You are on page 1of 26

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

PENILAIAN BERBASIS KELAS

Tujuan makalah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan ini guna memenuhi tugas akhir semester

SITI MUNAWWARAH 10.05.0.092

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMI PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penilaian Berbasis Kelas. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas individu akhir semester 3 mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Batam, Januari 2012 Penulis,

Siti Munawwarah

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................................. DAFTAR ISI ii

.................................................................................................... iii 1 1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

............................................................................ 2 ............................................................................ 2 ........................................................................................ 3

2.1 Pengertian Penilaian Berbasis Kelas 2.2 Ciri Ciri Penilaian Berbasis Kelas 2.3 Manfaat Penilaian Berbasis Kelas 2.4 Keunggulan Penilaian Berbasis Kelas

.............................................. 3
.................................................. .................................................. .................................................. 3 4 4 5

2.5 Prinsip- Prinsip Penilaian Berbasis Kelas ..................................................

BAB III KAJIAN TEORI

....................................................................................... 6 .............................................................. 6

3.1 Unjuk Kerja (Performance) 3.2 Penugasan (Proyek)

........................................................................... 9

iii

3.3 Hasil Kerja (Produk) 3.4 Tes Tertulis 3.5 Portofolio 3.6 Penilaian Sikap 3.7 Penilaian Diri BAB 1V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

........................................................................... 11

....................................................................................... 13 ....................................................................................... 14 ....................................................................................... 18 ....................................................................................... 19 ....................................................................................... 21 ...................................................................................... 22

iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan Indonesia telah banyak disadari oleh berbagai pihak terutama pihak pemerhati pendidikan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya peringkat mutu pendidikan yang berada pada posisi 69 dari 127 negara yang disurvei menurut data dalam Education for All (EFA) Globar Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan UNESCO. Fakta inilah yang menjadi salah satu latar belakang pemerintah Indonesia melakukan perubahan kurikulum yang berlaku. Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang berasal dari kurikulum 1994 (berbasis konten) menjadi kurikulum 2004 ( berbasis kompetensi) yang disempurnakan dalam kurikulum 2006 (kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang berlaku sampai sekarang, tentunya berimplikasi pada berbagai aspek dalam pendidikan dan proses pembelajaran ( Arifin,2010) Salah satu aspek dalam proses pembelajaran yang mengalami perubahan adalah kegiatan penilaian. Secara rinci, fungsi penilaian dalam pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu (a) untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan peserta didik setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil penilaian ini selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar peserta didik (fungsi formati), dan untuk menentukan kenaikan kelas atau untuk menentukan lulus-tidaknya seorang peserta didik dari suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif); (b) untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran. pembelajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. komponen-komponen yang dimaksud antara lain ialah tujuan, materi atau bahan pembelajaran, metode dan kegiatan belajar-mengajar, alat dan sumber belajar, dan prosedur serta alat penilaian; (c) untuk keperluan bimbingan dan konseling, terutama untuk mengetahui hal-hal apa seorang peserta didik atau sekelompok peserta didik memerlukan pelayanan remedial, sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu di antara peserta didik; dan sebagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam rangka bimbingan karir; (d)

untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah. Hal ini berkaitan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik dan menilai program pembelajaran, yang berarti pula menilai ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dalam kurikulum yang berlaku saat ini penilaian yang diharapkan adalah penilaian yang bersifat otentik. Salah satu sistem penilaian yang memenuhi prinsip penilaian otentik adalah Penilaian Berbasis Kelas. Sistem Penilaian Berbasis Kelas telah disosialisasikan sejak diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi ditahun 2004. Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi yang pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar (Depdiknas,2002). Penilaian dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun nonformal, di dalam kelas,di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar atau dilakukan pada waktu yang khusus. Penilaian Berbasis Kelas dilakukan untuk memberi keseimbangan pada ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan berbgai bentuk dan model penilaian secara resmi maupun tidak resmi dengan berkesinambungan. Dengan perubahan kurikulum yang ditujukan untuk memperbaiki mutu pendidikan diharapkan berjalan dengan baik sehingga kualitas pendidikan di negeri kita semakin baik dan begitu pula dengan kualitas sumber dayanya.

