You are on page 1of 19

Bobi : ayah Abhay Tiara : ibu Abhay Bari : Abhay Kiki : Aaliya Icha : bunda Aaliya

Alfi : guru Faras : tante Abhay Nufus : tangan kanan Puan Puan : teman baru Aaliya Tari : teman baru Abhay

Abhay dan Aaliya sudah saling mengenal sejak usia lima tahun. Persahabatan mereka berkembang menjadi cinta pada usia 15 tahun, ketika Abhay menyadari bahwa Aaliya adalah gadis yang tepat baginya. Sementara Aaliya begitu terfokus dengan keinginannya untuk menjadi aktris. Hal ini membuatnya tidak peduli terhadap apa atau siapa yang sedang dihadapinya. Saat hubungan mereka berkembang, namun ada kendala yang muncul dan tumbuh diam-diam. Semua ini terjadi karena adanya perbedaan di antara mereka.

ADEGAN I -rumah AaliyaPagi ini sangat cerah, matahari sudah melangkah tinggi menyinari bumi tercinta. Dihalaman rumah Bunda seorang single parent sedang menyiram bunga dengan melantunkan lagu kesukaannya. Aaliya mendekati Bunda dengan langkah ragu-ragu, tetapi ia tetap memberanikan diri. Aaliya Bunda Aaliya Bunda Aaliya Bunda : bunda (sambil mendekati ibunya manja-) : kamu mau apa lagi sih anak bunda yang manja ? : hmm akuu. : kamu mau apa lagi? Mau minta uang lagi? Emang yang kemarin gak cukup ? : gimana mau cukup bunda, bunda cuma ngasih seribu (sambil menunjukan uang seribuan) : loh ?! seribu kan banyak sayang? Kurang apa coba? Dulu uang seribu bunda bisa beli emas .. ya kalo sekarang setidaknya bisa beli gaun mewah 2 (jelas bunda)

1|P a ge

Aaliya

: bunda tau gak? Seribu itu nolnya ada 3 loh . bukan 6 . Jangan samain zaman bunda kecil dengan sekarang. Sudah global warming ni bunda .. paling Cuma dapat permen 5 kalau sekarang . (kesal Aaliya)

Bunda

: seribu dapat permen 5? Nah 5 sudah banyak kan? Kamu buat apa makan banyak-banyak permen? Ntar malah gigimu yang sakit sayang (mencoba menjelaskan lagi : aduh bunda (jengkel) tapi Aaliya bukan mau bicara uang sih bunda, tapi mau bicara lain .. : mau bicara apa? (tiba-tiba hp bunda berdering) sebentar ya sayang, bunda angkat telfon dulu : aahh bunda .. (makin kesal)

Aaliya Bunda Aaliya

Aaliya pun pergi dan menuju ke rumah Abhay -rumah AbhayAaliya : Aabhaaaaayyy Ayah Abhay pun keluar Ayah Aaliya Ayah : ehem.. : eh om (malu) : Abhay ada di kamarnya, main game sepertinya. naik saja !

Aaliya yang masih malu dan cengar-cengir langsung meninggalkan ayah Abhay tanpa menjawab apapun dan menuju ke kamar Abhay

Aaliya Abhay Aaliya Abhay

: Abhaayy.. kamu ngapain sih? Dari tadi aku panggil gak kedengeran apa? : maaf, aku gak kedengeran tadi (menjawab dengan mata yang tak kunjung lepas menatap monitor laptopnya) : Abhaayyy (manja). Aku mau ngadu nih : mau ngadu apa Aaliya ku sayang? (masih sibuk dengan game)

Abhay masih asik sendiri dengan game nya, Aaliya kesal dan langsung menutup laptop abhay dengan keras

2|P a ge

Aaliya Abhay Aaliya

: aku mau pergi ke London : ngapain ke London? Ngikut the changcuter (sambil menyanyikan lagu Hijrah ke London-nya The Changcuter) : aku lagi serius (dengan raut muka serius)

Abhay terdiam sekaligus kaget dan berusaha mencegah Aaliya

Abhay

: kamu serius? kamu mau pergi sendiri? Gak mungkin, nanti disana kamu siapa yang jagain? kalau ada yang jahatin kamu gimana? Mau tinggal dimana? Sama siapa? siapa yang mengurusi soal makan dan kesehatanmu al?aku gak bisa ngijinin kamu pergi : Bhay .. kamu lupa sama impian kecilku?(tidak semangat) : Al.. aku cuma gak mau kamu (belum sempat Abhay bicara, Aaliya memotongnya) : udah ah , aku mau siap-siap ! (pergi)

