Professional Documents
Culture Documents
Tujuan
ARITHMATIC LOGIC UNIT ( alu ) half - full adder , ripple carry adder
: Setelah mempelajari half-full adder, ripple carry adder diharapkan dapat, 1. Memahami aturan-aturan Penjumlahan bilangan biner 2. Memahami aturan-aturan Pengurang bilangan biner 3. Memahami prinsip kerja penjumlah setengah (Half Adder) 4. Mampu melakukan operasi penjumlah setengah (half Adder) 5. Memahami prinsip kerja penjumlah penuh (Full Adder) 6. Mampu melakukan operasi penjumlah penuh (Full Adder) 7. Mampu membedakan prinsip dasar antara penjumlah setengah (Half Adder) dan Penjumlah penuh (Full Adder). 8. Memahami prinsip kerja Rangkaian Penjumlah dan Pengurang (Ripple Carry Adder) 9. Mampu melakukan operasi Penjumlah dan Pengurang (Ripple Carry Adder)
Prasyarat : Untuk mempelajari Pembelajaran 7 diperlukan kegiatan dan kemampuan seperti di bawah ini , 1. Telah mengerjakan latihan-latihan pada Pembelajaran 6. 2. Semua latihan pada Pembelajaran 6 dijawab dengan Benar. 7. 1. Rangkaian Penjumlah Penjumlahan bilangan biner telah dibahas pada pembelajaran 3, sedangkan pada pem belajaran inti kita akan membahas rangkaian penjumlah yang dibangun dari aturan aturan penjumlahan bilangan biner. Pada sebuah mikrocomputer dan juga komputer, hanya memproses bilangan biner. Di bawah ini adalah hasil penjumlahan dua buah bilangan biner yang masing-masing terdiri dari 1 ( satu ) bit. A + 0 0 1 1 + + + + B 0 1 0 0 Hasil 0 1 1 0 Carry 0 0 0 1
Teknik Mikroprosessor
115
Suatu rangkaian digital yang mampu melaksanakan operasi penjumlahan seperti pada tabel di balik disebut Half Adder ( HA ).
Carry U
B 0
A 0 1 0 1 0 1 1 0
U 0 0 0 1
A B
HA
Hasil
1 1
Dari tabel di atas, perhatikanlah sinyal " 1 " pada Hasil dan Carry U dapat dikembangkan persamaan fungsi seperti di bawah ini. Hasil Carry U = (AB)v (AB) = A B = A v B ( Ex - OR ) ( AND )
Dari kedua persamaan di atas dapat dikembangkan rangkaian Half Adder seperti di bawah ini.
U= A B
A B
A B A B
(A
B)
(A
B)V (A
B)
Teknik Mikroprosessor
116
U= A
B= H
A B
H H
H L
(A
B) L L L (A B)V (A B)=L
L H
Perhitungan
: + 1
1 1
Half Adder tidak dapat digunakan untuk melakukan proses penjumlahan dua buah bilangan yang masing-masing terdiri dari beberapa digit ( multi digit ). Penjumlahan yang terdiri dari beberapa bit harus menyertakan carry pada digit yang lebih tinggi berikutnya dan solusi penjumlah yang demikian disebut Full Adder ( FA ), dimana disamping input A dan B disertakan juga Carry sebagai bagian dari input.
C 0 0 0 0 1 1 1 1 Carry In B 0 0 1 1 0 0 1 1 A 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 U 0 0 0 1 0 1 1 1
Carry Out
A B
FA
Hasil
117
Sesuai Hukum Distributive pada Aljabar Boole, persamaan fungsi di atas menjadi, = [(AB) v (AB)]C v [(AB) v (AB)]C = [(AB) v (AB)]C v (1C) = [(AB) v (AB)] (C v C) = ( A V B) V C = A V B V C
Setelah melalui penyederhanaan, rangkaian dapat dinyatakan seperti pada gambar di bawah.
A B A V B
A V B V C
Disamping persamaan Hasil juga terdapat persamaan untuk Carry seperti di bawah ini, U = (ABC)v (ABC) v (ABC)v (ABC)
Dari kedua persamaan di atas dapat dikembangkan menjadi rangkaian digital Full Adder .
C A A C
A B
U= (A
B)V ( B
C)V (A
C)
B C
A V B A V B V C
Rangkaian Full Adder Contoh Dilakukan penjumlahan antara dua bilangan A Teknik Mikroprosessor 118 + B dengan memper Arithmatic Logic Unit
C H
H H A C H A B H L B C H
H L
U= (A U= H
B)V ( B
C)V (A
C)
B
L
L H L H
A V B H A V B V C = L H L
Perhitungan
: + + 1
1 0 1
Penjumlah dua buah bilangan biner yang terdiri dari N bit, sehingga memerlukan N bit Full Adder seperti pada contoh di bawah. 23 22 A2 1 B2 1 C3 1 1 C2 1 1 21 A1 0 B1 1 C1 1 0 20 A0 1 B0 1 C0 0 0 Hasil Carry U ( C ) Variabel B ( 3 Bit ) Tempat Bilangan Variabel A ( 3 Bit )
terjadi Carry ( 0 ), sehingga pada tempat ini ( bit ini ) Adder. Sedangkan pada tempat 21 dan 22 masing-
masing diperlukan Full Adder. Jika pada tempat 20 digunakan inputnya harus di berikan logik " L " .
