You are on page 1of 10

Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi

pada poros/sumbunya. Untuk bumi, rotasi ini terjadi pada garis/poros/sumbu utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis utara-selatan bumi tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi, seperti yang terlihat pada "globe bola dunia" yang digunakan dalam pelajaran ilmu bumi/geografi. Kecepatan putaran ini diukur oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Misalnya bumi kita berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk rotasi mesin yang berputar lebih cepat dari rotasi bumi, kita pakai satuan rotasi per menit (rpm). Akibat dari gerak rotasi ini, maka benda tersebut akan mengalami gaya sentrifugal, yaitu jenis gaya dalam ilmu fisika yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar. Hal ini akan nampak terasa pada saat kita naik mobil yang melewati tikungan melingkar. Pada saat mobil ini bergerak melingkar dengan kecepatan agak tinggi, maka penumpang dalam mobil akan merasa terlempar ke samping (ke sisi luar lingkaran itu) sebagai akibat dari adanya gaya sentrifugal.

Rotasi Bumi merujuk pada gerakan berputar planet Bumi pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi matahari. Masa rotasi Bumi pada sumbunya dalam dalam hubungannya dengan bintang ialah 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik. Masa rotasi dalam kaitannya dengan Matahari ialah 24 jam. Gerakan melingkar mengelilingi Matahari terjadi selama setahun, yakni 365,2425 hari. Sehingga, revolusi Bumi mengelilingi Matahari tidak pas dengan gerakan Bumi pada sumbunya. Dari sini kita memiliki tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali (kecuali pada hitungan seratus yang tidak dapat dibagi 400).

Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi


28 Mei

Putaran adalah gerak sederhana yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar lain. Sesuatu yang bisa berwujud atau tak berwujud, tapi bisa dirasakan dan diambil manfaatnya. Mungkin selama ini kita tak perduli tentang arti sebuah gerak. Terutama untuk gerakan berputar. Mungkin kita tidak tertarik karena kesederhanaan gerak dalam berputar. Monoton. Sangat berbeda dengan gerak bebas yang banyak variasi seperti dalam seni tari atau dalam ilmu bela diri yang full improvisasi dalam gerakan. Paduan gerak dalam sebuah tarian menghasilkan sebuah keindahan. Kadang begitu lembut kadang begitu energik. Demikian juga dengan gerak pada jurus-jurus ilmu bela diri. Menghasilkan keindahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan perlindungan diri dari gangguan orang-orang jahat. Kita jarang sekali berpikir tentang sebab-sebab perasaan senang dan nikmat yang terjadi disaat kita mengunjungi pasar malam. Hampir semua mainan yang di tawarkan bersumber pada putaran. Kuda atau hewan-hewan dari kayu yang berputar menghasilkan perasaan senang dan nikmat. Ombak banyu, demikian kita menyebut untuk mainan dengan tempat duduk melingkar yang diputar secara manual atau elektrik, juga menghasilkan perasaan yang lain ketika kita menumpanginya. Hampir semua permainan yang memanjakan rasa berasal dan berawal dari sesuatu yang berputar atau sengaja diputar. Seperti mobil atau motor yang kita tumpangi setiap hari, jika tidak sesuatu yang berputar di mobil atau motor tersebut, niscaya kita akan tersiksa karenanya. Mogok dan justru akan menjadi beban bagi kita. Mungkin kita bisa membantah dengan menjadikan minyak atau BBM menjadi penyebab utama berputarnya engine pada mobil atau motor kita. Mungkin juga kita tidak sadar kalau minyak dan semua bagian dari diri engine sebuah motor adalah unsur kehidupan engine itu sendiri. Kalaupun semua unsur kehidupan dalam engine tersebut terpenuhi tapi tak ada putaran di dalamnya, maka engine itu tak akan ada artinya juga. Engine baru bisa memberikan manfaat kalau dirinya dalam keadaan hidup. Dan engine tersebut dikatakan hidup apabila ada sesuatu yang berputar dalam dirinya. Karena hanya sesuatu yang hidup yang bisa berbuat sesuatu. Termasuk roda-roda pada mobil atau motor kita. Putaran engine bisa digunakan untuk menggerakkan mobil atau motor melalui putaran roda. Roda berputar, kendaraanpun bergerak. Nikmat dan terasa manfaat putaran engine. Untuk bisa hidup dan berputar ada sesuatu yang harus terlibat, yaitu ruh. Demikian juga yang terjadi dengan bumi yang kita tempati ini. Bumi berputar dan membawa semua yang ada di permukaannya. Mungkin kita tidak bisa merasakan nikmatnya putaran bumi seperti nikmatnya naik kuda kayu di pasar malam. Karena memang bumi berputar konstan dan tenang. Tidak membuat apa yang dipermukaannya kehilangan keseimbangan. Jika bumi berputar lebih cepat dari saat ini mungkin kita semua akan kebingungan untuk mengatur keseimbangan kita. Dan mungkin pula kita tidak akan bisa berdiri tegak. Kondisi seperti diatas kapal yang oleng karena dihantam ombak yang mungkin akan kita rasakan. Memang kita tidak dapat merasakan nikmatnya putaran bumi secara langsung, tapi kalau kita mau mencermati pasti kita akan menemukan kesadaran tentang perilaku bumi dalam berputar ini. Apa nikmat yang kita rasakan dari putaran bumi ? Bumi berputar dengan kemiringan 23.5 derajat mengelilingi matahari bukan tanpa maksud atau tujuan. Pernahkah kita membayangkan bumi berputar dengan kondisi sumbu tegak lurus dengan

