You are on page 1of 5

ANALISA REVOLUSI JEPANG (THE PATRIOT) Modernisasi pada zaman Meiji ditinjau dari segi pencerahan pemikiran adalah

kesadaran akan adanya serba keterbelakangan akibat terkungkungnya kebebasan berpikir, bertindak, dan berpendapat sebagian besar lapisan masyarakat sebagai akibat ketatnya aturan-aturan yang bersifat diskriminatif. Kehidupan diskriminatif yang disebabkan oleh stuktur kelas sosial yang ketat, struktur politik yang monolitik dan monopolitik melahirkan kelompok-kelompok sosial dan elite politik yang menginginkan perubahan. Bagi elite kelas samurai, tidak berkutiknya Bakufu menghadapi todongan meriam empat buah Kapal Hitam (Kurofune) menyadarkan mereka bahwa Jepang kalah dan amat tertinggal dalam perkembangan ilmu dan teknologi, dibandingkan dengan negaranegara Barat yang telah mengadakan revolusi industri pengetahuan dan industri. Hal ini merupakan ancaman bagi Jepang.

Hal ini melahirkan kelompok shishi, atau orang yang bersemangat tinggi. Mereka menganggap bahwa Bakufu telah gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai penguasa. Bakufu telah mengadakan perjanjian-perjanjian dengan negara-negara Barat yang dinilai tidak adil dan sudah merendahkan martabat rakyat Jepang karena isi dan cara tuntutan-tuntutan yang dikemukakan.

Untuk membalas penghinaan itu, para elite samurai berpendapat bahwa senjata Barat harus dilawan dengan senjata Barat, hukum-hukum Barat harus dipatahkan dengan hukum-hukum Barat, dan kekuasaan negeri Jepang harus dikembalikan kepada penguasa Jepang yang sesungguhnya, Tenno. Mutsuhito Meiji yang masih muda baru saja naik tahta; berhasil dibujuk untuk memberikan persetujuan atas rencana pengggulingan kekuasaan Tokugawa. Dini hari tanggal 3 Januari 1868, pintu-pintu istana raja berhasil direbut dari tangan Tokugawa.. Sebuah dewan dibentuk, anggota-anggotanya dipilih dengan saksama; sebuah dekrit disepakati, yang mencabut jabatan Shogun dan menyita semua tanah miliknya; dan tanggung jawab langsung atas pemerintah nasional diletakkan kembali atas pundak Tenno. Dalam arti yang sebenarnya, inilah Pemulihan Meiji (sei-fukko), suatu pengukuhan kembali hak-hak istimewa keluarga penguasa dari zaman kuno itu. MEIJI ISHIN Setelah kekuasaan kembali ke Tenno, Tenno segera mengeluarkan perintah untuk mengadakan pembaharuan dalam segala bidang. Perintah/aba-aba ini disebut Meiji Ishin. Pada tahun 1868 dikeluarkan sebuah dekrit yang disebut Gokajo No Go Seimon. Yang isinya: 1. Segala sesuatu dibicarakan secara musyawarah, dan keputusan ditetapkan atas hasil musyawarah bersama.

2. Golongan atas dan bawah harus bekerja sama, melaksanakan pemerintahan dan pendapat yang obyektif. 3. Baik pegawai negeri maupun militer dan seluruh rakyat, sama-sama mempunyai hak untuk dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan menurut kemampuan masingmasing dan menghapuskan perasan tidak senang dan putus asa pada seluruh rakyat. 4. Kebiasaan-kebiasaan yang buruk dari dulu sampai sekarang harus dihapus dan segala sesuatu harus berjjalan berdasarkan kebenaran secara nasional. 5. Mengambil segala ilmu dari seluruh dunia, dan berbakti untuk kemuliaan dan kebesaran Tenno. HANSEKI HOKKAN Untuk mencapai tujuan slogan Pemulihan Meiji, yaitu Fukoku Kyokei (memperkaya dan memperkuat negara) dan Bunmei Kaika (memajukan peradaban), maka Kaisar Meiji melakukan usaha-usaha sebagai berikut: Bidang politik dan keamanan 1869 # Bulan Maret, istana raja dipindahkan dari Kyoto ke Edo, dan diberi nama baru Tokyo (ibu kota Timur), dan disitu benteng Shogun menjadi istana Raja. # Bulan Juli, Para penguasa Feodal diperintahan untuk menyerahkan tanah (Han) dan rakyat mereka pada Tenno. Daimyo kemudian diangkat sebagai gubernur (Kench) untuk wilayah yang diserahkannya. 1871 # Bulan Agustus. Semua bekas Daimyo diundang untuk menghadap Tenno. Mereka diberi tahu bahwa semua wilayah akan dibagi menjadi perfektur (Ken), dan dikendalikan dari pusat menurut gaya pemerintahan Cina. # Bulan September. Semua pasukan, selain pasukan yang setia pada Tenno, dibubarkan. Dan semua mantan samurai tetap mendapat tunjangan. # Pengadilan Wilayah dibentuk. 1873 # Bulan Januari. undang-undang wajib militer diberlakukan. Yaitu, warga laki-laki berusia 20 tahun, telepas dari asal usul sosial, akan dipanggil untuk mempertahankan negara selama 3 tahun, diikuti kemudian dengan tugas sebagai prajurit cadangan selama 4 tahun. # Bulan Juli. undang-undang pajak tanah diumumkan. 1875 Pengadilan Tinggi dibentuk. 1885 Bulan Desember. Dibentuk kabinet gaya Barat, menggantikan Dewan Negara. 1888 # Bulan April. Dibentuk Dewan Penasihat, yang terdiri dari pejabat-pejabat senior yang saat itu tidak memangku jabatan, dan dapat dimintai pendapat oleh Tenno mengenai persoalan-persoalan hukum dan Konstitusi. # Bulan Mei. Rancangan Undang-undang Dasar diajukan pada Dewan Penasihat. 1889 11 Febuari. Undang-undang Dasar Negara Jepang diumumkan Oleh Tenno di Istana. Bidang pendidikan 1872 Undang-undang Pendidikan diumumkan. Anak-anak dari usia enam tahun akan bersekolah selama 16 bulan. Kurikulumnya sebagian besar kurikulum Barat. Menggunakan buku-buku pelajaran Barat terjemahan. 1872 Sekolah Guru didirikan.

