You are on page 1of 25

PERENCANAAN BISNIS BUSINESS PLANNING KERIPIK BIJI DURIAN BUMBU BALADO

Disusun oleh : Irmayanti 0211M001

Kewirausahaan II

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Gagasan Usaha 1.1.1 Latar Belakang Mayoritas masyarakat dimanapun suka memakan makanan ringan (nyemi) sembari mengisi waktu saat berkumpul bersama kerabat, menonton film, membaca buku, atau saat menunggu sesuatu. Dari kebiasaan-kebiasaan itulah dapat menjadi suatu peluang untuk membuat bisnis makanan ringan karena pasar yang terbuka lebar dari masyarakat kelas bawah sampai kelas atas, juga mencakup hampir semua segmen pasar. Makanan ringan banyak sekali jenis, bentuk, dan rasanya. Ada yang terbuat dari tepung terigu, buah-buahan, tepung kanji, tepung tapioka, bahkan sayuran seperti bayam pun bisa dibuat jadi makanan ringan. Dari segi rasa pun bervariasi, rasa pedas, asin gurih, manis, keju, barbeqiu, jagung bakar, dan lain sebagainya. Jenis makanan ringan sangat banyak sekali dan tidak terhitung jumlahnya. Salah satu jenis makanan ringan yang paling favorit dan populer di masyarakat terutama di Indonesia adalah keripik, karena teksturnya yang renyah, variasi rasa dan jenis bahan bakunya pun sangat luas. Keripik adalah salah satu makanan ringan yang populer di masyarakat. Selain cara pembuatanya yang relatif mudah dan ekonomis, keripik dapat dibuat dari berbagai macam bahan baku terutama umbi-umbian seperti singkong, kentang, ketela, ubi, sukun, dan juga dari buah-buahan seperti nangka, apel, nanas. Sebenarnya masih banyak bahan baku yang dapat dibuat menjadi keripik yang belum banyak diketahui masyakat. Salah satunya adalah biji durian. Biji durian umumnya dibuang setelah dimakan daging buahnya, padahal biji durian banyak mengandung tepung, protein dan lemak sehingga dapat diolah sebagai produk pangan untuk meningkatkan nilai jual dari biji durian itu sendiri. Untuk meningkatkan nilai jual dari biji durian, dapat diolah menjadi keripik biji durian. Tekstur biji durian yang telah diolah menjadi keripik

sangatlah mirip dengan tekstur keripik singkong yang merupakan keripik paling populer di masyarakat. Keripik biji durian seperti keripik lainya bisa diolah dengan variasi rasa yang luas, biasanya keripik-keripik diberikan bumbu tabur yang siap pakai yang bisa dibeli di toko bumbu atau bumbu olahan sendiri yang berbeda dengan bumbu di pasaran. Keripik dengan bumbu olahan sendiri biasanya lebih memiliki ciri khas daripada keripik dengan bumbu tabur, karena bumbu tabur dijual dimana-mana dan memiliki rasa yang sama. Keripik dengan bumbu olahan sendiri juga lebih terjamin kualitasnya karena dibuat sendiri dari bahan-bahan yang aman digunakan, juga karena banyaknya praktek pembuatan makanan dengan bahan-bahan yang berbahaya atau bahan tidak seharusnya diproduksi dalam makanan demi mendapatkan keuntungan yang banyak. Bumbu olahan pun bisa dibuat dengan berbagai macam rasa, namun biasanya masih terbatas dibanding bumbu tabur di pasaran. Bumbu olahan sendiri yang paling banyak diproduksi oleh pengusaha makanan terutama makanan ringan adalah bumbu balado, yaitu bumbu berwarna merah kental, lengket yang terbuat dari cabai merah dan gula. Bumbu balado banyak disukai masyarakat karena rasanya yang manis-pedas dan teksturnya yang lengket melekat pada makanan terutama pada keripik yang membuat keripik menjadi kurang renyah. Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut, maka muncul inisiatif untuk melakukan usaha pembuatan keripik biji durian dengan bumbu balado untuk meningkatkan nilai ekonomis dari biji durian, mengurangi limbah biji durian dan menambah penghasilan ekonomi. 1.1.2 Manfaat Ekonomi Manfaat ekonomi yang bisa didapat dengan adanya bisnis ini. Diantaranya : 1. Menambah nilai ekonomis dari biji durian 2. Mengurangi limbah biji durian 3. Membantu mengurangi tingkat pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru 4. Menambah penghasilan ekonomi