1.2 Tujuan Makalah Tujuan makalah Penilaian Berbasis Kelas ini guna memenuhi tugas akhir semester 3( tiga) mata kuliah evaluasi pembelajaran pendidikan. 1.3 Manfaat Makalah Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut: a. Membantu mahasiswa sebagai calon guru memahami bentuk-bentuk Penilaian Berbasis Kelas. b. Sebagai bahan acuan dalam melakukan penilaian kegiatan belajar-mengajar c. Memberi informasi dan ilmu pengetahuan bagi calon guru mengenai perkembangan penilaian kegiatan belajar-mengajar.
2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian Berbasis Kelas merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa, dengan kata lain, hasil Penilaian Berbasis Kelas dapat menggambarkan kompetensi, keterampilan dan kemajuan siswa selama di kelas.

2.2 Ciri ciri Penilaian berbasis Kelas


y y Proses penilaian merupakan bagian yang integral dari proses pembelajaran.

Strategi penilaian yang dipergunakan mencerminkan kemampuan anak secara autentik.

Penilaiannya menggunakan acuan patokan atau kriteria dalam rangka mengetahui ketercapaian kompetensi siswa.

y y y y y y

Memanfaatkan pelbagai jenis informasi. Menggunakan berbagai-bagai cara dan alat penilaian. Menggunakan sistem pencatatan yang bervariasi Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan berbagai informasi. Mempertimbangkan kebutuhan khusus siswa. Bersifat holistik, yakni penilaian dilakukan dengan menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.3 Manfaat Penilaian Berbasis Kelas


Hasil Penilaian Berbasis Kelas bermanfaat untuk : y Umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya. y Memantau kemajuan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidiasi untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya. y Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program

pembelajarannya di kelas. y Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.

2.4 Keunggulan Penilaian Berbasis Kelas


Keunggulan Penilaian Berbasis Kelas adalah y Pengumpulan informasi kemajuan belajar baik formal maupun non formal diadakan secara terpadu, dalam suasana yang menyenangkan, serta senantiasa memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, dipahami dan mampu dikerjakan siswa. y Pencapaian hasil belajar siswa tidak dibandingkan dengan prestasi kelompok (norm reference assessment), tetapi dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya kriteria pencapaian kompetensi, standar

pencapaian, dan level pencapaian nasioal, dalam rangka membantu anak mencapai apa yang ingin dicapai bukan untuk menghakiminya. y Pengumpulan informasi menggunakan berbagai cara, agar kemajuan belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap. y Siswa perlu dituntut agar dapat mengeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi dalam menanggapi, mengatasi semua masalah

yang dihadapi dengan caranya sendiri, bukan sekedar melatih siswa memilih jawaban yang tersedia. y Untuk menentukan ada tidaknyakemajuan belajar dan perlu tidaknya bantuan secara berencana, bertahap dan berkesinambungan, berdasarkan fakta dan bukti yang cukup akurat.

2.5 Prinsip prinsip Penilaian Berbasis Kelas


Adapun prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas sebagai berikut y Valid, penilaian memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa. y Mendidik, penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar siswa. y Berorientasi pada kompetensi, penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum dan materinya terkait langsung dengan indikator pencapaian kompetensi. y Objektif, penilaian harus adil terhadap semua siswa denga tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa dan gender. y Terbuka, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak. y Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus- menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya.( Depdiknas,2002).

BAB III PEMBAHASAN

Macam-macam teknik Penilaian Berbasis Kelas 3.1 Unjuk Kerja (perfomance)


Pada dokumen kurikulum tercantum banyak hasil belajar yang menggambarkan proses, kegiatan, atau unjuk kerja. Untuk menilai hasil belajar tersebut dibutuhkan pengamatan terhadap siswa ketika melakukannya. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi siswa. Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Semakin sering guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin terpercaya hasil penilaian kemampuan siswa. Penilaian dengan cara ini lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa anatara lain dalam bidang-bidang berikut: y y y y y y y y y y y y Berpidato Pembacaan puisi Diskusi Pemecahan masalah dalam suatu kelompok Partisipasi siswa dalam diskusi kelompok kecil Menari Memainkan alat musik Melakukan aktivitas berbagai cabang olahraga Menggunakan peralatan laboratorium Mengoperasikan suatu alat Membacakan teks doa Membacakan berita