Teknik Mikroprosessor
119
A2
B2
A1
B1
A0
B0
H C3 H U2
H C2 H U1
H C1 H U0
FA3
FA2
FA1
C0 L
Gambar di bawah adalah rangkaian penjumlah 8 Bit yang dibangun dari 4 buah gerbang TTL 7482 ( 2 Bit FA ) atau 2 buah gerbang TTL 7483 ( 4 Bit FA ).
A7 B7
A6 B6 U6
A5 B5
A4 B4 U4
A3 B3
A2 B2 U2
A1 B1
A0 B0 U0
FA
FA
FA
FA
FA
FA
FA
FA
U8 7 6
U6 5 4
U4 3 2
U2 1 0
1 A1 B1 UB Un
A2 B2
2 - Bit FA 7482
Un+2
120
FA
Cn
FA
Cn-1
n-1
U1
FA
C1
U0
FA
C0 Bn Bn-1 B1 INC B0
An An-1 A1 A0 Bn Bn-1 B1 B0
n - Bit FA
n-1 1 0
INC
7. 3. Rangkaian Penjumlah - Pengurang Dengan mengembangkan rangkaian Ripple menambahkan beberapa gerbang AND Carry dan Adder yaitu dengan jalan didepannya sehingga
EX-OR
memungkinkan rangkaian tersebut digunakan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan, maka rangkaian tersebut disebut Rangkaian Penjumlah - Pengurang.
Teknik Mikroprosessor
121
Un A3
=1
A2
=1
A1
=1
A0
=1
B3
=1
B2
=1
B1
=1
B0
=1
INC
S4 S3
S2 S1 Input Pengontrol
S0
Logik Diagram Penjumlah - Pengurang Gambar rangkaian penjumlah - pengurang di atas digunakan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan A dan Bilangan B yang masing-masing terdiri dari 4 Bit dan mempunyai 5 ( lima ) input pengontrol yaitu S0, S1, S2, S3 dan S4. Tergantung dari kombinasi input pengontrol ini, maka ada 32 macam kombinasi seperti diperlihatkan pada tabel fungsi dari penjumlah - pengurang dibalik ini. 24 Des. 0 1 2 3 S4 0 0 0 0 23 S3 0 0 0 0 22 S2 0 0 0 0 21 S1 0 0 1 1 122 20 S0 0 1 0 1 Fungsi Output 0 1 -1 0
Arithmatic Logic Unit
Teknik Mikroprosessor
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
-1 0 -2 -1 B B+1 -B-1=B -B B -1 B -B-2 -B-1=B A A+1 A-1 A -A-1=A -A -A-2 -A-1=A A+B A+B+1 A-B-1 A-B B-A -1 B-A -A-B-2 -A-B-1
Tabel Fungsi Penjumlah - Pengurang Contoh Fungsi Output A + B Input A Input B Input INC Output = = = = 0000 + 1111 + 0 1111
Teknik Mikroprosessor
123
Un
L
A3
H
L L
=1
L L
L A2 H L A1 H L A0 H
=1
L L
=1
L L
=1
L
H H
B3
H
H H
=1
L H
H B2 H H
=1
L H
B1
H
=1
L H
H B0 H
=1
L
INC
S4 S3
H H
S2 S1
L L
S0
L
fungsi output
A + B adalah S4 H S3 H
informasi yang ada pada input A dan input B akan dilalukan menuju input gerbang EX-OR ( A 1 = A ) . Dengan keadaan sinyal pada S2 L S1 L informasi yang ada
pada gerbang EX-OR akan dilalukan ke input Ripple Carry Adder, tanpa mengalami perubahan ( A V 0 = A ). Didalam Ripple Carry Adder terjadi proses penjumlahan informasi yang ada pada inputnya. Dengan keadaan sinyal pada S0 L penjumlahan bilangan tidak ditambah dengan 1 ( satu ), sehingga pada output Ripple Carry Adder adalah hasil A + B. maka hasil
Teknik Mikroprosessor
124
Contoh Fungsi Output A - B Input A Input B Input INC Output = 1 1 1 1 = 15 = 0011 = 3 = = 1 = 1 1111 + 1100 + 1
1 1 1 0 0 = 12
Un
H
A3
H
H H
=1
L H
A2
H
=1
L H
A1
H
=1
L H
A0
H
=1
L
H H
B3
H
L L
=1
H L
B2
H
=1
H H
B1
H
=1
H H
H B0 H
=1
H
INC
S4 S3
H H
S2 S1
L H
S0
H
fungsi output
A - B adalah S4 H S3 H
informasi yang ada pada input A dan input B akan dilalukan menuju input gerbang EX-OR ( A 1 = A ) . Dengan keadaan sinyal pada S2 L informasi yang ada
Teknik Mikroprosessor
125