1.1.3

Manfaat Sosial Manfaat sosial yang bisa didapat dengan adanya bisnis ini. Diantaranya : 1. Menambah relasi bisnis dengan membangun kerjasama bisnis dengan pengusaha pengusaha durian 2. Membangun relasi bisnis dengan pengusaha yang menjadi pendukung bisnis keripik biji durian. Seperti : pengusaha durian, pengusaha plastik, pengusaha sablon plastik, dan lain lain. 3. Menambah pengetahuan bagi masyarakat akan biji durian yang bisa dimanfaatkan dengan diolah menjadi produk pangan.

1.2

Visi, Misi, dan Tujuan y Visi Menjadi perusahaan penghasil makanan ringan unik yang paling populer di masyarakat luas. y Misi Memproduksi biji durian menjadi produk cemilan sehat dan nikmat, Membuat bumbu balado yang beda dari pesaing dengan tingkatan kepedasan yang disesuaikan dengan keinginan konsumen Selalu memperluas area distribusi pemasaran dan juga memasarkan produk keripik biji durian di tempat-tempat yang mudah diperoleh konsumen. y Tujuan  Meningkatkan nilai ekonomis biji durian  Mengurangi limbah biji durian  Menambah penghasilan ekonomi perusahaan  Menambah pengetahuan kepada masyarakat akan biji durian yan bisa diolah menjadi makanan

1.3

Daftar Riwayat Hidup Pengelola Berikut ini merupakan daftar singkat riwayat hidup pengelolaan bisnis keripik biji durian bumbu balado : Nama Jenis Kelamin Alamat E-mail : Irmayanti, Amd. : Perempuan : Jl.Haurpancuh II no.c25 RT.03/RW.04 Bandung 40132 : irma032@rocketmail.com

Pendidikan  PAAP FE UNPAD (Jurusan Bisnis Internasional)  Manajemen S1 FBM Universitas Widyatama Tahun 2007-2010 Tahun 2011

Pengalaman Kerja Freelancer marketing PT.Agrodana dan PT Discovery Futures (2010-2011)

BAB II PASAR DAN PEMASARAN

2.1

Gambaran Umum Pasar Sasaran 2.1.1 Pasar Sasaran Segmentasi pasar (segmenting) : Bisnis keripik biji durian ini mencakup untuk semua segmen pasar. Masyarakat dari kalangan bawah sampai atas dan hampir semua umur. Target Pasar (targeting) : Target pasar sasaran adalah masyarakat yang suka makan makanan ringan (nyemil), suka berkumpul dengan kerabat, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Positioning : Biji durian juga bisa dibuat menjadi keripik yang rasanya tidak kalah dengan keripik singkong atau keripik-keripik lainnya. 2.1.2 Wilayah Pemasaran Usaha pembuatan keripik biji durian bumbu balado akan didirikan di Jalan Haurpancuh II nomor c.25 (dipatiukur) Bandung 40132. Dan akan dipasarkan melalui agen-agen reseller, media internet, dan konsinyasi dengan toko-toko.

2.2

Permintaan 2.2.1 Jumlah Permintaan Terhadap Produk Jumlah permintaan terhadap produk sangat tergantung dari jumlah produksi produk dan tingkat penawaran produknya sendiri. Karena produk keripik biji durian ini belum direalisasikan dan belum ada penawaran produk ke masyarakat. Jadi, jumlah permintaan belum bisa dihitung dengan pasti hanya masih bisa diperkirakan saja.

2.2.2

Proyeksi Permintaan

Demand

Perkiraan Permintaan per-minggu

Perkiraan Permintaan perbulan 840 800 720

Baik Sedang Buruk

210 200 180

y y

Jumlah siswa-siswi Jumlah guru dan karyawan total

1014 orang 44 orang 1058 orang

50% dari jumlah orang diperkirakan yang melihat produk keripik biji durian yaitu (50% x 1058 = 529 orang)

50% dari jumlah yang melihat produk keripik biji durian bertanya mengenai produk. Yaitu (50% x 529 = 264 orang)

50% dari jumlah yang melihat produk keripik biji durian dan bertanya memiliki niat untuk membeli. Yaitu (50% x 264 = 132 orang)