Dan sebagainya

Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks sebelum menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Contoh; untuk menilai kemampuan berbicara siswa, perlu dilakukan pengamatan berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan siswa akan lebih utuh. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut: y Melakukan Identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir. y Menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas. y Membuat kriteria kriteria kemampuan yang akan diukur jangan terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobsevasi selama siswa melakukan tugas. y Mendefnisikan kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diobservasi atau karakteristik produk yang dihasilkan. y y Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati Bila menggunakan skala rentang, perlu disediakan kriteria untuk setiap pilihan ( kompeten bila siswa.., agak kompeten bila .. ). y Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh orang lain dilapangan. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah cara mengamati dan memberi skor terhadap unjuk kerja siswa. Penilaian sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu orang agar faktor subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan 2 instrumen yakni : y y Daftar cek (ya tidak) Skala rentang (sangat kompeten kompeten agak kompeten tidak kompeten).

Pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, siswa tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian nilai tengah tidak ada. Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinuum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Contoh penilaian unjuk kerja : Berikut contoh penilaian unjuk kerja bidang matematika Nama : _____________________ Tanggal : __________ Kelas : _______________ Kompetensi Dasar : Menentukan panjang garis berat dan titik berat Indikator : siswa dapat memperagakan dengan benda konkret titik berat segitiga dalam kaitannya dengan keseimbangan. NO. ASPEK PENILAIAN YA TIDAK

Alat peraga sesuai dengan yang 1 ditentukan 2 3 Ala peraga dipakai saat penjelasan Penjelasan rinci

4 Hasil yang didapat tepat Memahami materi dengan menjawab 5 pertanyaan dari siswa lain Mencapai tujuan materi 6 pembelajaran JUMLAH

Kriteria penilaian Indikator Jika ada 6 jawaban ya Jika ada 4 5 jawaban ya Jika ada 2 3 jawaban ya Jika ada 1 atau tidak ada jawaban ya Nilai A B C D

3.2 Penugasan (Proyek)


Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak pengumpulan, pengorganisasian pengevaluasian sampai dengan mendapat gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep, dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Penilaian hasil karya dalam proyek dilakukan dari tahap perencanaan, proses pengerjaan tugas sampai hasil akhir proyek. Oleh karena itu, perlu ditetapkan tahapantahapan kegiatan dalam penyelesaian tugas proyek yang akan dinilai. Penilaian penugasan bermanfaat untuk menilai : y y y
y

Keterampilan menyelidiki secara umum Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas Contoh proyek dalam bahasa dan sastra indonesia yang dapat dinilai dengan

penilaian proyek antara lain penampilan teater sederhana dan penulisan karya ilmiah sederhana. Dalam bidang matematika penilaian proyek dapat digunakan dalam investigasi matematika. Dalam bidang IPA, penilaian proyek dapat digunakan dalam investigasi fisika, membuat pesawat sederhana atau praktik menanam kecambah.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek 1. Kemampuan pengelolaan yang meliputi kemampuan dalam memilih topik (bila belum ditentukan secara spesifik oleh guru), mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. 2. Relevansi, yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran ditinjau dari segi pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman selama proses belajar. 3. Keaslian, yaitu proyek yang dilakukan siswa merupakan karya nyata siswa dengan kontibusi guru pada petunjuk dan dukungan. Contoh penilaian proyek : Nama kelompok : .............................................................................................. Uraian tugas : Lakukanlah survei sederhana dilingkungan sekitarmu, mengenai data penduduk ( umur, pendidikan dan pekerjaan). Sajikan dalam bentuk tabel frekuensi,serta tentukan mean, median dan modus! Pedoman penskoran No. 1 Aspek Penilaian Persiapan a. Kelengkapan alat dan bahan survei b. Pembagian tugas kelompok Pengumpulan Data a.Kelengkapan data b.Kerapian data Pengolahan Data a. Keakuratan data b. Pembuatan tabel Pelaporan Hasil a. Penyajian data b. Ketepatan waktu Skor 2

