You are on page 1of 2

Definisi Arus bolak-balik.

Arus listrik atau AC (Alternating Current), atau arus bolak balik adalah arus listrik yang arahnya selalu berubah secara periodic terhadap waktu. Biasanya dihasilkan oleh generator atau dynamo. Nilai arus dan tegangan bolak-balik selalu berubah-ubah menurut waktu, dan mempunyai pola grafik simetris berupa fungsi sinusoda. Nilai arus dan tegangan bolak-balik disebut nilai efektif. Sementara itu pengertian adaptor atau definisi adaptor adalah alat untuk mengubah tegangan dan jenis arus listrik bolak-balik menjadi searah, dengan besar tegangan disesuaikan menurut keperluan. Misalnya dalam pemakaian alat-alat listrik yang memerlukan arus searah seperti radio, tape recorder, dan lampu senter dapat menggunakan arus bolak balik (AC), asalkan lebih dahulu dilewatkan adaptor.

Sebelumnya kita sudah sedikit mengetahui tentang arus listrik. Arus listrik dibedakan menjadi 2 macam : Arus Searah yaitu arus listrik yang dihasilkan oleh elemen Galvanis, Akkumulator, Generator searah, Batere, dll. Simbol arus searah ( = ). Arus listrik searah biasanya disebut arus DC [Direct Current] atau arus lemah. Biasanya digunakan untuk rangkaian elektronika kecil seperti rangkaian kontrol, telepon mobile, dll. Arus Bolak-Balik yaitu arus listrik yang diperoleh dari generator bolak-balik atau transformator. Arus ini dapat dibangkitkan dalam jumlah yang besar. Simbol arus bolak-balik ( ~ ). Arus bolakbalik juga disebut arus AC [Alternating Current] atau arus kuat. Biasanya digunakan dalam instalasi bangunan, industri, dll.

Arus listrik adalah banyaknya elektron (muatan listrik) yang mengalir melalui suatu titik dalam rangkaian listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere, diambil dari nama seorang ahli fisika Perancis Andre Marie Ampere (1775-1836). Arus listrik mengalir dari kutub positif menuju kutub negative, hal itu disebabkan karena kutub positif memiliki potensial lebih tinggi dibanding kutub negative. Tegangan adalah suatu perbedaan potensial yaitu perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu materi. Di satu sisi materi terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang mempengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, materi tersebut menjadi bertegangan listrik. Besarnya efek dari aliran listrik tersebut tergantung dari besarnya perbedaan elektron yang terkumpul di suatu materi (beda potensial).

Setelah kita mengenal istilah tegangan, arus, dan hambatan sekarang lebih berkembang menjadi sebuah rumus. Bagaimanakah hubungan antara kuat arus, tegangan listrik dan hambatan tersebut? Seorang ahli fisika dari Jerman, George Simon Ohm pada tahun 1826 berhasil menemukan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan tersebut. Rumus dalam teori dasar listrik yang disebut hukum ohm berasal dari sebuah percobaan dalam satu rangkaian listrik yang beliau lakukan. Apakah yang dia temukan? Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar pada suhu tetap. Sehingga dapat disimpulkan : Hasil bagi antara beda potensial (V) dan kuat arus (I) cenderung sama. Nilai hasil bagi (V) dan (I) tersebut adalah nilai penghambat atau resistan (R) Maka akan berlaku rumus : R = V/I atau V = I x R Yups Hukum Ohm adalah rumus listrik sederhana yang banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

You might also like