Dari 132 orang yang memiliki niat untuk membeli itu bukan berarti mereka membeli produk, apabila ada 50% saja dari mereka benarbenar membeli poduk berarti ada (50% x 132 = 66 orang)

2.3

Penawaran (Competitors) 2.3.1 Jumlah Produk Sejenis Di Pasar

Bisnis keripik biji durian merupakan bisnis yang sudah ada. Namun, tidak begitu dikembangkan dan tidak populer di masyarakat. Keberadaan keripik biji durian masih sangat sulit ditemukan terutama di kota-kota besar. Masyarakat di daerah Kalimantan dan Papua yang kaya akan durian biasa membuat keripik biji durian untuk dimakan bersama saat berkumpul, namun tidak mengolah biji durian untuk dijadikan bisnis. Kelangkaan produk keripik biji durian bukan berarti bisnis keripik biji durian ini tidak memiliki pesaing. Karena masih banyak produk makanan ringan terutama keripik di pasar (barang substitusi). Yang paling populer saat ini adalah keripik singkong. Keripik singkong bumbu balado merupakan pesaing (barang substitusi) yang paling memiliki kemiripan produk dengan keripik biji durian bumbu balado. Keripik singkong bumbu balado biasanya hanya terdapat di toko penjual aneka makanan ringan yang dijual per-bungkus atau per-ons. Toko penjual aneka makanan ringan terutama di Bandung banyak terdapat di area terminal, pasar baru, pasar kosambi, dan tempat umum lainnya. 2.3.2 Kapasitas Produksi Pesaing Untuk produksi pesaing barang substitusi yaitu keripik singkong sudah sangat banyak. Merk produk keripik singkong yang sudah banyak di pasaran diantaranya : keripik maicih(konde), keripik maicih(kerudung), keripik karuhun, keripik kribo, keripik ceupopons, keripik bukan si emak, keripik mbah gayus, dan lain sebagainya. Masing-masing merk memproduksi produknya secara massal. 2.3.3 Proyeksi Penawaran Pesaing Untuk penawaran pesaing. Misalkan diambil contoh keripik maicih. Keripik maicih melakukan penawaran dengan memasarkan produknya secara massal dan disebar di tempat-tempat yang mudah dikunjungi target pasarnya. Namun, tidak melakukan penawaran dengan mengurangi harga dari produk

meskipun sudah banyak pesaing keripik maicih yang menetapkan harga jual jauh dibawah harga jual keripik maicih. 2.4 Pangsa Pasar Pangsa pasar untuk bisnis makanan ringan sangat luas. Dari kalangan masyarakat bawah hingga atas bisa menjadi target pasar, dengan pangsa pasar yang luas itu maka peluang bisnis juga terbuka lebar. Target pasar adalah masyarakat yang suka makan makanan ringan dan memiliki rasa ingin tahu terhadap produk baru. Terutama ibu-ibu rumah tangga. 2.5 Rencana dan Strategi Pemasaran 2.5.1 Strategi Pemasaran Pesaing Berikut ini uraian mengenai rencana strategi pemasaran pesaing yang terdiri dari bauran pemasaran product, price, promotion, place (4P) : 1. Product (produk) Produk keripik singkong bumbu dikemas dalam bungkus plastik polos tanpa ada keterangan apapun seperti gambar merk produk (pesaing keripik singkong bumbu balado yang dijual di toko aneka makanan ringan yang dijual per-ons). 2. Price (harga) Keripik singkong bumbu balado yang dijual di tiko aneka makanan ringan dijual seharga Rp.xxxxx per-ons. 3. Promotion (promosi) a. Iklan (advertising) : Media cetak : poster, tapi biasanya dibuat tidak mengkhususkan untuk mempromosikan keripik singkong bumbu balado saja, tetapi semua makanan rigan yang dijual di toko penjual aneka makanan ringan. kalangan remaja dan

4. Place (tempat) Penempatan penjual keripik singkong bumbu balado dijual di toko aneka makanan ringan. Di kota Bandung terutama toko aneka makanan ringan banyak terdapat di terminal-terminal, pasar baru, pasar kosambi, dan tempat-tempat umum lainnya.

