You are on page 1of 27

Kelompok 4 (Times Games Tournament) Anggota: Putri Ayu A. L.

Suci Patmasari Wasis Suprapto (09416241002) (09416241008) (09416241037)

Rencana Pertemuan Kelompok Pertemuan ke1 2 3 4 6 Hari/ Tanggal Minggu, 24 April 2011 Jumat, 29 April 2011 Rabu, 4 Mei 2011 Senin, 7 Mei 2011 Rabu, 11 Mei 2011 Bahasan Penyusunan tugas tertulis Pembentukan kelompok Konsultasi Persiapan kelengkapan TGT Technical meeting kelompok

A. Metode TGT (Times Games Tournament) Model pembelajaran Teams games tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams games tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kepemimpinan, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. 1. Komponen utama dalam pembelajaran TGT Ada 5 komponen utama dalam TGT yaitu: a. Penyajian kelas. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok. b. Kelompok (team). Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih

mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. c. Game Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana. Setiap satu pertanyaan, satu siswa dari masing-masing kelompok maju ke depan untuk menjawabnya. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan jatah menjawab. Dalam hal menjawab siswa dibatasi oleh waktu yang singkat. Setelah selesai dilakuakn evaluasi dan penskoran. d. Turnamen Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. e. Team recognize (penghargaan kelompok) Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan Super Team, Great Team, dan Good Team. Kriteria Kurang dari 49 50 sampai 69 70 sampai 89 90 ke atas Predikat Good team Great team Super team Tim istimewa

2. Langkah Pelaksanaan Team Game Tournament dalam Pembelajaran Langkah pembelajaran TGT disusun atas dua tahap, yaitu pra kegiatan pembelajaran dan detail kegiatan pembelajaran. Pra kegiatan pembelajaran menggambarkan hal yang perlu dipersiapkan dan rencana kegiatan. Detail kegiatan menggambarkan secara rinci aktivitas pembelajaran yang tercantum dalam rencana kegiatan. Pra kegiatan pembelajaran yaitu persiapan yaitu meliputi persiapan bahan materi yang akan diajarkan serta membagi siswa dalam kelompok. Detail kegiatan pembelajaran meliputi:

a. Mengajar: Guru menyampaikan materi ajar. Memberitahu siswa apa yang akan mereka pelajari, mengapa itu penting, membangkitkan keingintahuan siswa dengan cara mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Lalu guru membentuk siswa kedalam kelompok heterogen dan mengkaji secara singkat materi yang diajarkan. b. Belajar kelompok: siswa belajar dengan menggunakan lembar kerja dalam kelompok untuk menguasai materi. Siswa belajar dalam sebuah kelompok heterogen, dimana siswa yang memiliki kemampuan lebih harus bisa membantu anggota kelompoknya untuk memahami materi atau mengerjakan soal-soal. c. Turnamen: siswa memainkan pertandingan akademik dalam regu yang berkemampuan homogen, masing-masing regu turnamen beranggota 3-6 anggota. d. Penghargaan kepada kelompok. e. Refleksi. 3. Implementasi Pembelajaran TGT Dalam pengimplementasian yang hal yang harus diperhatikan yaitu. a. Pembelajaran terpusat pada siswa. b. Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi. c. Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan). d. Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim. e. Dalam kompetisi diterapkan system point. f. Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik. g. Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan. h. Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal. i. Adanya system penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak. 4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran TGT

Metode pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain: a. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas. b. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu.

c. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam. d. Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa. e. Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain. f. Motivasi belajar lebih tinggi. g. Hasil belajar lebih baik. h. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sedangkan kelemahan TGT adalah: a. Bagi guru Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh. b. Bagi siswa Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain. B. Materi yang dipilih adalah Standar Kompetensi: Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional. Kompetensi dasar Menjelaskan berakhirnya masa Orde Baru dan lahirnya Reformasi. 1. Siswa di bagi dalam kelompok 6 orang, lalu duduk memisah sesuai kelompoknya. 2. Guru menerangkan materi yang garis besarnya adalah sebagai berikut, kemudian kelompok diberi waktu untuk mempelajari lebih dalam materi tersebut di dalam kelompoknya. Garis besar materinya: a. Lahirnya Orde Baru diawali dengan adanya Supersemar yang isinya perintah dari Presiden Sukarno kepada Letjen Suharto untukmengambil segala tindakan yang dianggap perlu demi menjaga keamanan dan kestabilan jalannya pemerintahan. b. Untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara,MPRS mengadakan Sidang Umum IV yang menghasilkan beberapa ketetapan, diantaranya Ketetapan No.XIII/MPRS/1966

tentang Pembentukan Kabinet Ampera. Pemerintah Orde Baru juga menata kehidupan politik luar negerinya yang bebas aktif dan meninggalkan politik konfrontasi. c. Dengan dibentuknya Kabinet Ampera timbullah dualisme kepemimpinan nasional. Untuk mengakhirinya, akhirnya Presiden Sukarno menyerahkan kekuasaanya kepada Letjen Suharto. Berdasarkan Tap MPRS No. XLIV/MPRS/1968 Letjen Suharto diangkat sebagai Presiden RI. d. Adanya krisis politik, ekonomi dan sosial yang kemudian berkembang ke krisis yang lain mengakibatkan jatuhnya pemerintahan Orde Baru. e. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru mengantar babak baru dalam sejarah Indonesia yakni memasuki masa Reformasi. Reformasi menghendaki adanya pembaharuan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD1945 baik di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya maupun hokum. 3. Setelah waktu habis, guru memberikan soal, dapat menggunakan slide power point maupun di dekte. Soal dikerjakan oleh siswa satu persatu dari setiap kelompok, bergiliran, dan semua siswa mempunyai kesempatan menjawab. Jawaban ditulis di depan kelas pada kertas yang ditempel di papan tulis sesuai jumlah kelompok. Dalam menjawab soal, siswa dibatasi oleh waktu yang sangat singkat, dan tidak diperkenankan mencontek atau bertanya pada teman sekelompok maupun kelompok lain. Teman yang tidak sedang mendapat giliran tidak boleh membuat gaduh, maupun memberikan contekan kepada teman yang maju. Contoh soal yang diberikan adalah: a. Sebutkan isi dari Tritura! b. Pada tanggal 25 Juli 1966 dibentuk sebuah kabinet sebagai pengganti Kabinet Dwikora. Kabinet tersebut adalah c. Sebutkan 2 dari 4 program kabinet Ampera yang terkenal dengan nama Catur Karya! d. Sebutkan isi dari trilogi pembangunan! e. Sebutkan 3 kebijakan di bidang sosial budaya pada masa Orde Baru! f. Sebutkan 3 dampak krisis moneter! g. Sebutkan 3 penyebab ketidakmampuan Indonesia menangani krisis moneter! h. Sepanjang tahun 1996, telah terjadi pertikaian sosial dan politik dalam kehidupan masyarakat yang terjadi di beberapa kota, sebutkan 3 diantaranya! i. Jelaskan secara singkat krisis hokum yang menjadi penyebab lahirnya reformasi! j. Apa maksud dari Dwifungsi ABRI? k. Partai yang menjadi mesin politik pemerintahan Orde Baru adalah l. Pelopor gerakan reformasi adalah..