orbitnya ? Jika benar-benar bumi berputar tegak lurus antara sumbu dengan orbit, yang akan terjadi adalah, daerah di garis equator atau kathulistiwa akan terjadi panas yang terus menerus. Mungkin akan berakibat fatal terhadap kehidupan makhluk yang berada di daerah tersebut. Tandus dan tak ada air. Itulah kemungkinannya. Panas terik yang terjadi di bulan september setiap tahun saja kadang membuat kita mengeluh. Padahal yang demikian hanya berlangsung sekitar satu atau dua bulan saja. Setelah itu matahari akan bergeser ke selatan. Lalu perlahan rintik hujan membasahi daerah bumi yang kita pijak. Akibat penguapan air laut di daerah lintang selatan. Bagaimana seandainya terjadi panas terus menerus di siang hari selama bertahun-tahun tanpa adanya hujan ? Apakah kita bisa bertahan ? Sudut kemiringan sebesar 23.5 derajat pada putaran bumi telah ternyata menyebabkan kehidupan di bumi berlangsung hingga saat ini. Tentu saja atas perintah Allah swt bumi berputar miring. Meski kita pernah mendengar kalau kemiringan bumi awalnya terjadi karena sebuah benturan antar planet hingga poros bumi bergeser 23.5 derajat, tapi tak bisa dipungkiri kalau kepincangan hidup bumi pasti akan terjadi jika bumi berputar tegak lurus sumbu dengan orbitnya. Dimana sebagian daerah bumi yang tegak lurus dengan posisi matahari akan mengalami kematian. Tandus. Tak ada yang sanggup hidup dalam suasana selalu panas dan tak pernah diguyur hujan. Kehidupan makhluk di bumi bisa dinamis seperti saat ini karena bumi membagi panas matahari pada tiap jengkal tubuhnya. Sudut miring putaran bumi menjadikan sebagian permukaan dibagian selatan mendapatkan panas selama beberapa bulan. Dan daerah yang kita pijak mendapatkan air hujan setelah sekian lama dalam kekeringan. Hal ini menyebabkan rumput-rumput tumbuh subur. Termasuk tanaman petani. Kita semua bisa mengambil manfaatnya. Termasuk binatang-binatang ternak kita. Sumurpun terisi air lagi setelah sekian lama kehabisan stok. Tak lagi kering. Tiga bulan kemudian matahari melintas lagi diatas kepala kita untuk memastikan terjadinya kehidupan di daerah yang sebelumnya kekeringan. Kemudian matahari menjauh ke utara untuk memberikan panas di daerah yang telah lama di tinggalkan. Sekitar kira-kira 11 bulan lamanya. Demikian terus berlangsung selama berjuta-juta tahun. Tapi kebanyakan kita tidak mau tahu tentang peran bumi dalam kehidupan kita. Kemiringan putaran bumi menyebabkan dua kutub di selatan dan utara saling bergantian bergerak mendekat dan menjauhi matahari. Hingga pembagian jatah panas matahari bergilir secara adil antara kutub yang satu dengan kutub yang lainnya. Empat musimpun terjadi di daerah selatan dan daerah utara. Musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Sementara di daerah equator hanya terjadi dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Itulah rotasi dan kemiringan bumi. Disamping menyebabkan terjadinya siang malam secara bergantian sepanjang tahun, kemiringan dalam berputar juga menghasilkan keseimbangan dalam kehidupan makhluk di permukaannya. Maka memang benar kiranya kalau tidak sia-sia Allah menciptakan segala sesuatu dengan situasi dan kondisi yang ada pada ciptaan tersebut. Kecepatan putar dan kemiringan bumi menyebabkan kita bisa hidup normal selama waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt. Revolusi bumi. Sebuah perjalanan mengelilingi matahari yang dilakukan oleh bumi. Untuk apa ? Tentu saja untuk kehidupan bumi dan apa yang berada di permukaannya. Perjalanan keliling yang memakan waktu 365 kali putaran.tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Kita menyebut dengan satu tahun. Selama satu tahun waktu yang diperlukan oleh bumi untuk memberikan cahaya kehidupan. Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang

ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan. a. Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan. Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.

Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

b. Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari. Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara. Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.

Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.

c. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari

Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya. Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.

Di daerah khatulistiwa matahari tampak melintas tepat di atas kepala. Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pada waktu dan daerah tertentu di belahan bumi Musim-musim dibelah bumi utara Musim semi : 21 Maret 21 Juni Musim panas : 21 Juni 23 September

Musim gugur Musim Dingin

: 23 September 22 Desember : 22 Desember 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan Musim semi : 23 September 22 Desember Musim panas : 22 Desember 21 Maret Musim gugur : 21 Maret 22 Juni Musim Dingin : 21 Juni 23 September Musim dan perhitungan hari adalah hasil dari revolusi bumi dengan kemiringan sudut 23.5 derajat. Sebuah aktivitas yang hampir terabaikan oleh sebagian besar manusia. Kecuali mereka yang bergerak dan bekerja pada bidang science. Mereka selalu mengamati dan berusaha memahami kejadian-kejadian alam untuk kepentingan kehidupan manusia. Sedangkan orangorang awam seperti kita tak akan pernah mengerti tanpa referensi yang jelas. Namun tahukah kita bahwa semua kejadian rotasi dan revolusi bumi tersebut adalah tanda-tanda atau ayat-ayat Allah ? Mayoritas dari kita mungkin meragukannya. Atau kalaupun menjawab kita akan mengatakan percaya. Meskipun kita tak pernah mau untuk membuktikan kalau semua fenomena alam tersebut adalah benar ayat-ayat Allah swt. Padahal kalau kita mau menyempatkan diri untuk membaca kitabullahh Al Qur`an, banyak sekali ayat qauliyah tersebut yang menginformasikan tentang kejadian alam. Yang semuanya bermuara untuk kepentingan kita sebagai manusia abdi Allah. Baik untuk kepentingan memahami tentang ketauhidan Allah atau kepentingan kelangsungan hidup makhluk atau kita sendiri. Jika bumi mati atau tidak berputar, maka semua yang ada dipermukaannya hampir dipastikan mati juga. Disatu sisi terbakar panas matahari, disisi lain terjadi pembekuan. Gelap. Tanpa terangnya sinar matahari yang berfungsi sebagai energi kehidupan. Dari sini saja seharusnya kita bisa berpikir bahwa kita ini hidup diatas kehidupan makhluk lain. Seperti tumbuhan parasit. Bergantung kepada sesuatu yang lebih dulu hidup. Tapi yang harus diingat adalah, bahwa kehidupan semua makhluk di alam semesta ini, termasuk bumi adalah dari kekuasaan Allah swt. Tanpa perkenan hidup dari Allah semua yang hidup saat ini tidak akan pernah merasakan kehidupan. Kejadian-kejadian di alam semesta yang kita lihat dan kita rasakan adalah tanda-tanda akan kebenaran tentang wujudnya penguasa alam raya yakni Allah swt. Manusia hanyalah makhluk kecil yang tidak punya kekuatan yang berarti kecuali kekuatan yang diberikan oleh Allah. Jasad yang rapuh tak pernah sebanding dengan kekuatan alam. Namun dalam kenyataan, kita memelihara sifat sombong dan melawan atau membantah perintah yang diwajibkan atas diri kita. Rasa syukur atas nikmat hidup di atas makhluk Allah yang bernama bumi inipun sangat sedikit kita amalkan. Hanya kata pujian tanpa bukti yang nyata dari amal atau perbuatan wajib yang diperintahkan olehNya. Marilah kita sama-sama introspeksi diri kita. Sampai dimana ketundukan kita kepada perintah Allah. Sampai dimana kepatuhan kita dalam menjalankan semua perintahNya. Sampai dimana kesungguhan kita dalam melaksakan semua yang diperintahkan kepada kita. Sebandingkah dengan sikap tunduk patuh yang di contohkan oleh bumi dan planet-planet yang lain. Padahal mereka tidak diciptakan se-sempurna seperti diri kita. Tanpa ban khalifah seperti manusia. Tanpa kebebasan berkehendak seperti kita. Tapi mereka telah menunjukkan bukti kepada kita tentang sikap tunduk dan patuh. Mereka bertasbih di setiap saat yang mereka lalui. Mereka ikhlas berputar dengan kecepatan tertentu untuk kepentingan hidup kita. Sedangkan kita ?