Aaliya Abhay Aaliya

Abhay terdiam lalu menghela nafas panjang -rumah aaliya-

Aaliya mulai mengemasi barang-barangnya. Semuanya sudah beres, baju dan perlengkapan yang lain sudah masuk ke koper. Tapi masih ada hal yang mengganjal di hatinya, Bunda dan Abhay. Mereka orang yang sangat disayangi Aaliya. Menjadi aktris adalah cita-citanya sejak usianya 5 tahun dan sekarang ia ingin mewujudkannya. Tapi meninggalkan orang-orang yang disayangi itu bukannya mudah. Aaliya menjadi sangat galau. Kemudian dia membongkar kembali isi kopernya dan duduk termenung disudut kamar. Tak lama Abhay datang melihat kamar Aaliya berantakan dengan baju-baju, Abhay langsung membereskan kamar Aaliya dan memasukkan baju-baju itu kembali kedalam koper. Aabhay Aaliya : pergilah Aaliya, kejar mimpimu (menghampiri Aaliya) : benarkah Abhay?

Abhay tersenyum. Aaliya loncat kegirangan

3|P a ge

ADENGAN II -bandaraHari ini hari keberangkatan Aaliya ke London wajah sedih dan khawatir terlukis jelas diwajah bunda, begitu juga Abhay. Aaliya bakal : Bunda, jaga diri ya disini, bunda gak usah khawatirin aku disana, aku pasti baik baik aja kok disana Bunda aja : gimana bunda bisa tenang dengan sikapmu yang sangat manja begini? Disini kamu gak bisa ngurus diri kamu ! apalagi nanti disana(sedih) Aaliya : bundaaa, aku bukan anak kecil lagi, please kali ini bunda harus bisa percaya sama aku(manja)

Aaliya juga pamit dengan keluarga Abhay

Aaliya

: Al pergi dulu ya !(salaman)

Ayah Abhay : iya, hati-hati disana ya nak Ibu Abhay : jaga dirimu ya nak

Tante Abhay : jangan lupa kalau pulang bawa oleh-oleh yang banyak ya . Tante mau tas yang dipake sama Selena Gomez kemaren itu, trus sepatunya Demi Lovato yang warna emas yg dipakai waktu konsernya dia . truss (belum sempat melanjutkan, Ibu Abhay menginjak kakinya) Tante Abhay : Auuw (mengerang kesakitan) Iya kak, sorry .. hmm, ntar kalau kamu sampai disana, langsung kabarin keluarga disini ya .. Aaliya : Hahahaha, iya tante pasti ! (mengangkat jempol)

Dengan berat hati Aaliya juga minta izin kepada Abhay yang dari tadi hanya diam melihat Aaliya hendak pergi

Aaliya

: Abhay jangan sedih ! aku pasti pulang kok.. Abhay hanya diam

Aaliya

: Abhaaaaay, ayolaah, jangan diam begini(menggoncangkan tubuh Abhay)


4|P a ge

Abhay masih saja terdiam Aaliya : (terdiam sejenak) oke ! yaudah kalau kamu tidak mau menjawab, aku pergi !

Abhay masih saja diam. Aaliya membalikkan tubuhnya dan berjalan, tak lama terdengar suara Abhay

Abhay

: Al, hati hati ! Jaga dirimu ! aku janji akan menunggumu

Aaliya terdiam sebentar, lalu berbalik badan dan menatap abhay Aaliya : oke Abhaay, daaaaaaaa semuaaa !! Semuanya kaget dan terdiam Bunda Abhay : dasar anak itu !! : sudahlah bu.. Ayah, ibu, dan tante Abhay hanya bisa menggelengkan kepala !