2.5.2

SWOT Analisis SWOT analisis adalah analisa mengenai kekuatan (strength),kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dari bisnis yang dijalankan. Berikut ini merupakan uraian SWOT analisis pada bisnis pembuatan keripik biji durian : y Strength (kekuatan) : 1. Rasa keripik dengan bumbu balado yang diolah sendiri dengan resep khas yang rahasia dan beda dari yang lain. 2. Rasa bumbu balado yang khas ditunjang dengan bahan baku biji durian yang masih tergolong unik sebagai produk keripik. y Weaknesses (kelemahan) : 1. Usaha keripik biji durian merupakan jenis makanan yang masih baru di masyarakat sehingga dalam hal pangsa pasarnya perlu pendekatan yang lebih maksimal agar usaha keripik biji durian tidak akan diragukan lagi. 2. Ketersediaan bahan baku biji durian yang tidak dapat dipastikan ada untuk setiap kali produksi. Hal ini dikarenakan belum terjalinnya hubungan bisnis dengan para supplier biji durian yang ada. 3. Proses pembuatan keripik masih menggunakan alat tradisional, belum menggunakan mesin pembuatan keripik. y Opportunities (peluang) : 1. Pangsa pasar luas

2. Produk bukan bersifat musiman, sehingga bisa bertahan dan dijalankan kapan saja 3. Pesaing untuk produk yang sama masih sulit ditemui bahkan hampir tidak ada produk serupa y Threats (ancaman) : 1. Pesaing untuk produk jenis keripik sudah sangat marak terutama keripik singkong 2. Budaya masyarakat Indonesia yang banyak meniru produk yang sudah ada, akan menjadi ancaman terbesar manakala bisnis keripik biji durian ini ditiru oleh perusahaan lain apalagi oleh perusahaan yang sudah besar dan memiliki teknologi pembuatan keripik yang canggih. 2.5.3 Rencana Strategi Pemasaran Perusahaan Berikut ini uraian mengenai rencana strategi pemasaran perusahaan yang terdiri dari bauran pemasaran product, price, promotion, place (4P) : 1. Product (produk) Produk yang dipasarkan adalah makanan ringan yaitu keripik biji durian bumbu balado yang dikemas dalam bungkus plastik bersablon gambar merk produk dengan isi 200gr. 2. Price (harga) Keripik biji durian dijual dalam kemasan isi 200gr dengan patokan harga Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Adapun perhitungan lebih rinci mengenai penetapan harga jual keripik biji durian bumbu balado terdapat di Bab 5 mengenai keuangan. 3. Promotion (promosi) a. Iklan (advertising) :  Media cetak : poster, famplet  Internet : facebook, twitter, ym, bbm.

b. Sales promotion :
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat. Misalnya : pasar kaget Gasibu, pasar jumat Pusda`i.

c. Personal selling :
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Misalnya : promosi ke ibuibu pengajian, ibu-ibu KJS-Unpad.

4. Place (tempat) Untuk tempat utama penjualan didirikan di Jalan Haurpancuh II no.c25 (dipati-ukur) Bandung. Dan kemudian dipasarkan di berbagai tempat. Untuk rencana penempatan penjualan. Akan dibagi ke dalam beberapa point rencana. Diantaranya : a. Membuka kerjasama dengan masyarakat yang ingin menjadi agen reseller keripik biji durian bumbu balado. b. Membuka stand di pasar kaget Gasibu. c. Menjual dan mempromosikan melalui internet dalam situs jejaring sosial, blog, dan juga komunitas di BBM. d. Konsinyasi dengan toko penjual es durian yang juga menjadi supplier bahan baku biji durian. e. Konsinyasi dengan kantin-kantin sekolah dan penjual makanan di daerah kampus-kampus. f. Untuk lebih jauh lagi, bisa melakukan kerjasama dengan supermarket atau penjual makanan ringan oleh-oleh bandung.

