Professional Documents
Culture Documents
Etika (Ber)internet
Budi Rahardjo budi@insan.co.id http://rahard.wordpress.com Bandung, Desember 2010
Etika (Ber)internet ....................................................................................................................... 1
1
Ribut di Dunia Maya .............................................................................................................. 5
2
Etika .......................................................................................................................................... 7
2.1
Bagaimana etika diajarkan? ........................................................................................... 7
3
Etika di Dunia Maya............................................................................................................... 8
3.1
Etika dalam menggunakan email ................................................................................. 8
3.1.1
Dilarang melakukan spamming ............................................................................ 8
3.1.2
Dilarang mengirimkan attachment dalam ukuran besar ................................ 9
3.1.3
Dilarang meneruskan email tanpa ijin................................................................ 9
3.1.4
Dilarang memalsukan identitas ......................................................................... 10
3.1.5
Dilarang menggunakan huruf besar semua ..................................................... 10
3.1.6
Mengutip dengan benar ...................................................................................... 11
3.2
Etika dalam milis ........................................................................................................... 12
3.2.1
Dilarang meneruskan tulisan ke milis lain....................................................... 13
3.2.2
Dilarang mendiskusikan topik yang tidak sesuai ........................................... 13
3.2.3
Dilarang ngobrol pribadi antar dua orang ...................................................... 14
3.2.4
Dilarang menebar isyu tidak benar .................................................................. 14
3.2.5
Dilarang melakukan Top Posting ...................................................................... 14
3.3
Etika Yang Terkait Dengan Blog ............................................................................... 14
3.3.1
Dilarang copy-paste tulisan dari blog orang lain ........................................... 15
3.3.2
Dilarang menggunakan tulisan atau gambar tanpa ijin ................................. 15
3.3.3
Dilarang memberikan komentar yang berisi spam ....................................... 16
3.4
Etika di jejaring sosial .................................................................................................. 16
3.4.1
Dilarang menyaru menjadi orang lain .............................................................. 17
3.4.2
Dilarang mengganggu orang lain ....................................................................... 17
4
Penutup .................................................................................................................................. 18
etikaberinternet
etikaberinternet Di sebuah account di situs jejaring sosial (social network) facebook.com ada status seperti ini: Sedang mengerjakan tugas dan belajar Kemudian ada orang yang memberikan komentar Ah kamu mah bodo. Mau belajar gimana juga pasti gak lulus. Dasar bodo! Langsung sang pemiliki account naik pitam. Kebetulan sang pemilik account tidak kenal dengan yang memberikan komentar. Kesal dia. Gak usah komentar di sini! Gak usah datang ke sini. Suka-suka gua. Mau komentar di sini atau di mana aja, terserah gue! Apa maunya sih kamu??? Kejadian yang mirip seperti ini terjadi bukan sekali dua kali, tetapi berulang. Dunia maya kemudian menjadi ajang perseteruan. Duh, padahal seharusnya dunia maya menjadikan tempat yang menyenangkan, tetapi malah menjadi tempat yang menyebalkan. Cerita di atas bukan hanya khayalan karena baru-baru ini memang terjadi sebuah kasus di sebuah jejaring sosial facebook.com dimana seorang pengguna merasa tidak berkenan dengan komen yang muncul di statusnya. Pengguna tersebut kemudian melaporkan pemberi komen ke Polisi. Heboh. Orang bertanya-tanya mengapa kasus seperti ini bisa sampai berakhir menjadi pengaduan ke polisi? Apakah tidak bisa diselesaikan dengan cara lain? Ada kejadian lain yang kali ini terjadi di sebuah mailing list (milis). Seorang anggota milis membuat tulisan lebih tepatnya sebuah keluhan atau kritik yang kemudian dianggap sebagai pencemaran nama baik oleh pihak yang dia kritik. Kasusnya juga maju ke meja pengadilan. Ini kasus Prita yang terkenal itu. Salah siapa? Nah, sekarang kejadian lain. Seorang mahasiswa perguruan tinggi (yang kebetulan berasal dari tempat saya bekerja) sedang menonton pertandingan sepak bola. Saking kesalnya dia dengan lawan tim kesayangannya dia, dia menuliskan sesuatu di status account facebooknya yang bernada SARA. Akibatnya dia diprotes orang sampai ada demo ke kampus. Hasilnya, dia kena skorsing 3 semester dari tempat dia kuliah. Ini hanya untuk sebuah komentar yang mungkin keluar secara spontan. Apakah kejadian seperti ini akan terulang dan bertambah banyak? Menurut saya jawabannya adalah ya, jika kondisi internet tetap seperti ini. Ada yang hilang, yaitu etika berinternet. Inilah yang akan menjadi pembahasan dari tulisan ini.