ADEGAN III University,London-

Aaliya mengambil jurusan acting. Bukan tidak banyak saingannya disana. Banyak aktris Hollywood lulusan dari kampus ini. Hari ini hari pertama Aaliya di kampus barunya, sesampai dikampus Aaliya langsung masuk ke kelas. Dari awal Aaliya menginjakkan kaki dikampus dia sudah mendengar nama yang disebut-sebut dengan siswa lain, Puan. Karena pernah dia disebut siswa multitalent oleh guru senior di kampus ini dia jadi terkenal dan di idolakan banyak orang. -dikelasGuru : Good morning ! My name is Alfi. Guru acting kalian. Saya guru senior disini. Banyak aktris yang belajar dari saya, salah satu anak didik saya adalah Syahrul Khan, Kareena Kapoor, Rani Mukerjee, Kajol sampai Briptu Norman yang menyanyikan Chaiya-Chaiya itu. Ada yang kurang jelas ? (sombong) Semuanya hanya terdiam mendengar pekenalan singkat dari ibu tersebut Siswa Guru : hahahaha : Shut up ! siapa yang nyuruh kalian laugh? Kelas diam seketika Guru : Any question? (Tanya guru)
5|P a ge

Mereka masih terdiam Guru : hmm , I want to just say something, tidak sembarang student bisa masuk ke kelas acting, apa lagi my class. Saya paling tidak suka dengan murid membantah. You know ? : Yes, know buk : Puan ! maju kamu, show your talent ! : ibu mau lihat saya acting apa lagi ? nangis ? senang ? katawa ? judes ? jadi orang gila pun saya sudah pernah. Nufus Guru : tuh anak ada baru buk ! coba tes aja kemampuannya : oh ya ? coba maju ! Whats your name ? (sambil menunjuk Aaliya) Aaliya tersentak lalu dia maju dan berdiri kesamping bu guru Aaliya Guru : saya Aaliya buk : coba kamu acting

Siswa Guru Puan bahkan

Lalu Aaliya menunjukkan bakat actingnya. Puan dan nufus terdiam tapi tidak disangka ibu guru malah tepuk tangan

Guru

: Marveolous! Puan, saya rasa ini saingan kamu yang baru

Puan hanya diam dengan tampang gak percaya. Kemudian bu guru keluar kelas. Puan mendekati Aaliya

Puan Aaliya Puan Aaliya Nufus Aaliya Nufus

: hey ! aku Puan (menjulurkan tangan kanannya) : aku Aaliya (menjabat tangan Puan) : anak pindahan? : bukan, aku anak Ayah dan Bunda, tapi Ayahku udah meninggal(dengan raut muka sedih) : hah?! siapa? (serius) : ayah aku (masih dengan muka sedih) : maksud aku , siapa yang tanya (tertawa)
6|P a ge

Aaliya dengan raut muka kesal pun hanya diam saja Puan : Udah dong fus, jangan gitu sama Aaliya . ayo kita pergi (senyum sinis dan pergi)

Puan dan Nufus meninggalkan kelas, namun Aaliya tetap berdiri ditempatnya

Nufus jadi

: heh ! kamu ga dengar apa yang dibilang bu guru tadi ? anak baru itu akan saingan mu ! nah sekarang kamu malah jadi sok akrab gitu dengan dia ? hellow ? masih punya otak buat mikir kan ?

Puan Nufus Puan

: hahaha terus ? (santai) : udah gila kamu ya ! (geleng-geleng kepala) : semuanya ga seperti yang kamu kira. Lihat aja ntar, apa yang akan aku buat untuk teman baru kita itu (senyum sinis)

Nufus

: (heran)

ADEGAN IV -ruang kerjaDiruang kerjanya Bu guru terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Guru : Come in! Aaliya masuk keruangan tersebut Guru Aaliya Guru : duduk. Kamu tau kenapa saya panggil kesini ? : hmm gak tau buk(menunduk) : I know you have talents, jadi kenapa saya panggil kamu kesini karna saya mau menawarkan kamu untuk ikut kontes pemilihan siswa yang akan menjadi siswa pertukaran pelajar ke Prancis. Bagaimana ? tertarik ? : hah ?! sa sa saya ? (terbata-bata) : ya! Tidak suka ? oke saya akan : eh eh bukan bu bukan ! saya sangat sangat tertarik. Saya tertarik. Akan saya coba bu
7|P a ge

Aaliya Guru Aaliya

Guru Aaliya

: bagus! Sekarang kamu boleh keluar : permisi bu

Aaliya keluar dari ruangan bu guru, sangking gembiranya gak sengaja dia tertabrak dengan Puan dan Nufus yang sedang jalan

Puan Nufus bisa? Aaliya Nufus

: aauuuw !! : eh apa-apaan sih! Ga sopan tabrak-tabrak orang! Kalau jalan pakai mata : ups sorry .. jalan pakai mata? Gimana tuh? : dasar anak baru! Kamu