BAB III PRODUKSI DAN OPERASI 3.1 Produk dan Proses Produksi 3.1.1 Produk a. Dimensi produk  Produk dalam bisnis ini adalah keripik biji durian dengan variasi rasa  Dikemas dalam bungkus plastik dalam ukuran 200gr. b. Nilai atau Manfaat Produk  Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen. Manfaat inti bisnis ini untuk pemenuhan kebutuhan mengisi perut atau mengkonsumsi makanan dan mengisi waktu luang.  Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama. Manfaat dasar bisnis ini yaitu mengkonsumsi makanan ringan (nyemil)  Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar. Manfaat yang diharapkan dalam bisnis ini yaitu sebagai alternatif baru dari makanan ringan.  Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, manfaat

di atas harapan dalam produk bisnis ini adalah rasa bumbu balado yang unik dengan rasa pedas yang berbeda-beda sesuai tingkatan atau level.  Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit. Manfaat potensial dalam bisnis ini adalah kepraktisan, bisa dibawa kemana saja dan dimakan kapan saja. c. Kegunaan atau fungsi produk Kegunaan atau fungsi produk adalah Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir) ; Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan mudah didapat.

3.1.2

Proses Produksi Proses Pembuatan Keripik Biji Durian : 1. Dipilih biji durian yang masih baik dan segar kemudian dicuci sampai bersih. 2. Biji durian direbus selama kurang lebih 30 menit 3. Biji durian diiris tipis-tipis dengan menggunakan alat perajang pada ketebalan 1-2 mm sambil ditampung dalam baskom yang berisi air dilakukan sampai habis lalu dicuci kembali sampai bersih. 4. Dimasukan ke dalam baskom perendaman kapur sirih yang telah diberi air kunyit, didiamkan selama 30 menit. 5. Setelah waktu perendaman selesai, kemudian dicuci kembali sampai bersih dan tiriskan. 6. Disiapkan bumbu untuk merendam irisan biji durian. Bumbunya yaitu bawang putih, kemiri, dan garam dihaluskan lalu diberi sedikit air. 7. Biji durian yang telah ditiriskan kemudian direndam dalam bumbu yang telah diberi air selama 5-10 menit supaya bumbu meresap. 8. Dirtiriskan biji durian kemudian digoreng sampai berwarna kuning kecoklatan. 9. Keripik biji durian diberi bumbu sesuai rasa yang diinginkan.

10. Keripik biji durian kemudian dikemas dalam plastik yang tertutup rapat dan disimpan pada tempat yang kering. Proses pembuatan bumbu balado :

3.2

Rencana Produksi Berikut ini tabel rencana produksi untuk bulan pertama : minggu 1 2 3 4 jumlah 60 kg biji durian 60 kg biji durian 60 kg biji durian 60 kg biji durian Rencana produksi (dalam unit) 40 kg keripik biji durian 40 kg keripik biji durian 40 kg keripik biji durian 40 kg keripik biji durian 200 bungkus keripik 200 bungkus keripik 200 bungkus keripik 200 bungkus keripik

180 kg biji durian = 120 kg keripik biji durian = 800 bungkus keripik

3.3

Rencana Kebutuhan dan Pembelian Bahan 3.3.1 Kebutuhan Barang Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan keripik biji durian adalah: 1. Bahan Dasar a. Biji Durian b. Minyak Goreng 2. Bahan Pembantu a. Garam b. Bawang putih c. Kemiri

3. Bahan Perendam Biji Durian a) Kunyit Fungsi kunyit dalam proses pembuatan keripik adalah untuk campuran perendaman biji durian agar biji durian yang dihasilkan tidak berbau amis, proses perendamannya yaitu dengan cara kunyit diparut, diambil

airnya laludicampurkan dalam cairan kapur sirih dan biji durian direndam selama 30menit.

b) Larutan Kapur Sirih Larutan kapur sirih disini digunakan sebagai bahan perendaman irisan biji durian dalam pembuatan keripik, larutan 16 % kapur sirih membutuhkan bahan 160 g kapur sirih ditambah air sebanyak 1000 ml sebagai bahan pelarutnya. Penambahan kapur sirih dalam kegiatan ini berfungsi untuk memberikan tekstur keripik yang renyah, menghambat proses pencoklatan pada biji durian selama pengolahan. Alasan penggunaan kapur sirih dengan konsentrasi 16 % karena dapat menurunkan senyawa aksolat dalam biji durian dan memberikan kerenyahan (tekstur) yang baik untuk keripik.

