You are on page 1of 2

Angka Kecukupan Gizi merupakan jumlah zat-zat gizi yang seharusnya dikonsumsi setiap harinya dalam jangka waktu

tertentu. AKG ini telah dihitung berdasarkan pengaturan makanan rata-rata orang sehat. Di bagian bawah dari tabel informasi gizi ini seringkali terdapat keterangan Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah, maksudnya Angka Kecukupan Gizi seseorang sangat tergantung dari berat badan, umur, jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) dalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat di suatu negara. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusui. Dalam perhitungan angka kecukupan gizi yang dianjurkan sudah diperhitungkan faktor variasi kebutuhan individual, dimana kebutuhan yang dianjurkan sudah mencakup hampir 97,5 % populasi, dan untuk ekcukupan beberapa zat gizi seperti vitamin, mineral sudah diperhitungkan sampai cadangan zat gizi dalam tubuh. Sehingga perhitungan kecukupan zat gizi sudah memperhitungkan penambahan sebesar dua kali simpang baku (standar deviasi) dari kebutuhan rata-rata penduduk yang sehat. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, gender, dan aktifitas fisik. Dalam penggunaannya bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan, maka perlu dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, maka AKG dihitung berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang dianjurkan tidak dipergunakan untuk perorangan atau individu, namun lebih menggambarkan kelompok penduduk/masyarakat. Angka Kecukupan gizi dianjurkan digunakan untuk tujuan seperti : 1. 2. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau kelompok penduduk; perlu diketahui pola pangan dan distribusi penduduk Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan atau kelompok; perlu ditetapkan patokan berat badan untuk masing-masing gender, dan bila menyimpang dari patokan berat badan dilakukan penyesuaian Perencanan pemberian makanan di institusi, seperti rumah sakit, sekolah, industri, asrama, dan lain-lain Menetapkan standar bantuan pangan; misalnya dalam keadaan darurat, dan untuk kelompok penduduk yang berisiko seperti balita, anak sekolah, ibu hamil Menilai kecukupan persediaan pangan nasional Merencanakan program penyuluhan gizi Mengembangkan produk pangan baru di industri Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Langkah pertama dalam penyusunan AKG adalah menetapkan kebutuhan faali rata-rata penduduk yang sehat dan mewakili tiap golongan umur dan gender menurut kriteria yang telah ditetapkan. Untuk itu, perlu diketahui perbedaan-perbedaan di dalam tiap golongan yang

memungkinkan perkiraan jumlah yang perlu ditambahkan pada kebutuhan rata-rata untuk memenuhi kebutuhan sesungguhnya semua orang sehat. Karena alasan mahal dan perlu waktu lama eksperimen tersebut tidak dilakukan, hanya digunakan perkiraan kebutuhan dan variasinya berdasarkan informasi yang terbatas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan AKG, seperti :
y y y y

Adanya variasi individual masing-masing orang yang mempengaruhi utilisasi zat gizi oleh tubuh Adanya perbedaan komposisi zat gizi yang terkandung dalam setiap sumber makanan Adanya saling mempengaruhi antar zat gizi dalam tubuh Adanya perubahan komposisi zat gizi akibat proses pemasakan, atau pengolahan sampai makanan siap dikonsumsi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. Suhardjo, Clara M. Kusharto(1982), Prinsip-prinsip Ilmu Gizi, Penerbit Kanisius, Jakarta. 2. Darwin Karyadi, Muhilal(1985), Kecukupan Gizi Yang Danjurkan, Penerbit PT Gramedia, Jakarta. 3. Arisman ,MB, Dr.(2004), Gizi dalam Daur Kehidupan dalam Buku Ajar Ilmu Gizi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 4. Sunita Almatsier, M.Sc., DR.(2004), Penuntun Diet, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 5. Sunita Almatsier (2005), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

You might also like