Professional Documents
Culture Documents
Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak diketahui yaitu x1 .xn. Bilangan a11 ..amn disebut koefisien dari sistem itu, yang biasanya merupakan bilangan-bilangan yang diketahui. Bilangan-bilangan b1 .bm juga merupakan bilangan-bilangan yang diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun bernilai nol Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut sistem persamaan homogen
Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang solusi dari sistem persamaan ini adalah: a). Benar adakah solusi dari sistem ini ? b). Bagaimanakah cara untuk memperoleh solusi? c). Kalau sistem ini mempunyai lebih dari satu solusi, bagaimanakah himpunan solusi tersebut? d). Dalam keadaan bagaimanakah sistem ini tepat mempunyai satu solusi?
Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut operasi baris sebagai berikut: a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa mempengaruhi himpunan sistem persamaan tersebut. b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut. c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu himpunan sistem persamaan.
. . . .
Ax ! b
. . . . a1n b1 x1 b x a2 n ; x ! 2 ; b ! 2 . . . amn xn bm
. . . .
Matriks gandengan ini menyatakan sistem persamaan linier secara lengkap. Operasi-operasi baris pada sistem persamaan linier kita terjemahkan ke dalam matriks gandengan menjadi sebagai berikut a). Setiap elemen dari baris yang sama dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama. b). Satu baris boleh dijumlahkan ke baris yang lain. c). Tempat baris (urutan baris) dapat dipertukarkan.
Setiap operasi baris akan menghasilkan matriks gandengan baru. Matriks gandengan baru ini disebut sebagai setara baris dengan matriks gandengan yang lama. Operasi baris dapat kita lakukan lagi pada matriks gandengan baru dan menghasilkan matriks gandengan yang lebih baru lagi dan yang terakhir inipun setara baris dengan matriks gandengan yang lama.
Dengan singkat kita katakan bahwa operasi baris menghasilkan matriks gandengan yang setara baris dengan matriks gandengan asalnya. Hal ini berarti bahwa matriks gandengan baru menyatakan sistem persamaan linier yang sama dengan matriks gandengan asalnya.
Eliminasi Gauss
x A xB ! 8 x A 4 xB 2 xC ! 0 x A 3xB 5 xC 2 xD ! 8 x A 4 xB 3xC 2 xD ! 0
0 x A 8 1 1 0 1 4 2 0 x 0 B ! 1 3 5 2 xC 8 1 4 3 2 x D 0
Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris berikutnya menjadi bernilai nol. Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini dilaksanakan dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil operasi ini adalah
0 1 1 0 0 3 2 0 0 2 5 2 0 3 3 2
| 8 | 8 | 0 | 8
Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku kedua baris-baris berikutnya menjadi nol. Ini kita lakukan dengan mengalikan baris ke-2 dengan 2/3 kemudian menambahkannya ke baris ke-3, dan mengurangkan baris ke-2 dari baris ke-4. Hasil operasi ini adalah
0 0 1 1 0 3 2 0 0 0 5 4 / 3 2 1 2 0 0
| |
8 8 | 16 / 3 | 0
0 1 1 0 0 3 2 0 0 0 11 6 0 0 1 2
| |
8 8 | 16 | 0
Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4 menjadi nol. Ini dapat kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah:
0 1 1 0 0 3 2 0 0 0 11 6 0 16 0 0
| |
8 8 | 16 pivot | 16 v 11 baris 3
0 1 1 0 0 3 2 0 0 0 11 6 0 16 0 0
| |
8 8 | 16 | 16
0 xA 8 1 1 0 0 3 2 0 x 8 B ! 0 0 11 6 xC 16 0 16 x D 16 0 0
Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:
x A xB ! 8 3 xB 2 xC ! 8 11xC 6 xD ! 16 16 xD ! 16
xD ! 1 ; xC ! 2 ; xB ! 4 ; x A ! 12
x A xB ! 8 x A 4 xB 2 xC ! 0 3xB 2 xC ! 8
Matriks gandeng:
1 1 0 | 8 1 4 2 | 0 0 3 2 | 8
Eliminasi Gauss:
1 1 0 | 8 0 3 2 | 8 0 3 2 | 8
1 1 0 | 8 0 3 2 | 8 0 0 0 | 0
x A xB ! 8 3xB 2 xC ! 8 0!0
Dari persamaan ke-2 kita mendapatkan x B ! (8 2 xC ) / 3 yang kemudian memberikan x A ! 8 (8 2 xC ) / 3 Karena xC tetap sembarang maka kita mendapatkan banyak solusi. Kita hanya akan memperoleh nilai xA dan xB jika kita menentukan nilai xC lebih dulu
x A xB ! 8 x A 4 xB 2 xC ! 0 3xB 2 xC ! 10
1 1 0 | 8 1 4 2 | 0 0 3 2 | 10
1 1 0 | 8 0 3 2 | 8 0 3 2 | 10
1 1 0 | 8 0 3 2 | 8 0 0 0 | 2
x A xB ! 8 3xB 2 xC ! 8 0 ! 2
Kita lihat di sini bahwa penerapan eliminasi Gauss pada akhirnya menghasilkan suatu kontradiksi yang dapat kita lihat pada baris terakhir. Hal Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan yang sedang kita tinjau tidak memberikan solusi.
