You are on page 1of 17

`Metode Penelitian A.

Alat dan Bahan Dalam menyusun alat ini, dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut : 1. Sensor Suhu IC LM35 Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung. LM 35 ini difungsikan sebgai basic temperature sensor spertipada gambar di bawah ini.

Gambar A.1 LM 35 Basic Temperatur Sensor IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integret Circuit (IC), dimana Output tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan oerubahan suhu. Sensor suhu ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV/C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10mV.

Gambar A.2 LM 35 Rangkaian Pengukur Suhu

LM 35 ialah sensor temperature paling banyak digunkan unutk praktek, karena selain murah, lineraitasnya juga lumayan bagus. LM 35 dimaksdukan unutk beroperasi pada -55 C hingga +150C, Pada umumnya sensor LM 35 akan naik sebesar 10 mV setiap kenikan 1C ( 300mV pada 30C).

Gambar A.3 LM 35 Bentuk FisikLM 35 Pengukuran secara langsung saatsuhu ruang, keluaran LM35 adalah 0,3V ( 300mV). Tegangan ini diolah dengan menggunkan rangkain pengkondisi sinyal agar sesuai dengan tahapan masukan ADC. LM#% memiliki kelebihankelebihan sebagai berikut : a. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC b. Low self-heating, sebesar 0.08 oC c. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V d. Rangkaian tidak rumit e. Tidak memerlukan pengkondisian sinyal f. Harga Cukup Murah g. Cocok unutk aplikasi jarak jau h. Dikalibrasi langsungdalam Celcius Sensor suhu LM35 merupakan IC sensor temperature yang akurat yang tegangan keluarannya linear dalam satuan celcius. Jadi LM35 memiliki kelebihan dibandingkan dengan sensor temperature linear dalam satuan Kelvin, karena tidak memerlukan pambagian dengan konstanta tegnagan yang besar dan keluarannya unutk mendapatkan nilai dalam satuan celcius yang tepat. LM35 memiliki impedansi keluaran yang rendah, keluaran yang yang linear, dan sifat ketepatan dalam pengujian membuat proses interface untuk membaca atau mengontrol sirkuit lebih mudah. Pin V+ dari LM35 dihubungakn kecatu daya,

pin GND dihubungkan ke Ground dan pn Vout- yang menghasilkan tegangan analog hasil pengindera suhu dihibingkan ke pin (+) dan ADC 0804. Seven Segment Seven segment merupakan cacah segment minimum yang dipergunakan untuk menampilkan angka 0 sampai 9 seperti yang diilustrasikan pada gambar di bawah ini : Sejumlah karakter alphabet juga bias disajikan menggunakan tampilan seven segment ini. Seven segment terdiri dari 2 konfigurasi, yaitu common anoda dan common katoda. Pada seven segment tipe common anoda, anoda dari setiap LED dihubungkan ke sumber tegangan positip dan katoda dari masing-masing LED berfungsi sebagai input dari seven segment, seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini : Sesuai dengan gambar diatas, maka untuk menyalakan salah satu segment. Maka katodanya harus diberi tanggapan 0 volt atau logika low. Misalnya jika segment a akan dinyalakan, maka katoda pada segment a harus diberi tanggapan 0 volt atau logika low, dengan demikian maka segment a akan menyala. Demikian juga untuk segment lainnya. Pada seven segment tipe common katoda, katoda dari setiap LED dihubungkan menjadi satu kemudian dihubungkan ke ground dan anoda masingmasing LED berfungsi sebagai input dari seven segment,seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Sesuai gambar diatas, maka untuk menyalakan salah satu segment, maka anodanya harus diberi tegangan minimal 3 volt atau logika high. Misalnya jika segment a akan dinyalakan, maka anoda pada segment a harus diberi tegangan minimal 3 volt atau logika high, dengan demikian maka segment a akan menyala/ demikian juga untuk segment lainnya. Tampilan seven segmen segment mempunyai dua tipe : Light Emitting Diode (LED) dan Liquid Crystal Display (LCD). Dimana disini kita akan membahas tentang karakteristik dari LED.

