You are on page 1of 11

Jagad Raya

Pengertian Jagad Raya


Secara umum, Jagat raya/alam semesta/cosmos adalah sebuah ruang yang sangat luas (tak terukur) tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Menurut paham materialisme dialetika KARL MARX, jagad raya adalah kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya.

Teori Pembentukan Jagad Raya


a. Teori Ledakan Besar (Teori Big-Bang)
Menurut teori ini, dahulu kala galaksi-galaksi ini pernah saling berdekatan. Dengan demikian, semua galaksi dalam jagad raya berasal dari massa tunggal. Dalam keadaan massa tunggal, jagad raya memiliki suhu dan energi sangat besar. Untuk itu hanya ledakan besarlah yang dapat menghancurkannya menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya. Teori Dentuman Besar menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari suatu ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi akan meluas tanpa batas. Teori lahir dari pemikiran ahli fisika Amerika (George Gamow). Ia mengatakan bahwa pada mulanya, alam semsta ini seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut Ylem (diucapkan ailem). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu, ylem ini meledak dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan turunlah suhunya dari milyaran derajad hingga jutaan derajad. Pada suhu sekitar 60 juta derajad semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan dengan suhu yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajad semua unsur berubah menjadi gas. Gumpalan gas inilah yang menjadi awal dari sebuah galaksi.

b. Teori Jagad RayaMengembang Tampaknya Teori Jagad Raya Mengembang merupakan kelanjutan dari teori Dentuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif. Apabila benar demikian maka berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga, pada suatu waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai akibat gaya (tarik) gravitasi. c. Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah bola raksasa dan selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta seperti yang kita alami saat ini. Selama proses mengembang dan mengkerut, memampat dan meledak tiada materi yang rusak atau tercipta, melainkan hanya beubah tatanannya. d. Teori Keadaan Tetap
Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi bangsa Inggris (Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa alam semesta ini tak berawal dan tak berakhir. Di mana-mana sama setiap saat. Agar alam semesta selalu dalam keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara sinambung.

e. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta memuai secara
terus-menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian.

Pandangan Manusia Tentang Jagad Raya


a. Pandangan Antroposentris ( Antropos = manusia, centrum/centris =pusat) Antroposentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya di alam ini. b. Pandangan Geosentris ( geo = bumi )

Geosentris adalah pandangan yang menganggap bumi sebagai pusat jagat raya. Ahli pendukung pandangan ini antara lain Thales dan Anaximander c. Pandangan Heliosentris ( helios = matahari) Heliosentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Pelopor pandangan ini adalah Nicolaus Copernicus f. Pandangan Galaktosentris Galaktosentris yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Pandangan ini merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

STRUKTUR JAGAD RAYA


Jagad raya kita diperkirakan berumur sekitar 15 miliar tahun. Isi jagad raya yang sudah berhasil diamati, berupa : 1. Materi nampak, Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaaanya dapat kita amati. Struktur benda angkasa dari kecil hingga besar adalah sebagai berikut : - Matahari, bintang, planet, bulan, asteroida, dll - Tata surya - Galaksi - Cluster galaksi

a. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang menghasilkan atau mempunyai radiasi/cahaya sendiri akibat reaksi inti di dalamnya. Derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan

berdasarkan magnitude, semakin kecil magnitudo suatu bintang, makin terang cahaya bintang tersebut. Cahaya ini keluar dari reaksi fusi, yang memberi energi untuk mempertahankannya dari tarikan gravitasi sehingga tidak runtuh. Jika bintang

kehabisan bahan bakar itu, maka akan runtuh menjadi bintang kerdil putih (white drawf), atau bintang netron, atau bahkan menjadi lobang hitam, tergantung massanya. Keruntuhan bintang yang besar menjadi lobang hitam. Bintang yang terdekat dengan tata surya kita adalah Proxima Centauri, yang berjarak sekitar 4 tahun cahaya. ( Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Jadi jika 1 detik jarak yang ditempuh 300 000 km, maka 1 th cahaya sekitar 10 triliun km) Spektrum Bintang Spektrum bintang yaitu uraian cahaya warna- warni yang dipancarkan bintang, dimana warna-warni tersebut menunjukkan perbedaan temperatur bintang . Spektrum bintang dikelompokkan berdasarkan kemiripan susunan garis yang dinyatakan dalam simbol-simbol kelas spektrum O, B, A, F, G, K dan M