Pembicaraannya terhenti setelah Puan mengangkat tangan tanda memerintahkan Nufus untuk berhenti memarahi Aaliya

Puan Aaliya

: kamu kenapa ? kelihatannya lagi senang ya? : iya aku senang banget . kamu tau ga? ga kan? bu guru nawarin aku untuk ikut pemilihan pertukaran pelajar(senang)

Puan Aaliya

: (kaget) apa ? oh se se selamat(dengan senyum terpaksa) : iya sama-sama (memeluk Puan). Aku pergi dulu ya

Aaliya pergi meninggalkan Puan dan Nufus. Dengan langkah yang setengan loncat sambil bernyanyi itu membuat Puan makin marah. Puan Nufus : huff lihat saja apa yang aku lakukan untukmu Aaliya : tenang aku akan bantu kamu (senyum sinis)

ADEGAN V -kosKabar bahagia ini tidak hanya disimpan sendiri bagi Aaliya. Tiba-tiba dia ingin menelpon Bunda dan berbagi kebahagiaan ini Aaliya : haloo ?
8|P a ge

Bunda Aaliya Bunda

: ya halo ? : bundaaaaaaaaaaaaaaa (teriak) : Aaliya? ini kamu nak? apa kabar kamu? baik-baik saja? gak ada masalah disana kan? bagaimana kuliahmu? Kamu bisa menyusaikan diri dengan makanan disana kan? Ibu kos kamu gimana? (tanpa member waktu untuk Aaliya menjawab)

Aaliya

: aduh bunda tolong ya tanyaknya satu-satu. Aku baik-baik saja kok dan yang lainnya juga beres semua. Bunda aku bakal ikut pemilihan pertukaran pelajar

Bunda Aaliya Bunda Abhay Aaliya Abhay Aaliya

: wah ! ini kabar gembira. Selamat sayang ya : iya bunda ku sayang. Abhay ada dsitu bunda ? aku mau bicara(manja) : sebentar ya.. Abhaaayy abhay ada telpon: iya bunda. Hallo ? : Abhay ! haha aku kangen. Kamu gimana disana ? : aku juga kangen. Aku baik disini. Kamu kapan pulang ? : baru juga seminggu disini, udah nanyak kapan pulang. Yaa sepertinya bakal lama deh. Disini tuh asik banget bay haha! Oke udah ya, lumayan mahal nih nelpon kesana. Daaah Abhay(tutup telpon)

Tanpa diduga hari ini adalah telpon terakhir dari Aaliya. Aaliya tidak pernah menelpon Abhay bahkan Bunda. Aaliya juga tidak bisa dihubungi. Entah bagaimana kabar aaliya disana. Bukan hanya bunda, abhay juga sangat cemas memikirkannya. Aaliya sudah sangat nyaman dengan hidupnya sekarang ini. Dia bebas melakukan apa saja sanpai lupa dengan keluarganya.

-rumah abhayAyah makan, : bu! Coba lihat anakmu itu. Dari tadi dia hanya diam, melamun, gak mau gak mau mandi, tidurnya telat, jujur ayah cemas melihat Abhay terus begini Ibu Ayah : iya yah. Ibu juga gak tau harus bilang apa lagi sama putra mu itu. Sudah capek ibu menasehatinya. Tapi alhasil dia tetap saja begitu kan. : kita harus bicara dengan Bundanya Aaliya. Satu-satunya penyebab ini pasti karena Aaliya ibu lalu mengambil telpon dan menelpon Bunda Aaliya
9|P a ge

ibu Bunda Ibu Bunda Ibu Bunda Ibu

: haloo ? : ya haloo ? ada apa ya bu ? : begini, saya rasa kita harus ketemu dan bicara : bicara ? hmm tentang apa ? : tentang anak kita. Saya rasa ini perlu. Apa anda bisa? : oh tentu. Saya menunggu anda nanti sore dirumah saya : oke baiklah(tutup telpon)