Analog to Digital Converter (ADC) 0804 Didalam dunia elektronik, kita umumnya bermain dengan 2 bentuk sinyal, analog dan digital. Umumya secara alami, kuantitas fisik di dunia ini dalam bentuk analog. Lalu mengapa dibutuhkan representasi digital yang sebenarnya secara alami adalah analog? Jawabannya adalah jika kita ingin alat elektronik menginterpretasikan, berkomunikasi, dan menyimpan informasi data dalam bentuk analog, akan lebih mudah jika dikonversikan terlebih dahulu dalam bentuk digital. Hampir semua system elektronik mutakhir saat ini menggunakan pengolahan sinyal dan pentransmisian sinyal dalam bentuk digital. Alasan mengapa digunakan sinyal dalam bentuk digital proses pengolahan maupun pentransmisian dikarenakan sinyal digital memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut : 1. Sinyal digital memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap noise dan dapat dipublikasikan secara sempurnatanpa degradasi. 2. Dengan sinyal digital,pemprosesan berbasis computer dapat lebih mudah dan dapat melakukan pemprosesan yang kompleks dengan hardware dan software. Sinyal-sinyal dalam bentuk digital yang berbentuk segi empat merupakan representasi bilangan biner. Oleh karena itu pemprosesan sinyal secara digital dapat diibaratkan dengan operasi matematika bilangan biner. 3. Penyimpanandata dalam bentuk digital lebih baik karena data disimpan dalam bentuk bilangan biner. Selain itu kerusakan penyimpanan data secara digital dapat diperbaharui. Untuk dapat mengubah data dalam bentuk digital,maka dibutuhkan suatu peralatan tambahan yang disebut Analog to Digital (ADC) yang terkemas dalam bentuk chip IC. ADC berfungsi untuk mengubah sinyal analaog menjadi sinyaldigital. Umumnya digunakan ADC 0805 8 bit untuk mengubah rentang sinyal analog 0 5 V menjadi level digital 0 255.

Karakter ADC Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal-sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang dibuat.IC jenis

ini akan bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara tepat suatu masukan tegangan. Hal-hal yang juga diperhatikan dalam penggunaakn ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya. ADC banyak tersedia di pasaran. Beberapa karakteristikdari ADC 0804 adalah sebagai berikut : a. Memiliki 2 masukan analog yaituVin(+) dan Vin(-) sehingga memperbolehkan selisih (diferensial). Dengan kata lain, tegangan masukan analog yang sebenarnya adalah selisih dari masukan kedua pin {analog Vin = Vin(+) Vin(-)}. Jika hanya satu masukan, maka Vin(-) dihubungkan ke ground. Pada operasi normal, ADC menggunakan Vcc= +5 sebagai tegangan referensi, dan masukan analog memiliki jangkauan dari 0 sampai 5V pada skala penuh. b. Mengubah tegangan analog menjadi keluaran digital 8 bit. Sehingga resolusinya adalah 5V/255 = 19,6mV. c. Memiliki pembangkit detak (clock) internal yang menghasilkan frekuensi F-1/(1,1 RC), dengan R dan C adalah komponen eksternal. d. Memiliki koneksi ground yang berbeda antara tegangan digital dan analog. Kaki 8 adalah ground analog. Kaki 10 adalah ground digital. Prinsip kerja ADC 0804 Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang nilai proposional. Jenis ADC yang biasanya digunakan dalam perancangan adalah jenis successive approximation convertion atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktukonversi jauh lebih singkat dan tidak tergantung pada nilai analog masukan analognya atau sinyal yang akan dirubah. Dalam blog diagram akan memperlihatkan diagram blok tersebut.