etikaberinternet Dunia maya tidak hanya internet. Dunia telepon atau handphone pun bisa kita anggap dunia maya. Namun pembahasan dalam tulisan ini memang lebih berat atau fokus kepada internet, meskipun apa yang diuraikan bisa dilebarkan ke lingkungan maya non-internet. Pernahkah Anda menerima telepon dari seseorang, yang tiba-tiba membuka pembicaraan dengan bertanya (seperti dialog di bawah ini)? Ini siapa? Lho, Anda kan yang menelepon. Kok malah bertanya ini siapa??? Banting itu telepon. Penelepon tidak beretika! Ketika telepon dulu mulai dipasang (duluuu sekali), ada proses sosialiasi bagaimana menggunakan telepon yang baik dan benar. Kita diajari untuk bersopan-santun dalam menggunakan telepon. Pertama kali kita sebagai penelepon harus menyapa dahulu. Halo. Selamat pagi. Setelah itu, sang penelepon memperkenalkan dirinya dan menyatakan kepada siapa telepon itu ditujukan. Saya Fulan. Bisakah saya berbicara dengan Fulini? Sementara itu pengguna komputer dan internet tidak pernah diajari untuk bersopansantun. Dianggap bisa saja. Mudah-mudahan buku ini bisa memberikan pencerahan.
etikaberinternet
Emoticons adalah upaya untuk menunjukkan perasaan kita dengan menggunakan karakter yang ada di keyboard. Misalnya untuk tersenyum bisa kita gunakan gambar seperti ini :-) Daftar emoticons secara lengkap dapat dilihat di
etikaberinternet Kita dapat membeli nomor handphone prepaid tanpa perlu memberikan identitas yang jelas. Kita dapat membuka account palsu di layanan Yahoo!, gmail, facebook. Kita dapat menjadi siapa saja yang kita mau. Ada manfaat dari anonim, seperti misalnya jika kita ingin melaporkan sesuatu tetapi ada ancaman terhadap keamanan kita. Jadi ada manfaat dari fitur ini. Namun seringkali fitur ini digunakan secara berlebihan dan diluar manfaat sesungguhnya (abuse). Sayangnya lagi anonim ini menimbulkan kepengecutan. Seseorang bisa menghina, mengucapkan sumpah serapah, atau melakukan hal lain yang menyebalkan dengan identitas yang tidak dikenal itu. Dia menjadi tidak bertanggungjawab. Beranggapan bebas sebebas-bebasnya. Banyak orang mengira bahwa di dunia maya kita bisa berlaku seenak kita. Bebas. Tidak ada batas. Padahal sesungguhnya tetap ada aturan-aturan yang harus kita ikuti. Sopan santun di dunia nyata berlaku juga untuk dunia maya. Kalau di dunia nyata tidak boleh memaki-maki orang, maka di dunia mayapun kita tidak boleh memaki-maki sembarangan. Salah satu salah pengertian yang sering terjadi adalah kita beranggapan bahwa dunia maya adalah dunia yang privat, padahal sesungguhnya ada banyak bagian dunia maya yang merupakan ruang publik. Ketika kita berhubungan dengan ruang publik, maka ada aturan publik yang harus diikuti. Kita tidak dapat berbuat sebebas-bebasnya. Tidak paham etika. Ini dia banyak orang yang tidak tahu bahwa ada etika dalam hidup di dunia maya. Seperti halnya kehidupan di dunia nyata, dunia maya pun memiliki tata krama. Cara mengirimkan email pun ada tata caranya. Kirim SMS juga ada etikanya. Etika harus diajarkan. Yang tidak tahu harus diberitahu dengan cara diajarkan.