10

Nilai = Skor yang diperoleh X 100% 12

ket : 1: kurang baik 2: cukup baik 3: baik

3.3 Hasil Kerja ( Produk)


Penilaian hasil kerja (produk) adalah penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang dihasilkan oleh siswa. Penilaian hasil kerja meliputi pula penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung), barang barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Penilaian produk ini tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi juga proses pembuatannya. Contoh, kemampuan siswa menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan peralatan dengan aman, membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan berpenampilan menarik. Dalam bidang bahasa Indonesia, misalnya penilaian hasil kerja siswa digunakan untuk memberikan penilaian kepada karya-karya siswa berikut : y y y y y Teks puisi Teks pantun Naskah berita Naskah pidato Naskah drama dan lain-lain

Pengembangan produk meliputi tiga tahap. y Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. y Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

11

Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.

Untuk

produk

penilaian

biasanya

menggunakan

cara

holistik

atau

analitik. Cara holistik yang berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. Cara analitik terhadap aspek-aspek produk yang berbeda, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan. Contoh penilaian untuk produk teknologi pada tahap perencanaan termasuk kriteria yang berkaitan dengan desain dan pemilihan bahan pada tahap produksi termasuk kriteria yang berkaitan dengan aplikasi proses dan kemampuan menggunakan alat dan pada tahap appraisal termasuk kriteria berkaitan dengan pencapaian tujuan yang diinginkan. Contoh penilaian hasil kerja (produk) :
NO. ASPEK PENILAIAN Skor 1 2 3 4

1 Ketepatan pengukuran 2 Penggunaan alat dan bahan 3 Kebersihan lokasi pengerjaan 4 Kerapian hasil karya 5 Waktu pengerjaan JUMLAH

Skor = skor yang diperoleh X 100% Skor maksimum

Catatan : 1. 2. 3. 4. Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

12

3.4 Tes Tertulis


Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban tertulis,baik berupa pilihan maupun isian. Penilaian tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu. Dari berbagai alat penilaian tertulis, alat penilaian jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Alat pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu siswa tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya menerka jawaban yang benar. Hal ini menimbulkan kecenderungan siswa tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya karena tidak menggambarkan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Esai adalah alat penilaian yang menuntut siswa untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas. Dalam melakukan pemeriksaan soal esai perlu diperhatikan hal-hal berikut: Siapkan pedoman penilaian atau penskoran segera setelah menulis soal untuk memeriksa jawaban siswa kelak. y y Bacalah jawaban siswa lalu bandingkan dengan jawaban yang ada pada pedoman. Berikan skor sesuai dengan tingkat kelengkapan dan kesempurnaan jawaban siswa. Semakin lengkap jawabannya semakin tinggi skornya dan sebaliknya semakin kurang lengkap jawabannya semakin kecil skornya. y Periksalah seluruh lembar jawaban siswa pada nomor yang sama, baru kemudian dilanjutkan memeriksa jawaban nomor berikutnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga konsistensi dan objektivitas pemberian skor.

13

Hindarkan faktor-faktor yang tidak relevan dalam pemberian skor, seperti bagus tidaknya tulisan, kedekatan hubungan guru dengan siswa, dan perilaku siswa yang menyenangkan atau menjengkelkan.

Contoh tes tertulis : 1. Pilihan ganda Keliling lingkaran berjari-jari 21 cm adalah.... a. 48 cm b. 57 cm 2. Menjodohkan No. 1. 2. 3. 4. Pernyataan Menimbang tepung dalam kemasan plastik 0,5 kg mengukur panjang ruangan kelas mengukur panjang buku tulis menentukan lamanya pertemuan jawaban pilihan jawaban a.Rol meter b. Penggaris cm c. Jam tangan d. Stopwatch e. Timbangan kodok f. Timbangan emas c. 132 cm d. 164 cm

3. Essay Sebuah bak mandi bebentuk balok. Bagian dalamnya berukuran panjang 12 dm, lebar dm dan dinding 10 dm. Bak telah terisi air setinggi 8 dm. Mamat disuruh ibunya mengisi bak mandi itu hingga penuh. a. Berapa liter volum air yang harus ditambahkan mamat? b. Jika mamat mengisi bak mandi itu dengan menggunakan ember yang volumnya 9 liter sebanyak 20 ember, apakah bak mandi itu menjadi penuh? Jelaskan alasan jawabanmu.

