You are on page 1of 14

ATURAN DASAR :  PP No.

30 Tahun 1980 tentang Disiplin PNS  Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang PokokPokok Kepegawaian


PP No. 53 Tahun 2010 mengatur beberapa norma baru yang bersifat mendasar yang sebelumnya tidak diatur dalam PP No. 30 Tahun 1980
LALU SUKARTA ZULVIKARSYAH KURNIAWAN

PP No. 53 TAHUN 2010


Terdiri dari :

BAB I : KETENTUAN UMUM BAB II : KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAB III : HUKUMAN DISIPLIN BAB IV : UPAYA ADMINISTRATIF BAB V : BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN DAN PENDOKUMENTASIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN BAB VI : KETENTUAN PERALIHAN BAB VII : KETENTUAN PENUTUP

A. PENGERTIAN
Disiplin PNS :  kewajiban dan larangan  peraturan perundang-undangan kedinasan dan atau peraturan

Pelanggaran Disiplin :  Ucapan Kewajiban & Larangan  Tulisan atau perbuatan PNS didalam maupun diluar jam kerja Pejabat Yang Berwenang Menghukum : a. Presiden b. Pejabat Pembina Kepegawaian c. Pejabat Struktural Eselon I, II, III, IV atau setara

B. KEWAJIBAN & LARANGAN


KEWAJIBAN (Pasal 3) : 17 Butir Mengucapkan sumpah/janji PNS & Jabatan Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja Mencapai sasaran kinerja pegawai Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas LARANGAN (Pasal 4) : 15 Butir Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun yang berhubungan dengan jabatan pekerjaannya Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD, calon anggota DPD atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

C. TINGKAT & JENIS HUKUMAN DISIPLIN Disiplin Ringan


 teguran lisan  teguran tertulis  pernyataan tidak puas secara tertulis

 penundaan kenaikan gaji berkala & pangkat selama 1 tahun  penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun

Disiplin Sedang

Disiplin Berat

 penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun  pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah  pembebasan dari jabatan  pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS  pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

D. PELANGGARAN DISIPLIN DAN TINGKAT HUKUMAN


Pelanggaran terhadap Kewajiban

Disiplin Ringan
 Berdampak

Disiplin Sedang
Berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sah Pelanggaran dilakukan dengan sengaja Apabila mencapai sasaran kerja pada akhir tahun 25%50%

Disiplin Berat

negatif pada unit kerja Pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja Kewajiban memberikan pelayanan sebaik-baiknya pada masyarakat

Berdampak negatif pada pemerintah dan negara Apabila mencapai sasaran kerja pada akhir tahun < 25%

Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah


Disiplin Ringan
teguran lisan 5 hari 6-10 hari 11-15 hari

teguran tertulis 16-20 hari

pernyataan tidak puas secara tertulis 21-25 hari 26-30 hari

Disiplin Sedang

penundaan kenaikan pangkat penundaan KGB penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun 41-45 hari 46 hari

31-35 hari 36-40 hari penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun

Disiplin Berat

pembebasan dari jabatan pemberhentian dengan hormat TAPS atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

 

 

Perhitungan Secara Kumulatif Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja dihitung secara kumulatif sampai akhir tahun berjalan, bulan Januari sampai Desember tahun berjalan Bahwa setiap PNS wajib datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja Keterlambatan masuk kerja dan atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 jam sama dengan 1 hari kerja Tidak masuk Kerja Tanpa Alasan yang Sah Yang dimaksud adalah bahwa alasan ketidakhadirannya tidak dapat diterima akal sehat Capaian Sasaran Kerja Sasaran Kerja pegawai adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai seorang pegawai yang disusun dan disepakati bersama antara pegawai dengan atasan pegawai