Sore harinya Ayah, Ibu, Abhay dan Tante Abhay pergi kerumah Aaliya yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka.Abhay yang tadi dipaksa ikur dengan ayah akhirnya luluh dan ikut juga. Dia sebenarnya heran untuk apa dia dan keluarganya pergi kerumah kekasihnya Aaliya. -rumah aaliyaTante Bunda Ayah ingin : selamat sore(ketuk pintu) : ya silahkan masuk : terima kasih(duduk). Hmm sebenarnya kedatangan kami sekeluarga kesini membicarakan masalah anak kita Abhay dan Aaliya. Ibu biasanya. : semenjak Aaliya tidak ada kabar Abhay seperti berubah, gak seperti Saya tidak nyaman dengan ini Bunda ingin : ya saya tau. Bukan cuma Abhay saya juga sedih dengan ini semua. Saya sekali menyusul Aaliya kesana. Tapi anda tau kan saya juga tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya. Tante bertingkah saja dia mencari pengganti Aaliya yang sudah tidak ada kabar itu. Ayah Bunda : menurut anda bagaimana ini ? : saya sempat terpikir untuk meminta Abhay menyusul Aaliya kesana
10 | P a g e

: sebenarnya saya juga gak habis pikir. Kenapa keponakan saya sampai begini hanya karna ditinggal pacar? Padahal dia ganteng, mapan dan mudah

Ibu Bunda Ibu siapa

: apa ? Abhay kesana ? tidak ! tidak bisa ! : tapi ini demi anak kita : anak kita ? tidak ! ini hanya demi anak anda. Bagaimana bisa Abhay pergi ke Negara orang yang belum pernah disinggahinya? Dia tidak mengenal siapadisana!

Bunda Tante

: saya mohon izinkan Abhay menyusul putriku : saya semakin gak habis pikir. Abhay lihat ini (menunjukkan foto-foto). Tante bisa carikan yang lebih baik dari Aaliya. Kamu tinggal pilih foto-foto cewek ini. Tante kenal mereka semua Abhay sama sekali tidak tertarik

Ayah

: wauw cantik-cantik .. saya yang pilih saja boleh? (genit) Ibu menginjak kaki ayah, sontak ayah tersadar

Ayah Tante seharian ?

: Auuw .. hmm, kita juga gak bisa melakukan ini. Ini masalah hati. Ayah tau Abhay orang yang setia : Mas, apa kamu tega melihat anakmu sendiri melamun diam gak jelas ini bukan sehari ! ini sudah hampir seminggu!

Bunda Ibu Ayah Ibu

: bu saya mohon sekali lagi biarkan Abhay pergi : tidak ! saya gak bisa : bu tolong mengerti, coba pikirkan lagi : saya tetap tidak bisa!

Suasana saat ini benar-benar kacau. Sangat tegang. Mereka sibuk mempertahankan ego nya masing-masing. Tiba-tiba suara abhay mengheningkan keadaan Abhay menyusul : diaaaaaam !!! udah cukup ! cukup ! aku akan pergi ! aku akan pergi Aaaliya(bangkit dari kursi dan keluar dari rumah)

Ibu berusaha mencegah Abhay pergi tetapi ayah meyakinkan ibu untuk membiarkan putranya pergi menyusul Aaliya, kekasihnya.

11 | P a g e

ADEGAN VI

Aaliya sudah sangat dekat dengan Puan. Dia menganggap Puan adalah teman yang cocok untuknya. Puan lah yang memeperkenalkan Aaliya tentang London, dan kampus barunya. Tidak bisa disanggah, Aaliya menjadi semakin bebas setelah berteman dengan Puan dan Nufus. -kosPuan Aaliya Puan Nufus tapi : eh ngomong-ngomong kamu udah punya pacar al ? : hah pa pa pacar ?(gugup) : iya pacar. Kenapa ? : haha atau jangan-jangan kamu tidak punya pacar ? atau kamu punya pacar pacar kamu jelek, miskin, kampungan! (ngejek) Puan Aaliya Nufus Aaliya : hahaha apa benar ? : eng eng gak kok! Pacar aku orang hebat disana : waw ! kapan-kapan bisa dong kenalin ke kita ?(senyum sinis) : ya tentu. Eh kapan pemilihan pertukaran pelajar yang dibilang bu guru ? (mengalihkan pembicaraan) Puan : besok. Jam 12 malam ya

Nufus Aaliya : hah ?! tengah malam gitu ? Puan Aaliya Nufus Puan : (mencolek Nufus) ussst ! iya al kata bu guru jam 12 : oh okelah. (pergi) : hei serius jam 12 malam ? bukannya sore ? : yaya emang sore sih, haha tapi ini permainan ku, lihat saja

