You are on page 1of 5

C.

Masuknya Kekuasaan Asing ke Wilayah Indonesia


1. Bangsa Barat yang Datang ke Indonesia a. Bangsa Portugis Bangsa Portugis di bawah pimpinan Alfonso D Albuquerque berhasil menguasai Malaka (ibu kota Kerajaan Malaka) pada tahun 1511. Pada waktu itu kerajaan Malaka dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah (1488-1511). Sikap bangsa Indonesia terhadap kedatangan bangsa Barat (Portugis) adalah berusaha menentang. Alasan bangsa Indonesia menolak bangsa Barat (Portugis) sebagai berikut. 1) Kedatangan Portugis akan menyaingi perdagangan-perdagangan Islam. 2) Kedatangan Portugis akan merampas kedaulatan raja-raja di Indonesia. Kedatangan bangsa Portugis diterima baik oleh Sultan Ternate karena hal-hal berikut. 1) Portugis dianggap sebagai pembeli rempah-rempah dengan harga tinggi. 2) Portugis dimintai bantuan untuk bersama-sama menyerah Tidore. Sebab-sebab perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis dibagi menjadi dua, yaitu sebab-sebab umum dan sebab khusus. 1) Sebab-Sebab Umum Sebab-sebab umum perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis sebagai berikut. a) b) 2) Portugis melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate Portugis memaksa Sultan Ternate untuk mengakui kekuasaannya di Sebab Khusus sehinggi merugikan rakyat. Ternate. Portugis menangkap dan membunuh Sultan Hairun (Raja Ternate). Kemudian rakyat Ternate di pimpin oleh putra Sultan Hairun yang bernama Sultan Baabullah melawan portugis pada tahun 1575. Kedatangan Portugis membawa pengaruh bagi Indonesia. Perngaruh yang tampak jelas terdapat dalam bidang kebudayaan, yaitu : 1) Berkembangnya agama Kristen dan Katolik di Maluku yang disebarkan oleh Franciscus Xaverius ; 2) Berkembangnya musik keroncong yang berasal dari Portugis ; 3) Peninggalan bangunan yang berupa benteng-benteng Portugis ; 4) Nama-nama orang Indonesia yang menggunakan nama Portugis ; dan 5) Benda-benda peninggalan Portugis berupa meriam yang ditempatkan di museum.

b.

Bangsa Spanyol Rombongan ekspedisi bangsa Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand de Magelhaens dan Yuan Sebastian del Cano sampai di Filipina pada tahun 1521. Ferdinan de Magelhaens meninggal dalam satu pertempuran dengan penduduk setempat di Filipina. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Maluku oleh Sebastian del Cano. Di Maluku ia bertemu dengan bangsa Portugis. Kedua bangsa tersebut sempat terlibat dalam persaingan dan perselisihan perdagangan, tetapi akhirnya mereka sepakat mengadakan Perjanjian Saragosa pada tahun 1521. Isi Perjanjian Saragosa sebagai berikut. 1) Daerah perdagangan bangsa Portugis berada di sebelah barat Garis Saragosa sampai ke Tanjung Harapan. 2) Daerah perdagangan bangsa Spanyol berada di sebelah timur Garis Saragosa. c. Bangsa Belanda Bangsa Belanda datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1596. Pendaratan pertama terjadi di pelabuhan Banten. Rombongan bangsa Belanda tersebut di pimpin oleh Cornelis De Houtman dan Pieter Keyzer. Mereka membawa 4 buah kapal. Belanda datang ke Banten untuk kedua kalinya pada tahun 1598, dengan membawa 8 buah kapal. Rombongan kedua ini di pimpin oleh Jacob van Neck dan Warjick. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang rempahrempah. Setelah berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan memperoleh keuntungan yang besar, Belanda berusaha untuk mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah. Untuk melancarkan usahanya, Belanda menempuh beberapa cara sebagai berikut. 1) VOC Berdiri Tahun 1602 Belanda membentuk Kongsi Dagang yang di sebut VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tahun 1602. Tujuan Belanda mendirikan VOC yaitu untuk : a) Menghindari persaingan di antara para pedagang Belanda sendiri, b) Menyaingi pedagang-pedagang lainnya,

c) Memperkuat posisi sehingga dapat melaksanakan monopoli perdagangan rempahrempah, dan d) Membantu pemerintah Belanda dalam bidang keuangan. Untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan rempah-rempah,

