You are on page 1of 8

Ilmu Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam a. Definisi Pendidikan Menurut para Ahli diantaranya adalah :

Menurut Juhn Dewex, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dia hidup ( A. Yunus, 1999 : 7 ) Menurut Frederick J. MC. Donald, Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behaviour). Manusia yang dimaksud dalam behaviour adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang (A.Yunus, 199 78) b. Definisi Pendidikan menurut Islam

Pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teoriteori tentang pendidikan. Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori (Nur Uhbiyati, 1998). Dalam al-Quran tidak ditemukan kata al-tarbiyah, namun terdapat istilah lain seakar dengannya, yaitu al-rabb, rabbayani, murobbu, yarabby dan rabbaniy. Sedangkan dalam hadis hanya ditemukan kata rabbany. Menurut Abdul Mujib masing-masing tersebut sebenarnya memiliki kesamaan makna, walaupun dalam konteks tertentu memiliki perbedaan. Istilah lain dari pendidikan adalah talim merupakan masdar dari kata ailama yang berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Sebagaimana firman Allah SWT : Artinya : Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama bendabenda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (QS. Al Baqarah ayat 31)

2. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam Pada hakikatnya, pendidikan adalah proses yang berlangsung secara kontiniu dan berkesinambuangan. Berdasarkan hal ini, maka tugas dan fungsi yang perlu di emban oleh Pendidikan Islam pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki sasaran pada peserta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis mulai dari kandungan hingga akhir hayat. Secara umum tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal. Secara structural, pendidikan Islam menuntut adanya struktur organisasi yang mengatur jalannya proses pendidikan, baik dalam dimensi vertical maupun horizontal. Sementara secara institusional, ia mengandung implikasi bahwa proses pendidikan yang berjalan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman yang terus berkembang. Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk, yaitu : 1. Alat untuk memelihara, memperluas, dan menghubungkan tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial,serata ide-ide masyarakat dan nasional. 2. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan. Pada garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga manusia (peserta didik) yang produktif dalam menemukan perimbangan perubahan sosialekonomi yang demikian dinamis. 3. Tujuan Pendidikan Islam Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah, yang dimaksudkan menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah. Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah ialah

beribadah kepadfa Allah. Seperti dalam surat Ad Dzariyat ayat 56 : Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Menurut al-Attas (1979: 1) menghendaki tujuan pendidikan Islam adalah manusia yang baik. Ini terlalu umum, Marimba (1964 : 39) berpendapat bahwa tujuan pendidikan islam ialah berbentuk orang yang berkepribadian muslim. Ini pun terlalu umum Al Abrasyi (1974 : 15) menghendaki tujuan akhir pendidikan islam ialah manusia yang berakhlak mulia. Ini juga amat umum, menurut Mursy (1977 : 18) menyatakan bahwa tujuan akhir pendidikan menurut Islam ialah manusia sempurna ini pun terlalu umum, sulit dioperasikan, maksudnya. Sulit dioperasikan dalam tindakan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan]secara nyata. Dalam perumusan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Tujuan dan tugas manusia di muka bumi, baik secara vertical maupun horizontal. 2. Sifat-sifat dasar manusia. 3. Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan. 4. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam aspek ini,ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu ; 1. Mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dibumi. 2. Mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan yang baik. 3. Mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan kehidupan dunia dan akhirat. Faktor faktor pendidikan : Menurut Imam Sutari bahwa perbuatan mendidik dan didik memuat faktor faktor tertentu yang mempengaruhi dan menentukan, beberapa diantara nya adalah : 1. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai 2. Adanya subjek manusia (pendidik dan anak didik yang melakukan pendidikan)

3. Hidup bersama dalam lingkungan tertentu 4. Yang memungkinkan alat alat tertentu untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Dari beberapa perbedaan di atas bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut : Tujuan umum pendidikan Islam ialah muslim yang sempurna, atau manusia yang takwa, atau manusia beriman, atau manusia yang beribadah kepada Allah Muslim yang sempurna itu manusia yang memiliki 9 ciri sebagai berikut jasmani yang sehat serta kuat cirinya adalah : 1) 2) 3) sehat kuat berketrampilan

Kecerdasan dan kepandaian cirinya ialah : Mampu menyelesaikan masalah secara cepat tepat; Mampu menyelesaikan masalah secara ilmiah dan filosofis Memiliki dan mengembangkan sains Memiliki dan mengembangkan filsafat Hati yang bertaqwa kepada Allah berciri : Dengan sukarela melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya Hati yang berkemampuan berhubungan dengan alam ghaib.

