Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul " Keteladanan Rasulullah SAW Periode Mekah " dengan baik. Makalah ini berisikan tentang sejarah dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Sudarti dan teman-teman yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kami. Amin .
Utsman bin Affan Zubair bin awam Saad bin Abu Waqqas Thalhah bin Ubaidillah
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi disebut Assabiqunal Awwalun ( pemeluk Islam generasi awal ).
2. Dakwah secara terang-terangan Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian yaitu setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Quran surah 26: 214-216 . Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan adalah sebagai berikut : Mengundang kaum kerabat keturunan Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak mereka untuk masuk Islam. Rasulullah SAW mengumpulkan penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Kabah untuk berkumpul di Bukit Shafa. Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah.
Pada dakwah secara terang-terangan ini ada dua orang dari kalangan kaum kafir Quraisy yang menyatakan diri masuk Islam, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Rasulullah SAW) dan Umar bin Khattab. Selain itu ada beberapa orang juga penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain
Abu Zar Al-Giffari ( seorang tokoh dari kaum Giffar ) Tufail bin Amr Ad-Dausi (seorang penyair terpandang darikaum Daus Para penduduk Yatsrib, secara bergelombang telah masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW. Gelombang pertama tahun 620 M, 6 orang dari suku Aus dan Khazraj telah masuk Islam. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi.
Pertemuan umat muslim Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Baiatul Aqabah yang berisi pernyataan umat muslim Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW Kaum Kafir Quraisy sangat menolak dakwah Rasulullah SAW. Sebab-sebab kaum kafir Quraisy menolak dakwah Rasulullah SAW, yakni A. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. B. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yaitu hidup di alam kubur dan akhirat. C. Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka. D. Dan kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain Para budak yang telah masuk Islam disiksa oleh para pemiliknya atau tuannya di luar batas perikemanusian. Setiap keluarga dari kalangan kaum kafir Quraisy diharuskan menyiksa anggota keluarganya yang telah masuk Islam, sehingga ia kembali menganut agama keluarganya. Nabi Muhammad SAW dilempari kotoran oleh Ummu Jamil dan dilempari isi perut kambing oleh Abu Jahal. Kaum kafir Quraisy meminta Abu Thalib, paman dan pelindung Rasulullah SAW, agar Rasulullah SAW menghentikan dakwahnya. Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Rasulullah SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kaum kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.
Usul tersebut ditolak oleh Rasulullah SAW, karena menurut ajaran Islam mencampuradukkan akidah dan ibadah Islam dengan akidah dan ibadah bukan Islam, termasuk perbuatan haram dan merupakan dosa besar ( Q.S. Al-K fir n,109 1-6 ).