You are on page 1of 11

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNM


Kampus UNM Parangtambung, Jl. Dg Tata Raya Makassar , Telp. (0411) 864935 - 861507

BAB I PENDAHULUAN

A. Sejarah Mekanika Tanah Cabang Ilmu Mekanika Tanah termasuk ilmu yang masih baru, Tapi penggunaan Mekanika Tanah sudah mulai dilakukan sejak dahulu. Pada perencanaan jalah dan pelaksanaan Jalan dan Rumah tinggal dimana dibutuhkan pondasi maka ilmu mekanika tanah digunakan. Penggunaan kayu dan batu untuk pondasi sudah digunakan pada tahun 2000 sebelum masehi. Menurut Terzaghi (1948), Mekanika Tanah (geoteknik) adalah penggunaan hukum-hukum mekanika dan hidrolika pada masalah teknikyang berhubungan dengan sedimentasi dan penggabungan pertikel-partikel padat yang dihasilkan dari desintegrasi mekanis dan kimiawi batuan. Istilah teknik pondasi adalah cabang ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan perencanaan, konstruksi, pemeliharaan dan perbaikan dari pondasi setempat, pondasi tiang, Caisson dan lain-lain. Banyak bangunan dibangun pada tahun antara 400 s/d 1400. Masalah yang dihadapi adalah penurunan (Settelment) yang besar. Sebagai contoh adalah menara Pisa yang dibangun antara tahun 1174 s/d 1350 dan Taj Mahal yang dibangun antara tahun 1632-1650. Pada tahun 1661, Prancis membuat progran intensif untuk peningkatan jalan dan membangun kanal. Pada tahun 1776, Colomb, seorang Prancis mengemukakan teori " Wedge Theory of Earth Pressure". (Teori Keruntuhan Tanah yang berada di belakang Retaining Wall). Colomb adalah orang pertama yang memperkenalkan konsep bahwa bahwa kekuatan geser tanah terdiri dari atas 2 komponen yaitu gesekan dan kohesi. Kemudian Poncelet (1788-1867) mengembangkan teori Colomb yaitu memberikan metode grafis untuk menentukan tekanan tanah pada dinding penahan tanah, baik dinding vertikal maupun dinding miring. K.Culmann (1866)

menurunkan rumus geometris untuk teori Colomb. Analisa secara grafis juga dikemukakan oleh Rebhann (1871) dan Weyrauch (1878). Pada tahun 1856 muncul 2 teori baru yang penting yaitu Hukum Darcy tentang aliran air di dalam tanah dan Hukum Stokes tentang
1

pengendapan partikel padat di dalam cairan. Pada tahun 1857 Rankine mengemukakan rumus untuk menghitung tekanan tanah dan daya dukung pondasi. Konstribusi penting lainnya adalah berasal dari Boussinesq (1885) yang mengemukakan analisa distribusi tegangan pada lapisan elastis yang berada di bawah permukaan dimana beban terpusan bekerja. Muller-Breslau (1906) melakukan percobaan tekanan tanah pada model dinding penahan tanah berskalah besar. Pada tahun 1871, O Mohr mengemukakan gambar diagram tengangan yang dikenal dengan lingkaran Mohr. Didalam mekanika tanah, Lingkaran Mohr digunakan untuk menganalisa Kekuatan Geser Tanah. Pada awal abad ke 20, sifat-sifat phisik tanah baru bisa dipahami, Atterberg (1911) mengemukakan beberapa tingkatan konsistensi tanah liat yang tergantung pada kadar air. Pada tahun 1916, Petterson dan Hultin menggunakan teori "Circular Sliding Theory" yang dikenal dengan "Friction Circle Instability Calculation", yang dikembangkan lebih lanjut oleh Fellenius pada tahun 1926 sehingga dikenal dengan nama "Swedish Method of Slope Analysis". Tahun 1920, L. Prandti mengemukakan teori keseimbangan Plastis yang didasarkan untuk perhitungan daya dukung tanah.