Sebenarnya ada mekanisme yang membatasi anonim. Ada mekanisme untuk mencari tahu (meskipun tidak mudah dan membutuhkan skill yang tinggi). Hati-hati dengan menggunakan fitur anonim ini karena banyak orang yang merasa anonim padahal tidak.
etikaberinternet
2 Etika
Ethics is a moral philosophy philosophical thinking about right and wrong.3 Ethics, a major branch of philosophy, encompasses right conduct and good living.4
Banyak orang yang menggunakan agama sebagai basis dari etikanya. Ada juga yang menggunakan professional codes atau association codes, seperti misalnya the Association for Computing Machinery (ACM) Code of Ethics, sebagai basis dari etika. Etika berinternet secara umum dapat direduksi menjadi beberapa poin, tetapi ada daerah abu-abu yang memang sulit untuk disepakati. Jangan berasumsi bahwa jika biasa dilakukan berarti itu diperbolehkan secara hukum (legal). Jika tidak yakin, lebih baik bertanya. Jangan lakukan hal kepada orang lain yang tidak ingin kita derita. Cek apakah kita bangga dengan apa yang kita lakukan.
George Beekman dan Michael J. Quinn, Tomorrows Technology and You, 8th edition, Pearson International Edition, 2008.
4
Online.
etikaberinternet
Selain daftar di atas, ada beberapa hal lain yang dibahas di beberapa netiket yang tersedia di Internet.
etikaberinternet adalah tiba-tiba banyak iklan yang dikirimkan ke kita tanpa kita memintanya. Sangat menyebalkan, bukan? Untuk itu kita jangan melakukan spamming ke orang lain. Analogi dengan dunia nyata adalah mengirimkan surat, selebaran, atau brosur iklan ke setiap rumah. Hanya saja kalau mengirimkan surat di dunia nyata ada biayanya (dan mungkin juga mahal). Sementara itu di dunia maya, mengirimkan email sangat murah. Akibatnya orang dengan seenaknya saja mengirimkan email, termasuk spamming ini. Spamming merupakan hal yang tidak disukai orang karena menghabiskan tempat di mailbox kita dan yang terlebih penting adalah menghabiskan waktu kita (untuk menghapus email tersebut). Biar hanya sekedar menghapus email, email yang tidak penting ini sudah mengambil atensi kita. Di beberapa tempat, spamming bahkan dianggap sebagai melanggar hukum! Anda bisa kena hukuman jika melakukan spamming. Di Indonesia, hal ini masih dibahas apakah perlu dibuatkan hukumnya atau dibiarkan saja. Itulah sebabnya kita jangan melakukan spamming. Salah-salah, bukan hanya dianggap tidak beretika saja tetapi malah masuk bui.
etikaberinternet Jika kebetulan email yang kita teruskan ternyata tidak benar isinya (misalnya menjelek-jelekkan sebuah produk), maka kita bisa ikut terkena kasus hukum melakukan pencemaran nama baik (meskipun bukan kita yang membuat email aslinya). Beberapa kali terjadi kasus orang membuat email palsu, produk xyz tidak halal kemudian mengirimkannya ke berbagai milis. Anda merasa bahwa informasi itu penting dan kemudian meneruskannya ke milis lain tanpa memeriksa kebenaran dari informasi itu. Anda bisa dijerat hukum dengan hanya meneruskan email tersebut.