m. Sebutkan 3 dari 5 ciri kehidupan politik yang represif saat Orde Baru! n. Sebutkan 4 dari 6 agenda reformasi yang disuarakan rakyat! o. Tragedi Trisakti terjadi pada tanggal... p. Sebutkan 4 nama mahasiswa yang meninggal pada Trisakti! q. Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Suharto mengundang tokoh-tokoh agama dan tokohtokoh nasional untuk dimintai pertimbangan untuk membentuk r. Kapan Presiden Suharto resmi mengundurkan diri dari jabatan presiden 4. Setelah soal terjawab semua, diadakan pembahasan dan penskoran, yang akhirnya menghasilkan nilai masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok kemudian diberikan penghargaan sesuai criteria.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester

: SMP Negeri Tunas 1 : Ilmu Pengetahuan Sosial : IX/ 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan pemerintah dan kerjasama Internasional. Kompetensi Dasar Indikator : 7.1. Menjelaskan berakhirnya masa orde baru dan lahirnya reformasi. : - Menjelaskan peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru. - Mendeskripsikan sekilas kondisi ekonomi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pada masa orde baru. - Mendeskripsikan latar belakang terjadinya reformasi. - Menjelaskan kronologis gerakan reformasi. Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran (1 x pertemuan: 60 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat: 1. Menjelaskan peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru. 2. Mendeskripsikan sekilas kondisi politik, politik luar negeri, ekonomi, dan sosial budaya, pada masa orde baru. 3. Mendeskripsikan sebab-sebab terjadinya reformasi. 4. Menjelaskan kronologis gerakan reformasi. Karakter yang dikembangkan: senang membaca, semangat kebangsaan, tanggung jawab, menghargai prestasi. B. MATERI PEMBELAJARAN 1. Peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru. 2. Sekilas kondisi politik, politik luar negeri, ekonomi, dan sosial budaya, pada masa orde baru. 3. Sebab-sebab terjadinya reformasi. 4. Kronologi gerakan reformasi. C. METODE PEMBELAJARAN. 1. TGT

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN. 1. Pendahuluan (10 menit): a. Pembukaan (salam, berdoa, dan presensi). b. Yel-yel untuk menggugah semangat. c. Apersepsi: guru menayangkan foto Presiden Suharto dan menayangkan video reformasi. b. Motivasi: guru menanyai siswa biasa disebut periode apakah pemerintahan presiden RI yang kedua tersebut, dan bagaimana akhir dari periode tersebut. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran: guru menerangkan bahwa pada pertemuan kali ini akan membahas tentang berakhirnya Orde Baru dan lahirnya Reformasi. 2. Kegiatan Inti (40 menit): a. Guru menerangkan materi tentang berakhirnya orde baru dan reformasi. (5 menit). b. Siswa dibagi dalam 4 kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang). Kelompok 1 Kiki Sulistiyani Sri Utaminingrum Haryani Dahrul M. Zuhri Rr. Ezry Muyasyaroh Ryan Waskito Revianandha P. Tin Roistiyani Arif Gunawan Kelompok 2 Muh. Abdul Aziz Aprinita Ayu P. D. Hepi Kartikawati Nuri Subekti Ulfa Mufidatun R. Kelompok 3 Alif Wulandari Anggi Titis M. Rian Saputro Tika Anisa F. Devi Dwi L. Kelompok 4 Etik Purwaningsih Afifah Lutfani Frinci Andayani Agus Swasana Ana Farkhana L.

c. Siswa kemudian berdiskusi lebih lanjut untuk pendalaman materi dalam masing-masing kelompok. Setiap kelompok juga diharuskan mempersiapkan yel-yel. (10 menit). d. Turnamen dimulai dengan penampilan yel-yel setiap kelompok untuk menggugah semangat berkompetisi. Kemudian guru menampilkan soal melalui slide powerpoint, yang kemudian kertas jawaban ditempel di papan tulis, kemudian anggota kelompok satu persatu maju menjawab bergiliran (10 menit). e. Pembahasan jawaban atas soal satu persatu (5 menit). f. Penilaian, dan pemberian penghargaan kepada kelompok terfavorit (5 menit). g. Tes individu dan pembahasan (5 menit). 3. Penutup (10 menit):

a. Refleksi: Siswa mengungkapkan pesan terhadap pentingnya mempelajari materi berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi. Guru menggiring siswa agar jujur dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban agar tidak merugikan orang lain. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah disampaikan dan diturnamenkan. b. Pemberian tugas untuk mempelajari perubahan yang terjadi setelah reformasi. E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Foto mantan Presiden Suharto dan video tentang reformasi. 2. Buku IPS BSE (Legawa, Wayan, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Sosial: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4/I. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.). 3. Slide powerpoint tentang materi. 4. Papan turnamen TGT. F. PENILAIAN Indikator Teknik Penilaian - Menjelaskan peristiwa yang Tes melatar belakangi lahirnya Tertulis orde baru. - Mendeskripsikan kondisi ekonomi, ekonomi, sosial, sekilas politik, budaya, Tes Pilihan Ganda Berikut adalah indikator krisis moneter, kecuali: a. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun menjadi Rp latar terjadinya 16,000.oo per dollar Amerika Serikat. b. Lembaga perbankan mengalami keterpurukan sehingga beberapa bank kronologis nasional harus dilikuidasi. c. Harga barang-barang kebutuhan pokok meningkat sangat tinggi. d. Adanya Dwifungsi ABRI. Penilaian Proses Rubrik penilaian Bentuk Instrumen Tes Uraian Sebutkan isi dari Tritura! Sebutkan isi dari trilogi pembangunan! Contoh Soal

pada masa orde baru. - Mendeskripsikan belakang reformasi. - Menjelaskan gerakan reformasi.

