You are on page 1of 2

Jenis Pustaka Judul Penulis

: Tesis, IPB 1997 : Pengelompokan Status Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berdasarkan Ciri-ciri Fisik : Perak Samosir

Ketahanan pangan, dalam penelitian yang dikeluarkan oleh Alamudi (1993) dan Indahwati (1994) telah diklasifikasikan dalam empat tingkat ketahanan, yakni; status aman, rawan ringan, rawan sedang, dan rawan berat. Status kerawanan tersebut disusun mengikuti kriteria dari Taylor (1991). Penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Murnohati (1994) berhasil melakukan penelaahan hubungan antara statu ketahanan pangan rumah tangga berdasarkan ciri-ciri fisik. Hasil penelitian tersebut ternyata hanya mampu memisahkan antara antara status aman dan rawan berat, dan tidak dapat memisahkan antara rawan ringan dan rawan berat. Kelemahan dari pengklasifikasian berdasarkan logistik tersebut, kemudian melahirkan penelitian ini yang bertujuan untuk memperlajari transpormasi peubah diskrit di dalam analisis diskriminan dan penerapannya dalam pengelompokan status ketahanan pangan berdasarkan ciri-ciri fisik menggunakan pendekatan non parametrik. Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang didapatkan dari tim Jurusan Statistika IPB, pada tahun 1993 dan 1994. Responden yang terlibar dalam pengisian kuisioner adalah sebanyak 364 orang dari beberapa desa yang tergolong miskin di Jawa Barat. Metode analis terdiri dari empat tahapan, yakni, 1) explorasi pendahuluan, 2) Transformasi peubah ciri-ciri fisik rumah tangga, 3) analisis diskriminan terhadap data yang sudah di transformasi, 4) analisis regresi logistik terhadap data yang sama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, status kepemilikan rumah ternyata tidak memenuhi syarat untuk menjadi salah satu ciri fisik yang dapat menggambarkan tingkat ketahanan pangan rumah tangga. Status fisik yang lebih menggambarkan statu ketahanan pangan adalah sebagai berikut: Tabel X (diisi dengan angka, setelah di urutkan) : Daftar ciri-ciri fisik yang menjadi awal bagi status aman, rawan ringan, rawan sedang, dan rawan berat Status Aman Ciri-ciri fisik yang menjadi indikator awal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Beratap genteng Memakai PAM, sumus sendiri/bersama Memakai listrik Memiliki kendaraan bermotor Memiliki televisi Memiliki radio Memiliki rumah sendiri Beratap genteng Menggunakan sumur sendiri/bersama Menggunakan lampu petromaks Tidak memiliki televisi Tidak memiliki kendaraan bermotor Menempati rumah keluarga Beratap ripah Menggiunakan sungai/selokan Menggunakan lampu minyak tanah Tidak memiliki kendaraan bermotor Tidak memiliki televisi Tidak memiliki radio Peluang 65% - 100%

Rawan Ringan

55% - 100%

Rawan Sedang

51% - 100%

Rawan berat

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Memiliki atap bukan genteng Menggunakan sumber air selain PAM Tidak mempunyai fasilitas WC Menggunakan lampu minyak tanah Tidak memiliki kendaraan bermotor Tidak memiliki televisi Tidak memiliki radio

65% - 100%

Analisis pengelompokan status ketahanan pangan dengan menggunakan analisis diskriminan non parametik, memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, yakni ciri-ciri fisik yang terdapat dalam tabel di atas, selainn itu diketahui bahwa regresi model logistik belum mampu memperoleh ciri-ciri fisik yang mampu membedakan status rawan ringan dan rawan sedang.

You might also like