10
3.1.4 Dilarang memalsukan identitas ... on the internet, nobody knows youre a dog
Di dunia nyata agak susah bagi kita untuk memalsukan identitas. Bisa, tapi tidak mudah. Ada faktor fisik yang membatasi hal ini. Sebagai contoh, dengan kumis dan brewok ini saya tidak bisa mengaku sebagai seorang wanita. Hilangnya faktor fisik di dunia maya memudahkan kita untuk mengaku sebagai siapa pun. Kita bisa mengaku sebagai laki-laki atau perempuan. Meskipun bisa, sulit untuk melakukan verifikasi hal ini. Identitas yang sering dipalsukan adalah identitas yang digunakan untuk mengirim email. Memalsukan email sangat mudah. Sama mudahnya dengan memalsukan surat biasa. Tentu saja ada cara untuk mencari tahu keaslian surat atau email, tetapi ini adalah kerjaan penyidik. Umumnya orang biasa tidak mudah mengetahui email itu palsu atau bukan. Hal yang perlu diperhatikan bahwa memalsukan identitas ini bisa berakibat fatal. Bisa jadi ini menjadi kasus hukum dan masuk ke meja pengadilan. Itulah sebabnya jangan palsukan identitas orang lain. Jika Anda membutuhkan anonimitas, gunakan fitur anonim tetapi jangan menyaru menjadi orang lain.
etikaberinternet
11
etikaberinternet
3. IA-ITB-nomail@yahoogroups.com = tidak terima email / libur sementara Cara berlangganan / Ganti email : 1. IA-ITB-subscribe@yahoogroups.com = email berlangganan milis IA-ITB 2. IA-ITB-unsubscribe@yahoogroups.com = email berhenti dari milis IA-ITB Milis IA-ITB di Facebook: Ikut & lihat 928 wajah di http://Facebook.com/group.php?id=39676223082 Isi & lihat 1.156 profil di http://groups.yahoo.com/group/IA-ITB/database Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/IA-ITB/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/IA-ITB/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:IA-ITB-digest@yahoogroups.com mailto:IA-ITB-fullfeatured@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: IA-ITB-unsubscribe@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
12
Perhatikan pada contoh footer di atas, betapa panjangnya teks di footer tersebut. Bayangkan jika kita membalas email tersebut dan menyertakan footernya, kemudian program yang mengelola mailing list juga menambahkan footer lagi, betapa banyaknya baris informasi yang dikirimkan secara percuma. Belum lagi kalau balasan email kita kemudian dibalas lagi oleh orang lain, dengan menyertakan footernya lagi. Berlipat jadi tiga jumlah footernya. Dan seterusnya , dan seterusnya. Lebih menarik lagi kalau balasan kita hanya berisi satu baris atau bahkan satu kata: setuju!. (Sementara footer tetap diteruskan.) Wah, bisa kita lihat betapa besar penghamburan data yang dikirimkan secara percuma. [contoh mengutip yang salah] Program mail reader kita memang dengan mudah bisa menyembunyikan kutipan atau footer sehingga tampilan menjadi nyaman, tetapi sebetulnya sampah kutipan tersebut masih ada. Bagi orang lain yang menggunakan mail reader sederhana, misalnya yang membaca email dengan menggunakan handphone, kutipan yang tidak perlu tersebut sanggat mengganggu karena tidak bisa dihilangkan (dan memboroskan penggunaan internet).