Setalah berjam-jam di dalam pesawat akhirnya Abhay sampai di London. Tempat kekasihnya mewujudkan mimpi. Abhay telah berusaha menghubungi Aaliya lagi, tapi usahanya nihil gak ada hasil. Hanya berbekal kertas kecil bertuliskan alamat kos Aaliya akhirnya Abhay memberanikan diri menelusuri kota besar itu demi mencari Aaliya. Sampai akhirnya Aabhay berdiri tepat disebuah rumah kos yang besar dan dia mngetuk pintu. Keluarlah seorang wanita yang sepertinya sudah berumur tapi masih kelihatan cantik. Karena sudah malam, tidak mungkin Abhay membangunkan Aaliya yang pasti lagi terbang kea lam mimpinya, Abhay memesan satu kamar untuk dirinya. Kesokan harinya Aaliya terlihat
12 | P a g e

sedang asik ngobrol dengan Puan dan Nufus. Tiba-tiba Ahay datang, dia ingin sekali memeluk Aaliya Abhay Aaliya Abhay bisa : Aaliyaaaa ! : (membalik) hah ? Abhay ? : ia Aaliya ! kamu pasti senang kan melihat aku disini ? ya aku juga senang lihat kamu lagi. Kamu tidak apa-apa kan ? Aaliya Abhay Puan Nufus Aaliya : Abhay diam kamu ya ! : ya tuhan aku kangen x sama kamu. Ini siapa ? temen kamu ? : Aaliya ? ini pacar kamu ?(tampang tak percaya) : pacar yang kamu bilang orang hebat ? OMG : (kelimpungan menarik Abhay menjauh dari Puan Nufus) tunggu aku gak ngerti, apa yang kamu lakukan disini? Bagaimana kamu bisa sampai disini?(marah) : hei kamu kenapa ? aku kan : kamu jahat! Kamu udah bikin aku malu. Sekarang kamu pergi. Kamu pulang sana (usir) Abhay : al ! kamu kok Puan Nufus datang karena mendengar mereka ribut Puan Aaliya Nufus Aaliya Abhay Aaliya : yasudah lah al, kalau dia memang pacar kamu ya sudah : bukan bukan dia .. : haha pacar yang kampungan ya (tertawa) : bukan ! dia bukan pacar aku lagi sekarang : al ! maksud kamu ? (kaget) : ya sekarang kamu bukan pacar aku lagi. Kita putus bay(pergi) Abhay terdiam dan berusaha memanggil Aaliya tetapi dia tetap berjalan dan menginggalkan abhay Abhay : oke kalau itu mau kamu. Aku pulang al. jaga dirimu ya (sedih)

Abhay Aaliya

13 | P a g e

ADEGAN VII -rumah AbhayDirumah abhay mereka berkumpul sambil berbincang-bincang. Sepertinya ada sesuatu yang sangat serius. Abhay memperhatikan mereka yang sedang asik sampai tidak menyadari kalau abhay sudah sampai. Tapi ada satu gadis yang tidak dikenalinya. Dia duduk diantara Tante dan Bunda aaliya. Mereka sepertinya sudah sangat akrab. Sampai Ibu abhay menyadari kalau anaknya sedang memperhatikan mereka Ibu Ayah Abhay Tante Tary Abhay Bunda : abhay ? kamu sudah pulang ? : ayo kesini nak : (duduk disamping ayah) sudah yah . : ini kenalkan gadis yang disamping tante : hay kamu Abhay ya? aku Tary (salaman) : ya aku Abhay. Senang bisa berkenalan : bagaimana dengan Aaliya ? kenapa kamu cepat sekali pulangnya ?

Abhay lalu menceritakan semua kejadian disana. Tentang aaliya dan kedua teman Aaliya. Omongan mereka kembali serius.