1881 Sekolah Menengah didirikan 1886 # Masa pendidikan wajib menjadi 4 tahun. Dilaksanakan dengan pengawasan dan sangsi yang ketat # Sekolah Menengah Atas didirikan ( Tahun 1894, namanya berubah menjadi Sekolah Atas) # Akademi Konfusius dan lembaga kajian Barat yang didirikan Bakufu, digabung menjadi universitas, dirombak menjadi Universitas Kerajaan Tokyo. 1889 # Sekolah Atas untuk anak perempuan didirikan. # Masa Pendidikan Dasar menjadi 8 tahun, dengan 4 tahun merupakan pendidikan wajib. 1890 Dikeluarkan Dekrit Pendidikan. Yang mendesak agar kesetiaan dan hormat kepada orang tua, plus hormat kepada undang-undang dasar dan hukum, dijadikan inti dari sistem pendidikan. 1903 Didirikan universitas di Kyoto, Sendai, Nagoya, Fukuoka. Bidang industri 1871 # Didirikan kantor pos di Tokyo dan Osaka # Dibuat jaringan telepon pertama antara Tokyo dan Osaka 1872 Didirikan pabrik pemintalan, pabrik alat perang, dibangun rel kereta api antara Shibashi dan Yokohama sejauh 18 mil. NISHIN SENSO (Perang Jepang Cina 1894-1895) Sebab-sebabnya : 1. Sudah sejak lama Korea bergantung pada Cina, tetapi kemudian pengaruh Jepang terhadap Korea makin bertambah. 2. Didalam negeri Korea terdapat dua golongan yang bertentangan; yaitu golongan Progresif yang menghendaki diadakannya modernisasi, golongan ini didukung oleh Jepang; dan golongan Konservatif yang berpihak pada Cina yang ingin mempertahankan kebiasaan tradisional. 3. Tahun 1882, golongan konservatif mengadakan pemberontakan, yang disebut sebagai peristiwa Jingo atau peristiwa Seoul. Tahun 1884 golongan progresif mengadakan kudeta yang dibantu oleh Jepang, namun gerakan ini gagal. Kemudian diadakan perjanjian Tienshin, yang isinya, baik Cina maupun Jepang harus menarik tentaranya dari Korea. 4. Tahun 1894, di Korea terjadi pemberontakan para petani menuntut perubahan di Korea. Pemerintah Korea meminta bantuan Cina. Golongan progresif meminta bantuan Jepang. Sebuah pasukan dikirim dan mendarat di Korea. Sukses segera diperolehnya, tidak saja ketika melawan pasukan Korea, tetapi juga ketika berhadapan dengan pasukan Cina. Dalam waktu kurang dari setahun Korea diduduki, dan Cina meminta damai. Setelah Cina mengalami kekalahan, maka diadakan perjanjian Shimonoseki pada bulan April 1895. Syarat-syarat yang diajukan Jepang kepada Cina sangat keras, meliputi: 1. Cina harus mencabut semua kekuasaannya atas wilayah Korea. 2. Cina harus membayar ganti rugi hasil rampasan perang dalam bentuk emas, sebanyak 300 juta Yen. 3. Cina harus menyerahkan Taiwan dan semenanjung Liaotung kepada Jepang

