You are on page 1of 7

Ada 3 sifat yang dimiliki operasi hitung bilangan cacah.

Sifat-sifat yan dimaksud adalah sifat komutatif, sifat asosiatif, dan sifat distributive. Ketiga sifat inii sangat penting karena dapat mempermudah dan mempercepat penyelesaian. a. Sifat Komutatif (Pertukaran) 1) Sifat Komutatif pada Operasi Penjumlahan Pada operasi penjumlahan, jika suku-suku yang dijumlah ditukar tempatnya, maka hasilnya tetap sama. Contoh: 5 + 9 = 9 + 5 2) Sifat Komutatif pada Operasi Perkalian Pada operasi perkalian, jika bilangan yang dikalikan saling ditukar tempatnya, hasilnya tetap sama. Contoh: 6 x 8 = 8 x 6 b. Sifat Asosiatif (Pengelompokan) 1) Sifat Asosiatif pada Operasi Penjumlahan Sifat asosiatif berlaku pada operasi penjumlahan bilangan cacah. Contoh: (8 + 4) + 6 = 8 + (4 + 6) 2) Sifat Asosiatif pada Operasi Perkalian Sifat asosiatif berlaku pada opersi perkalian bilangan cacah. Contoh: (16 x 5) x 2 = 16 x (5 x 2) c. Sifat Distributif (Penyebaran) Sifat distributif menggabungkan perkalian dan penjumlahan. Contoh: 4 x (9 + 6) = (4 x 9) + (4 x 6) Sifat tersebut dinamakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. 2. Membulatkan Bilangan a. Pembulatan ke Satuan Terdekat

Pembulatan ke satuan terdekat diatur sebagai berikut. 1) Untuk angka yang terletak di belakang koma lebih kecil dari 0,5 angka itu dihilangkan. Contoh: 39,476 dibulatkan menjadi 39 2) Untuk angka yang terletak dibelakang koma lebih atau sama dengan 0,5 dibulatkan menjadi 1 satuan. Contoh: 126,503 dibulatkan menjadi 127 b. Pembulatan ke Puluhan Terdekat 1) Untuk angka yang satuannya lebih kecil daripada 5, angka itu dihilangkan. Contoh: 53 dibulatkan menjadi 50 2) Untuk angka yamg satuannya lebih besar atau sama dengan 5, angka itu dibulatkan menjadi 1 puluhan. Contoh: 376 dibulatkan menjadi 380 c. Pembulatan ke Ratusan Terdekat 1) Untuk angka puluhan yang lebih kecil daripada 50, angka itu dihilangkan. Contoh: 342 dibulatkan menjadi 300 2) Untuk angka puluhan lebih besar atau sama dengan 50, angka itu dibulatkan menjadi 1 ratusan. Contoh: 673 dibulatkan menjadi 700 3. Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan Dalam melakukan operasi hitung, kadang-kadang kita memerlukan hasil berupa bilangan bulat. Dalam hal-hal tertentu kita juga sering dituntut berpikir secara cepat dalam menentukan hasil operasi hitung. Namun, bilangan yang dihitung tersnut sering berupa bilangan-bilangan yang sulit untuk dihitung secara cepat. Untuk itu, dibutuhkan cara menaksir. Menaksir artinya memperkirakan hasil yang mendekati hasil yang sebenarnya. Dengan menksir, maka waktu yang diperlukan lebih cepat. a. Menaksir Penjumlahan dan Pengurangan

Untuk menaksir hasil operasi hitung dari dua bilangan, kita harus membulatkan dahulu masingmasing bilangan. Pembulatan tersebut dapat ke satuan, puluhan, ratusan, atau ribuan terdekat. Kemudian kita melakukan operasi hitung pada dua bilangan tersebut. Contoh: No 1. Taksiran ke Satuan Terdekat 5.235,7 + 3.852,3 5.236 + 3.852 Soal = 9.088 6.085,2 2.919,6 6.085 2.920 = 3.165 b. Menaksir Perkalian Untuk menaksir perkalian dua bilangan, kita juga harus membulatkan masing-masing bilangan sebelum mengoperasikannya. Contoh: No 1. Soal 282,3 x 124,6 Taksiran ke Satuan Terdekat 282 x 125 = 35.250 575 x 240 =138.000 c. Menaksir Pembagian Untuk menaksir pembagian dua bilangan, kita harus membulatkan masing-masing bilangan sebelum mengoperasikannya. Contoh: 1. Taksirlah pembagian berikut ke satuan terdekat. 624,8 : 25,3 Penyelesaian: Taksiran ke satuan terdekat untuk 624,8 : 25,3 adalah 625 : 25 = 25 2. Taksirlah pembagian berikut ke puluhan terdekat. Taksiran ke Puluhan Terdekat 280 x 120 = 33.600 580 x 240 = 139.200 Taksiran ke Ratusan Terdekat 300 x 100 = 30.000 600 x 200 = 120.000 Taksiran ke Puluhan Terdekat 5.240 + 3850 = 9.090 6.090 2.920 = 3.170 Taksiran ke Ratusan Terdekat 5.200 + 3900 = 9.100 6.100 2.900 = 3.200

2.

