You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Aliran musik yang sangat merakyat di Indonesia adalah dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya. Pada saat ini musik dangdut yang dulunya dikenal sebagai aliran musik kaum bawah atau kaum pinggiran sekarang menjadi salah satu aliran musik yang populer di berbagai kalangan dari muda sampai tua, dari golongan bawah sampai golongan atas, dari kaum buruh sampai dengan para pejabat di negeri ini, terbukti hampir stasiun Radio, Televisi setiap hari menayangkan acara musik dangdut yang acap kali didukung dan ditonton oleh kaum berduit dan para pejabat di negeri ini. Tidak hanya di Indonesia, musik dangdut juga disukai di mancanegara, seperti di Malaysia, Brunei yang notabene masih serumpun dengan bangsa kita yaitu melayu. B. Maksud Penulisan 1. Bagaimanakah sejarah musik dangdut di Indonesia? 2. Apakah Musik Dangdut itu? 3. Siapa saja tokoh musik dangdut di Indonesia? 4. Apakah ciri khas musik dangdut? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui sejarah musik dangdut 2. Untuk mengetahui definisi musik dangdut 3. Untuk mengetahui tokoh musik dangdut 4. Untuk mengetahui ciri khas musik dangdut

BAB II MUSIK DANGDUT

A. Sejarah Musik Dangdut Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. B. Definisi Musik Dangdut Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu. C. Tokoh Musik Dangdut 1. Sebelum tahun 1970-an a. Husein Bawafie b. Munif Bahaswan c. Ellya Khadam d. M. Mashabi e. Johana Satar f. Hasnah Tahar

2. Pada tahun 1970-an a. A. Rafiq b. Rhoma Irama c. Elvy Sukaesih d. Mansyur S. e. Mukhsin Alatas f. Herlina Effendi g. Reynold Panggabean h. Camelia Malik i. Ida Laila a. Sesudah tahun 1970-an a. Vetty Vera b. Nur Halimah c. Hamdan ATT d. Meggy Zakaria e. Iis Dahlia f. Itje Tresnawaty g. Evi Tamala h. Ikke Nurjanah i. Kristina j. Cici Paramida k. Dewi Persik l. Inul Daratista D. Ciri Khas Musik Dangdut Sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri). Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.

Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama. Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda. Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi. Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik. Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu. Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.'

BAB III PENUTUP

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Dangdut dipopulerkan oleh beberapa musisi seperti : a. Ellya Khadam b. Rhoma Irama c. Elvi Sukaesih d. Meggy Z e. Itje Tresnawati f. Evi Tamala g. Inul Daratista h. Ayu Tingting Sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung Nuri). Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.

TUGAS SENI MUSIK

MUSIK DANGDUT

Anggota Kelompok Poppy Nurhidayati Elin Tamaya Dini Hartati Qiqo Qori Devi Novianti Lilis Listiani (X-2) (X-8) (X-2) (X-2 (X-2) (X-2)

SMA NEGERI I SINDANGKASIH CIAMIS 2012

You might also like