Prinsip kerja dari converter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji melalui pendekatan berturut-turut untuk mencari nilai yang paling tepat. Deretan data biner dihitung naik oleh register kemudian menghitung dengan mencoba seluruh nilai bit mulai dari MSB dan diakhiri dengan LSB. Selama proses perhitungan, register akan memonitor output kompartor untuk melihat jika perhitungan biner kurang atau lebih besar dari input analog. Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan sesuda 8 clock, dan kelaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan register SAR/ Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal iniakan menghasilkan data digital yang ekivalen kedalam register buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan dimulai sikluskonversi yang baru. IC ADC 0804 mempunyai dua masukan analog, Vin(+) dan Vin(-), sehingga dapat menerima masukan deferens. Masukan analog sebenarnya (Vin) sama dengan selisih antara tegangan-tegangan yang dihubungkan dengan ke dua pin masukannya, yaitu Vin = Vin(+) Vin(-). Kalau masukan analog berupa tegangan tunggal, tegangan ini harus dihubungkan dengan Vin(+) sedangkan Vin(-) digroundkan. Untuk operasi normal, ADC 0804 menggunakan Vcc = +5Volt sebagai tegangan referensi.Dalam hal ini jangkauan masukan analog mulai normal, ADC 0804 menggunkan Vcc=+5 Volt sebagai tegangan referensi. Dalam hal ini jangkauan masukan analog mulai dari 0 sampai 5 Volt, karena IC ini adalah SAC 8-bit, resolusinya akan sama dengan

n = menyatakan jumlah bit keluaran IC analog to digital converter

Fungsi Pin-Pin pada ADC 0804

Terdapat 20 buah pin ADC 0804, adapun fungsi dari ke 20 buah pin tersebut adalah a. Pin 1-3 ( CS,RD,WR) Merupakan masukan control digital dengan level tegangan logika TTL. Pin CS dan RD jika tidak aktif maka keluaran digital akan berada pada keadaan impedansi tinggi. Pin WR bila dibuat aktif bersamaan CS akan memulai dengan konversi. b. Pin 4 dan 19 ( Clock in Clock R ) Merupakan masukan dari schmittrigger. Pin ini digunakan sebagai clock internal dengan menambah rangkaian RC. c. Pin 5 (INTR) Merupakan Pin keluaran yang digunkan dalam system mikroprosessor. Pin ini menunjukkan bahwa konversi telah selesai Pin ini kan mengeluarkan logika tinggi bila konversi dimulai dan akan mengeluarkan logika rendah bila konversi selesai d. Pin 6 (Vin+) dan Pin 7 (Vin-) Merupakan pin masukan unutk tegangan analog. Vin + dan Vin adalah sinyal masukan deferensi. Vin- dihubungkan dengan masukan negative jika Vin + dihubungkan dengan ground dan Vin + akan dihubungkan kemasukan positif jika Vin- dihubungkan dengan ground. e. Pin 8 (AGND) dan Pin 10 (DGND) Pin ini dihubungkan dengan Ground f. Pin 9 ( Vref/2)

Merupakan pin masukan tegangan referensi, yang digunakan sebagai referensi untuk tegangan masukan dari pin 6 dan 7. g. Pin 11-18 (bus data 8 bit ) Merupakan jalur keluaran 8 bit. Pin merupakan data MSB dan Pin 18 merupakan data LSB h. Pin 20 (V+) Pin ini dihubungkan ke VCC 5 Volt. Resistor Resistor komponen pasif elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang mengalir. Berdasarkan kelasnya resistor dibagi meniadi 2 yaitu : Fixed Resistor dan Variable Resistor Dan umumnya terbuat dari carbon film atau metal film. tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dibuat dari material yang lain. Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan tembaga perak emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahanbahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif. bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator

Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 bush plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal misalnya udara , vakum, keramik, galas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik. Maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki elektroda metalnya clan pada saat yang lama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatifdan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif karena terpisah oleh bahan elektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan"

selama tidak ada konduktif pada ujung-ujung kakinya. Di alum bebas phenomena kapasitor terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif diawan..

Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai didaIam merancang suatu sistem yang berfungsi untuk mengeblok arus DC, Filter. Dan penyimpan energi listrik. Didalamnya 2 buah pelat elektroda yang saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah insulator. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai insulator dinamakan dielektrik. Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energy listrik disimpan pada tiap elektrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut akan berhenti bila kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap-tiap kapasitor adalah dielektriknya. Berikut ini adalah jenis jenis kapasitor yang dipergunakan dalam perancangan ini.

Transistor Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga buah terminal. Terminal itu disebut emitor, basis, dan kolektor. Transistor seakan-akan dibentuk dari penggabungan dua buah dioda. Dioda satu dengan yang lain digabungkan dengan cara menyambungkan salah satu sisi dioda yang senama. Dengan cara penggabungan seperti dapat diperoleh dua buah dioda sehingga menghasilkan transistor NPN.

Bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan bahan N dan bahan P adalah silikon dan germanium. Oleh karma itu, dikatakan 1. Transistor germanium PNP. 2. Transistor silikon NPN. 3. Transistor silikon PNP. 4. Transistor germanium NPN. Semua komponen di dalam rang.kaian transistor dengan simbol. Anak panah yang terdapat didalam symbol menunjukkan arah yang melalui transistor. Didalam pemakaiannya transistor dipakai sebagai komponen saklar (switching) dengan memanfaatkan daerah penjenuhan (saturasi) dan daerah penyumbatan (cut off) yang ada pada karakteristik transistor. Pada daerah penjenuhan nilai resistansi persambungan kolektor emiter secara ideal Sama dengan nol atau kolektor dan emiter terhubung langsung (short). Keadaan ini menyebabkan tegangan kolektor emiter (VCE) = 0 Volt pada keadaan ideal, tetapi pada kenyataannya VCE bernilai 0 sampai 0,3 Volt. Dengan menganalogikan transistor sebagai saklar. transistor tersebut dalam keadaan ON seperti pada gambar

B. Prosedur dan Langkah Kerja Pembuatan alat ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu perancangan, pembuatan, dan perakitan. i. Perancangan Diagram Blok Rangkaian Diagram blok merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan dirancang. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini:

MIKROKONTR OLLER

SEVEN SEGMENT

1. Sensor suhu (LM35) berfungsi untuk mengukur suhu ruangan kemudian output sensor ini akan diinputkan ke ADC0804. 2. ADC0804 berfungsi untuk merubah tegangan analog dari sensor suhu menjadi data digital 8 bit, sehingga data tersebut dapat diolah oleh mikrokontroler AT89S51. 3. mikrokontroler AT89S51 berfungsi untuk mengolah data digital yang dikirimkan oleh ADC0804, selanjutnva mikrokontroller akan menampilkan nilai suhu yang terukur pads seven segment kemudian membandingkannya dengan data tenentu untuk kemudian mengambil tindakan (menghidupkan/mematikan blower). 4. Relay berfungsi sebagai perantara antara mikrokontroler yang memiliki tegangan 5 volt DC dengan blower yang memiliki tegangan 220 volt AC, sehingga blower dapat dikendalikan oleh mikrokontroler AT89S51. 5. AC berfungsi untuk mendinginkan ruangan yang akan dikendalikan oleh mikrokontroler setelah mendapatkan data dari sensor suhu (LM35).