Form penilaian tes tertulis uraian (kelompok TGT) Kriteria Kurang dari 49 50 sampai 69 70 sampai 89 90 ke atas Predikat Good team Great team Super team Tim istimewa Form rubrik penilaian proses Nama Absen Komponen yang dinilai Keaktifan Disiplin Kepemimpinan Total Simbol

Yogyakarta, 1 Mei 2011 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NNIP. .................................

NNIP. .................................

Lampiran 1-Soal uraian dan Kunci Jawaban Soal Jawaban benar 1. Sebutkan isi dari Tritura! 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya yang bernaung dibawahnya; 2. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur G 30 S/PKI; 3. Turunkan harga/perbaikan ekonomi; 2. Pada tanggal 25 Juli 1966 Ampera dibentuk sebuah kabinet sebagai pengganti Kabinet Dwikora. Kabinet tersebut adalah 3. Sebutkan 2 dari 4 program a. memperbaiki perikehidupan rakyat, terutama dalam bidang sandang dan kabinet Ampera yang terkenal pangan; dengan nama Catur Karya! b. melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti tercantum dalam Ketatapan MPRS No.XI/MPRS/1966; c. melaksanaka politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional sesuai dengan Ketatapan MPRS No.XI/MPRS/1966, dan; d. melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. 4. Sebutkan isi dari trilogy 1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju kepada pembangunan! terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; 2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. 5. Sebutkan 3 kebijakan di 1. Menekan pertumbuhan penduduk dengan KB bidang sosial budaya pada 2. Memperluas pendidikan masa Orde Baru! 3. Penetapan P4 sebagai pedoman yang dapat menjadi penuntun dan pegangan hidup bagi sikap dan tingkah laku setiap orang Indonesia. 6. Sebutkan 3 dampak krisis a. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun sampai titik moneter! terendah, yaitu Rp 16,000.oo per dollat Amerika Serikat. b. Lembaga perbankan mengalami keterpurukan sehingga beberapa bank nasional harus dilikuidasi. c. Harga barang-barang kebutuhan pokok meningkat sangat tinggi. d. Dunia investasi mengalami kelesuan. e. Daya beli masyarakat mengalami penurunan. 7. Sebutkan 3 penyebab a. Ketergantungan Indonesia pada modal asing yang sangat tinggi. ketidakmampuan Indonesia b. Ketergantungan Indonesia pada barang-barang impor. menangani krisis moneter! c. Ketidakmampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 8. Sepanjang tahun 1996, Situbondo, Tasikmalaya, Kalimantan Barat, dan Pekalongan telah terjadi pertikaian sosial dan politik dalam kehidupan masyarakat yang terjadi di beberapa kota, sebutkan 3 diantaranya! 9. Jelaskan secara singkat Hokum dapat dibeli dan menjadi alat kroni-kroni pemerintah masa itu. Penuh krisis hokum yang menjadi nuansa KKN. penyebab lahirnya reformasi!

10.Apa maksud dari Dwifungsi ABRI? 11. Partai yang menjadi mesin politik pemerintahan Orde Baru adalah 12.Pelopor gerakan reformasi adalah.. 13.Sebutkan 3 dari 5 ciri kehidupan politik yang represif saat Orde Baru!

ABRI sebagai kekuatan Hankam dan Sosial Politik Golkar

Mahasiswa 1. Setiap orang atau kelompok yang mengkritik kebijakan pemerintah dituduh sebagai tindakan subversif (menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia). 2. Pelaksanaan Lima Paket UU Politik yang melahirkan demokrasi semu atau demokrasi rekayasa. 3. Terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merajalela dan masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengontrolnya. 4. Pelaksanaan Dwi Fungsi ABRI yang memasung kebebasan setiap warga negara (sipil) untuk ikut berpartisipasi dalam pemerintahan. 5) Terciptanya masa kekuasaan presiden yang tak terbatas. Meskipun Suharto dipilih menjadi presiden melalui Sidang Umum MPR, tetapi pemilihan itu merupakan hasil rekayasa dan tidak demokratis. 1. Adili Suharto dan kroni-kroninya, 2. Laksanakan amandemen UUD 1945, 3. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI, 4. Pelaksanaan otonomi daerah yang seluasluasnya, 5. Tegakkan supremasi hukum, 6. Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN. 12 Mei 1998 Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Lesmana, Heri Hertanto, dan Hafidhin Royan Dewan Reformasi

14.Sebutkan 4 dari 6 agenda reformasi yang disuarakan rakyat!

15.Tragedi Trisakti terjadi pada tanggal... 16.Sebutkan 4 nama mahasiswa yang meninggal pada Trisakti! 17.Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Suharto mengundang tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh nasional untuk dimintai pertimbangan untuk membentuk 18.Kapan dan dimana Presiden Suharto resmi mengundurkan diri dari jabatan presiden

21 Mei 1998, di Istana Negara

Lampiran 2-Soal individu dan Kunci Jawaban 1. Berikut adalah indikator krisis moneter, kecuali: a. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun menjadi Rp 16,000.oo per dollar Amerika Serikat. b. Lembaga perbankan mengalami keterpurukan sehingga beberapa bank nasional harus dilikuidasi. c. Harga barang-barang kebutuhan pokok meningkat sangat tinggi. d. Adanya Dwifungsi ABRI. 2. Salah satu contoh kebijakan pemerintah yang menyebabkan terjadi krisis ekonomi adalah: a. Usaha pemerintah untuk mengembangkan usaha kecil menengah sebagai soko guru perekonomian nasional kurang maksimal. b. Jiwa kewirausahaan masyarakat berkembang karena peluang dan adanya persaingan yang luas. c. Pemerintah selalu memperhatikan nasib yang hidup di sektor pertanian. d. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. 3. Salah satu ciri pemerintahan represif masa Orde Baru adalah: a. Pemerintah bersih bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme. b. Pihak yang mengkritik kebijakan pemerintah dianggap menentang. c. Hukum ditegakkan dengan adil. d. Masa kekuasaan presiden yang terbatas.. 4. Agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa mencakup beberapa tuntutan, kecuali: a. Adili Suharto dan kroni-kroninya b. Laksanakan amandemen UUD 1945 c. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI d. Pelaksanaan otonomi sentralistis 5. Pada tanggal 12 Mei 1998, terjadi bentrokan yang menewaskan 4 mahasiswa salah satunya Hafidin Royan, kejadian tersebut adalah: a. Tragedi Yogyakarta b. Kerusuhan Medan c. Tragedi Trisakti d. Tragedi Semanggi 1

