sesetengahnya sebelum Perang Dunia II, dan dalam kebanyakan kes tidak dipaten atau didaftar hakcipta. Ia biasanya diwarisi secara turun temurun dan bukannya melalui ciptaan langkah baru. Ia ditarikan oleh orang kebanyakan, dan tidak hanya oleh kaum bangsawan. Ia berkembang secara spontan dan tiada badan penyelaras yang mempunyai kata pemutus mengenai apa langkah rasmi dan siapa yang diluluskan bagi mengajarnya. Ia turut bererti tiada orang yang mempunyai kata mutlak mengenai apa takrifan mengenai sesuatu tarian rakyat atau usia minima bagi seseorang penarinya. tarian rakyat biasanya dipentaskan semasa keraian sosial oleh mereka tanpa latihan menari profesional. Penari baru biasanya belajar dengan cara melihat penari lama dan/atau tunjuk ajar rakan sepenari. Tarian rakyat dianggap sebagai aktiviti sosial dan bukannya satu pertandingan, sungguhpun terdapat kumpulan penari rakyat yang profesional atau separuh profesional.

Istilah ras dan tradisional digunakan apabila ia perlu memberi penekanan kepada asal kebudayaan sesuatu tarian. Dari segi ini, hampir kesemua tarian rakyat merupakan berasakan ras. Sekiranya sesuatu tarian merentasi sempadan, perbezaan ras masih cukup penting untuk disebut, contoh polka Czech vs. polka Jerman. Tidak semua tarian ras dianggap tarian rakyat; sebagai contoh, tarian berasal dari sesuatu upacara tidak dianggap tarian rakyat. Tarian sesuatu uapcara biasanya dikenali sebagai tarian keugamaan disebabkan matlamat tariannya.

tari klasik, dan tari kreasi baru

Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bia menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau kelompok.Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas : 1. Lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang. 2. Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.

1. Jenis tari Berdasarkan Koreografinya


y y y

Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah ) Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalaah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat) Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang

MACAM-MACAM TARIAN DAERAH DI INDONESIA 1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam 2. Tari-tarian Daerah Bali Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa 3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak. Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau. 4. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati. Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong. 5. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung. Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara. 6. Tari-tarian Daerah Jambi Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu. Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi. 7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan. Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka. 8. Tari-tarian Daerah JawaTimur Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu. Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan. 9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat 10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga. Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan. 11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat. Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit. 12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku. Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis. 13. Tari-tarian Daerah Lampung. Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung. Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung. 14. Tari-tarian Daerah Maluku Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku. Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa. 15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang. Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu panas Pela kesepakatan kampung untuk membangun.

16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja. Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu. 17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai. Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya. 18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angiangi (jejadian). Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua. 19. Tari-tarian Daerah Riau Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau. Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi 20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu. Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes. 21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.

Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu. 22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton. Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati. 23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan. Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo. 24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersamasam. Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita. 25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat. Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan 26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan. Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

27. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut. Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai 28. Tari-tarian Daerah Papua Timur Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati. Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.

tahapan-tahapan dalam penentasan tari 1. persiapan - pemilihan penari. - latihan: meliputi penataan gerak,komposisi dalam tari,penatnaan music. - alat dan bahan : meliputi kostum penari,alat music,make up,lighthing dan properti. 2. pertunjukan - penguasaan panggung - penguasaan music - pebguasaan gerak - penguasaan lighthing terhadap penonton 3.klasifikasi ulang pementasan -kekurangan dalam pementasan

C. JENIS-JENIS TARI DI INDONESIA

Kalau kita melihat tari yang ada di Indonesia,khususnya Jawa,kita dapat melihat perbedaan jenisjenis tari yang ada.Adapun jenis-jenis tari itu adalah : 1. 2. 3. Jenis tari menurut koreografi Jenis tari menurut fungsi Jenis tari menurut isi atau temanya