3.3.2

Rencana Pembelian Barang Rencana pembelian barang akan dilakukan setelah semua perencanaan akan proses pembuatan keripik selesai. Diutamakan memakai barang yang sudah ada, tidak membeli barang baru apabila barang sudah ada. Untuk pengumpulan bahan baku yang digunakan adalah berupa biji durian yang mudah untuk diperoleh yaitu diperoleh dari industri rumah tangga pengolah makanan yang hanya mengolah daging buah duriannya saja dan bijinya tidak dimanfaatkan oleh industri tersebut. Selain itu bahan baku biji durian juga bisa diperoleh dengan harga murah karena bahan baku tersebut masih bersifat limbah (belum ada yang memanfaatkan secara komersial). Pembelian bahan baku, bahan pelengkap dan bahan perendam dilakukan setelah bahan baku utama yaitu biji durian diperoleh.

3.4

Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung Untuk rencana kebutuhan tenaga kerja langsung diperlukan satu tenaga kerja untuk membantu dalam proses pembuatan keripik biji durian. Untuk selanjutnya apabila permintaan akan produk meningkat, akan ditambah tenaga kerja casual atau non-permanen untuk membantu.

Berikut ini tabel perhitungan beban tenaga kerja langsung dengan sistem upah harian : Jenis Kegiatan Tarif/Upah per hari 1. Pengolahan keripik 2. Pemberian bumbu 3. Pengemasan 10.000 5.000 5.000 1 Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Hari Kerja/bulan 10 10 10 Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian Jumlah (Rp.) 100.000 50.000 50.000 200.000

Untuk tenaga penjual akan ditawarkan ke teman terdekat siapa yang mau jadi reseller, atau di titip di titik-titik strategis penjualan, juga membuat promosi lewat internet. Untuk proses tersebut sementara akan dilakukan sendiri, tidak membutuhkan tenaga kerja sampai dirasa butuh untuk mempekerjakan tenaga kerja tambahan. Hal ini dilakukan demi efisiensi biaya. 3.5 Kebutuhan Perlengkapan dan Peralatan Peralatan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian adalah: 1. Alat Perajang 2. Baskom 3. Gelas Ukur 4. Kompor 5. Plastik Pembungkus 6. Sendok Kayu 7. Sendok Makan 8. Slicer 9. Sotil dan Serok 10. Gas 11. Timbangan 12. Wajan Perlengkapan yang dibutuhkan dalam bisnis pembuatan keripik biji durian adalah : 1. Meja, 2. Kursi, dan 3. Komputer.

3.6

Kebutuhan Tempat Dalam bisnis pembuatan keripik biji durian, diperlukan tiga tempat untuk penempatan tiga proses pembuatan keripik biji durian. Yaitu : 1. Dapur untuk memasak biji durian menjadi keripik, 2. Ruangan untuk pemberian bumbu rasa untuk keripik biji durian, dan 3. Ruangan untuk pengemasan keripik biji durian.

3.7

Kebutuhan Sarana Kebutuhan sarana utama untuk pengolahan keripik biji durian adalah sarana listrik dan air.

BAB IV ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1

Bentuk Kepemilikan Bentuk kepemilikan bisnis keripik biji durian adalah perseorangan.

4.2

Kegiatan Pra-Operasional dan Jadwal Kegiatan Sebelum melakukan kegiatan operasional, harus terlebih dahulu mencari informasi ketersediaan bahan baku dan bahan penunjang, dan informasi-informasi lain yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis keripik biji durian ini. Berikut ini daftar Jadwal kegiatan Pra-Operasional yang harus dilakukan :

KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN ( Dalam Mingguan ) 1 2 O O O 3 4

1. Survey Pasar 2. Menyusun Rencana Usaha 3. Survey tempat usaha dan perijinan

O O

4. Survey Mesin / Peralatan 5. Survey Sarana Penunjang 6. Uji Coba Produksi

O O O

4.3

Rencana Biaya Umum Biaya umum dalam kegiatan pra-operasional mencakup ke dalam 4 hal. Yaitu : 1. Biaya transportasi 2. Biaya akses informasi 3. Biaya alat dan bahan uji coba produksi 4. Biaya lain-lain