Tata cara pemberian nama bintang y y Nama diberikan berdasarkan yang telah digunakan orang sejak zaman kuno, misalnya Sirius, Betelgeuse, Aldebrans. Bintang yang terdapat pada konstelasi diberi nama diberi nama awal Alpa, Beta atau Gama sesuai dengan tingkat terangnya. Misalnya alpa centauri berarti berarti bintang yang paling terang di centauri, demikian seterusnya. Dalam astronomi modern, nama bintang sesuai dengan nomor urut dalam katalog, misalnya bintang M.31 dalam katalog Messier dengan nomor urut 31.

y y

Rasi Bintang Rasi bintang adalah kelompok bintang yang seolah-olah berdekatan dan menempel di langit pada malam hari . Nama-nama rasi bintang antara lain rasi bintang scorpio , rasi bintang orion.

b. Galaksi
Galaksi adalah gugusan dari miliaran bintang-bintang atau sebuah perbintangan yang maha luas, yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan milyaran bintang beserta benda-benda langit lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi pusat gerakan yang teratur. Jumlah galaksi di jagad sekarang diperkirakan sekitar 100 miliar galaksi.

Galaksi bima sakti, merupakan galaksi berbentuk cakram. Jarak antar tepi-tepi cakram adalah sekitar 100 juta tahun cahaya. Galaksi ini memiliki dua bagian : - Bagian inti : berada di tengah, berbentuk mirip bola dengan diameter , berisi sekitar 80 miliar bintang, serta diperkirakan terdapat lobang hitam yang sangat besar massanya - Bagian tepi : berisi sekitar 20 miliar bintang. Tata surya terletak di agak pinggir cakram ini.

Bentuk-Bentuk Galaksi Galaksi Bentuk Spiral (S)


y

Galaksi bentuk ini memiliki lengkungan lengkungan spiral yang keluar dari sebuah inti yang terang seperti pusaran api raksasa Contoh : Galaksi Bimasakti dan Galaksi M 31 (Messier nomor 31) di Andromeda. Galaksi spiral mempunyai 3 bagian yang dapat dibedakan dengan jelas yaitu: Pusat roda Selubung bulat yang membungkus pusat Piringan dengan lengan spiral yang mengelilinginya

y y y y y

b. Galaksi Bentuk Elips (E)


y

Bentuknya lebih sederhana dari galaksi spiral karena hanya terdiri dari pusat (inti) roda dan selubung Kerapatan bintang-bintang di bagian inti lebih tinggi dibandingkan dengan di bagian tepinya

c. Galaksi Bentuk Tak Beraturan


y

Bentuknya berupa onggokan bintang-bintang dengan batas yang kurang jelas.

Macam Macam Galaksi _Galaksi Bimasakti (Milky Way)


y

Merupakan salah satu galaksi yang berbentuk spiral yang terdiri atas sekitar seratus juta bintang Salah satu anggota galaksi ini adalah matahari

_Galaksi Magellan y y ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519 terletak di daerah rasi Doroda dan Turan yang keliahatan seperti kabut

_Galaksi Andromeda Galaksi ini berbentuk spiral dengan keunikan sebagai berikut: y y pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang yang terpisah gugus bulatnya empat kali lebih redup daripada gugus bulat bimasakti

y y

inti pusat galaksi sangat terang dan berwarna putih, di sekitarnya terdapat gugus bintang yang sudah tua dan berwarna merah jambu

memiliki 7 buah lengan yang membelit ketat dan tergores dengan debu yang bercahaya biru

_ Galaksi Roda Biru (Blue pin wheel = M 33 ) Galaksi ini berbentuk spiral kategori Sc yang kecil dan paling dekat, sehingga para astronom dapat melihat salah satu bintang yang tergolong supernova

2. Materi gelap (dark mater), Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian masifnya tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lobang hitam (black holes)

c. CLUSTER DAN SUPERCLUSTER


Beberapa galaksi yang berdekatan membentuk formasi yang dinamakan Cluster. Cluster tempat Bima Sakti bernama Local Groupyang berisi sekitar 30 galaksi. Clustercluster tersebut juga membentuk supercluster. Supercluster tempat bima sakti kita adalah Local supercluster, dengan pusat orbit Cluster Virgo.