1. Jenis tari menurut koreografi Istilah koreografi adalah suatu istilah yang digunakan untuk penyusun tari. Sedang untuk menyebut orang yang menyusun tari adalah koreografer. Tari menurut koreografi dapat dibedakan menjadi : a. b. c. Tari Rakyat Tari Klasik Tari Kreasi Baru dan Modern

a. Tari Rakyat Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri tari rakyat adalah :
y y y

Sederhana ( pakaian,rias,gerak dan ringan ) Tidak mengindahkan norma-norma keindahan Memiliki kekuatan magis

Contoh tari rakyat : Lengger Tayub Orek-Orek Joget Kubrasiwa

Buncis Ndulalak Sintren Angguk Rodat b. Tari Klasik Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup dilikgkungan keraton. Ciri-ciri tari klasik adalah :
y y y

Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi Hidup dikalangan raja-raja Adanya standarisasi

Contoh tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga karya-karya empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman yang sampai sekarang masih bisa dinikmati seperti :
y y y y y y y

Gathotkaca Gandrung Bondabaya Bandayuda Palguna-palgunadi Retna Tinanding Srikandi Bisma dll

c. Tari Kreasi Baru dan Tari Modern Tari kreasi baru adalah tari-tariklasik yamg dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta. Contohnya adalah :
y y y y y

Tari Kupu-Kupu Tari Merak Tari Roro Ngigel Tari Ongkek Manis Tari Manipuri

Tari Roro Wilis,dll

Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah :
y y y y

Caca Break Dance Penari Latar Samba

2. Jenis Tari Menurut Fungsinya Jika dilihat dari fungsinya tari-tarian di Indonesia dapat dibedakan menjadi : a. b. c. Tari Upacara Tari Hiburan Tari Pertunjukan

a. Tari Upacara Tari upacara banyak hidup dan berkembang pada masyarakat primitf.Yang termasuk tari-tarian upacara adalah sebuah tari yang mempunyai kekuatan magis yang digunakan untuk mempengaruhi alam.Tarian ini banyak terdapat dipedalaman Irian Jaya,Sulaweswi,Kalimantan,Nusa Tenggara dan Bali.Contohnya adalah tari rejang,tari pendhet,debus dan lain-lain. b. Tari Hiburan Tari hiburan adalah sebuah tari yang menitik beratkan pada hiburan bukan pada segi keindahan.tarian hiburan pada umumnya merupakan tarian pergaulan.Contohnya adalah :
y y y y y

Joged dari Bali Ronggeng atau Tarub Dari Blora Kethuk Tilu dari Jawa Barat Orek-Orek dari Surakarta Lengger dari Banyumas

b. Tari pertunjukan Tari pertunjukan adalah sebuah tari yang menitikberatkan pada segi keindahannya bukan pada segi hiburannya.Yang termasuk dalam tari pertunjukan adalah tari-tari rakyat,tari upacara,tari hiburan yang sudah digarap menjadi sebuah tari pertunjukan tentu saja dengan mengindahkan kaidah-kaidah keindahannya.Contohnya adalah :

y y y y y

Tari Pendhet Tari Rejang Tari Lenggeran Tari Gambyomg Tari Orek-Orek

3. Jenis Tari Menurut Tema Atau Isinya Tari-tari yang berada di Indonesia apabila dilihat dari isi atau temanya dapat dibedakan menjadi :
1. 2. 3. 4. Tari Pantomim Tari Erotik Tari Kepahlawanan Dramatari

a. Tari Pantomim

Tari pantomim adalah sebuah tari yang menirukan obyek diluar diri manusia. Contohnya :
y y y y y

Tari Tenun Tari Bathik Tari Nelayan Tari Tani Tari Kupu-Kupu,Dll.

b. Tari Erotik Tari erotik adalah sebuah tari yang mengandung unsur cerita erotik atau percintaan. Contohnya :
y y y y y

Tari Gatotkaca Gandrung Tari Karonsih Tari Serampang Dua Belas Tari Enggar-Enggar Tari Jalung Mas, Dll

c. Tari Kepahlawanan Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung usur-unsur heroik atau nilai kepahlawanan. Contahnya adalah :
y y y y y