Perintah berputar yang dicerminkan dengan ruku` dan sujud saja hanya kita lakukan ala kadarnya. Tanda-tanda alam dan ayat-ayat dalam Al Qur`an yang tinggal membacanya saja kita banyak mengabaikan. Apalagi untuk mengingatNya dalam segala keadaan. Padahal kita sering mendengar kalau mengingat Allah itu adalah sesuatu (perbuatan) yang amat besar manfaatnya bagi diri kita. Kenyataannya adalah, kita sering hanya berbangga-bangga dengan kepandaian kita. Bangga dengan posisi atau jabatan kita. Bangga tentang kedekatan kita dengan orang-orang yang mempunyai pengaruh di masyarakat. Bangga dengan materi wah yang kita miliki. Padahal kedekatan kita dengan Allah berjarak antara bumi dan langit. Lebih jelas lagi, bahwa jasad kita telah dinanti-nanti oleh neraka. Tanpa kesadaran tentang kehidupan, takkan ada kata insyaf dan taubat. Kalaupun itu terjadi hanyalah sekedar taubat kapok lombok seperti kata orang jawa. Setelah lewat dan tertutup oleh dunia lagi kitapun lupa lagi pada Allah. Meski hanya untuk sekedar mengingatNya. Maka tak ada cara lain untuk dekat kepada Allah kecuali hanya dengan mempelajari dan berusaha untuk memahami arti kehidupan bagi diri kita. Hari kiamat semakin dekat. Dan kita akan segera menjemput kematian kita. Nanti malam, besok siang, lusa atau hari yang lain yang tidak begitu jauh dari hari ini. Maut pasti akan menjemput kita. Tergantung dari diri kita sendiri. Siapkah kita menghadapi kematian kita ? Kalau kita mengatakan siap, apa yang sedang kita lakukan saat ini ? Selalu tanyakan pada diri sendiri. Apa yang sedang kita lakukan saat ini untuk mempersiapkan kematian kita ! Sekedar berbuat atau hanya sekedar berkata-kata tanpa makna ? Ingat ! Sebentar lagi giliran kita menjemput maut. Kalau kita berkata tidak takut menghadapinya, maka pikirkan tentang apa yang akan kita bawa dalam perjalanan di alam barzah nanti. Sangat tergantung pada diri kita sendiri. Kapan akan memulai untuk menjadikan diri sebagai ulil albab atau semua akan terlambat. Sebab umur yang kita perkirakan masih berjalan panjang sebenarnya sangatlah pendek. Tak ada yang bisa memprediksi kapan umur kita akan berakhir. Hanya Allah swt saja yang benar-benar mengetahui kapan akan datang ajal kita. Kita hanya mempunyai dua pilihan hidup. Mengabdi atau memilih ber-oposisi dengan jalan mengingkari kalau kehidupan alam semesta ini dikarenakan kekuasaan Allah swt. saja. Terserah, kita mau memilih yang mana ? Tulisan ini saya dedikasikan untuk salah seorang saudara seaqidah yang mengirimkan pertanyaan mengenai hubungan antara kebenaran Al Quran dan Temuan sains. Pada intinya beliau mempertentangkan konsep heliosentris dengan firman Allah di surah Yasiin ayat ke 40. Singkat kata, beliau tidak percaya jika bumi berotasi pada porosnya dan berevolusi mengelilingi matahari. Jujur saja saya sempat kaget, mengapa di zaman modern seperti sekarang masih ada yang belum percaya temuan sains bahwa bumi berotasi dan berevolusi. Tapi tak apa, sebagai sebuah diskursus,hal ini cukup menarik untuk dijawab. Berikut saya copy-paste komentar/pertanyaan beliau: jika diketahui keliling bumi = 45.750 km menurut teori ini bumi berputar pada porosnya 45.750 km / 24 Jam = 1906.25 km/jam, berarti bumi ini berputar dengan kecepatan 1906.25 km/jam, sedangkan satelit palapa yg dipakai untuk kepentingan komunikasi negara kita harus selalu berada diatas permukaan bumi Indonesia, pertanyaanya? bahan bakar apa yang bisa dipakai untuk menempuh kecepatan itu sedangkan satelit palapa juga bukan dirancang untuk terbang mengikuti perputaran bumi, pesawat jenis apapun menurut teori ini tidak akan sanggup mengikuti perputaran bumi selama 24 jam.

