You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Keberhasilan belajar bagi seorang anak dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu faktor internal dan eksternal anak. Yang dimaksud dengan faktor internal anak adalah segala sesuatu yang berasal dari diri anak baik berupa kecerdasan, motivasi belajar, minat belajar dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berasal dari luar diri anak, baik berupa metode pembelajaran, strategi belajar mengajar, media pembelajaran kurikulum, pengelolaan kelas dan sebagainya. Kemampuan belajar masing-masing anak dalam suatu kelas berbeda-beda. Ada yang termasuk anak berkemampuan di atas rata-rata, rata-rata, di bawah ratarata. Diantara anak-anak yang memiliki keberhasilan di bawah rata-rata karena adanya masalah berkesulitan belajar. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa keberhasilan

pembelajaran seseorang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal orang tersebut. Pada anak berkesulitan belajar, yang menjadi faktor penyebab rendahnya kemampuan belajar anak ialah faktor internal anak. Bila kita belum mengetahui tentang latar belakang yang menjadi faktor penentu rendahnya kemampuan anak berkesulitan belajar maka mungkin saja kita menyangka bahwa ia adalah seorang anak luar biasa atau anak yang lamban belajar, padahal ketiga jenis anak itu jelas berbeda. 1

Pada tatanan sekolah biasa sebenarnya istilah anak berkesulitan belajar ini masih relatif baru. Kesulitan belajar biasanya dalam bidang akademis seperti membaca, berhitung dan menulis. Sehubungan dengan hal itu T. Sutjihati Somantri (2006:199) mengemukakan sebagai berikut : Tidak ada seperangkat karakteristik atau perilaku yang akan dapat ditemukan pada seluruh anak yang diidentifikasikan sebagai anak berkesulitan belajar. Sebagian anak mungkin menunjukkan kesulitannya dalam aspek kognitif, dengan masalah-masalah khusus seperti membaca, berhitung dan bahkan berpikir. Masalah lain mungkin dalam aspek sosial, seperti hubungan dengan orang lain, konsep diri dan perilaku-perilaku yang tak layak. Sementara yang lainnya mungkin bermasalah dalam aspek bahasa, baik berupa kesulitan mengekspresikan diri secara lisan maupun tertulis. Masih ada kemungkinan lain, dimana anak yang berkesulitan belajar bermasalah dalam aspek motorik. Dengan memberikan penanganan yang tepat bagi anak berkesulitan belajar membaca dapat membantu mereka untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik dari sebelumnya. Karena pada dasarnya anak berkesulitan belajar membaca memiliki potensi untuk berkembang dalam kapasitasnya dan dalam kegiatan menangani anak berkesulitan belajar di sekolah ini seorang guru memegang peranan yang sangat penting, karena guru khususnya guru bagi anak berkesulitan belajar merupakan pemegang kendali segala bentuk upaya penanganan terhadap anak sekolah.

You might also like