4. Urgensi Ilmu Pendidikan Islam Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Tak heran bila kini pemerintah mewajibkan program belajar 9 tahun agar masyarakat menjadi pandai dan beradab. Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan. Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu: tilawah (membacakan ayat Allah), tazkiyah (mensucikan jiwa) dan talimul kitab wa sunnah (mengajarkan al kitab dan al hikmah). Pendidikan dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan

mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal. Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas). Nilai Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan tahpan-tahapan selanjutnya dikembangkan kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi dengan memasuki berbagai bidang kehidupan. (QS. Ali Imran (3) : 103) Pendidikan yang diajarkan Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Quran sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja. Kehidupan mereka akan selamat di dunia dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan yang besar, yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan. Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh. Interaksi di dalam diri ini memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al Quran, sholat malam, shoum (puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari. 5. Sejarah Ilmu Pendidikan Islam
Secara etimologis pendidikan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab Tarbiyah dengan kata kerjanya Robba yang berarti mengasuh, mendidik, memelihara.(Zakiyah Drajat, 1996: 25) Menurut pendapat ahli, Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anakanak, maksudnya pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar

mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. (Hasbullah,2001: 4) Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. (Ngalim Purwanto, 1995:11). HM. Arifin menyatakan, pendidikan secara teoritis mengandung pengertian memberi makan kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah, juga sering diartikan dengan menumbuhkan kemampuan dasar manusia.(HM.Arifin, 2003: 22) Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU Sisdiknas No. 20, 2003) Pendidikan memang sangat berguna bagi setiap individu. Jadi, pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar yang membiasakan warga masyarakat sedini mungkin menggali, memahami, dan mengamalkan semua nilai yang disepa kati sebagai nilai terpuji dan dikehendaki, serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis. (Zakiah Drajat,1996: 25)

Dengan demikian, pendidikan Islam berarti proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (Insan Kamil). Menurut Prof. Dr. Hasan Lannggulung beliau membagi pembagian sejarah pendidikan Islam secara spesifik dengan berbagai karakteristiknya. Adapun beliau membagi menjadi empat periode yang berbeda-beda di dalam sejarah Islam ke empat periode itu adalah sebagai berikut : 1. Periode pertama (periode pembinaan) adalah periode dari sejak dan mulainya Nabi Muhammad di angkat menjadi Nabi dan utusan Allah di Mekkah sehingga akhir dinasti Umayyah karakteristik zaman ini adalah sebagai berikut: 1. Sangat murni berlatar belakang budaya Arab 2. Memperkuat dasar dasar ajaran Islam dan menyebarkan ajarannya.

3. Seluruh kurikulumnya adalah di arahkan dan di dasarkan pada ilmu ilmu agama dan bahsa Arab. 4. Pembelajarannya adalah berupa studi hadis. 5. Pembelajaran tentang hukum hukum Islam 6. Pembelajaran tata bahasa Arab 7. Pembelajaran yang menumpukan pada literatur-literatur Arab. 8. Permulaan untuk mempelajari bahasa-bahasa Asing. 9. Masjid, surau dan perpustakaan adalah merupakan pusat kegiatan masyarakat Islam dan pusatpusat pendidikan. 2. Periode yang kedua (periode keemasan) adalah periode perkembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan yang di mulai dari Timur yaitu semenjak muncul nya dinasti abbasiyah sehingga keruntuhan dinasti ini oleh bangsa tartar yaitu semenjak tahun 659H/1258M. di mana pada waktu itu pusat Islam yang penting di Barat adalah di andalusia di bawah kekuasaan dinasti Umayyah. Pada waktu itu di Spanyol kurikulumnya tidak berdasarkan pelajaran agama saja tetapi juga ilmu ilmu di luar ilmu ilmu agama.Pusat pusat ilmu pengetahuan pada waktu itu termasuk Makkah. Madinah. di Hijaz. Kufah dan Basrah di Irak.Damaskus di Syiria. Cairo di Mesir. Sevilla dan Granada di Andalusia. Adapun ciri-ciri umum terpenting pendidikan Islam pada periode ini adalah : a. Masuknya ilmu-ilmu akal. b. Pembinaan sekolah-sekolah c. Timbulnya pikiran-pikiran yang istimewa.

3. Perioder ketiga adalah periode penurunan yang di mulai semenjak kemunduran kekaisaran Turki Utsmani sampai kemerdekaan negara negara Islam dari penjajahan bangsa bangsa Barat. Sifat sifat yang penting dari periode ini adalah sebagai berikut: 1. Kurikulumnya bersifat mentransfer ilmu pengetahuan 2. Pernurunan kualitas pengajaran bahasa Arab 3. Methode pembelajaran di dasarkan pada methode penghafalan. 4. Terjadi kerancuan dalam metodologi penelitian dan proses berpikir. 5. Terjadinya penyederhanaan metode dan pengulangan pengulangan wacana ilmiah ulama klasik dan tersebar secara luas. 4. Periode ke empat adalah periode kebangkitan kembali pendidikan Islam yang di mulai setelah negara negara Islam mendapatkan kemerdekaan bangsa Barat dan menimati kemerdekaaan nya. Proses tersebut berjalan terus menerus sampai periode sekarang ini.

You might also like