Pelanggaran terhadap Larangan Disiplin Ringan Disiplin Sedang Disiplin Berat

Berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja

Instansi yang bersangkutan Pelanggaran dilakukan dengan sengaja Memberikan dukungan kepada Calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD, dan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Pemerintah dan atau negara Menyalahgunakan wewenang Calon Presiden/Wakil Presiden, DPR,DPD, DPRD, dan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Bekerja pada perusahaan asing,konsultan asing/LSM asing Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun ,berhubungan dengan jabatan pekerjaannya

E. PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM


Pejabat yang berwenang menghukum : 1. Presiden 2. Menteri (Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/PPK) 3. Eselon I dan pejabat yang setara 4. Eselon II dan pejabat yang setara 5. Eselon II yang atasannya langsung PPK 6. Eselon III dan pejabat yang setara 7. Eselon IV dan pejabat yang setara Dalam PP ini telah dibedakan secara jelas PNS yang menduduki jabatan : 1. Fungsional Umum 2. Struktural (Eselon) 3. Fungsional Tertentu dengan sebutan Jenjang Utama, Jenjang Madya, Jenjang Muda, Jenjang Pertama, Jenjang Penyelia, Jenjang pelaksana Lanjutan, dan Pelaksana

F. TATA CARA PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN


Pemanggilan
a. b. Dipanggil secara tertulis oleh atasan langsung untuk pemeriksaan. Pemanggilan dilakukan paling lambat 7 hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan. Apabila tidak hadir, dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7 hari kerja berdasarkan pemanggilan pertama Apabila berdasarkan pemanggilan kedua tidak hadir juga, pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan

c.

a.

Pemeriksaan
b. c.
a.

Atasan langsung memeriksa PNS yang melanggar, dilakukan secara tertutup,dituangkan dalam BAP Untuk pelanggaran Disiplin Sedang dan Berat, dibentuk Tim Pemeriksa BAP ditandatangani oleh pejabat yang memeriksa dan PNS yang diperiksa
Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin PNS yang berdasarkan hasil pemeriksaan, melakukan beberapa pelanggaran disiplin, terhadapnya hanya dapat dijatuhi 1 jenis hukuman disiplin yang terberat PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin kemudian melakukan pelanggaran disiplin yang sifatnya sama, kepadanya dijatuhkan hukuman disiplin yang lebih berat PNS tidak dapat dijatuhi hukuman disiplin 2 kali atau lebih untuk satu pelanggaran disiplin.

Penjatuhan Hukuman

b. c. d.

a.

Penyampaian Keputusan

b. c.

Keputusan hukuman disiplin disampaikan secara tertutup kepada PNS yang bersangkutan dan pejabat instansi terkait, ditetapkan dengan suatu keputusan Disampaikan paling lambat 14 hari kerja sejak keputusan ditetapkan. Apabila PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir saat penyampaian keputusan hukuman disiplin, keputusan dikirim kepada yang bersangkutan.

G. UPAYA ADMINISTRATIF
14 hari terhitung sejak keputusan hukuman disiplin diterima

Dapat diajukan Keberatan

Dapat diajukan Banding

Hukuman disiplin yang dapat diajukan Keberatan Hukuman disiplin yang dijatuhkan Pejabat Eselon I dan Pejabat yang setara ke bawah, berupa: a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun

Banding Administratif diajukan ke BAPEK dan hukuman disiplin yang dapat diajukan banding administratif terdiri dari: a. Pemberhentian dengan hormat TAPS sebagai PNS b. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Perlakuan Terhadap PNS

a.

PNS yang meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya administratif, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS b. PNS yang mencapai BUP sebelum ada keputusan atas: 1) keberatan, dianggap telah selesai menjalani hukuman disiplin dan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS; 2) banding administratif, dihentikan pembayaran gajinya sampai dengan ditetapkannya keputusan banding administratif c. PNS yang sedang mengajukan keberatan atau banding administratif tidak diberikan kenaikan pangkat dan atau kenaikan gaji berkala sampai ditetapkan keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. d. PNS yang sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang mengajukan upaya administratif tidak dapat disetujui untuk pindah instansi.

You might also like