3.5 Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa dalam bidang pendidikan berarti kumpulan dari tugas-tugas peserta didik. Portfolio merupakan salah bentuk dari

14

penilaian autentik, yaitu yang menilai keadaan sesungguhnya dari peserta didik. Portfolio cocok digunakan untuk penilaian di kelas, tetapi tidak cocok untuk penilaian dengan skala yang luas (Marzano & Kendall, 1996). Penilaian dengan portfolio memerlukan kemampuan membaca yang baik. Hal yang penting pada penilaian portfolio adalah mampu mengukur kemampuan membaca dan menulis yang lebih luas, peserta didik menilai kemajuannya sendiri, mewakili sejumlah karya seseorang.

Penilaian porfolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya individu untuk suatu mata pelajaran tertentu. Jadi semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan di akhir satu unit program pembelajaran misalnya satu semester. Kemudian dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru untuk menentukan skornya. Prinsip penilaian portfolio adalah peserta didik dapat melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya di bahas. Bentuk ujiannya cenderung bentuk uraian, dan tugas-tugas rumah. Karya yang dinilai meliputi hasil ujian, tugas mengarang atau mengerjakan soal. Jadi portfolio adalah suatu metode pengukuran dengan melibatkan peserta didik untuk menilai kemajuannya dalam bidang studi tersebut.

Bagian-bagian portofolio Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bundel atau map berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai berikut. a. Halaman judul Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi nama siswa, kelas dan sekolah. b. Daftar isi dokumen Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam map portofolio. c. Dokumen portofolio Bundel dokumen portofolio berisikumpulan semua dokumen siswa baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan, koleksi lukisan,

15

maupun lembar-lembaran informasi yang dipakai dalam kegiatan belajarmengajar. d. Pengelompokan dokumen Dokumen-okumen dalam portofolio perlu dikelompokkan, misalnya

berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk mendapatkannya jika diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Btasan tersebut sangat berguna utnuk memisahkan antara dokumen satu kelompok dengan kelompok yang lain. Tidak semua berkas karya siswa didokumntasikan tetapai hanya karya siswa yang terpilih saja. Penelitian karya siswa yang terpilih merupakan kesepakatan antara pendidik dan siswa. e. Catatan pendidik dan orangtua Pada dokumen yang relevan baik berupa lembar kerja, Hasil karya, maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang bertugas dari pendidik harus terdapat catatan/komentar/nilai dari pendidik dan tanggapan orang tua. Lebih baik lagi jika terdapat catatan/tanggapan siswa yang bersangkutan, dengan demikian pada setiap dokumen terdapat informasi lengkap tentang masukan dari pendidik dan tanggapan dari orang tua. Setiap siswa juga memasukkan dokumen yang diperoleh secara mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah yang membuat anak tertarik untuk mempelajari atau mengkoleksinya. Sehingga dalam portofolio siswa, dokumen tidak hanya berasal dari pendidik atau pelajaran semata,tetapi juga berisi kumpulan koleksi siswa yang bersangkutan sesuai minat dan bakatnya. Dengan demikian, portofolio siswa akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari keaktifan siswa dalam belajar. Dari portofolio ini diperoleh informasi tentang bakat dan minat,kelebihan dan kekurangan dari setiap siswa yang sangat membantu pendidik dalam melakukan pembinaan kemampuan individu.