Tari Kuda Kepang Tari Seudati Tari Mandau Tari Soreng Taroi Anoman Rahwana,Dll.

c. Dramatari Dramatari adalah sebuah tari yang dalam penyajiannya menggunakan plot atau alur cerita,tema,dan dilakukan dengan cara kelompok.Contohnya :
y y y y y

Dramatari Rara Mendhut Pranacitra Drama Tari Ranggalawe Gugur Dramatari Gajah Mada Dramatari Arjuna Wiwaha Dramatari Sang Pambayun, dll.

Secara garis besar fungsi tari ada 4 antara lain : 1. tari sebagai upacara . fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. Ciri ciri tari untuk upacara antara lain diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, bersifat sacral dan magis, ada sesaji, dilaksanakan di tempat terbuka dan massal, hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan, sebagai sarana memuja dewa, bersifat kebersamaan dan berulang ulang, yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton dan ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci. 2. tari sebagai sarana hiburan salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan 3. tari sebagai sarana pertunjukkan tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat 4. tari sebagai sarana pendidikan tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan mengajarkan di sekolah sekolah formal. PENGEMBANGAN TARI

Situasi tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masa lalu. James R. Brandon (1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa, membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100 Masehi (M), periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India, periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand.

Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar [asing]". Berdasarkan pendapat Soedarsono itu, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya Perkembangan masyarakat dan keseniannya tidak merupakan perkembangan yang terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan. Edi Sedyawati (1981: 112-118) menggambarkan secara vertikal perkembangan tari di Indonesia dalam lima tahapan yaitu: tahap 1. kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik, tahap 2. masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing, tahap 3. penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik], tahap 4. gagasan mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional, tahap 5. kedewasaan baru yang ditandai oleh pencarian nilainilai. Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah mengalami tahapan tersebut, bahkan dalam wilayah-wilayah tertentu mungkin masih dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari tersebut terkait dengan perubahan struktur masyarakatnya.

SEJARAH TARI MASA KERAJAAN Masa kerajaan ini ditandai oleh masuknya pengaruh luar sebagai unsur asing antara lain, kebudayaan Cina, Hindu-Budha, Islam, dan Barat. Kebudayaan Cina kurang mendapat perhatian oleh para peneliti, karena kemungkinan dasar kepercayaan yang hampir sama dengan masyarakat pribumi, yaitu percaya kepada roh-roh leluhur, sehingga kurang begitu nyata pada perubahan sistem kemasyarakatannya. Barangkali pula karena nenek moyang yang menghuni Indonesia oleh para pakar kebudayaan dikatakan imigran dari daratan Asia yaitu wilayah Cina bagian Selatan. Maka pengaruh budaya Cina ini berbeda dengan pengaruh asing lainnya terutama pengaruh Hindu, Islam, dan Barat. Pengaruh ini sangat nyata pada stratifikasi sosial yang hirarkis yang ditandai dengan adanya sistem kelas sosial, yaitu masyarakat adat atau rakyat dan masyarakat bangsawan atau istana. Sistem ini cukup langgeng dari awal berdirinya kerajaan-kerajaan pada sekitar abad ke-4 sampai awal abad ke20. Dengan adanya dua kelas sosial ini maka muncul dua wajah tari yang disebut tari rakyat dan tari istana atau tari klasik. Pengaruh kebudayaan India (atau Hindu/Budha) semula berlangsung di Kalimantan dan Sumatra, tetapi proses akulturasi sangat kuat di Jawa dan Bali (Soedarsono, 1977). Jika masa pra-Hindu manusia masih merupakan bagian dari kosmosnya, maka ketika masuk pengaruh Hindu dan berdirinya kerajaan-kerajaan titik berat pusat orientasi kosmos terletak pada kedudukan sang raja (Umar Kayam, Op.Cit). Tarian merupakan bagian yang menyertai perkembangan pusat baru ini. Ternyata pada masa kerajaan ini tari mencapai tingkat estetis yang tinggi. Jika dalam lingkungan rakyat tarian bersifat spontan dan sederhana, maka dalam lingkungan istana tarian mempunyai standar, rumit, halus, dan simbolis. Jika ditinjau dari aspek gerak, maka pengaruh tari India yang terdapat pada tari-tarian istana Jawa terletak pada posisi tangan, dan di Bali ditambah dengan gerak mata. Posisi tangan dan gerak mata pada tarian India mempunyai arti tertentu yaitu berarti kata

