You are on page 1of 6

Laporan Praktikum Patologi Klinik II

Hitung Jenis Leukosit


Oleh

Enki Hendrawan
100610013 Kelompok 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2012

I.

Judul Praktikum
Hitung Jenis Leukosit

II.

Alat dan Bahan


Alat : 1. Preparat 2. Mikroskop 3. Tisu dan serbet Bahan : 1. Emersi oil

III.

Cara Kerja
1. Persiapkan mikroskop yang akan dugunakan untuk praktikum kali ini. 2. Ambil preparat leukosit yang tersedia. 3. Tambahkan emersi oil pada preparat untuk memperjelas leukosit yang akan diamati nantinya. 4. Letakkan preparat yang telah ditetesi oleh emersi oil pada meja objek mikroskop. 5. Mulailah mengamati pada pembesaran kecil terlebih dahulu yaitu 4x sampai dengan pembesaran maksimun 100x. 6. Kemudian hitung jenis leukosit yang tampak pada preparat tersebut. 7. Bersihkan kembali alat yang telah digunakan.

IV.

Hasil Praktikum
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini, didapatkan jumlah neutrofil segmen sebanyak 13, neutrofil batang sebanyak 3, monosit sebanyak 7, sedangkan eosinofil, basofil dan limfosit tidak saya temukan. Adapun gambaran terhadap jenis leukosit yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut : a. Neutrofil segmen

b. Neutrofil batang

c. Monosit

V.

Teori
Leukosit atau sel darah putih adalah sel darah yang memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari infeksi benda asing termasuk bakteri dan virus. Dan sebagian besa aktifitas leukosit berlangsung dalam jaringan, bikan dalam aliran darah. Terdapat 5 jenis leukosit yaitu, basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit dan monosit. Berdasarkan ada tidaknya granula maka leukosit dibagi atas 2 tipe : y Granulosit Terdiri atas basofil, eosinofil dan neutrofil. y Agranulosit Terdiri atas limfosit dan manosit. Kita dapat membedakan semua jenis leukosit tersebut berdasarkan ukuran, inti, warna, dan sitoplasmanya.

a. Basofil Jumlah basofil dalam darah paling sedikit diantara jenis leukosit lainnya yaitu 30/mm3 atau sekitar 0,5 %. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan bewarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nukleus berbentuk S. Diameternya sekitar 12 - 15 m. b. Eosinofil Kadar dalam darah sekitar 150/mm3 atau 2-4 %.Eosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasardan besar, dengan pewarnaan orange kemerahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus 2, dan berdiameter 12 15 m. c. Neutrofil Merupakan jenis leukosit paling banyak terdapat dalam darah yaitu 5000/mm3 atau sekitar 60-70 %.Neutrofil memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki 3 5 lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya mencapai 9 12 m. Terdapat 2 jenis neutrofil yaitu neutrofil segmen yang mempunyai nucleus dengan lobus berkelok-kelok dan neutrofil batang yang terlihat seperti huruf U. d. Limfosit Jenis leukosit ini terdapat dalam darah dengan jumlah 2400/mm3 dengan persentase sekitar 28%. Limfosit mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi : ukuran terkecil 5- 8 ukuran terbesar 15 m.

e. Monosit Terdapat dalam darah sekitar 350/mm3 dengan persentase 5%. Monosit adalah sel darah terbesar diameternya rata-rataberukuran 12-18 m. Nukleusnya besar, berbentuk seperti telur atau seperti ginjal, yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat.

Daftar Pustaka :
Hoaffbrand, A.V ; Pettit, J.E ; Moss, P.A.H. Kapita Selekta Hematologi. 2005. EGC : Jakarta Junqueira, L.C ; Carneiro, Jose. Histologi Dasar Teks dan Atlas. 2007. EGC : Jakarta Sloane, ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. 2004. EGC : Jakarta

You might also like