Lampiran 3-Form Rubrik Penilaian Proses Nama Kelompok Komponen yang dinilai Keaktifan Disiplin Kepemimpinan 10 10 10 Kiki Sulistiyani 1 Sri Utaminingrum Haryani Dahrul M. Zuhri Rr. Ezry Muyasyaroh Ryan Waskito Muh. Abdul Aziz 2 Aprinita Ayu P. D. Hepi Kartikawati Nuri Subekti Ulfa Mufidatun R. Revianandha P. Alif Wulandari 3 Anggi Titis M. Rian Saputro Tika Anisa F. Devi Dwi L. Tin Roistiyani Etik Purwaningsih 4 Afifah Lutfani Frinci Andayani Agus Swasana Ana Farkhana L. Arif Gunawan

Total 30

Lampiran 4-Materi A. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU -Peristiwa G 30 S/PKI menjadi pemicu aksi protes terhadap kepemimpinan Soekarno. -Aksi-aksi tuntutan penyelesaian yang seadil-adilnya terhadap pelaku G 30 S/PKI semakin meningkat. Gerakan tersebut dipelopori oleh kesatuan aksi pemuda, mahasiswa dan pelajar KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Aksi demonstrasi mulai dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 1966. -Pada 11 januari 1966, para mahasiswa mulai mogok kuliah, menghentikan kendaraan bermotor sehingga kendaraan dari Jalan Salemba sampai di muka Hotel Indonesia macet total. -Khususnya kendaraan-kendaraan ABRI diberi jalan dan disambut dengan meriah hidup ABRI. -Dari aksi para mahasiswa tersebut menghasilkan sebuah keputusan politik bersama yang dikenal dengan nama Tri Tura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang isinya: 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya yang bernaung dibawahnya; 2. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur G 30 S/PKI; 3. Turunkan harga/perbaikan ekonomi; - Kabinet Dwikora mengadakan sidangnya di Istana Negara pada hari Jumat tanggal 11 Maret 1966 yang dipimpin oleh Soekarno. Semua menteri hadir, kecuali Menteri Panglima Angkatan Darat. Di luar istana terdapat pasukan liar dengan kekuatan satu kompi mengepung istana. Sukarno berhenti memimpin sidang, kemudian berangkat ke Istana Bogor. Sidang ini gagal. -Sore hari Basuki Rachmat, Brigjen Amir Mahmud dan Brigjen M.Yusuf menghadap Presiden yang didampingi oleh Dr. Soebandrio, Dr. Chairul Saleh dan Dr. Leimena, sementara itu ke Bogor disusul oleh ajudan Presiden Brigadir Jenderal M.Sabur. Ketiga perwira ini mencoba menyakinkan presiden bahwa satu-satunya orang yang dapat menguasai siatuasi dewasa ini ialah Letjen Soeharto. Maka diajukan saran agar Presiden memberikan wewenang kepada Letjen Soeharto mengambil langkah-langkah pengamanan dan penertiban keadaan. - Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966 memberikan surat perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto, surat mini dikenal dengan nama Supersemar. Secara umum Supersemar mempunyai arti penting sebagai awal mula lahirnya orde baru. B. KEBIJAKAN ORDE BARU 1. Kebijakan Dalam Bidang Politik -Membubarkan dan melarang PKI, termasuk ormas-ormasnya dari tingkat pusat sampai daerah. -Tanggal 18 Maret 1966 yaitu pengamanan dan penangkapan terhadap lima belas mentri Kabinet Dwikora yang terlibat dalam persitiwa di tahun 1965. Kelimabelas mentri tersebut adalah Dr. Soebandrio, Dr. Chairul Saleh, Ir. Setiadi Reksoprodjo, Sumardjo, Oei Tju Tat, SH., Ir. Surachman, Yusuf Muda Dalam, Armunanto, Sutomo Martopradoto, A. Astrawinata,SH., Mayor Jenderal Achmadi, Drs. Moh. Achadi, Letnan Kolonel Sjafei, J.K. Tumakaka, dan Mayor Jendral Dr. Soemarno. -Tanggal 25 Juli 1966 tentang pembentukan Kabinet Ampera sebagai pengganti Kabinet Dwikora. Tugas pokok dari Kabinet Ampera dikenal dengan nama Dwidharma yaitu dalam rangka mewujudkan stabilitas politik dan ekonomi. Dalam melaksanakan tugas ini maka penjabarannya tertuang dalam program Kabinet Ampera yang dikenal dengan nama Catur Karya, meliputi: 1. memperbaiki perikehidupan rakyat, terutama dalam bidang sandang dan pangan; 2. melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti tercantum dalam Ketatapan MPRS No.XI/MPRS/1966;