Satuan Jarak di Jagad Raya


a. Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit (AU) Satu satuan astronomi adalah satu kali jarak rata-rata bumi ke matahari ( 150.000.000 km). 1 SA = 15 X 10 7 km Biasanya hanya digunakan untuk menghitung jarak benda-benda langit yang terdapat dalam sistem tata surya b. Tahun Cahaya (TC) Satu satuan tahun cahaya ialah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. 1 TC = 3406 X 10 15 km dapat digunakan untuk mengukur jarak antar bintang c. Paralaks Second (Parsec = Pc) Paralaks (detik busur) adalah pergeseran sebuah benda yang sangat jauh bila dilihat oleh pengamat yang tempatnya bergeser terhadap benda, dan bukan karena benda tersebut bergesar.

1 Parsec = 3, 26 tahun cahaya = 206.265 SA Metode paralaks dapat digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari bumi.

Model Jagad Raya


Model jagat raya yang didasarkan teori Dentuman Besar (Big Bang) selalu disandarkan atas 2 teori penting yaitu: teori relativitas umum dan prinsip kosmologi. Dalam kedua teori tersebut diasumsikan materi di dalam jagat raya dianggap homogen dan isotropik. Sejauh ini, jagat raya diperkirakan memiliki bentuk-bentuk (secara geometris) : 1. Bentuk kurva positif. Jagat raya dianggap memiliki bentuk seperti bola. Konsekwensinya. Jagat raya bersifat tertutup dan memiliki luas yang terbatas.

2. Bentuk kurva negatif. Jagat raya berbentuk seperti sadel (pelana kuda). Bentuk pelana ini menunjukan jagat raya tidak memiliki batas (ujung). Dengan demikian, luas jagat raya tidak dapat diketahui.

3. Bentuk datar. Jagat raya berbentuk datar, seperti sebilah papan. Bentuk semacam ini mengandaikan jagat raya tidak memiliki ujung dan tidak terbatas. Masih banyak kemungkinan lain bentuk jagat raya ini. Bisa saja jagat raya memiliki bentuk yang jauh lebih rumit daripada yang dapat diperkirakan manusia. Contohnya, sebagian ahli yang ada menduga jagat raya kita memiliki bentuk donat atau bentukbentuk lain. Namun pembahasan tersebut cenderung melebar, meskipun kajiannya sahsah saja.

Bentuk Jagad Raya juga dipengaruhi Densitas Materi Densitas materi sangat berperan dalam membahas bentuk jagat raya. Sebagaimana diketahui, densitas rata-rata materi sangat berpengaruh dalam membentuk pola seperti digambarkan dalam bentuk geometri jagat raya di atas, karena itu: 1. Apabila densitas materi bernilai kurang dari densitas kritis, maka jagat raya akan bersifat terbuka dan tak terbatas, seperti bentuk permukaan pelana. 2. Apabila densitas materi bernilai kurang dari densitas kritis, maka jagat raya akan bersifat tertutup dan terbatas, seperti bola. 3. Apabila densitas materi bernilai seimbang (sama) dengan densitas kritis, maka jagat raya akan bersifat datar dan tak terbatas, seperti sebilah papan.