benda, kata sifat, kata kerja, dan sebagainya, sedangkan posisi tangan dan gerak mata pada tari Jawa dan Bali tampaknya sudah kehilangan makna aslinya, mungkin hanya untuk kepentingan estetis saja. Tarian yang terkenal ciptaan para raja, khususnya di Jawa, adalah bentuk teater tari seperti wayang wong dan bedhaya ketawang. Dua tarian ini merupakan pusaka raja Jawa. Namun selanjutnya wayang wong lebih berkembang di keraton Yogyakarta, sedangkan bedhaya ketawang berkembang di keraton Surakarta. Soedarsono (1990:54) menguraikan dalam hasil penelitiannya, bahwa "wayang wong was a state ritual strengthening the legitimation of the Sultan [Hamngkubuwono] as the true ruler of Mataram an the rightful heir of the first legendary king of Java, Wisnu". Jika ditinjau dari latar belakang sejarahnya, maka teater tari ini telah hidup sejak abad ke-9 jaman Mataram Kuno, dengan perbedaan nama seperti Wayang Wang, Atapukan, Raket, Patapelan, dan Wayang Topeng sampai Wayang Wong. Yang dimaksud Wayang Wong adalah teater tari yang mengambil sumber ceritera wayang seperti Ramayana, dan Mahabarata yang biasanya dipentaskan dalam pertunjukan wayang kulit. Dalam teater ini ditampilkan oleh manusia sebagai personifikasi boneka wayang, sedangkan Wayang Topeng adalah teater tari yang penarinya menggunakan penutup muka yang disebut topeng. Teater tari ini tersebar di Jawa, Bali, dan Madura. Puncak kemegahan teater tari Wayang Wong di Jawa terjadi pada masa pemerintahan Hamengku Buwono VIII (1939) di Yogyakarta. Di Bali teater ini disebut Gambuh dengan sumber ceritera Panji. Di luar istana Jawa pun, muncul teater tari yang disebut Langen Mandra Wanara dan Langen Driyan. Teater tari ini membawakan ceritera Ramayana, yang dialognya berupa tembang atau nyanyian berbahasa Jawa. Bentuk yang sama adalah Arja di Bali. Bentuk teater ini merupakan dramatari Ramayana tertua gaya Yogyakarta yang melandasi perkembangan Sendratari Ramayana atau Ramayana Ballet di Yogyakarta (Soedarsono, 1974:17). Bedhaya Ketawang adalah tarian yang dicipta oleh raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan berlatarbelakang mitos percintaan antara raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kangjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan/Samudra Indonesia) (Soedarsono, 1990). Tarian ini ditampilkan oleh sembilan penari wanita. Masuknya pengaruh Islam di Jawa cukup lentur, para penyebar agama telah dipercaya sebagai pengembang kesenian. Wayang topeng tidak berkembang lagi di istana Jawa, tetapi teater ini telah dipergunakan oleh kaum missionari Islam (para wali) pada masa lalu untuk menyebarkan agama dengan cara pentas keliling. Jalur perniagaan melalui daerah pantai merupakan wilayah para penyebaran teater wayang topeng, sehingga teater tari ini akhirnya menjadi seni yang berkembang di sepanjang pantai utara Jawa antara lain, Malang, Tegal, Cirebon dan Indramayu. Dengan kepercayaan lama yang masih mengendap dalam ketidaksadaran kolektif masyarakat Jawa dan anggapan wali sebagai orang keramat, maka tari topeng di Cirebon (Jawa Barat) telah dipergunakan sebagai acara ritual yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan seperti, penghormatan dan penyembahan nenek moyang (ngunjung), inisiasi atau kedewasaan anak (kasinoman, khitanan), perkawinan, dan pertanian. Kenyataan ini menunjukkan bahwa di Jawa telah terjadi sinkretis kebudayaan antara unsur-unsur animisme, kebudayaan Hindu, Islam. Bali memiliki perkembangan yang khusus, karena agama Hindu dan kepercayaan kuno masih berperan, sehingga tari merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan upacara adatnya. Pengaruh kebudayaan Islam lebih berkembang di Sumatra. Ceritera-ceritera yang dibawakan lewat resitasi dan nyanyian selalu menonjolkan warna Islam secara jelas, contohnya Tari Shaman di Aceh. Tarian ini mengutamakan gerakan dan tepukan tangan pada badan penari yang dilakukan sambil duduk dengan diiringi vokal yang mendendangkan syair keagamaan. Selain itu, pengaruh Islam tampak pula pada tari-tarian di Sumatra Barat, Minangkabau. Ciri khas tarian di Minangkabau banyak mengolah gerak-gerak beladiri seperti pencak silat. Di daerah pantai Kalimantan terdapat tarian yang menitik beratkan pada langkah kaki seperti tari-tarian Melayu.

