You are on page 1of 6

Hafiz Mahruza XI IPA 2  

SMA NEGERI 8 TANGERANG 2011-2012

1. Mengamati Sel Gabus


Tujuan : Mengetahui lebih lanjut tentang sel tumbuhan Langkah-langkah: 1. Potong batang singkong 2. Sayat hingga menjadi bentuk seperti di bawah

Batang singkong 3. Ambil bagian yang berwarna putih yang berada di tengah batang

Ambil bagian ini 4. 5. 6. 7. Iris dengan cutter hingga setipis tisu Taruh dibawah mikroskop Amati! Cobalah teteskan dengan pipet dan amati apa yang terjadi!

Hasil Pengamatan
Dari percobaan tersebut kami melihat sesuatu seperti kristal-kristal yang sangat rapat posisinya. Berikut adalah gambarnya

Namun setelah diteteskan biuret bentuk-bentuk dari sel-sel gabus tersebut berubah menjadi bulat. Dan karena biuret mempunyai warna merah, sel-sel tersebut berubah pula warnanya menjadi merah. Berikut gambarnya:

Kesimpulan Sel gabus :


Setelah diamati dapat disimpulkan bahwa sel gabus: bersifat kedap air,jaringan gabus dibentuk oleh kambium/felogen,sel gabus bagian dalam merupakan sel hidup yang disebut feloderm bagian luar berupa sel,sel mati disebut felem. Sel epitel rongga mulut mempunyai batas-batas sel yang lebih jelas antara sel selaput gabus dengan sel epitel rongga mulut.

2. Mengamati Proses Difusi Pada Telur


Tujuan : Mengetahui proses transport zat-zat pada sel (Untuk perbandingan air dan garam 3:1) Langkah-langkah: 1. Haluskanlah garam kristalnya 2. Buatlah larutan garam dengan konsentrasi garam 25% dan air 75% contoh:

dicampur

Garam 1 mL

Air 3mL

3. Ukurlah massa telur tersebut sebelum direndam ke dalam larutan 4. Masukanlah 6 telur bebek yang telah kamu bawa kedalam larutan tersebut 5. Tunggulah sampai 2 minggu

6. Ukurlah lagi massa telur yang sudah direndam kedalam larutan, dan bandingkan dengan massa telur sebelum direndam 7. Pecahkan 1 telur yang sudah direndam kedalam larutan dan 1 telur biasa dan letakkan keduanya pada cawan petri yang berbeda 8. Bandingkan 9. Rebus telur yang sudah direndam dan bandingkan rasanya dengan telur rebus biasa

Hasil Pengamatan
Setelah ditunggu selama beberapa minggu, telur-telur tersebut diukur kembali massanya. Ternyata, telur tersebut menyusut massanya dari sebelumnya. Sebelum direndam telur bermassa 62,5 gram, sedangkan setelah direndam dan ditunggu beberapa minggu telur tersebut berubah massanya menjadi 57,81 gram. Setelah itu kami pecahkan telur tersebut dan kami taruh di cawan petri. Terlihat perbedaan antara telur yang biasa dengan telur yang sudah direndam. Di telur yang sudah direndam,kuning telur tersebut menjadi lebih padat dan warnanya menjadi lebih gelap. Dan kedua bagian putih telur pada telur yang sudah di rendam menjadi lebih terlihat perbedaan antara putih telur yang kental dan yang encer.

Putih telur encer

Putih telur kental

Kuning telur

Kesimpulan

Proses perpindahan molekul yang terjadi pada percobaan telur asin ini adalah osmosis. Peristiwa osmosis pada percobaan kali ini adalah perpindahan molekul air dan garam dari konsentrasi rendah(larutan garam) ke konsentrasi tinggi(telur). Peristiwa osmosis ini mempengaruhi berat dan ukuran telur, pada percobaan kali ini, berat dan ukuran telur bertambah besar karena larutan garam masuk ke dalam telur dan juga mempengaruhi volume larutan di luar telur Bakteri dan mikroorganisme tidak mampu hidup di larutan garam, maka seringkali kita mengawetkan makanan dengan cara mengasinkan makanan tsb sebagai contoh, telur asin yang kita buat ini. Cangkang pada telur merupakan membrane yang memiliki pori-pori dan bersifat selektif permeable, sehingga molekul air dan garam dapat masuk Peristiwa osmosis ini dapat mempengaruhi kondisi di dalam telur. Larutan garam yang masuk akan bercampur dengan putih telur dan mengakibatkan putih telur akan menjadi lebih encer dibandingkan yang tidak direndam pada larutan garam Larutan garam yang masuk ke kuning telur akan bertambah dan lama kelamaan garam bertumpuk di kuning dan menjadi keras. Kuning telur asin yang matang tidak mudah hancur karena banyak kandungan mineral garam yang mengeras di dalamnya.

You might also like