Dengan kecepatan gerak bumi tersebut entah gesekan apa dan bencana besar apa yang akan menimpa bumi mengingat kecepatannya yang mencapai 1906.25 km\jam selama milyaran tahun Didalam Alquran surat Yasin 40, dan beberapa ayat lain yang menyinggung masalah ini tidak disebut satupun bahwa bumi disebut barang bersama dengan bulan dan matahari, akan tetapi bulan dan matahari disebut beredar menurut garis edarnya, berarti dengan ini Alquran menyatakan bahwa bumi diam tidak bergerak, sebagaimana teori geosentris sedangkan matahari dan bulan bergerak mengelilingi bumi, dan semua orang pun pasti melihat dan merasakan diamnya bumi dan bergeraknya matahari dan bukan sebaliknya..lihat juga hadis tentang masbuk subuhnya sahabat Ali, serta doa Rosul agar matahari diam dipenghujung senja saat musuh dalam keadaan terdesak. wallhualam JAWABAN SAYA: Menurut saya, pada kasus ini sama sekali tidak ada pertentangan antara Ayat-ayat Allah dalam Al Quran dengan Ayat-ayat Allah di alam sesuai pandangan sains. Pernyataan Allah bahwa bulan dan matahari beredar pada manzilah-manzilahnya Dan masing-masing beredar pada garis edarnya (QS Yaasiin:40) sama sekali tidak bertentangan dengan pandangan sains tentang fenomena rotasi dan revolusi bumi. Kita perlu buka kembali pelajaran Fisika Dasar tentang gerak. Apa definisi gerak menurut fisika? Untuk menjawab masalah ini, rasanya perlu bagi kita untuk memahami bahwa benda dikatakan bergerak jika ia mengalami perbindahan terhadap suatu kerangka acuan tertentu. Jadi, gerak sejatinya bersifat sangat relatif, tergantung pada titik acuan. Sebagai contoh: mungkin Anda pernah merasakan kejadian eneh pada saat naik kereta. Suatu saat kereta sedang berhenti di sebuah stasiun dan kebetulan pada rel sebelah kereta yang kita naiki juga sedang ada kereta yang berhenti. Kemudian kita merasa kereta kita sudah berjalan, namun beberapa saat kemudian kita sadar ternyata kereta kita tidak bergeser sedikitpun, kita baru tahu kereta sebelah kita yang ternyata bergerak. Atau yang paling sering kita lihat pada saat kita naik mobil, seolah-olah pohon di pinggir jalan bergerak, padahal sejatinya mobil kitalah yang bergerak. Pada kedua kasus tersebut, sebenarnya kita tidak salah mengatakan kereta kita bergerak atau pohon-pohon yang berjalan. Hal ini tergantung pada titik acuan yang kita pakai. Jika acuannya adalah kereta di sebelah kita, maka tidak salah kalau kita mengatakan kereta kita yang sedang berjalan, jika kita menggunakan mobil yang kita naiki sebagai titik acuannya, maka tidak salah kalau kita mengatakan bahwa pohon-pohon berjalan. Hal ini sangat tergantung pada titik acuan apa yang kita pakai. Pada kasus peredaran bulan dan matahari mengelilingi bumi, tidak salah kalau kita mengatakan bahwa bulan dan matahari mengelilingi kita, hal ini berlaku jika kita menggunakan Bumi sebagai titik acuannya. Artinya, siapa yang mengelilingi siapa sangat tergantung pada titik acuan apa yang kita pakai. Al Quran diturunkan untuk manusia yang merupakan penduduk bumi. Maka tidak salah jika Quran menggunakan titik acuan bumi pada saat menerangkan pergerakan alam semesta. Jadi QS Yaasiin ayat 40 sama sekali tidak berselisih dengan temuan sains. Terlebih lagi secara saintis, kita semua memahami bahwa bulan memang bergerak pada garis edarnya mengelilingi bumi, dan matahari bergerak pada garis edarnya mengeliilingi pusat galaksi. Jadi, kedua-duanya memang telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk bergerak di garis edarnya masing-masing. Sampai di sini terlihat jelas, tidak ada pertentangan antara quran dan sains, karena memang duaduanya adalah kalamullah.