BAB V KEUANGAN 5.1 Kebutuhan Dana 5.1.1 Modal Investasi

TABEL KEBUTUH AN M O D AL IN V ESTASI


N O N AM A BAR AN G JUM LAH (BUAH ) UM UR EKO N O M IS (BULAN ) H AR GA SATUAN JUM LAH H AR GA H AR GA PEN YUSUTAN

PER ALATAN 1 Alat penyaring 1 12 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 416,67 2 gelas ukur 1 12 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 416,67 3 baskom 2 12 Rp 7.000 Rp 14.000 Rp 1.166,67 4 kompor besar 1 48 Rp 170.000 Rp 170.000 Rp 3.541,67 5 pisau 2 12 Rp 3.500 Rp 7.000 Rp 583,33 6 slicer 2 12 Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 1.666,67 7 wadah 2 12 Rp 5.000 Rp 10.000 Rp 833,33 8 serok 2 12 Rp 3.500 Rp 7.000 Rp 583,33 9 timbangan 1 36 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 1.388,89 10 wajan 2 12 Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 3.333,33 11 tatakan (talenan) 2 12 Rp 3.500 Rp 7.000 Rp 583,33 12 panci 1 24 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 833,33 13 katel besar 1 24 Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 1.666,67 14 sendok 6 12 Rp 6.000 Rp 36.000 Rp 3.000,00 JUM LAH PER ALATAN Rp 431.000 Rp 20.013,89 PER LEN GKAPAN 1 M eja 2 48 Rp 75.000 Rp 150.000 Rp 3.125,00 2 Kursi 4 48 Rp 48.000 Rp 192.000 Rp 4.000,00 3 komputer 1 96 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 41.666,6 7 4 ATK ~ 6 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 25.000,00 JUM LAH PER LEN GKAPAN Rp 4.492.000 Rp 73.791,6 7 JUM LAH PER ALATAN D AN PERLEN GKAPAN R p 4.923.000 R p 93.805,56

5.1.2

Modal Biaya

TABEL M ODAL BIAYA


Jumlah produksi keripik (kg) N O. N AM A BAHAN SATUAN 160 BIAYA /KG KERIPIK Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.250 10.000 500 1.750 250 500 3.000 18.250 5.000 4.900 100 1.500 1.800 300 500 14.100 300 1.000 1.300 33.650 TO TAL BIAYA

HARGA JUM LAH YAN G SATUAN D IBUTUHKAN/KG KERIPIK BAHAN-BAHAN PEM BUATAN KERIPIK 1 Biji durian kg 1500 1,5 2 M inyak goreng l 10000 1 3 Bawang putih ons 1000 0,5 4 Kem iri ons 3500 0,5 5 Kunyit ons 1000 0,25 6 Kapur sirih bungkus 1000 0,5 7 Air l 1500 2 JUM LAH BIAYA BAHAN -BAHAN PEM BUATAN KERIPIK BAHAN-BAHAN PEM BUATAN BUM BU BALAD O 1 Cabai M erah ons 1000 5 2 Gula Putih kg 9.800 0,5 3 Garam bungkus 500 0,2 4 Bawang putih ons 1000 1,5 5 Bawang M erah ons 1200 1,5 6 Vetcin bungkus 1500 0,2 7 Asam bungkus 2000 0,25 JUM LAH BIAYA BAHAN -BAHAN PEM BUATAN BUM BU BIAYA KEM ASAN KERIPIK 1 Plastik Pack 6000 0,05 2 Sablon Plastik Lusin 5000 0,2 JUM LAH BIAYA KEM ASAN KERIPIK TO TAL M O DAL BIAYA

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

360.000 1.600.000 80.000 280.000 40.000 80.000 480.000 2.920.000 800.000 784.000 16.000 240.000 288.000 48.000 80.000 2.256.000 48.000 160.000 208.000 5.384.000

5.2

Sumber Dana

T A BEL R EN CA N A K EBU T UH AN M O D AL
NO 1 2 3 URA IA N M odal Investasi M odal Bi aya M odal anggaran bi aya penjual an TO TA L K EBUTUHA N M O DA L J UM LA H K EBUTUHA N M O DA L Rp 4.923.000 Rp 5.384.000 Rp 490.000 Rp 10.797.000

T A BEL SUM BER D AN A (M O D A L)


NO 1 2 SUM BER D A N A M odal pr i badi M odal sum bangan or ang tua TO TA L M O DA L J UM LA H M O D A L Rp 2.000.000 Rp 10.000.000 Rp 12.000.000

T A BEL ALO K A SI M O D AL
NO 1 2 3 K ETERA N GA N Total M odal Total k ebutuhan M odal Si sa M odal / Cadangan M odal J UM LA H Rp Rp Rp