etikaberinternet maka balasan email juga harus di-Cc-kan. Hal ini tidak masalah untuk jumlah orang yang sedikit, katakan di bawah 10 orang. Untuk jumlah pengikut diskusi yang banyak, ratusan dan bahkan ribuan orang, maka mekanisme Cc sangat tidak cocok. Maka muncullah mailing list (milis) yang dikelola oleh sebuah program mailing list manager. Email yang kita kirimkan ke milis akan didistribusikan ke seluruh anggota pelanggan milis tersebut. Etika dalam menggunakan milis sebenarnya mengikuti etika dalam penggunaan email. Hanya saja milis dibuat untuk mendiskusikan topik tertentu atau kumpulan orang dengan keterkaitan tertentu (misalnya alumni sekolah, kelompok keahlian, dan seterusnya). Maka topik yang dibahas seharusnya hanya yang terkait dengan alasan terbentuknya milis tersebut. Ada tambahan batasan lagi dalam milis yaitu karena penerima email lebih banyak dan kondisi mereka berbeda-beda (ada yang akses internetnya lambat, ada yang hanya bisa menggunakan teks tidak bisa menggunakan HTML, ada yang menggunakan perangkat handphone). Itulah sebabnya, mengirimkan attachment di milis misalnya, sangat tidak disukai. Beberapa setingan milis bahkan tidak dapat meneruskan attachment. Hal-hal yang kurang disukai atau dilarang dalam milis antara lain: mengirimkan attachment dalam ukuran besar; meneruskan artikel atau tulisan dari milis lain ke milis ini; mendiskusikan topik yang tidak sesuai dengan fokus milis; ngobrol antara dua orang yang seharusnya bisa dilakukan di jalur pribadi; jangan menebar isyu tidak benar
13
etikaberinternet milis karena tidak nyaman ini. Sayang kan? Seharusnya orang yang selalu OOT ini lah yang harusnya dikeluarkan dari milis. Jika kita ingin mendiskusikan yang OOT, maka subyek dari email kita sebaiknya didahului dengan kata OOT. Subject: [OOT] Foto-foto meeting kemarin
14
etikaberinternet lainnya untuk melalukan update. Itulah sebabnya tidak terlalu banyak situs web. Blog menyediakan berbagai fitur yang memudahkan pengguna untuk menuliskan isi web tanpa perlu harus memiliki skil teknis tertentu. Maka blog mulai terkenal. Isi dari blog bermacam-macam. Ada yang menggunakannya untuk menuliskan catatan harian pribadinya, seperti diary. Ada juga yang menggunakannya untuk memberikan tutorial, marketing, berbagai keperluan bisnis, dan menyebarkan berita harian seperti surat kabar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kita membuat blog antara lain: Dilarang copy-paste tulisan dari blog orang lain Dilarang menggunakan tulisan atau gambar tanpa ijin Dilarang memberi komentar yang berupa spam
15
etikaberinternet memberitahukan orang yang Anda kutip, jika Anda sudah membuatkan referensi ke dia, tetapi sebagai sopan santun ada baiknya juga jika Anda memberitahu yang bersangkutan. Untuk penggunaan gambar (foto, image) malah sebetulnya Anda harus meminta ijin terlebih dahulu.
16
etikaberinternet
17
Tingkah laku kita di dunia jejaring sosial ini semestinya mirip dengan tingkah laku di dunia nyata. Jika kita sopan dan santun di dunia nyata, mengapa kita tidak melakukan hal yang sama di dunia maya? Komunikasi dan interaksi kita di lingkungan jejaring sosial seharusnya juga tetap santun. Internet memang bisa mengubah banyak hal. Misalnya batas-batas antara tua dan muda yang sering menjadi penghalang dalam interaksi di dunia nyata menjadi hilang. Jika di dunia nyata kita sering rikuh pekewuh, ternyata di dunia maya kita bisa menjadi kurang ajar! Jika hal ini tidak ditata, maka jadinya ribut.
etikaberinternet
18
4 Penutup
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan membuat kita lebih nyaman hidup di dunia maya. Kenyamanan ini merupakan tanggungjawab kita bersama. Tentu saja Anda bisa melanggar netiket, tetapi tannggung sendiri akibatnya! Kalau dahulu Anda bisa berdalih tidak tahu, nah sekarang Anda sudah tahu (karena membaca tulisan ini). Salah sendiri hi hi hi. Maaf saya hanya becanda (tapi sebetulnya ini merupakan hal yang serius). Sebetulnya saya tidak terlalu suka dengan banyak memberikan larangan, akan tetapi saya belum dapat menemukan bentuk lain yang lebih baik dari format ini. Jadi mohon maaf jika saya berkesan menggurui dengan memberikan larangan ini dan itu. Maaf. Mudah-mudahan di kesempatan lain saya bisa membuat tulisan yang lebih baik dari ini.