pemerintah Belanda mengangkat seseorang gubernur jenderal. Gubernur jenderal itu bernama Pieter Both. Pada tahun 1603 VOC mengangkat Jan Pieterzoon Coen (JP Coen) sebagai gubernur jenderal. JP Coen mengeluarkan kebijaksanaan baru tentang pusat kekusaan. Alasan-alasan di kemukakannya bahwa dari Batavia VOC dapat : a) Mengawasi jalur perdagangan melalui Selat Sunda dan Selat Malaka, b) Menguasai jalur perdagangan melalui Selat Sunda dan Selat Malaka, dan c) Mengawasi Makassar sebagai bandar di Indonesia bagian timur. Pemerintah belanda memberikan hak-hak istimewa kepada VOC yang disebut Hak Oktroi, yaitu meliputi : a) Hak melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah, b) Hak untuk memelihara angkatan perang, c) Hak untuk memerintah wilayah yang diduduki, d) Hak untuk mencetak uang, e) Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja di Indonesia, dan f) Hak untuk membantu keuangan pemerintah Belanda. Upaya-upaya VOC untuk menguasai perdagangan dilaksanakan dengan tindakantidakan sebagai berikut. a) Monopoli perdagangan yang sangat merugikan rakyat. b) Hongi Tochten (Pelayaran Hongi), yaitu pelayaran menyusuri pantai yang dilengkapi dengan angkatan perang untuk mengawasi para pedagang Maluku agar tidak menjual rempah-rempahnya kepada perdagangan lain. Apabila deketahui ada yang melanggar, mereka mendapatkan hukuman yang berat. c) Ekstirpasi, yaitu menebang tanaman rempah-rempah milik penduduk supaya produksi rempah-rempah tidak berlebihan. d) Contingenten, yaitu rakyat diwajibkan membayar pajak berupa hasil bumi. e) Verplichte Leverebtie, yaitu rakyat wajib menyerahkan pajak berupa hasil bumi di daerah yang tidak dikuasai VOC. f) Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk menanam kopi di daerah Priangan. Hasil kopi nantinya akan di beli dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC.

Perlawanan-perlawanan di berbagai daerah di Indonesia menyebabkan keruntuhan VOC, VOC di bubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Sebab-sebab VOC runtuh (dibubarkan) sebagai berikut. a) banyak. b) c) d) e) f) Pegawai-pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi. Terjadinya persaingan dagang yang hebat dan bangsa inggris dan Prancis. Timbulnya perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah. Banyak biaya yang dikeluarkan, yaitu untuk biaya perang dan gaji para Penduduk Jawa sudah terlalu miskin sehingga tidak mampu membeli Keuangan VOC selalu mengalami defisit sehingga memiliki utang

pegawainya. barang-barang yang disediakan oleh VOC. Terbentuknya Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda Sebelum VOC bubar, di Negeri Belanda sendiri sedang mengalami krisis ekonomi. Pada tahun 1795 Kerajaan Belanda dikuasai Prancis. Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte, mengangkat saudaranya untuk dijadikan raja di Belanda. Saudaranya tersebut bernama Louis Bonaparte. Atas kehendak Louis Bonaparte, diangkatlah Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal di Indonesia. Tugas-tugas Daendels di Indonesia yaitu : a) Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, b) Mengatur pemerintahan di Indonesia, dan c) Membereskan keuangan. Berikut ini tindakan yang dilakukan Daendels di berbagai bidang. a) Tindakan Daendels dalam Bidang Pertahanan Tindakan-tindakan Daendels untuk meperkuat bidang pertahanan yaitu : (1) (2) (3) serta (4) Membangun pelabuhan armada di Ujung Kulon, Merak, dan Surabaya. Meningkatkan jumlah prajurit ; Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan tujuan untuk Membangun kembali armada pertahanan laut di Surabaya dan Batavia ;

mempercepat perpindahan angkatan perang ;

b) Tindakan dalam Bidang Pemerintahan Tindakan-tindakan yang dilakukan Daendels untuk mengatur pemerintahan di Indonesia yaitu : (1) Mengadakat Sekretariat Negara untuk membereskan administrasi ;

(2)

Mengadakan perbudakan dengan mengadakan pasar budak di Pecenongan

Jakarta;

You might also like