pada gerbang EX-OR yang berasal dari input A akan dilalukan ke input Ripple Carry Adder, tanpa mengalami perubahan pada S1 L S0 L ( A V 0 = A ). Dengan keadaan sinyal
informasi yang ada pada input B akan dikomplement menjadi B dan berada pada input Ripple Carry Adder . Dengan keadaan sinyal pada
maka diperoleh harga komplemen dua dari input B ( B + 1 = - B ), sehingga proses penjumlahan yang terjadi pada Ripple Carry Adder menjadi A + (-B )
= A-B 7. 4. Arithmatic Logic Unit ( ALU ) Untuk semua microprosessor tidak hanya mampu melaksanakan operasi-operasi arithmatik saja, tetapi juga harus mampu melaksanakan operasi-operasi logik. Kedua operasi ini dilaksanakan di dalam Aritmatic Logic Unit ( ALU ) yang terdapat pada seluruh microprosessor. Ada tiga dasar operasi logik yaitu, A B A V B A V B ( Operasi AND ) ( Operasi OR ) ( Operasi EX-OR )
keluaran dari ALU diatur oleh kombinasi Input pengontrol tambahan S5 dan S6 seperti tabel dibawah ini, Input Pengontrol S6 0 0 1 1 S5 0 1 0 1 Output Yn X0n X1n X2n X3n Operasi Arithmatik Operasi AND Operasi OR Operasi EX-OR Fungsi
Teknik Mikroprosessor
126
=1
1
X2n Output X1n Yn ( n - Bit )
S4 S3 S2 S1 S0
S6 S5
Blok Diagram Arithmatic Logic Unit ( ALU ) Untuk percobaan dapat digunakan komponen TTL ALU 74181 4 Bit, sedangkan untuk 8 Bit dapat digunakan dua buah ALU 74181 seperti gambar dibawah. A0 - A3
UB A1 B1 A2 B2 A3 B3 G
24 23 22 21 20 19 18 17 16
4 Bit Data input ( Operand A ) 4 Bit Data input ( Operand B ) Pemilih Fungsi Mode Control ( 1, Op. Logik )
P
15 14
F3
13
B0 - B3 S0 - S3 M
Cn,Cn+4 Carry A=B F0 - F2 127 Komparator Output ( 1, A=B ) Output hasil operasi di ALU
Arithmatic Logic Unit
B0 A0 S3 S2 S1 S0 Cn M F0 F1 F2
Perhatikan gambar Blok Diagram Arithmatic Logic Unit ( ALU ) di depan, jika pengontrol S5 = S6 = 0 maka rangkaian Penjumlah - Pengurang dihubungkan dengan Output demikian juga untuk operasi logik yang lain tergantung dari kombinasi input pengontrol S5 dan S6 . Input pengontrol S0 sampai dengan S4 tidak mempengaruhi proses operasi logik. Secara matematis bahwa jika ada 7 ( tujuh ) input pengontrol S0 sampai dengan S6 menghasilkan 27 = 128 kombinasi, tetapi pada rangkaian ini hanya diambil kombinasi-kombinasi fungsi yang mempunyai arti untuk pemrosesan data di dalam ALU. Seperti halnya pada tabel fungsi penjumlah pengurang terdapat hasil 0 sampai 3 kali atau juga hasil yang tidak mempunyai arti di dalam aplikasi praktik ( mis. : -A -B -2 ). Selanjutnya diantara fungsi-fungsi yang ada pada operasi arithmatik diambil 10 ditambah 3 fungsi untuk opersi logik, sehingga hanya berjumlah 13 fungsi. Ke-13 fungsi yang dihasilkan dari 7 buah input pengontrol ( S6 - S0 ) disimpan di dalam ROM sedangkan data outputnya digunakan untuk mengontrol ALU. Dengan 4 penghantar alamat ROM dapat menyimpan 24 = 16 kombinasi fungsi. Input Alamat ( Input ROM ) U3 U2 U1 U0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 128
Arithmatic Logic Unit
S6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Teknik Mikroprosessor
S6 S5 S4 S3 S2 S1 S0
U3 U2 U1 U0
=1
L L H
S4 S3 S2 S1 S0
S6 S5
ROM
U3 U2 L H
U1 U0 L H
Teknik Mikroprosessor
129