3. melaksanaka politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional sesuai dengan Ketatapan MPRS No.XI/MPRS/1966, dan; 4. melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. - Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang pencabutan kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno dan mengangkat Jenderal Soeharto pemegang Tap MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai Pejabat Presiden hingga dipilihnya Presiden oleh MPR hasil Pemilu. Dan pada tanggal 27 Maret 1968 dilakukan pelantikan Jendral Soeharto pengemban Tap MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua. 4. Kebijakan politik luar negeri -Sejak tanggal 28 September 1966 Indonesia aktif kembali di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia sempat menyatakan keluar dari keanggotaan PBB karena diangkatnya Malaysia sebagai anggota Dewan Keamanan. Indonesia tetap tercatat sebagai anggota PBBdengan nomor 60, seperti ketika pertama kali masuk tanggal 27 September1950. -Tanggal 11 Agustus 1966 melaksanakan persetujuan normalisasihubungan dengan Malaysia, yang pernah putus sejak 17 September 1963. 3. Kebijakan bidang ekonomi -Tanggal 11 Agustus 1966, dibentuknya Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional (DSEN). -Tanggal 1 April 1969, dimulai Repelita sebagai langkah pembangunan secara bertahap dalam jangka waktu lima tahunan. Adapun sasaran pembangunan menurut Repelita adalah sebagai berikut: 1. pangan; 2. sandang; 3. perbaikan prasarana; 4. perumahan rakyat; 5. perluasan lapangan kerja; dan 6. kesejahtraan rohani. -Pelaksanaan pembangunan ini bertumpu pada Trilogi Pembangunan yaitu: 1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; 2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. 4. Kebijakan sosial budaya - Menekan pertumbuhan penduduk dengan Program KB. - Meningkatkan pengadaan fasilitas pendidikan dasar, agardapat menampung anak-anak Indonesia usia sekolah dasar. Hal ini sangat menunjang pelaksanaan wajib belajar 6 tahun, yang sekarang meningkat menjadi wajar 9 tahun. - Di bidang tenaga kerja terkena dampak positif dari meningkatnya pemerataan pendidikan. Pada tahun 1971 sekitar 43% angkatan kerja berasal dari tenaga yang belum pernah sekolah dan 2,8% lulusan SMTA ke atas. Kondisi ini telah berubah pada tahun 1990-an dimana angkatan kerja terdiri dari 17% belum pernah sekolah, 15% lulusan SMTA ke atas. - Berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 ditetapkan tentang P-4 yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Parasetia Pancakarsa). Kebinekaan Indonesia dari berbagai hal (suku, agama, ras, budaya, antar golongan dsb.) yang mempunyai peluang yang tinggi akan terjadinya konflik, maka masa Orde Baru memunculkan kebijakan yang terkait dengan pemahaman dan pengamalan terhadap dasar negara Pancasila.

C. SEBAB-SEBAB LAHIRNYA REFORMASI Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Artinya, adanya perubahan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya yang lebih baik, demokratis berdasarkan prinsip kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Gerakan reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan. Krisis politik, ekonomi, hukum, dan krisis sosial merupakan faktof-faktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi. Bahkan, krisis kepercayaan telah menjadi salah satu indikator yang menentukan. Reformasi dipandang sebagai gerakan yang tidak boleh ditawar-tawar lagi dan karena itu, hampir seluruh rakyat Indonesia mendukung sepenuhnya gerakan reformasi tersebut. Dengan semangat reformasi, rakyat Indonesia menghendaki adanya pergantian kepemimpinan nasional sebagai langkah awal menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. Pergantian kepemimpinan nasional diharapkan dapat memperbaiki kehidupan politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya. Indoenesia harus dipimpin oleh orang yang memiliki kepedulian terhadap kesulitan dan penderitaan rakyat. 1. Krisis moneter Ketika krisis moneter melanda negara-negara Asia Tenggara, maka Indonesia merupakan salah satu negara yang paling lemah kemampuannya untuk mengatasi krisis itu. Ada beberapa indikator ukuran ketidakmampuan Indonesia, seperti: a. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun sampai titik terendah, yaitu Rp 16,000.oo per dollat Amerika Serikat. b. Lembaga perbankan mengalami keterpurukan sehingga beberapa bank nasional harus dilikuidasi. c. Harga barang-barang kebutuhan pokok meningkat sangat tinggi. d. Dunia investasi mengalami kelesuan. e. Daya beli masyarakat mengalami penurunan. Ketidakmampuan Indonesia dalam mengatasi krisis moneter sebagai akibat dari: a. Ketergantungan Indonesia pada modal asing yang sangat tinggi. b. Ketergantungan Indonesia pada barang-barang impor. c. Ketidakmampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, sebagai negara agraris Indonesia masih mengimpor beras, gula, minyak, dan sebagainya. Bersumber dari kesalahan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada industri besar, tetapi tidak didukung dengan pembangunan industri hulu yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Misalnya, bahan baku industri textil Indonesia sangat bergantung pada hasil impor. Padahal, Indonesia adalah salah satu penghasil kapas terbesar di dunia. 2. Krisis ekonomi Krisis ekonomi ditandai oleh beberapa indikator, seperti: a. Lemahnya investasi sehingga dunia industri dan usaha mengalami keterpurukan sebagai akibat kekurangan modal. b. Produktivitas dunia industri mengalami penurunan sehingga PHK menjadi satu-satunya alternatif yang mudah untuk mempertahankan efisiensi perusahaan. c. Angka pengangguran sangat tinggi sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat menjadi sangat rendah. Semua itu membawa akibat terhadap kegiatan ekonomi yang semakin rendah dan pada akhirnya produktivitas nasional mengalami penurunan.

Ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi bersumber dari beberapa kebijakan pemerintah di bidang ekonomi yang kurang tepat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kenyataan, seperti: a. Usaha pemerintah untuk mengembangkan usaha kecil menengah sebagai soko guru perekonomian nasional kurang maksimal. b. Jiwa kewirausahaan masyarakat tidak dapat berkembang karena terbatasnya peluang dan adanya persaingan yang berat. c. Pemerintah tidak pernah memperhatikan nasib yang hidup di sektor pertanian sehingga para pemuda di desa cenderung pergi ke kota untuk mencari pekerjaan pada sektor industri. Akibatnya, sektor pertanian tidak tergarap secara baik karena kekurangan tenaga kerja di satu sisi dan ketidakmampuan masyarakat memanfaatkan teknologi pertanian di sisi lain. Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi mengakibatkan kemampuan pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi menjadi semakin lemah. Sektor industri tidak mampu bersaing dengan industri negara-negara tetangga. Demikian juga dengan sektor pertanian, di mana hasil pertanian seperti buah-buahan yang dijualbelikan di mall-mall merupakan hasil impor. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang dilaksnakan pemerintahan Orde Baru tidak didasarkana pada sumber daya alam maupun sumber daya manusia Indonesia. 5. Krisis Politik Kehidupan politik masyarakat indonesia yang represif (yaitu suatu pemerintahan yang ditandai dengan tekanan-tekanan) telah melahirkan konflik, kerusuhan, dan kekacauan sehingga masyarakat merasa cemas dan khawatir karena ketenangan, ketenteraman, dan keamanannya terancam. Bahkan, kerusuhan dan kekacauan itu dapat menghentikan aktivitas masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Keadaan itulah menyebabkan terjadinya krisis politik. Ciri-ciri kehidupan politik yang represif, di antaranya: a. Setiap orang atau kelompok yang mengkritik kebijakan pemerintah dituduh sebagai tindakan subversif (menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia). b. Pelaksanaan Lima Paket UU Politik yang melahirkan demokrasi semu atau demokrasi rekayasa. c. Terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merajalela dan masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengontrolnya. d. Pelaksanaan Dwi Fungsi ABRI yang memasung kebebasan setiap warga negara (sipil) untuk ikut berpartisipasi dalam pemerintahan. e. Terciptanya masa kekuasaan presiden yang tak terbatas. Meskipun Suharto dipilih menjadi presiden melalui Sidang Umum MPR, tetapi pemilihan itu merupakan hasil rekayasa dan tidak demokratis. Lima Paket UU Politik yang dianggap sebagai penyebab terjadinya ketidakadilan, yaitu: a. UU No. 1/1985 tentang Pemilihan Umum, b. UU No. 2/1985 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, dan Wewenang DPR/MPR, c. UU No. 3/1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya, d. UU No. 5/1985 tentang Referendum, dan e. UU No. 8/1985 tentang Organisasi Massa Agenda Reformasi 4. Krisis Hukum Dalam bidang hukum, pemerintah melakukan intervensi. Artinya, kekuasaan peradilan harus dilaksanakan untuk melayani kepentingan para penguasa dan bukan untuk melayani masyarakat dengan penuh keadilan.

5. Krisis kepercayaan Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia telah mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Suharto. Ketidakmampuan pemerintah dalam membangun kehidupan politik yang demokratis, menegakkan pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat banyak telah melahirkan krisis kepercayaan. D. KRONOLOGI REFORMASI Agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa mencakup beberapa tuntutan, seperti: 1. Adili Suharto dan kroni-kroninya, 2. Laksanakan amandemen UUD 1945, 3. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI, 4. Pelaksanaan otonomi daerah yang seluasluasnya, 5. Tegakkan supremasi hukum, 6. Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN. Kronologi reformasi adalah sebagai berikut: 1. Sidang Umum MPR (Maret 1998) memilih Suharto dan B.J. Habibie sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk masa jabatan 1998-2003. Presiden Suharto membentuk dan melantik Kabinet Pembangunan VII. Kondisi kehidupan bangsa dan negara tidak kunjung membaik. Perekonomian nasional semakin memburuk dan masalah-masalah sosial semakin menumpuk. Keadaan itu menimbulkan keprihatinkan dan kekhawatiran rakyat Indonesia. 2. Pada bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demonstrasi dan aksi keprihatinan yang menuntut penurunan harga barang-barang kebutuhan (sembako), penghapusan KKN, dan mundurnya Suharto dari kursi kepresidenan. Semakin bertambahnya para mahasiswa yang melakukan demonstrasi menyebabkan aparat keamanan kewalahan dan terjadilah bentrok antara para mahasiswa dan aparat keamanan. 3. Pada tanggal 12 Mei 1998, dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta telah terjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang menyebabkan empat orang mahasiswa (Elang Mulia Lesmana, Hery Hartanto, Hafidhin A. Royan, dan Hendriawan Sie) tertembak hingga tewas dan puluhan mahasiswa lainnya mengalami luka-luka. Kematian empat mahasiswa tersebut mengobarkan semangat para mahasiswa dan kalangan kampus untuk menggelar demonstrasi secara besar-besaran. 4. Pada tanggal 13-14 Mei 1998, di Jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan massal dan penjarahan sehingga kegiatan masyarakat mengalami kelumpuhan. Dalam peristiwa itu, puluhan toko dibakar dan isinya dijarah, bahkan ratusan orang mati terbakar. 5. Pada tanggal 19 Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya berhasil menduduki gedung MPR/DPR. Pada saat yang bersamaan, tidak kurang dari satu juta manusia berkumpul di alunalun utara Keraton Yogyakarta untuk menghadiri pisowanan agung, guna mendengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam VII. Inti isi maklumat tersebut adalah anjuran kepada seluruh masyarakat untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa. 6. Pada tanggal 19 Mei 1998, Harmoko sebagai pimpinan MPR/DPR mengeluarkan pernyataan berisi anjuran agar Presiden Suharto mengundurkan diri. 7. Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Suharto mengundang tokoh-tokoh agama dan tokohtokoh masyarakat untuk dimintai pertimbangan dalam rangka membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai oleh Presiden Suharto. Namun, usaha itu mengalami kegagalan karena sebagian tokohtokoh yang diundang menolak untuk duduk dalam Dewan Reformasi itu.

