You are on page 1of 2

1.

Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia Pada mulanya pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon, Portugis. Ketika itu Belanda masih berada pada jajahan Spanyol. Kemudian terjadi perang 80 tahun, yaitu perang kemerdekaan Belanda terhadap Spanyol. Kemudian Belanda bisa lepas dari kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580, raja Philip dari Spanyol naik tahta. Ia berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis. Akibatnya Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang dikuasai Spanyol. Hal inilah yang mendorong Belanda melaksanakan penjelajahan samudra untuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah. a. Perjalanan Bangsa Belanda ke Indonesia Sebelum terbentuknya VOC, ekspedisi Belanda pertama ke Asia telah melakukan tiga kali pelayaran antara tahun 1594 1596 namun mengalami kegagalan. Para pelaut banyak yang jatuh sakit karena keracunan makanan yang sudah membusuk. Kapal pertama Belanda mendarat di Banten tahun 1596, tetapi tidak mendapat rempah-rempah seperti yang diharapkan. Pelayaran selanjutnya ke Maluku (kapal De Houtman dan Van Beuningen ) mengalami kegagalan juga, karena terjadi bentrokan fisik antara awak kapal dengan penduduk setempat sehingga banyak pelautnya yang mati. Pada tahun 1597 tiga dari empat kapal kembali ke Belanda dan dari 249 awak kapal hanya tinggal 90 orang yang masih hidup. Ekspedisi kedua dilakukan pada tahun 1598 dengan 8 buah kapal dibawah komando kapten kapal van Neck dan van Warwijk yang berhasil membawa rempah-rempah dalam jumlah besar dari kepulauan Maluku terutama dari Banda, Ambon dan Ternate. b. Terbentuknya VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) Untuk mengatasi persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri, pada tahun 1602 dibentuk VOC (Vereenigde OostIndische Compagnie) atau persekutuan Dagang Hindia Timur. VOC dipimpin oleh De Heren Zuventien (Dewan Tujuh Belas) dengan Pieter Both sebagai gubernur jenderal yang pertama. Semula VOC berpusat di Ambon. Namun, sejak kepemimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen, pusat VOC dipindah ke Jayakarta yang kemudian berganti nama menjadi Batavia Untuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa. Hak-hak istimewa VOC tersebut antara lain : y Hak monopoli dagang
y y y y

Hak mengedarkan dan mencetak uang Hak membentuk tentara Hak menyatakan perang ataupun damai Hak mendirikam benteng

y y y

Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja

Hak memberhentikan penguasa-penguasa setempat Dengan hak-hak tersebut berarti VOC memiliki kekuasaan seperti suatu negara. Mereka dapat bertindak bebas tanpa harus konsultasi lebih dulu dengan pemerintah Belanda di negeri induk.

You might also like