Untuk pertanyaan mungkinkah satelit palapa dapat didesain mengikuti kecepatan rotasi bumi, bahan bakar apa yang bisa menggerakan, apakah tidak hancur karena gesekan?. Untuk menjawab soal ini, terpaksa saya gunakan pengetahuan saya pada cabang ilmu fisika bernama Astronomi. Kebetulan saya mengajar Astronomi dan termasuk tim Pembina Olimpiade Astronomi DIY. Sebetulnya problem yang diajukan bukan hal yang terlampau rumit, perhitungannyapun cukup menggunakan mekanika klasik yang dibangun oleh Newton. Pada saat satelit mengorbit mengelilingi bumi, sebenarnya nyaris tidak membutuhkan bahan bakar. Karena penggeraknya adalah medan gravitasi, sebagaimana bulan mengelilingi bumi, ia sama sekali tidak butuh bahan bakar. Medan Gravitasi telah mempertahankan bulan senantiasa beredar pada garis edarnya, hal ini tidak berbeda dengan satelit yang mengelilingi bumi, dia terikat oleh persamaan F=GMm/R^2 (Hukum Gravitasi Umum Newton). Hanya saja pada praktiknya, memang satelit tetap saja butuh energi yang sangat besar untuk dua kepentingan. Pertama, pada saat peluncurannya dari muka bumi, ia butuh kecepatan yang sangat tinggi untuk bisa melepaskan diri dari pengaruh medan gravitasi bumi, sehingga ia mampu mencapai luar angkasa. Dalam ilmu astronomi kecepatan ini dikenal sebagai kecepatan lepas (Escape Velocity), yaitu besaranya kecepatan minimal yang harus dimiliki oleh suatu benda agar dia bisa terus naik ke angkasa tanpa bisa kembali (jatuh) ke bumi. Besarnya kecepatan lepas berbeda-beda untuk tiap planet, tergantung pada massa dan jari-jari planet. Besarnya kecepatan lepas mengikuti persamaan:

Jika kita hitung untuk kecepatan lepas di bumi diperoleh angka sekitar 40.000 km/jam. Tentu saja ini adalah kecepatan yang sangat besar. Maka ilmuan biasanya menggunakan energi nuklir untuk proses peluncuran sebuah wahana luar angkasa. Butuh berton-ton bahan bakar nuklir untuk menggerakan benda hingga 40.000 km/jam. Maka biaya peluncuran sebuah wahana luar angkasa memang sangat besar. Kedua, energi dibutuhkan pada saat pertama kali kita ingin mengorbitkan satelit mengelingi bumi. Ceritanya begini, setelah pesawat ulang-alik terbang secara vertikal hingga ketinggian tertentu (ketinggian orbit satelit), setelah itu satelit dilucutkan dari pesawat ulang-alik secara horisontal dengan kecapatan sebesar:

Setelah satelit dilucutkan dengan kecepatan tersebut, maka dia tidak akan pernah jatuh, terus bergerak tanpa perlu energi pendorong. Jadi bahan bakar nuklir hanya digunakan untuk dua proses saja, yaitu pada saat peluncuran secara vertikal dari permukaan bumi dan pada saat pelucutan satelit dari pesawat pembawanya yang diterbangkan horizontal terhadap permukaan

bumi. Setelah itu, satelit akan berinteraksi dengan medan gravitasi bumi, sebagaimana bulan juga berinteraksi dengan bumi menggunakan persamaan :

Dengan demikian terjawab sudah pertanyaan tentang bahan bakar, jadi selama mengorbit, satelit tidak butuh bahan bakar karena dia bergerak dengan memanfaatkan medan gravitasi bumi. Pertanyaan lainnya, bagaimana mungkin kecepatan yang begitu besar tidak menyebabkan satelit tersebut hancur? Hal ini hanya persoalan teknis peluncuran saja. Karena bahaya terbesar meledaknya pesawat ulang-alik adalah pada saat sesi peluncuran. Pada saat sudah mengorbit di luar angkasa, kecil sekali kemungkinan terjadi ledakan/kehancuran satelit. Mengapa demikian? Jawabannya mirip seperti ketika kita menjelaskan peristiwa meteor. Meteor terjadi karena adanya gesekan molekul atmosfer dengan batu luar angkasa yang jatuh ke atmosfir bumi. Jadi dalang kehancurannya adalah molekul atmosfer. Padahal, satelit diorbitkan pada ketinggian yang cukup, dimana di sana atmosfir sudah sangat tipis atau bahkan bisa dibilang tidak ada molekul sedikitpun, karena kerapatannya hanya sekitar 2 molekul per meterpersegi. Maka selama mengorbit, satelit nyaris tidak bergesekan dengan molekul udara, dan oleh karenanya tidak hancur. Namun seperti yang saya katakan di awal, saat paling berbahaya manakala kita ingin mengorbitkan satelit adalah pada saat peluncurannya, karena selama meluncur dari permukaan bumi hingga luar angkasa, pesawat akan bergesekan dengan molekul udara. Tapi walau bagaimanapun problem ini sudah berhasil diatasi oleh manusia dengan pengembangan kapsul pesawat ulang-alik. Jadi selama peluncuran, satelit ditaruh pada sebuah kapsul yang sangat kokoh, didesain dengan sangat aerodinamis, sehingga memperkecil gesekan pesawat dengan molekul udara. Lihat gambar berikut untuk memahami teknik ini:

Jika kita amati gambar tersebut, setidaknya ada tiga bagian utama yang harus disiapkan pada saat peluncuran, dan tiap bagiannya sudah didesain sangat aerodinamis, bagian ujung dibuat melengkung untuk mengurangi efek gesekan. Tiga bagian utamanya adalah: 1. Kapsul (yang paling besar berwarna coklat), di dalam kapsul tersebutlah satelit disimpan selama proses peluncuran untuk melindungi gesekan dengan molekul udara. 2. Pesawat ulang alik, berbentuk seperti pesawat tempur, berguna sebagai pusat kendali peluncuran, di dalamnya terdapat para astronot yang bertugas untuk mengarahkan pesawat. 3. Tabung bahan bakar, pada gambar di samping tampak ada dua buah tabung. Dari sini saya kira sudah cukup jelas, kenapa satelit tetap utuh selama mengorbit. Kalaulah ia hancur, biasanya hal itu disebabkan ketika ia bertemu dengan gugusan asteroid atau lintasan komet yang biasanya menyisakan berbagai batuan yang jika bertabrakan dengan satelit akan dapat menghancurkan satelit tersebut. Pengaruh akibat Rotasi Bumi 1. Pergantian Siang dan malam 2. Perbedaan waktu 3. Perbedaan percepatan gravitasi bumi 4. pembelokan arah angin 5. pembelokan arus laut 6. peredaran semu harian benda-benda langit Pengaruh akibat Revolusi Bumi 1. Pergantian musim 2. perbedaan lamanya siang dan malam 3. Gerak semu matahari 4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan

You might also like