Dr Terzaghi mengemukakan teori konsolidasi pada tahun 1923 dan istilah Mekanika Tanah diberikan oleh Dr Terzaghi pada tahun 1925 sehingga beliau diberi gelar Bapak Mekanika Tanah. Pada tahun 1922-1923, Pavlovsky dari Rusia memberi peneyelesaian untuk masalah "seepage" (Pengaliran Air) dibawah konstruksi Hidrolik.

B. Tujuan dan Manfaat Pengujian Tanah Secara umum praktek ini dilakukan agar dapat dimengerti oleh seseorang, khususnya kepada mahasiswa yang mengambil jurusan Teknik Sipil yang akan mempelajari prinsip dasar teknologi pengujian tanah yang sesuai dengan standar yang berlaku, dimana didalamnya terdapat percobaan di lapangan seperti pengambilan contoh dan benda uji tanah, pendataan lapisan dengan cara pengeboran, uji SPT atau Sondir, uji DCP, dan Sandcone serta pengujian laboratorium seperti pengujian kuat tekan, kuat geser,

konsolidasi, kompaksi, kadar air, berat isi, CBR Lab. , pengujian atterberg, dan sebagainya C. Target Pencapaian Melalui pelaksanaan praktek ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Melakukan pengujian tanah sesuai dengan prosedur pelaksanaan. 2. Melakukan pengujian lapangan untuk memperoleh data. 3. Melakukan pengujian Laboratorium berdasarkan contoh atau benda uji.

BAB II TEORI MEKANIKA TANAH

A. Pengertian Tanah Tanah merupakan Lapisan kerak bumi yang berada di lapisan

paling atas,yang juga merupakan tabung reaksi alami yang menyangga seluruh kehidupan yang ada di bumi.Tanah juga merupakan alat produksi untuk menghasilkan produksi pertanian. Sebagai alat produksi tanah memiliki peranan-peranan yang mendorong berbagai kebutuhan diantaranya adalah sebagai alat produksi, maka peranannnya yaitu sebagai tempat pertumbuhan tanaman, menyediakan unsur-unsur makanan, sumber air bagi tanaman, dan tempat peredaran udara. Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari: 1. Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain. 2. Zat Cair. 3. Gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran mineral-mineral padat tersebut. Adapun sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses fisika (panas, ding in, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu aslinya. Selain itu kita juga mengenal istilah Mekanika Tanah yang

merupakan salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil, dalam Bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan

Bodenmechanik dalam Bahasa Jerman.

Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai Bapak Mekanika Tanah. B. Sifat Sifat Tanah Tanah mempunyai ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda antara tanah di suatu tempat dengan tempat yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi fisika dan sifat kimia. Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur, struktur dan kadar lengas tanah. Untuk sifat kimia menunjukkan sifat yang dipengaruhi oleh adanya unsur maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut. Beberapa contoh sifat kimia yaitu reaksi tanah(pH), kadar bahan organik dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK). C. Pengujian Mekanika Tanah Ilmu ini mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium dan percobaan di lapangan. 1. Percobaan di Lapangan * Sondir * Bor * Uji Tekan Pelat * Uji Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan Uji BalingBaling 2. Percobaan di laboratorium * Distribusi Butiran Tanah, untuk tanah berbutir besar digunakan Uji Ayak (eng: Sieve Analysis, de: Siebanalyse), untuk tanah berbutir halus digunakan Uji Hidrometer (eng: Hydrometer, de: Arometer / Sedimentationsanalyse). * Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte) * Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan Piknometer. * Kadar Air, Angka Pori dan Kejenuhan Tanah (eng: Water Content, Pore Ratio and Saturation Ratio; de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sttigungszahl)

* Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlssigkeit) * Plastisitas Tanah, dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari: Batas Cair dan Plastis, Batas Plastis dan Semi Padat, Batas Semi Padat dan Padat (eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit; de: Zustandgrenzen und Konsistenzgrenzen) * Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch) * Uji Kekuatan Geser Tanah, di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk menentukan kekuatan geser tanah, yaitu: Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch), Uji Pembebanan Satu Arah (eng: Unconvined Test, de: Einaxialversuch) dan Uji Pembebanan Tiga Arah (eng & de: Triaxial) * Uji Kemampatan dengan menggunakan Uji Proctor 3. Penggunaan Ilmu Pada kelanjutannya, ilmu ini digunakan untuk: * Perencanaan pondasi * Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design) * Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding penahan tanah) * Perencanaan galian * Perencanaan bendungan D. Klasifikasi Tanah Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisi udara dan atau air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa atau pelapukan tumbuhan atau hewan. Tanah semacam ini disebut tanah organik. a. Perbedaan Batu dan Tanah

Batu merupakan kumpulan butir butirmineral alam yang saling terikat erat dan kuat. Sehingga sukaruntuk dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir min al alam yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahl4n. Sedangkan Cadas adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah.

b.