6. LCD / Display berfungsi untuk menampilkan hasil pembacaan suhu pads sensor suhu (LM35) yang berada dalam ruangan. A. Perancangan Power Supplay (PSA) Rangkaian ini berfingsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt don 12 volt. keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian. sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke

relay. Rangkaian power supplay ditunjukkan pada gambar berikut ini Ganibar : Rangkaian power or Supplay (PSA) Trafo CT merupakan trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda. selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 3300 UF. Dua buah dioda berikutnya berfungsi untuk menahan arus yang ada pada regulator agar tidak balik jika terjadi penarikan arus sesaat dari tegangan 12 volt. Regulator tegangan 5 volt (7805) digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pads tegangan memasukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah. B. Perancangan Rangkaian Sensor Suhu dan ADC ( Analog to Digital Converter ) Untuk mengetahui temperature dalam ruangan, digunkan LM35 yang merupakan sensor suhu. Output dari LM35 ini dimasukkan sebagai input ADC rangkaiannya seperti pada gambar dibawah ini :

Gamabar : Rangkaian sensor Suhu dan ADC Agar output yang dihasilkan oleh ADC bagus, maka tegangan refrensi ADC harus benar-benar stabil, karena perubahan tegangan refrensi pada ADC akan merubah output ADC tersebut. Oleh sebab itu pada rangkaian ADC di atas tegangan masukan 12 volt dimasukkan ke dalam IC regulator tegangan 9 volt ( 7809) agar keluarannya menjadi 9 volt, kemudian keluaran 9 volt ini dimasukkan kedalam regulator tegangan 5 volt (7805), sehingga keluarannya menjadi 5 volt. Tegangan 5 volt inilah yang menjadi tegangan refrensi ADC. Dengan demikian walaupun tegangan masukan turun setengahnya, yaitu dari 12 volt menjadi 6 volt, tegangan refrensi ADC tetap 5 volt. Output dari LM35 diinputkan ke pin 6 ADC yang merupakan pin input, ini berarti setiap perubahan tegangan yang terjadi pada input ini maka akan terjadi perubahan pada output ADC. Keluaran dari rangkaian sensor suhu dihubungkan ke rangkaian ADC untuk diubah datanya menjadi data biner agar dapat dikenali oleh mikrokontroler AT89S51. Untuk mendapatkan Vref/2 digunakan dioda zener 5 volt. kemudian outputnya dihubungkan ke rangkaian pembagi tegangan. Output dari ADC dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga setiap perubahan output ADC yang disebabkan oleh perubahan inputnya (sensor temperatur LM 35) akan diketahui oleh mikrokontoler.

C. Perancangan Rangkaian Relay Relay ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang menghidup dan mematikan peralatan elektronik ( dalam hal ini AC ). Rangkaian relay pengendali AC tampak seperti gambar di bawah ini :

Pada rangkaian di atas, untuk menghubungkan rangkaian dengan 220 V AC digunakan relay. Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt. ini berarti jika positif relay (kaki 1) dihubungkan ke somber tegangan 12 volt dan negatif relay (kaki 2) dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar (kaki 3) terhubung ke kaki 4. Dengan demikian, jika kita gunakan kaki 3 dan kaki 4 pads relay sebagai saklar untuk menghidupkan/mematikan lampu maka kita dapat menghidupkan mematikan blower dengan cars mengaktifkan atau menon-aktifkan relay. Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor tips NPN. Cara kerjanya lama dengan proses menghidupkan alarm yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatif relay dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN (2SC945), ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung

terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak aktif. Maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif. Kumparan pada relay akan menghasilkan besar menghasilkan tegangan singkat yang bes r ketika relay dinon-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda hares dihubungkan ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinon-aktilkan, pada saat ini arus akan terns mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanga adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor. Rangkaian ini juga dilengkapi dengan LED indicator. dimana LED indikator ini akan menyala, jika relay aktif dan sebaliknya, LED indikator ini akan coati jika relay tidak aktif. LED indikator ini dikendalikan oleh sebuah transistor jenis PNP, dimana basis transistor ini mendapatkan input dari kolektor transistor 0945. Transistor ripe PNP akan aktif jika mendapat tegangan 0 volt pada basisnya. D. Perancangan Display Seven Segment Rangkaian display seven segment ini berfungsi unutk menampilkan nilai dari hasil pengukuran temperature. Rangkaian display seven segment ditunjukan pada gambar berikut ini :