Sementara, mahasiswa di gedung DPR/MPR tetap menuntut Suharto turun dari kursi kepresidenan. 8. Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 10.00 di Istana Negara, Presiden Suharto meletakkan jabatannya sebagai Presiden RI di hadapan Ketua dan beberapa anggota Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 8 UUD 1945, kemudian Suharto menyerahkan jabatannya kepada Wakil Presiden B.J. Habibie sebagai Presiden RI. Pada waktu itu juga B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden RI oleh Ketua MA. Tragedi Yogyakarta -Kerusuhan juga terjadi di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 1998. Tuntutan Reformasi dari masyarakat dan mahasiswa yang bentrok dengan aparat keamanan. Perusakan dan pembakaran terjadi pada hari Selasa hingga malam hari. -Kerusuhan kedua di Yogyakarta terjadi pada hari Jumat tanggal 8 Mei 1998, lebih besar dari kerusuhan yang terjadi hari Selasa 5 Mei 1998. -Selesai sholat Jumat tanggal 8 Mei 1998, sekitar 5000 mahasiswa UGM, melakukan demonstrasi di Bundaran kampus UGM kurang lebih 4 jam lamanya. -Pada saat yang bersamaan siang itu, ratusan orang juga melakukan demonstrasi di halaman kampus Universitas Sanata Dharma (USD), Yogyakarta. - Menjelang sore hari mereka ingin bergerak menuju kampus UGM untuk menggabungkan diri melakukan unjuk rasa di sana. Ternyata aparat keamanan tidak mengijinkan dan berhadaphadapan dengan mahasiswa yang bergabung dengan masyarakat. Pelaku unjuk rasa kecewa dan tidak mau membubarkan diri, sehingga terjadi bentrokan. Mahasiswa dan masyarakat melawan aparat dengan batu, petasan, bahkan bom molotov pada sore itu di sekitar Jalan Gejayan. Tempat ini menjadi ajang pertarungan antara pengunjuk rasa dengan aparat yang mencegah mereka bergabung ke UGM. -Bentrokan berlangsung hingga malam hari dan setelah bentrokan ternyata ditemukan korban meninggal yaitu Moses Gatotkaca. Ia ditemukan sekarat setelah aparat melakukan pembersihan di daerah kerusuhan sekitar hotel Radisson Yogyakarta. Visum korban dari RS Panti Rapih menyatakan korban mengalami pendarahan telinga dan mulut diduga mengalami retak dalam tulang dasar tengkorak (Sumber: Suara Pembaruan 9/5/98). Hingga dini hari terjadi kerusuhan hingga meluas ke daerah lain di Yogyakarta.

Lampiran 5- Jawaban games per kelompok Jawaban K1/66 Jawaban K2/77 Bubarkan PKI dan - Bubarkan PKI dan ormasormas-ormasnya ormasnya - Bersihkan Kabinet - Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsurDwikora dari unsur-unsur G unsur G 30 S/PKI; 30 S/PKI; - Turunkan harga. - Turunkan harga. Suharto -Memperluas pendidikan -Penetapan P4. Ampera -melaksanaka politik luar negeri yang bebas dan aktif - melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme - Bubarkan PKI dan ormasormasnya - Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur G 30 S/PKI; - Turunkan harga

-Pemerataan pembangunan menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia - Pertumbuhan ekonomi yang tinggi - Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Tidak tahu

Jawaban K3/88 - Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya -Turunkan harga dan perbaikan ekonomi; - Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsurunsur G 30 S/PKI; Ampera - memperbaiki perikehidupan rakyat, terutama bidang sandang pangan; - melaksanakan pemilihan umum - Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya - Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsurunsur G 30 S/PKI; - Turunkan harga

Jawaban K4/94 -Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya -Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsurunsur G 30 S/PKI; -Turunkan harga Ampera -Menekan pertumbuhan penduduk dengan KB -Memperluas pendidikan dasar

Jawabannya adalah..

- Harga barang-barang meningkat - investasi turun - Daya beli masyarakat rendah

- Nilai tukar rupiah turun sampai Rp 16,000.oo per dollat Amerika Serikat. - beberapa bank bangkrut dan harus dilikuidasi. - Harga barang-barang meningkat Tidak tau Indonesia tidak mengetahui apa itu krisis Takdir Kehendak Tuhan

-Menekan pertumbuhan penduduk dengan KB -Memperluas pendidikan -Penetapan P4 sebagai pedoman, penuntun dan pegangan hidup bagi tingkah laku setiap orang Indonesia. - Harga barang-naik. - investasi lesu - Daya beli turun.

-Pemerataan pembangunan dan menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; -Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi - Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. -Menekan pertumbuhan penduduk dengan KB -Memperluas pendidikan - Penetapan P4 sebagai pedoman, penuntun dan pegangan hidup bagi tingkah laku setiap orang Indonesia. -Harga barang-naik. - investasi lesu - Daya beli turun.

-Ketergantungan pada modal asing -Ketergantungan pada barang-barang impor.

- Ketergantungan pada modal asing - tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari

-Ketergantungan pada barang-barang impor. Ketergantungan pada modal asing. -Tidak bisa

- tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari Temanggung, purbalingga, gunung kidul, Hukum dapat dibeli . ABRI suka marah-marah dan emosian Golkar Artis - Setiap yang mengkritik dianggap menentang - Terjadinya KKN merajalela. -Dwifungsi ABRI menyebabkan masyarakat dikekang - Adili Suharto - amandemen UUD 1945, - hapus Dwi Fungsi ABRI, Bentuk pemerintahan yang bersih Kulon progo, gunung kidul, wates,

- Ketergantungan pada barang-barang impor. Bantul, sleman, magelang

memenuhi kebutuhan sehari-hari Situbondo, Tasikmalaya, Kalimantan Barat, dan Pekalongan Hokum tidak ditegakkan karena banyak KKN ABRI sebagai kekuatan Hankan dan Sosial Politik Golkar Mahasiswa -banyak kkn - dwifungsi abri membuat masyarakat tidak bebas. -Masa pemerintahan presiden tidak terbatas karena rekayasa - Adili Suharto dan kroni-kroninya, -amandemen UUD 1945, - hapus Dwi Fungsi ABRI, -laksanakan otonomi daerah - Tegakkan supremasi hukum, - Ciptakan pemerintahan yang bebas KKN. 12 Mei 1998 Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Lesmana, Heri Hertanto, dan Hafidhin Royan Dewan Reformasi 21 mei 1998, di Istana Negara

Hokum jadi alat penguasa ABRI sebagai kekuatan Hankam dan Sosial Politik Golkar Mahasiswa -banyak terjadi kkn - dwifungsi abri membuat masyarakat tidak bebas. -Masa pemerintahan presiden tidak terbatas karena rekayasa

Banyak KKN dalam penegakan hokum. ABRI menangani Hankam dan Sosial Politik Golkar Mahasiswa -Kekuasaan presiden tidak terbatas. -Banyak kkn. -Yang menkritik pemerintah dianggap menentang.