Je ni s - Je nis T an ah Fraksi-fraksi tanah

(Jenis tanah berdasarkan ukuran butir) (1). kerikil (gravel) > 2.00 mm (2). pasir (sand) (3). lanau (silt) 2.00 0.06 mm 0.06 0.002 mm < 0.002 mm

(4). lempung (clay) y

Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir (1). Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir

tanahnya berupa pasir dan kerikil. (2). Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir

tanahnya berupa lempung dan lanau. (3). Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-

bahan organik. y Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya (1). Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-

butirnya. (tanah lempungan = mengandung lempung cukup banyak). (2). Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit

sekali lekatan antara butir-butirnya. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir). (3). Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh

bahan-bahan organik. (sifat tidak baik).

BAB III PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

JOB I : HAND BORING ( BOR TANGAN ) JOB 2 : SPT ( STANDARD PENETRATON TEST ) JOB 3 : SONDIR JOB 4 : KADAR AIR JOB 5 : BERAT ISI JOB 6 : BERAT JENIS JOB 7 : ANALISA SARINGAN JOB 8 : ANALISA HIDROMETER JOB 9 : BATAS CAIR JOB 10 : BATAS PLASTIS JOB 11 : BATAS SUSUT JOB 12 : KUAT GESER LANGSUNG JOB 13 : KUAT TEKAN BEBAS JOB 14 : KONSOLIDASI JOB 15 : KOMPAKSI JOB 16 : SAND CONE JOB 17 : DCP JOB 18 : CBR LAPANGAN JOB 19 : CBR LABORATORIUM JOB 20 : PERMEABILITAS

BAB IV PENUTUP

 KESIMPULAN Dari hasil laporan yang telah dilakukan secara berkelompok, dapat disimpulkan bahwa Pratik Uji Tanah adalah suatu praktik yang mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium dan percobaan di lapangan. a. Percobaan di Lapangan : * Sondir * Bor * Sand Cone * SPT * Uji CBR di lapangan, serta DCP b. Percobaan di laboratorium : * Distribusi Butiran Tanah, untuk tanah berbutir besar digunakan Uji Ayak (eng: Sieve Analysis, de: Siebanalyse), untuk tanah berbutir halus digunakan Uji Hidrometer (eng: Hydrometer, de: Arometer / Sedimentationsanalyse). * Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte) * Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan Piknometer. * Kadar Air, Angka Pori dan Kejenuhan Tanah (eng: Water Content, Pore

Ratio and Saturation Ratio; de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sttigungszahl) * Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlssigkeit) * Plastisitas Tanah, dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari: Batas Cair dan Plastis, Batas Plastis dan Semi Padat, Batas Semi Padat dan Padat (eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit; de: Zustandgrenzen und Konsistenzgrenzen) * Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch) * Uji Kekuatan Geser Tanah, di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk menentukan kekuatan geser tanah, yaitu: Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch)

c. Penggunaan Ilmu Pada kelanjutannya, ilmu ini digunakan untuk: * Perencanaan pondasi * Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design) * Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding penahan tanah) * Perencanaan galian * Perencanaan bendungan  SARAN y Sebelum melaksanakan praktikum, terlebih dahulu praktikan menguasai konsep/materi pemeriksaan/pengujian yang akan dilakukan. y Melakukan pemeriksaan sesuai prosedur serta mencatat hasil pemeriksaan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data saat pembuatan laporan nantinya. y Menjaga kekompakan antara satu dan yang lain demi terselesaikannya laporan praktikum tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

10

Harus lebih konsisten, disiplin, dan aktif baik dalam melakukan pemeriksaan/pengujian maupun dalam menyelesaikan laporan praktikum.

11

You might also like