You are on page 1of 2

PANEN DAN PASCA PANEN Lebih dari separuh produksi tebu di dunia dipanen secara manual dengan tangan,

khususnya yang dilakukan di negara-negara yang berkembang. Pemanenan cara ini diawali dengan pembakaran lahan. Api yang menyebar cepat akan membakar daun-daun, tetapi meninggalkan batang-batang yang kaya air dan akar juga tidak rusak. Para pemanen kemudian memotong batang tepat di atas tanah dengan parang. Pemanen tebu yang sudah terlatih dapat memotong 500 kg tebu dalam satu jam. Panen dilakukan satu kali di akhir musim tanam dengan kriteria dan cara panen sebagai berikut : 1. Ciri dan Umur Panen Umur panen tergantung dari jenis tebu: a) Varitas genjah masak optimal pada < 12 bulan b) Varitas sedang masak optimal pada 12-14 bulan c) Varitas dalam masak optimal pada > 14 bulan.

2. Cara Panen a) Mencangkul tanah di sekitar rumpun tebu sedalam 20 cm. b) Pangkal tebu dipotong dengan arit jika tanaman akan ditumbuhkan kembali. Batang dipotong dengan menyisakan 3 buku dari pangkal batang. c) Mencabut batang tebu sampai ke akarnya jika kebun akan dibongkar. Potong akar batang dan 3 buku dari permukaan pangkal batang., d) Pucuk dibuang. e) Batang tebu diikat menjadi satu (30-50 batang/ikatan) untuk dibawa ke pabrik untuk segera digiling

Sumber http://www.food-info.net/id/products/sugar/sources.htm

3. Pengolahan Panen Hasil tanam dari lahan panen dikumpulkan dengan cara diikat untuk dibawa ke pengolahan. Penyortiran dan Penggolongan Syarat batang tebu siap giling supaya rendeman baik: a) Tidak mengandung pucuk tebu b) Bersih dari daduk-daduk (pelepah daun yang mengering) c) Berumur maksimum 36 jam setelah tebang.

You might also like