Pengaruh kebudayaan barat dalam bidang tari di istana-istana Jawa berhubungan dengan lepasnya kekuasaan politik raja kepada pihak Barat, sehingga sejak abad ke-18 sampai awal abad ke-20 keraton hanya berperan dalam pengembangan kebudayaan. Oleh karena itu berkembang pula ciptaan-ciptaan tari seperti tari srimpi (tarian yang ditampilkan oleh empat orang penari wanita). Pertunjukan Wayang Wong masih dipentaskan sangat meriah sesuai dengan fungsinya sebagai ritual kenegaraan. Di sisi lain, pengaruh Barat ini menyebabkan munculnya tarian di luar konteks adat. Secara koreografis pengaruh Barat kurang dapat dilihat dalam tarian Indonesia. Kenyataan ini sangat berbeda dengan bidang musik. Bentuk musik hasil sinkretis antara musik rakyat Indonesia dengan pengaruh Barat terdapat pada gambang keromong, tanjidor, langgam jawa, keroncong, dangdut, dan sebagainya (Suka Hardjana, 1995). Bahkan alat musik barat seperti trombon masuk pada ansambel gamelan Jawa yang biasa dipergunakan untuk mengiringi tarian. Akan tetapi pengaruh Barat yang terlihat pada tarian terletak pada penggunaan properti tari. Senjata berupa pistol dipergunakan sebagai properti tari srimpi. Floret dipergunakan pada tari putra Beksan Floret. Pengaruh Barat terlihat juga pada busana Topeng Cirebon yaitu pemakaian dasi. Di Bali pengaruh Barat terwujud oleh gagasan teater dari Walter Spies (pelukis asal Jerman yang hidup di Bali sejak tahun 1929) untuk tujuan tontonan orang asing. Gagasan ini teraktualisasikan dalam pertunjukan Barong dan Rangda yang dipadu dengan tari keris serta Cak atau Kecak (Soedarsono, 1985). Menurut Edi Sedyawati (1981:114), salah satu gagasan teater dari Barat adalah berkembangnya tari dalam konteks non-adat berupa bentuk-bentuk penyajian teater yang memberi tekanan besar pada unsur penceriteraan dalam bentuk total art dimana tari menjadi salah satu unsur kuatnya, contohnya: randai di Minangkabau, Wayang Wong dan Langendriya-Langen Wanara dari Jawa, Legong dan Kecak dari Bali. Kenyataan ini mungkin untuk menjadikan teater lebih berkomunikasi dengan penontonnya melalui bahasa gerak.

You might also like