- Adili Suharto - Laksanakan amandemen UUD 1945, - hapusDwi Fungsi ABRI, - laksanakan otonomi daerah

- Adili Suharto - hapus Dwi Fungsi ABRI, -laksanakan otonomi daerah - Tegakkan supremasi hukum,

12 Mei 1998 Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Lesmana, Heri Hertanto, dan Hafidhin Royan Dewan Reformasi 21 Mei 1998, di Istana Negara

12 Mei 1998 Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Lesmana, Heri Hertanto, dan Hafidhin Royan Dewan Reformasi 21 Mei 1998, di Istana Negara

12 Mei 1998 Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Lesmana, Heri Hertanto, dan Hafidhin Royan Dewan Reformasi 21 Mei 1998, di Istana Negara

Lampiran 6-Skenario 1. Bagian 1-Wasis (operator laptop ayuk): a. Membuka dengan salam. b. Selamat pagi. c. Mengabsen. d. Berdoa. e. Mengajak siswa menyuarakan yel-yel. f. Menyampaikan apersepsi dengan (1) melihatkan foto P. Harto, (2) video reformasi g. Menanyakan kira-kira materi hari ini apa? h. Menjelaskan bahwa materi hari ini adalah berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi. i. Menyebutkan point penting yang akan dibahas adalah 1) Latar belakang berdirinya orde baru 2) Sekilas kebijakan orde baru 3) Latar belakang lahirnya reformasi 4) Kronologi terjadinya reformasi j. Menjelaskan materi di atas. k. Mengawali tournamen dengan menyuruh siswa untuk berkelompok masing-masing 6 orang. l. Menyebarkan materi, dan memerintahkan siswa untuk mempelajari selama 10 menit, jangan lupa membuat yel-yel, nanti kita akan melakukan tournamen. 2. Bagian 2-Ayuk (operator laptop Wasis): a. Guru mengawasi jalnnya pembelajaran kelompok dengan mengisi form penilaian proses. b. Guru menjelaskan bahwa tournament akan ia pimpin, dan menjelaskan peraturan turnamen bahwa slide soal akan berganti otomatis, dan tiap siswa dalam kelompok mengerjakan bergiliran, soalnya jumlahnya 18, jadi 1 siswa mengerjakan 3 soal. Semua harus rata tidak boleh kurang atau lebih. Kelompok lain tidak boleh mengganggu. c. Guru menyilahkan satu persatu kelompok untuk menyampaikan yel-yelnya. d. Lalu guru lain menempelkan kertas di papan tulis, dan membagikan spidol ke tiap kelompok. e. Setelah yel-yel selesai, Guru memotivasi siswa untuk berjuang memperjuangkan kelompoknya . Turnamen di mulai satu, dua tiga, dorrr

f. Siswa mengerjakan soal satu persatu. g. Setelah selesai guru menyuruh perwakilan masing-masing satu siswa dari kelompok untuk mengoreksi silang. h. Guru membahas pada tiap-tiap nomor, setiap nomor yang sudah dibahas ditanyakan ada yang salah tidak. Kalau ada diberi motivasi agar lebih giat lagi. i. j. Guru menyuruh siswa untuk menghitung jumlah jawaban yang benar. Guru lain menghitung nilai, dan menempelkan papan informasi tournament berkala pada siswa. 3. Bagian 3-Suci: a. Guru mengumumkan skor yang diperoleh tiap siswa, dan menyebutkan jumlah bintang yang diperoleh kelompok tersebut. b. Guru mempersilakan perwakilan tiap kelompok untuk menempelkan sendiri bintangnya pada papan tournament berkala agar ada kepuasan. c. Guru memberikan hadiah bagi kelompok terfavorit dan menyuruh kelompok yang nilainya paling kecil untuk menampilkan yel-yelnya agar lebih semangat lagi. d. Guru menginformasikan bahwa nilai tounamen kali ini akan dijumlahkan dengan turnamen-turnamen berikutnya, dan di akhir semester kelompok yang paling banyak bintangnya akan mendapatkan hadiah istimewa. Guru juga memotiasi kelompok lain untuk mengejar ketertinggalan (menyalib). e. Guru mempersilakan kembali ke tempat masing-masing. f. Guru mengadakan tes individu, membagikan lembar soal. g. Siswa mengerjakan 3 menit. Dan mengadakan pembahasan sebentar. h. Guru memberikan refleksi tentang materi yang sudah dilalui. 1) Memancing siswa bagaimana seharusnya bersifat amanah terhadap tanggung jawab memerintah agar tidak terjadi penyelewengan kekuasaan yang merugikan banyak orang. 2) Menghargai perjuangan mahasiswa dan semua lapisan masyarakat yang telah menghasilkan reformasi dengan mengisi reformasi dengan sebaik-baiknya. i. Guru memberikan tugas kepada siswa secara individu untuk membuat tulisan tentang keadaan Indonesia pasca reformasi. Dikumpulkan pertemuan selanjutnya. j. Berdoa dan memberikan salam penutup.

Lampiran 7- Yel-yel per kelompok 1. Kelompok 1 Nada: Cinta Satu Malam Kelompok nomer 1 oh cerdasnya Kelompok nomer 1 buat kau tak tenang Oh kelompok 1 akan slalu juara dalam belajar.... Orde baru??kecil githuuuu!! Reformasi woke

3. Kelompok 3 Nada: Siapa Suka Hati Kelompok 3 maw blajar sejarah (tepuk tangan 3x) Sejarah orde baru reformasi (tepuk tangan 3x) Kelompok nomer 3 pasti jadi juara Juara satu pasti klompok 3 yee...

2. Kelompok 2 Nada: Garuda Di Dadaku Disini klompok 2 Belajar Orde baru Dan juga reformasi Pasti bisa.. Orde baru tralala tralala Reformasi tralala tralala Kelompok 2 uye2

4. Kelompok 4 Nada: Ya Sudahlah Ketika mimpimu menjadi juara dan tak pernah nyata,, Ya sudahlah.. Saat klompok 4 menjadi pemenang jangan sakit hati,, Ya sudahlah.. Apapun yang terjadi klompok 4 yang paling hepi,, Janganlah kau bersedih jika kami yang paling oke.. Orde orde orde barrruuuu!! Reformasi. Yesss,,,

Lampiran 8- Foto

Gambar 1. Papan TGT

Gambar 2. Papan TGT

Gambar 3. Materi

Gambar 4. Jawaban games

Gambar 5. Jawaban games

Gambar 6.Rubrik Penilaian

Gambar 7. Rubrik Penilaian

Gambar 8. Yel kelompok

Gambar 9. Yel kelompok

Gambar 10. Soal individu

You might also like