dan
a11 a12 . 0 c 22 .
. .
. .
krr .
a1n c2 n / krn 0 / 0
| b1 d | b2 | d | br d | br 1 | | bm
d d a). Jika r ! n dan br 1 , - , bm sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan tepat satu solusi.
d d b). Jika r n dan br 1,- , bm sama dengan nol atau tidak ada, maka sistem persamaan ini akan memberikan banyak solusi. d d c). Jika r ! n ataupun r n dan br 1,- , bm tidak sama dengan nol atau mempunyai nilai, maka sistem persamaan ini tidak memberikan solusi.
d d Jadi suatu sistem persamaan akan memberikan solusi jika br 1,- , bm sama dengan nol atau tidak ada.
Pada suatu sistem persamaan yang memberikan solusi, ketunggalan solusi terjadi jika r ! n . Jika r
Nilai r yang dimiliki oleh matriks gandengan ditentukan oleh banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam matriks gandeng. Pengertian tentang kebebasan linier vektor-vektor kita bahas berikut ini.
Jika satu himpunan vektor terdiri dari vektor-vektor yang bebas linier, maka tak satupun dari vektor-vektor itu dapat dinyatakan dalam kombinasi linier dari vektor yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena dalam persamaan tersebut di atas semua koefisien bernilai nol untuk dapat dipenuhi. Jika vektor-vektor tidak bebas linier maka nilai koefisien pada persamaan tersebut di atas (atau setidak-tidaknya sebagian tidak bernilai nol) maka satu vektor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor yang lain. Vektor a1 misalnya, dapat dinyatakan sebagai
c c a1 ! 2 a 2 . m a m ! 0 c1 c1
karena koefisien-koefisien ini tidak seluruhnya bernilai nol
Vektor a1 dan a2 adalah bebas linier karena c1a1 c2a 2 ! c1? 3 1 2A c2 ? 2 6 2A! 0 2 4 hanya akan terjadi jika c1 ! c2 ! 0
Ambil vektor ketiga a3 ! ?4 6 2 4A Vektor a3 dan a1 tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3 sebagai a3 ! 2a1 ! 2? 3 1 2A! ? 6 2 4A 2 4 Vektor a1, a2 dan a3 juga tidak bebas linier karena kita dapat menyatakan a3 sebagai
Rank Matriks
dan
Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks gandengan, yaitu 4. Selain dari pada itu rank matriks sama dengan banyaknya unsur yang tak diketahui yaitu 4
dan
Dalam kasus ini rank matriks koefisien sama dengan rank matriks gandengan, yaitu 2. Akan tetapi rank matriks ini lebih kecil dari banyaknya unsur yang tak diketahui.
dan
1 1 0 | 8 0 3 2 | 8 0 0 0 | 2
Dalam kasus ini rank matriks koefisien tidak sama dengan rank matriks gandengan. Rank matriks koefisien adalah 2 sedangkan rank matriks gandengannya adalah 3. Ketidak samaan rank dari kedua matriks ini menunjukkan tidak adanya solusi.
Course Ware