ADEGAN VIII -kampusHari ini hari pemilihan yang ditunggu-tunggu itu. Puan dan Nufus terlihat sedang bersiapsiap. Mereka merapikan baju dan make-up mereka. Bu guru terlihat sedang sibuk dengan kertas-kertas didepannya Puan Nufus Guru Puan Guru Puan Guru Nufus Guru Puan Guru : haha al belum datang ya ? : ya belum lah, kan kamu bilang jam 12 malem. Haha kamu licik ya : ayo kesini semua! Oke kita mulai saja. Puan silahkan maju : iya buk : Show your talent ! : (mulai berekting) : (tepuk tangan) : oke bagus, sangat bangus. : tentu saja. Terima kasih buk : ya sekarang duduk. Kamu(tunjuk nufus) maju
14 | P a g e

Nufus Guru Puan Guru Puan Nufus Guru Puan

: oke buk. (mulai berekting) : (tepuk tangan) : ya bagus. Next ! Mana ? Aaliya mana ? : gak tau tu buk. Mungkin dia gak niat ikut pemilihan ini : iya buk, buktinya saja dia belum datang : tapi kemarin sepertinya dia sangat berminat : ya sudah lah buk, lagian pemilihan ini kan benar ditujukan untu siswa yang benar-benar serius. Nah aaliya? Baru gini aja udah telat

Nufus Gru Puan Nufus

: ya benar itu buk : okelah kalau begitu. Sekarang kalian boleh bubar : baik bu

Sampai jam 12 malam ibu guru masih sibuk dengan pekerjaannya. Dia masih mempertimbangkan siapa siswa yang cocok dan memang pantas untuk dikirim ke Prancis. Ditengah keseriusannya, tiba-tiba ada suara ketukan pintu Guru : Whos there? tidak ada jawaban Guru : hei siapa disana ? Dont make me scared !

tidak juga ada jawaban, Guru mengambil paying di belakang pintu dan segera menghampiri pintu. Ketika pintu terbuka dan seorang gadis masuk. Untung saja belom sempat Guru memukul Aaliya berteriak. Aaliya Guru Aaliya Guru Aaliya Guru : Ampun bu .. ini Aaliya, Aaliya anak baru .. : Kamu toh, saya kira hantu darimana gitu ! : Masa ada sih bu hantu yang imut-imut kaya saya gini? Ada-ada aja deh ibu . malam bu. Hmm kok sepi ? : What are you doing in here too night? Mau apa kamu ? : loh kan saya mau ikut pemilihan itu buk. Tapi kok sepi ya? Apa cuma saya yang ikutan? : ya kamu cuma sendiri, cuma kamu siswa yang telat dan berani mengganggu saya malam-malam begini. Kamu gak lihat ini sudah jam berapa? Aaliya : tapi kata Puan
15 | P a g e

Guru

: sudah ! buat apa kamu menjelaskan alasan kamu. Percuma! Saya gak mau dengan yang namanya alasan. Sekarang kamu keluar. Saya tidak suka murid tidak disiplin seperti kamu

Aaliya Guru

: tapi bu, saya : Get out !

Aaliya keluar dengan perasaan kecewa. Tanpa berpikir panjang aaliya langsung menemui Puan dan meminta penjelasannya. Puan dan nufus sedang berpesta merayakan kemenangannya. Saat Puan lagi minum Aaliya menarik tangan Puan

Aaliya Puan Aaliya Puan Aaliya Nufus Aaliya menadi

: aku mau ngomong : apaan sih? : kamu sengajakan tipu aku, kamu bilang jam 12 malem padahal bukan : hmm tuh kamu sudah tau : jadi benar? : aaliya teman baru ku, selama ini kamu gak sadar apa?(senyum sinis) : aku benar-benar kecewa. Selama ini kita udah dekat. Aku pikir kita bisa teman baik. Aku

Puan Nufus

: apa ? apa kamu bilang ? teman baik ? heloow ? Aaliya ini London. Gak pernah ada yang namanya teman baik. Kita ini saingan, ngerti ? : yasudah kamu pergi sana (tolak Aaliya)

Aaliya pergi sambil menangis, ternyata orang yang dikiranya bisa menjadi sahabat itu menghianatinya. Sekarang Aaliya gak punya teman. Tiba-tiba terlintas sosok aAbhay dipikirannya. Dia telah jahat dengan abhay. Lalu dia mencoba menghubungi Abhay

Aaliya

: ayo abhay angkat telpon aku

Aaliya mencoba sampai beberapa kali, tapi Abhay tidak menjawab telpon Aaliya. Aliya sangat sedih. Dia berniat pulang ke negara asalnya dan tinggal lagi disana.