ii. Pembuatan Pembuatan alat ini dimulai dari pembuatan lay out PCB menggunakan komputer dengan software Altium. PCB yang telah lengkap dengan lay out jalur komponen berfungsi sebagai tempat melekatnya komponen dan juga menyalurkan arus listrik tanpa harus menggunakan kabel jumper yang berlebihan lagi. Lay out yang dibuat seperti pada gambar sketsa/desain yang telah diberikan sebelumnya, dan berikut screenshotnya : Layout yang telah jadi kemudian di flip horizontal lalu di print dengan menggunakan printer inkjet menggunakan kertas transfer. Setelah itu, sementara setrika dipanaskan, kertas transfer ditempelkan dengan gambar bertemu dengan permukaan bertimah PCB dan direkatkan pada permukaan satunya untuk mencegah kertas bergeser pada proses penyetrikaan. Mulai proses penyetrikaan, setrika ditekan dan digosok diatas kertas transfer untuk beberapa lama hingga kertas terlihat kehitaman. Jika dirasa telah cukup jelas, kertas dilepaskan dan akan tercetak pada papan PCB. Papan PCB lalu direndam pada cairan H2O. Jika perendaman telah selesai dan telah dibilas dengan air, dilanjutkan dengan pengeboran PCB dengan menggunakan mata bor ukuran kecil untuk meletakkan kaki-kaki komponen. Papan PCB dengan layout telah selesai, setelah itu dilanjutkan dengan proses pembuatan power supply? Blablabla.. Komponen-komponen penyusun selanjutnya merupakan hasil manufaktur pabrik. Komponen tersebut adalah : 1. Resitor untuk memberikan tahanan agar supply tegangan yang diberikan ke komponen-komponen tertentu sesuai dengan standar atau keinginan. 2. Dioda untuk..... 3. Transistor untuk... 4. Sensor untuk mendeteksi sinyal alam dan mengubahnya dalam satuan elektrik yang dikenal oleh komponen elektronika. 5. Mikrokontroler untuk menyimpan dan menjalankan program-program yang telah disimpan sebelumnya. iii. Perakitan 1. Siapkan bagian-bagian penyusun alat, timah dan panaskan solder.

2. Pasang komponen-komponen elektronika pada PCB sesuai dengan tempatnya di lubang-lubang kaki PCB yang telah disiapkan. Rekatkan kaki-kaki komponen dengan melelehkan timah di kaki komponen dengan menggunakan solder. 3. Setelah itu pasang ini itu dengan proses yang sama pada langkah 2. 4. Hubungkan komponen yang tidak dapat dijangkau oleh layout PCB dengan menggunakan kabel jumper. 5. Alat telah selesai dirakit, matikan solder. C. Prosedur/Langkah Pengujian Alat yang telah dibuat kemudian mendapatkan proses pengujian dengan urutan langkah sebagai berikut : 1. Alat dan AC cadangan dinyalakan. Catat suhu normal (suhu normal 25derajat Celcius). 2. Untuk memberikan simulasi suhu ruangan yang panas, sekitar 5 meter dari sensor alat dinyalakan sebuah hair dryer yang diatur ke panas maksimal dan diarahkan di sekitar sensor. Gunakan termometer untuk mengukur tinggi suhu ruangan hingga mencapai suhu 35derajat Celcius. 3. Tunggu beberapa saat hingga alat memberikan respon sambil tetap melakukan langkah 2. 4. Setelah dilakukan pengujian selama 5 menit, alat memberikan respon dengan menyalakan AC. 5. Pengujian dengan melakukan langkah 2 tetap dilanjutkan untuk 5 menit selanjutnya (total 10 menit), dan pada menit kelima setelah AC menyala, suhu ruangan telah menjadi 25derajat Celcius seperti yang diinginkan (keadaan normal). 6. Ujian selesai. Hair dryer dan alat dimatikan. D. Teknik Analisis Data Analisis data akan dilakukan secara deskriptif.

You might also like