4. Cina harus menandatangani perjanjian perdagangan, yang menempatkan Jepang pada jajaran yang sama dengan negara-negara Barat dalam perdagangan luar negeri Cina. Namun ternyata pasal mengenai Liaotung tidak bisa dilaksanakan. Dalam waktu beberapa pekan saja Rusia, didukung oleh Jerman dan Perancis, menuntut agar semenanjung itu dikembalikan kepada Cina, dengan alasan bahwa bila semenanjung itu berada di tangan Jepang, akan mengganggu keseimbangan kekuatan di wilayah itu. Sebagai akibat dari perang Jepang Cina ini, maka Jepang diakui oleh negara-negara Barat sebagai negara kuat. Jepang sebagai negara industri. Setelah perang Jepang Cina, maka Jepang mempunyai pasaran yang luas, terutama ke Korea dan Cina. Mula-mula Jepang memusatkan industrinya pada industri tekstil, lalu besi dan senjata. Sejak itulah perindustrian Jepang makin maju, hingga dapat menguasai pasaran dunia. Perang Jepang-Rusia (1904 1905) Rusia, setelah mengambil alih hak sewa Liaotung pada tahun 1898, mendapat konsesi pertambangan di Manchuria, dan hak membangun jalan kereta api yang menghubungkan Wladiwostok dan Liaotung ke jalan kereta api Trans-Siberia. Setelah pemberontakan Boxer pada tahun 1899 di Cina, Jepang mengirimkan tentaranya ke Cina untuk melindungi perwakilannya di Shantung, dan Rusia masuk ke Manchuria untuk melindungi kepentingan Rusia. Jepang khawatir dengan pemusatan kekuasaan Rusia di Manchuria akan mengancam kekuaasaan Jepang atas Korea. Bulan Januari 1902, Jepang menandatangani perjanjian persekutuan dengan Inggris, yang isinya untuk saling membantu bila salah satu negara mengadakan perang dengan negara lain. Tokyo memutuskan untuk mengambil langkah perang dengan Rusia. Bulan Febuari 1904 bala tentara Jepang mendarat di Korea.bergerak cepat ke utara, menyeberangi Sungai Yulu, memasuki Liaotung, dan mengepung Port Arthur dan Wladiwostok. Pertempuran hebat terjadi selama setahun. Dengan Jepang sebagai pemenangnya. Bulan Agustus 1905, melalui Amerika Serikat sebagai penengah, diadakan perundingan perdamaian di Portsmouth, New Hampshire. Yang isinya: 1. Kekuasaan Jepang di Korea diakui. 2. Hak sewa Liaotung dialihkan pada Jepang, bersama hak Rusia atas pertambangan di wilayah itu dan kereta api yang menghubungkan Port Arthur ke Harbin 3. Pulau Sakhalin (Kuril) diserahkan kembali kepada Jepang Jepang sebagai negara imperialis Dengan kemenangan Jepang atas Rusia ini, maka kedudukan Jepang di mata internasional makin tinggi. Karena perindustrian makin maju dan banyak pengusahapengusaha yang makin besar, maka Jepang mulai mengarah ke kapitalisme. Timbul perusahaan-perusahaan besar seperti Mitsubishi, Mitsui, Sumimoto, yang disebut perusahaan Zeibatsu (konglomerat). Golongan ini tidak hanya menguasai perekonomian, tetapi juga politik dan keamanan. Karena negara-negara Eropa sedang mengalami perang, maka ekspornya terhenti. Ini kesempatan yang baik bagi Jepang

untuk menguasai pasaran di Asia. Penghidupan bertambah baik, maka pertambahan penduduk sangat cepat, sehingga Jepang menjadi negara yang mempunyai Man Power yang tinggi. Saat Perang Dunia I pecah tahun 1914. sejalan dengan persekutuan Jepang Inggris, Jepang menyatakan perang melawan Jerman. Pemerintah Jepang mengerahkan pasukan untuk mengambil alih wilayah pengaruh Jerman di Shantung. Hal ini ternyata membuahkan hasil dengan direbutnya kepulauan Caroline dan Tsiangtao dari tangan Jerman. Pada tahun 1915, Jepang mengajukan tuntutan 21 pasal (twenty one demands) kepada Cina. Dalam tuntutan ini, Jepang mendesak agar segala kepentingan Jerman di semenanjung Shantung dioperkan kepada Jepang; Jepang memperluas hak-hak khusus mengenai kereta api di Manchuria dan Mongolia; Jepang menempatkan penasihat di ibu kota Cina (yang tidak lebih dari hak untuk turut campur dalam politik dalam negeri Cina); Cina diwajibkan untuk tidak menyerahkan atau menyewakan kepada kekuasaan manapun pelabuhan atau teluk atau pulau di sepanjang pantai Cina; bersama dengan tuntutan-tuntutan lain yang banyak menimbulkan selisih paham dan permusuhan dari rakyat Cina kepada Jepang. Dua Puluh satu tuntutan ini sama saja dengan menjadikan Cina sebagai Proteokrat Jepang.

You might also like