16

Beberapa karya yang dapat dikumpulkan dalam penilaian portofolio: KARYA UNTUK PORTOFOLIO Matematika Ilmu pengetahuan alam Bahasa Indonesia y Maket bangunan y Laporan eksperimen y Karangan y Proyek masalah y Gambar model y Puisi matematika y Alat teknologi y Naskah drama y Papan perkalian y Laporan penyelidikan y Naskah pidato y Papan pembagian y Laporan observasi y Poster y Cara cepat y Gambar alat y Sinopsis mengerjakan y Artikel sebuah topik sains y Laporan kunjungan matematika y Laporan kunjungan y Iklan y Deret matematika y Surat resmi y Surat pribadi y Abstrak dari buku y Catatan dari bacaan y Nskah AD/ART Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian portfolio adalah sebagai berikut. 1. Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan. 2. Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikumpulkan. 3. Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya. 4. Menentukan kriteria untuk menilai portfolio. 5. Meminta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil portfolionya. 6. Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai. 7. Dapat melibatkan orang tua dalam menilai portfolio. Penilaian dengan portfolio memiliki karakteristik tertentu, sehingga

penggunaannya juga harus sesuai dengan tujuan dan substansi yang diukur. Mata pelajaran yang memiliki banyak tugas dan jumlah peserta didik yang tidak banyak, penilaian dengan cara portfolio akan lebih cocok. Contoh penilaian portofolio : Nama siswa :_____________ Mata pelajaran : Matematika Alokasi waktu : 1 semester

17

KRITERIA NO. SK/KD Periode Sistematika


Penyusunan Langkah Pengerjaan Akurasi Jawaban

NILAI

KETERANGAN

3.6 Penilaian Sikap


Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau masalah. Sikap pada awalnya berasal dari perasaan ( suka atau tidak suka ) yang terkait dengan kecenderungan seseorang merespon suatu objek. Sikap dapat diarahkan dan dibentuk sehingga memunculkan tindakan perilaku yang diinginkan. Teknik penilaian yang dapat dilakukan untuk melakukan proses penilaian sikap adalah sebagai berikut. 1. Observasi perilaku 2. Pertanyaan langsung 3. Laporan pribadi Contoh penilaian sikap : LEMBAR OBSERVASI PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWA Nama : _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Sikap yang diamati : _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

18

ASPEK PENILAIAN NO. ABSEN NAMA SISWA Minat Belajar Kerjasama Dalam Kelompok Inisiatif Partisipasi Jumlah Skor Nilai (Jmlh skor : 20 x 100%)

Rentang Skor 1-5

1. 2. 3. 4. Kriteria penilaian 1 : sangat kurang 2 : kurang 3 : cukup 4 : baik 5: sangat baik

3.7 Penilaian Diri


Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap

19

tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain sebagai berikut. y Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; y Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; y Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Contoh penilaian diri : JAWABAN YA TIDAK

NO. 1. 2 3 4. 5.

PERTANYAAN Catatan pelajaran matematika saya lengkap Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum pelajaran matematika dimulai Saya berusaha memahami pelajaran matematika Saya selalu berusaha hadir dalam belajar matematika Saya selalu keperpustakaan membaca tokoh-tokoh matematika

20

BAB III KESIMPULAN

Penilaian Berbasis Kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan. Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat pada guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang berorientasi diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa.

Keseluruhan perubahan itu akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian yang dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian berbasis kelas, memperlihatkan pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran.

21

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad sudrajat. 2007. Penilaian hasil belajar. (files.wordpress.com, diakses pada 15 Januari 2012) Fat Hurrahman. 2010. Penilaian berbasis kelas. (http://udhiexz.wordpress.com, diakses pada 13 Januari 2012) Halimah, Lely. 2007. Pengembangan Model Sistem Penilaian Berbasis Kelas Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Penilaian berbasis kelas.2009. http://pemudapemikir.wordpress.com, diakses pada 13 Januari 2012) Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si . 2011. Peringkat Pendidikan Indonesia Menurun (http://mudjiarahardjo.com, diakses pada 15 Januari 2012) Sugiyanto. 2010. Instrumen penilaian hasil belajar nontes dalam pembelajaran matematika..( http://www.slideshare.net, diakses pada 20 januari 2012) Universitas negeri malang. Penilaian berbasis kelas.(www.scribd.com, diakses pada 21 januari 2012)

22

You might also like