2.

575,4 x 239,8

634 : 28 Penyelesaian: Taksiran ke puluhan terdekat untuk 634 : 28 adalah 630 : 30 = 21 3. Taksirlah pembagian berikut ke ratusan terdekat. 6.523 : 134 Penyelesaian: Taksiran ke ratusan terdekat untuk 6.523 : 134 adalah 6.500 : 100 = 65 4. Menggunakan Faktor Prima dan Faktorisasi Masih ingatkah kalian bagaimana cara mencari faktor prima suatu bilangan? Untuk mencari faktor dari 15 dapat dilakukan dengan mencari pasangan bilangan yang hasil kalinya adalah 15. Karena 15 = 1 x 15 15 = 3 x 5 15 = 5 x 3 15 = 15 x 1

Maka faktor dari 15 adalah 1,3,5, dan 15. Di antara bilangan-bilangan itu yang merupakan bilangan prima adalah 3 dan 5. Jadi, faktor prima dari 15 adalah 3 dan 5. Ada cara lain yang lebih singkat, yaitu dengan membagi secara berturut-turut bilangan itu dengan bilangan prima sampai dengan hasil baginya 1. Cara tersebut dinamakan faktorisasi prima. Jadi, faktorisasi prima suatu bilangan merupakan bentuk perkalian faktor-faktor primanya. Contoh: 1. Tentukan faktorisasi prima dari bilangan 36. Penyelesaian: 2 2 3 3 1 Langkah-langkah: 1 36 18 atau dengan pohon faktor 9 18 39 3 36

(1) bagilah bilangan 36 dengan 2, (2) hasilnya ditulis di bawahnya kemudian dibagi 2, (3) lanjutkan pembagian seperti langkah (1) atau (2) dengan pembagi bilangan prima sehingga hasilnya 1. Jadi, faktorisasi prima dari 36 adalah 22 x 32. 2. Uki, Adi dan Eva mengikuti kegiatan seni tari. Uki berlatih setiap 6 hari sekali. Adi berlatih setiap 8 hari sekali. Eva berlatih setiap 12 hari sekali. Pada tanggal 2 Agustus ketiga anak berlatih bersama. Pada bulan Agustus tanggal berapakah ketiganya dapat berlatih bersama lagi? Penyelesaian: Uki berlatih tanggal Adi berlatih tanggal Eva berlatih tanggal 2 2 2 8 10 14 14 18 26 20 26 26

Tanggal latihan yang sama adalah tanggal 26. Jadi, Uki, Adi dan Eva akan berlatih bersama lagi pada tanggal 26 Agustus. Soal di atas juga dapat dicari dengan menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan KPK sebagai berikut. 2 3 1 2 2 2 1 2 2 12 Faktorisasi prima dari 12 adalah 22 x 3. 6 8 Faktorisasi prima dari 8 adalah 23. 4 2 6 Faktorisasi prima dari 6 adalah 2 x 3. 3

3 1

KPK dari 6,8, 12 adalah 23 x 3 = 24. Mereka akan berlatih bersama pada tanggal 2 + 24 = 26. Jadi, tanggal latihan yang sama adalah 26 Agustus. 3. Bibi Yesi akan mengadakan arisan PKK. Beliau membeli 60 buah tahu goreng, 80 buah kue serabi, dan 120 buah kue lapis. Hidangan tersebut akan disajikan ke dalam beberapa piring. Setiap piring berisi tahu goreng sama banyak. Kue lapis dan kue serabi dalam setiap piring juga sama banyak. Berapa piring yang dapat digunakan untuk menyajikannya? Penyelesaian: Soal tersebut dapat dikerjakan dengan menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan FPB. 2 60 Faktorisasi prima dari 60 adalah 22 x 3 x 5. 2 30 3 15 5 5 1 2 80 Faktorisasi prima dari 80 adalah 24 x 5.

2 40 2 20 2 10 5 5 1 2 120 Faktorisasi prima dari 120 adalah 23 x 3 x 5. 2 60 2 30

3 15 5 5 1 FPB dari 60, 80, dan 120 adalah 22 x 5 = 20. Jadi, maksimal piring yang dapat digunakan untuk menyajikannya adalah 20 piring.

You might also like