12.000.000 10.797.000 1.203.000

5.3

Proyeksi Penjualan 5.3.1 Budget / Anggaran Penjualan

BU D GET (A N GGA R A N PEN J ALA N ) U


NO. J IS BIA YA EN BIA Y A TET A P (FIXED C O ST S) 1 Bi aya Per al atan dan per l engk apan 2 Bi aya l i str i k dan ai r 3 Bi aya ten aga k er ja 4 Bi aya ak ses Inter net 5 Bi aya Penjual an J M LA H BIAY A T ET A P U BIA Y A V A R IA BEL (V A R IA BLE C O ST S) 1 Bi aya bahan pem buatan k er i pi k 2 Bi aya bahan bum bu bal ado 3 Bi aya k em asan J M LA H BIAY A V AR IA BEL U J M LA H BIAY A T ET A P D AN V A R IA BEL U J M LA H BIAY A U Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4.923.000 100.000 1.700.000 50.000 490.000 7.263.000 2.920.000 2.256.000 208.000 5.384.000 12.647.000

5.3.2

Budget / Anggaran Biaya Penjualan

BUDGET / A N GGA RA N BIA YA PEN JUA LA N


N O . PER K IR AA N BIA YA PEN J A LA N U 1 Bi aya tr anspor tasi 2 Bi aya pr om osi 3 Bi aya k em asan (k er esek ) 4 Bi aya ak ses k om uni k asi 5 Bi aya sar ana penjual an 6 Bi aya l ai n-l ai n T O T A L A N GGA R A N BIAY A PEN J A LA N U PER K IR AA N Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp BIA YA 200.000 100.000 40.000 50.000 50.000 50.000 490.000

5.3.3

Penetapan harga jual


J M LA H PR O D UK SI U kg bungk us/uni t 160 800

PEN ET APAN H AR GA J AL U
desk r i psi Bi aya var i abel jum l ah pr oduk si bi aya pok ok /uni t l aba k otor (50%) harga/uni t pendapatan for m ul a Rp (a/ b ) (50% * c) (c+d ) (e*b) Rp Rp Rp Rp jum l ah 5.384.000 800 6.730 3.365 10.095 8.076.000

a b c d e f

5.3.4

analisa break event point (BEP) A N ALISA BEP


vc/ s fc/ (1-vc/ s) BEP (unit) Rp Rp 6.730 7.256.270 718,80

5.4

Proyeksi Rugi / Laba

T ABEL PR O YEKSI LABA/ R UGI


PEN D A PA T AN har ga Rp 10.095 uni t 800 T O T A L PEN D APAT A N Rp PEN GELU AR A N bi aya var i abel Rp 5.384.000 bi aya tetap Rp 2.433.806 T O T A L PEN GELU A R AN Rp R UGI/ LA BA Rp

8.076.000

7.817.806 258.194

5.5

Proyeksi Arus Kas

TA BEL PRO YEK SI A RUS K A S


URAIAN a b c d e Sum ber Dana (in fl ow) Penggun aan Dan a (out flow) A rus k as bersi h (net flow = a-b) k eadaan k as awal k eadaan k as ak hi r (c+d) Rp Rp Rp Rp BULA N 2 8.076.000 Rp 7.817.806 Rp 258.194 Rp 1.203.000 Rp 1.461.194 Rp

1 12.000.000 10.797.000 1.203.000 0 1.203.000

Rp Rp Rp Rp Rp

3 8.076.000 7.817.806 258.194 1.461.194 1.719.389

Rp Rp Rp Rp Rp

4 8.076.000 7.817.806 258.194 1.719.389 1.977.583

Asumsi jumlah produksi setiap bulan sama.

5.6

Proyeksi Neraca

TABEL RO YEK SI N ERACA


NO D ESKR IPSI HA RTA HA RTA LA N CA R 1 K as 2 Per l en gk apan 3 Bahan pr oduk si 4 Per l en gk apan Penjual an J l ah Har ta Lan car um HA RTA TETA P 1 Per al atan J l ah Har ta Tetap um T otal H arta UTA N G --M O DA L 1 M odal Pr i badi 2 M odal S bangan O rang Tua um T otal Utang dan M odal J M LA H U

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1.203.000 4.492.000 5.384.000 490.000 11.569.000 431.000 431.000 12.000.000 ----

Rp Rp Rp

2.000.000 10.000.000 12.000.000

You might also like