16 | P a g e

ADEGAN IX -rumah AbhayAbhay dan Tary terlihat sangan dekat. Mereka selalu terlihat sedang berdua. Abhay Tary Abhay Tary Abhay Tary Abhay : kira-kira undangan ini cocok gak ? : coba aku lihat. Emm bagusan yang ini menurut aku : ya oke. Cocok dengan gaun pernikahannya. Warna putih : ya warna putih melambangkan kesucian : ya kamu benar : oke sekarang kita cari cincin pernikahannya yuk : ia ayuk!

Sesudah mereka membeli cincin itu mereka langsung pulang kerumah. rumah sudah Abhay sudah dipenuhi dengan perlengkapan-perlengkapan pernikahan. Sangat mewah. Abhay Tary Abhay Tary Abhay Tary : Tary Tary coba kesini : ya ada apa Abhay? : ayo kita latihan memakaikan cincin, biar nanti gak ada kesalahan : acaranya kan bukan hari ini bay : tapi aku ingin semuanya nanti berjalan dengan sempurna : oke, kita latihan

Tanpa diduga Aaliya datang, Aaliya sempat bingung dengan keadaan yang sedang dilihatnya. Aaliya : seperti akan diadakan pesta. Perta pernikahan. Tapi siapa? Abhay?

Langkahnya terhenti ketika melihat abhay bersama gadis yang tidak dikenalinya, mereka sedang memegang cincin dan hendak saling memakaikan. Terlihat sangan dekat

Abhay Tary

: kamu mau manikah dengan ku?(berlutut) : tentu Abhay(senyum)

17 | P a g e

Abhay berdiri lalu memakaikan cincin dijari manis Tary, begitu juga Tary, memakaikan cincin dijari manis abhay. Melihat itu aaliya langsung menangis dan pergi. Abyah menyadari dan langsung mengejar aaliya.

Aaliya berlari sambil menangis, gak sengaja dia bertabrakan dengan bundanya. Bunda : Aaliya ? ini kamu nak ? kamu kenapa menangis? Aaliya tidak menjawab. Mendengar itu ayah,ibu dan tante langsumg datang. Bunda Ibu Ayah : kamu kenapa nak ? cerita sama bunda : kamu kapan pulangnya? : kenapa gak kasih kabar dulu? Abhay datang dengan setengah berlari, disusul dengan Tary Abhay Aaliya Tante Aaliya Ibu Abhay Aaliya Bunda Aaliya : aaliya, kamu sudah pulang ? kenapa kamu mengangis ? : kalian kenapa gak ada yang beri tahu kalau Abhay akan menikah? : bukannya kamu sudah tahu rencana ini? : rencana apa ? aku nggak ngerti : bukannya rencana ini sudah dibicarakan sejak lama? : tapi kan kalian nggak pernah bilang sama aku kalau Abhay mau menikah dengan perempuan itu ! : hah? Perempuan mana nak? : itu perempuan yang disamping Abhay (menunjuk ke arah Tary) Tary tersenyum Tary Aaliya Tary Aaliya Ibu abhay Aaliya : oh iya al, kamu udah dapet undangannya belum? (sambil memberikan undangan) : aku nggak butuh undangan ini ! (menepis undangan) : yakin al? kamu nggak mau buka dulu undangannya? : enggak !!!!! (marah) : al, tidak sopan begitu, coba buka undangannya ! : iya iya aku buka , Puas kalian bakal ngeliat aku sakit semakin dalam? (seraya membuka undangan) Aaliya tersentak ! dan hanya diam, tiba-tiba iya tersenyum dan langsung memukul Abhay
18 | P a g e

Aaliya Abhay Aaliya Abhay Aaliya Abhay Aaliya Abhay

: Abhaaayy ! kamu jahat ya , kenapa kamu nggak pernah bilang sama aku : bukannya ini sudah kita rencanakan : ya tapi kan kita sudah putus : ya tapi kan itu kata kamu, kata aku tidak ! kita belum putus : trus untuk apa perempuan ini disini? : dia yang membantuku mempersiapkan pesta pernikahan kejutan ini untukmu : tapi, cincinnya kok masih di jari dia, pindahin ke aku dong : oh iya , aku lupa !

Tary memberikan cincin itu kepada Abhay, dan Abhay memasangkan ke jari Aaliya Abhay Aaliya Bunda Abhay : maukah kau menikah denganku al? (berlutut) : ya pasti maulah : dasar Aaliya, dia memang nggak bisa berubah : tapi aku mencintai Aaliya yang begini bunda Semua tertawa ~

THE END

19 | P a g e

You might also like