You are on page 1of 4

merupakan mesin tetas yang sangat membantu dan mudah digunakan.

Dengan hanya dib utuhkan sedikit pengalaman dan mencoba, mesin ini cukup handal dalam penggunaann ya sebagai penetas telur. Mesin penetas kecil ini kami rancang dengan memperhitu ngkan sudut penyinaran dan intensitas cahaya yang tepat, dengan dilengkapi therm ostat yang berkualitas sehingga mampu mengatur suhu penetasan yang stabil. CUF 60 ini termasuk dalam tipe still air atau pemanasan yang terjadi di dalam ruang incubator akibat perambatan panas dari bohlam lampu pijar pada bagian atasnya. Gunakan CUF-60 Terbukti dan Teruji Kualitasnya Central Unggas Produsen Mesin Tetas Berkualitas Melayani pengiriman ke seluruh Indonesia CUF - 60 (pengatur suhu otomatispembalikan telur sistem rak putar) Siapapun dengan mudah dapat membuat mesin tetas, tetapi tidak banyak yang mampu membuat mesin tersebut dengan kemampuan daya tetas yang maksimal

Ready Stok Harga+Ongkos kirim ke Luar Pulau Jawa Rp. 600.000,Harga+Ongkos kirim Dalam Wilayah Pulau Jawa Rp. 500.000,Kapasitas Penetasan: maksimal 100 butir telur Penetasan telur ayam serama hari demi hari (Proses penetasan ini hanya efektif jika menggunakan mesin tetas CUF-60) Hari ke-1: Setelah sumber pemanas dihidupkan, pintu dan lubang ventilasi dari mesin pen etas ditutup rapat, jangan sekali-kali mencoba membukanya dan suhu tetap diperta hankan 101F (38,33C). Aturan-aturan ini berlaku dalam jangka waktu 48 jam atau Sel ama dua hari berturut-turut untuk menekan seminimal mungkin perubahan temperatur udara. Hari 1 ( 12 Nopember 2010) Hari ke-2: Mesin tetas tetap dalam kondisi tertutup rapat, sementara suhu ruangan sama seperti pada hari pertama. Hari 2 ( 13 Nopember 2010) Hari ke-3: Mulai dilakukan pemutaran telur dengan menggerakkan handle rak putar ke depa n atau kebelakang. Pemutaran telur dilakukan supaya seluruh bagian telur mendapa tkan panas secara merata. Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan daya tetas. Kegiatan pemutaran dikerjakan dua atau tiga kali dalam sehari, masing-masing pad a pukul 07.00, dan 19.00, atau pukul 07.00, 12.00 dan 19.00. Pemutaran telur dil akukan secara rutin setiap hari mulai hari ketiga sampai hari ke17 dengan frekue nsi yang sama. Hari 3 (14 Nopember 2010) Hari ke-4: Kegiatan yang dilakukan meliputi pemutaran, dan pembukaan lubang ventilasi s elebar 1/4 bagian dan peningkatan suhu mesin penetas menjadi 102F (3 8,8C). Baki p

erlu diperiksa, apakah air yang ada di dalamnya masih cukup atau tidak. Hari 4 (15 Nopember 2010)Embrio belum kelihatan Hari ke-5: Kegiatan sama seperti hari ke-4, hanya saja lubang ventilasi dibuka selebar 1/2 bagian. Hari 5 (16 Nopember 2010) Telur yang bakal jadi embrio mulai kelihatan Hari ke-6: Lubang ventilasi dibuka 3/4 bagian. Mengenai kegiatan, semuanya masih sama s eperti han ke-5. Hari 6 (17 Nopember 2010) Embrio yang berkembang semakin jelas kelihatan Ini adalah contoh telur yang embrionya tidak berkembang atau telur infertil Telur seperti ini bisa dikeluarkan dari mesin tetas dan masih layak untuk di konsumsi Hari ke-7: Pemutaran telur tetap dilkukan tiga kali sehari. Pada malam hari mulai melaku kan peneropongan telur (candling) untuk mengetahui keadaan di dalam telur. Menga pa harus malam hari? Sebab, pada waktu itulah peneropongan dapat dilakukan secar a maksimal mengingat kondisinya yang berlawanan dengan sinar atau pencahayaan al at teropong. Bisa saja hal ini dilakukan pada waktu siang, hanya saja akurasi pe ngamatan lebih rendah daripada malam hari. Melalui peneropongan tersebut akan di ketahui telur yang fertil, telur kosong (infertil) dan kematian embrio di dalam telur Hari 7 (18 Nopember 2010) Perkembangan embrio umur 7 hari dalam mesin tetas CUF-60 Telur yang fertil dimasukkan kembali ke rak tetas, sedangkan telur yang embr ionya mati harus segera disingkirkan. Telur kosong masih dapat dimanfaatkan seba gai telur konsumsi. Suhu dalam mesin penetas tetap dipertahankan 102F (38,88C), na mun lubang ventilasi dibuka seluruhnya. Hari ke-8: Kegiatan masih berkisar pada pemutaran, seperti yang dilakukan pada hari-har i sebelumnya. Demikian pula mengenai lubang ventilasi yang tetap dibuka seluruhn ya. Memasuki hari kedelapan, suhu penetasan ditingkatkan menjadi103F (39,44C) Hari 8 (19 Nopember 2010) . Perkembangan embrio umur 8 hari dalam mesin tetas CUF-60 Hari ke-9: Seluruh kegiatan sama dengari hari ke-8. Hari 9 (20 Nopember 2010) Perkembangan embrio umur 9 hari dalam mesin tetas CUF-60 Hari ke-10: Kegiatan masih sama dengan hari ke-9. Hari 10 (21 Nopember 2010) Perkembangan embrio umur 10 hari dalam mesin tetas CUF-60 Hari ke-11:

Kegiatan masih sama dengan hari ke-10. Rata Penuh Hari 11 (22 Nopember 2010) Perkembangan embrio umur 11 hari dalam mesin tetas CUF-60 Hari ke-12: Kegiatan masih sama dengan hari ke-11. Hari 12 (23 Nopember 2010) Perkembangan embrio umur 12 hari dalam mesin tetas CUF-60 embrio semakin besar kelihatan tidak bergerak Hari ke-13: Tidak ada perbedaan dengan kegiatan pada hari ke-13 Hari 13 (24 Nopember 2010) Perkembangan embrio umur 13 hari dalam mesin tetas CUF-60 embrio semakin besar kelihatanya tidak bergerak Hari ke-14: Pada hari ke- 14, kembali dilakukan peneropongan telur untuk mengetahui kead aan embrio di dalamnya. Embrio yang mati di dalam telur langsung dikeluarkan, se hingga rak tetas hanya diisi telur dengan bibit yang masih hidup saja. Namun jik a masih ragu-ragu sebaiknya telur tetap biarkan dalam mesin tetas sampai hari ya ng ke 21, karena pada hari ke 14 ini sulit membedakan embrio yang hidup dan tida k, karena sama-sama tidak bergerak. Selain peneropongan, semua kegiatan pada han ke- 14 ini sama dengan hari ke-13. Hari 14 (25 Nopember 2010) Perkembangan embrio umur 14hari dalam mesin tetas CUF-60 embrio semakin besar kelihatanya tidak bergerak Hari ke-15: Telur-telur tetas tetap diputar 3 kali sehari. Suhu masih 103F (39,44C) dan lu bang ventilasi juga tetap dibuka seluruhnya. embrio semakin besar kelihatanya tidak bergerak Hari ke-16: Sama dengan kegiatan Hari 16 (27 Nopember Hari ke-17: Semua kegiatan masih Hari 17 (28 Nopember

pada han ke-15. 2010) sama dengan yang dilakukan pada hari ke- 16. 2010)

Hari ke-18: Kegiatan pemutaran masih dilakukan, tetapi sesudahnya tidak boleh dilakukan lagi hingga telur menetas. Memasuki hari ke-18 sampai 21, telur mengalami masa k ritis yang pada saat tersebut embrio mengalami perubahan yang sangat cepat untuk menjadi anak ayam. Beberapa organ tubuh mulai tumbuh sempurna, sehingga cukup p eka terhadap perubahan temperatur udara luar. Suhu dalam ruangan mesin tetas dit ingkatkan menjadi 104F(40C). Hari 18 (29 Nopember 2010) Hari ke-19: Sebagian telur mulai retak. Pada saat seperti ini ruangan mesin penetas memb utuhkan kelembaban yang lebih tinggi daripada hari- hari sebelumnya.Untuk mencip

takan suasana tersebut, kita dapat menambah volume air pada baki. Suhu masih 104F (40C) dan lubang ventilasi tetap terbuka Hari ke 19 (30 Nopember 2010) Hari ke-20: Seperti hari ke- 18 dan 19, maka pada hari ke-20. Suhu dipertahankan pada sk ala 104F (40C). Proses pecahnya kulit telur terjadi pada hari ke-20 dan ke-2 1. An ak ayam melalui paruhnya menekan ujung tumpul yakni rongga udara, kemudian mempe rpanjang diri dan menggelembung. Akibatnya, kulit telur menjadi sobek dan lama-k elamaan akan pecah. Dengan kekuatan sedikit demi sedikit, ujung tumpul tadi akan terangkat dan kepala anak ayam tersebut menyembul keluar. Hari ke 20 (01 Desember 2010) SEMPURNA Read more: http://centralunggas.blogspot.com/2010/11/cara-menetaskan-telur-ayamserama-dan.html#ixzz0SPncxN2z

You might also like