Bentuk Jagad Raya juga dipengaruhi Forsa gravitasi Bentuk jagat raya dapat juga diperkirakan dengan menggunakan hukum gravitasi. Para ilmuwan berasumsi bahwa seluruh jagat raya didistribusikan secara beragam ke seluruh jagat raya. Tahap selanjutnya, ruang-waktu mempengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, jagat raya dipengaruhi densitas (kerapatan materi atau masa per unit volume dan tekanan materi (forsa atau daya yang digunakan per unit areal). Sejauh ini ilmuwan beranggapan bahwa pada tahap awal jagat raya, volume materi bernilai sangat kecil (atau bahkan bernilai nol). Kemudian terjadilah dentuman besar yang bersamaan dengan itu terjadi pemuaian jagat raya. Namun, pada tahap-tahap selanjutnya, pemuaian ini bukannya terus mengalami percepatan (acceleration) tetapi justru mengalami perlambatan (deceleration) sebagai akibat pengaruh forsa gravitasi yang terkandung dalam materi.

Perkiraan atau Nasib Akhir Jagad Raya


Misalnya, apabila ternyata pemuaian jagat raya tidak cukup kuat untuk menahan forsa gravitasi materi yang ada, maka akan menyebabkan pemuaian berhenti. Kemudian terjadi penyusutan yang berakhir dengan runtuhnya jagat raya (big crunch).

Dalam pada itu, observasi menunjukkan bahwa dalam proses pemuaian jagat raya ini ada semacam dominasi pengaruh dari materi yang masih misterius (dark matter) dan energi misterius (dark energy) inilah yang membuat jagat raya tetap seimbang (fine tunning). Dengan kata lain, proses pemuaian jagat raya selalu diimbangi forsa gravitasi yang membuat jagat raya tidak memuai dengan laju yang terlalu cepat dan juga tidak semakin lambat yang bisa berakibat runtuh.

Dari uraian diatas, beberapa perkiraan bentuk jagat raya adalah: 1. Jagat raya bersifat tertutup dan terbatas. Apabila jagat raya bersifat seperti itu, dengan awalnya bervolume nol. Kemudian terjadi dentuman besar dan memuai, maka tentunya pada awalnya ada sebuah titik tunggal (singularitas) sebagai awal ledakan dan pemuaian (semacam pusat). Di sinilah jagat raya memulai evolusinya. 2. Jagat raya berbentuk seperti bola, Di mana batas-batas pemuaian dianggap sama radiusnya. Maka semua titik atau posisi dalam jagat raya dianggap sama. Dengan demikian, tidak ada pusat atau bagian tertentu dalam jagat raya yang bisa dianggap sebagai titik awal dentuman besar atau titik awal pemuaian. 3. Jagat raya bersifat tertutup, Tetapi memiliki tepi awal atau pusat dentuman besar dan pusat pemuaian. Juga memiliki tepi akhir atau pusat penyusutan atau titik runtuhan jagat raya (kiamat). 4. Andaikatan peristiwa dentuman besar tidak terjadi pada sebuah titik tunggal (singularitas) dalam ruang-waktu. Maka kemungkinan yang muncul adalah terjadinya dentuman besar secara simultan di jagat raya (lebih dari satu dentuman secara bersamaan).

BERAGAM TIPE MATERI Bentuk dan evolusi jagat raya dipengaruhi beragam variasi tipe materi (partikel) yang ada. Klasifikasi dasarnya sebagai berikut : 1.RADIASI Partikel yang tidak memiliki massa atau partikel bermassa kecil yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Contohnya, foton (cahaya) dan neutron. Partikel radiasi dianggap memiliki tekanan positif. 2.MATERI BARYONIC. Materi yang sudah dikenal manusia dan memiliki komposisi utama: proton, netron dan elektron. Materi ini dianggap tidak memiliki tekanan yang cukup berpengaruh. 3. DARK MATTER Dikenal juga sebagai materi misterius atau non baryonic matter yang berinteraksi secara lemah dengan materi baryonic. Materi ini kemungkinan akan berhasil dideteksi melalui laboratorium raksasa supercollider. Eksistensi materi ini menjadi perbincangan hangat kalangan ilmuwan. 4. DARK ENERGY Sejauh ini, diduga ada semacam energi yang masih misterius yang mengisi jagat raya. Boleh jadi, energi (atau partikel) misterius ini mengisi ruang hampa udara di jagat raya. Energi misterius diyakini berperan dalam mempengaruhi proses pemuaian jagat raya. Energi ini memiliki tekanan negatif. Dulu di sebut ether.

You might also like