You are on page 1of 7

Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang

pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.

Maleat anhidrida (cis-butenadioat anhidrida, anhidrida toksilat, dihidro-2,5-dioksofuran) adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C4H2O3. Dalam keadaan murninya, ia tidak berwarna atau berwarna putih padat dengan bau yang tajam. Maleat anhidrida secara tradisional dimanufaktur dari oksidasi benzena atau senyawa aromatik lainnya. Sampai dengan tahun 2006, hanya beberapa pabrik yang masih menggunakan benzena. Oleh karena kenaikan harga benzena, kebanyakan pabrik menggunakan n-butana sebagai stok umpan: 2 CH3CH2CH2CH3 + 7 O2 2 C2H2(CO)2O + 8 H2O Sifat-sifat fisika Ciri-ciri fisika asam klorida, seperti titik didih, titik leleh, massa jenis, dan pH tergantung pada konsentrasi atau molaritas HCl dalam larutan asam tersebut. Sifat-sifat ini berkisar dari larutan dengan konsentrasi HCl mendekati 0% sampai dengan asam klorida berasap 40% HCl [8][9][12] Mass Molarita Viskosita a pH s s jenis Kapasita Titi Titi s Tekana k k kalor n uap didi lele jenis h h kJ/ (kgK) 3,47 2,99 2,60 2,55 2,50 2,46 2,43 Pa 0,527 27,3 1.410 3.130 6.733 14.100 28.000 C C

Konsentrasi

kg HCl/k kg HCl/m Baum kg/l mol/dm3 3 g 10% 20% 30% 32% 34% 36% 38% 104,80 219,60 344,70 370,88 397,46 424,44 451,82 6,6 13 19 20 21 22 23 1,048 1,098 1,149 1,159 1,169 1,179 1,189 2,87 6,02 9,45 10,17 10,90 11,64 12,39 0.5 0,8 1,0 1,0 1,0 1,1 1,1

mPas 1,16 1,37 1,70 1,80 1,90 1,99 2,10

103 18 108 59 90 84 71 61 48 52 43 36 30 26

Suhu dan tekanan referensi untuk tabel di atas adalah 20 C dan 1 atm (101,325 kPa).

Asam klorida sebagai campuran dua bahan antara HCl dan H2O mempunyai titik didih-konstan azeotrop pada 20,2% HCl dan 108,6 C (227 F). Asam klorida memiliki empat titik eutektik kristalisasi-konstan, berada di antara kristal HClH2O (68% HCl), HCl2H2O (51% HCl), HCl3H2O (41% HCl), HCl6H2O (25% HCl), dan es (0% HCl). Terdapat pula titik eutektik metastabil pada 24,8% antara es dan kristalisasi dari HCl3H2O. [12]
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida

Asam asetat
Informasi Nama sistematis Asam etanoat Asam asetat Nama alternatif Asam metanakarboksilat Asetil hidroksida (AcOH) Hidrogen asetat (HAc) Asam cuka Rumus molekul CH3COOH Massa molar 60.05 g/mol Densitas dan fase 1.049 g cm3, cairan 1.266 g cm3, padatan Titik lebur 16.5 C (289.6 0.5 K) (61.6 F)[1] Titik didih 118.1 C (391.2 0.6 K) (244.5 F)[1] Penampilan Cairan tak berwarna atau kristal Keasaman (pKa) 4.76 pada 25 C Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat

Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.

Termodinamika Karakter proses kristalisasi ditentukan oleh termodinamika dan faktor kinetik, yang bisa membuat proses ini sangat bervariasi dan sulit dikontrol. Faktor-faktor seperti tingkat ketidakmurnian, metoda penyamburan, desain wadah, dan profil pendinginan bisa berpengaruh besar terhadap ukuran, jumlah dan bentuk kristal yang dihasilkan. Ambil sebagai contol sebuah molekul yang terletak didalam kristal yang murni dan sempurna, yang kemudian dipanasi dari luar. Pada titik suhu tertentu, melukul ini mendadak harus keluar dari posisinya, dan struktur komplex yang terbentuk sekitar molekul ini ambruk jadinya. Menurut buku termodinamika, sebuah bahan adalah meleleh jika peningkatan entropi, S, pada sebuah sistem melalui pengacakan molekul-molekul di dalam ruang (spatial randomization of the molecules) lebih besar nilainya dari entalpi, H, disebabkan oleh pecahnya gaya-gaya dari kemasan kristal. T(Scair Spadat) > Hcair Hpadat Gcair < Gpadat Hal ini terjadi jika suhu jalan meningkat. Dengan dasar yang sama, kalau suhu campuran leleh diturunkan, sebuah molekul akan duduk kembali dalam posisi struktur kristal. Tingkat Entropi berkurang karena naiknya tingkat keteraturan molekul-molekul di dalam ruang sistem dikompensasi jauh lebih tinggi oleh panas dari pengacakan daerah luar sekitar ruang, karena dibebaskannya panas fusi; yang berarti entropi semesta naik nilainya. Tetapi cairan-cairan yang didinginkan dan bertingkah seperti diatas merupakan kekecualian dan bukan hal umum, kendati hukum termodinamika kedua, kristalisasi biasanya terjadi pada suhu yang lebih rendah (supercooling). Ini hanya bisa berarti bahwa sebuak kristal lebih mudah dirusak daripada dibentuk. Dan ini juga berarti, biasanya lebih mudah melarutkan sebuah kristal sempurna di dalam pelarut daripada membentuk sebuah kristal sempurna kembali dari larutan itu. Selanjutnya, nukleasi (pembentukan butiran inti) dan pertumbuhan sebuah kristal terjadi dibawah pengaruh kinetik, dan bukan termodinamik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Air merupakan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable) oleh alam, sehingga air diangap sebagai sumber daya alam yang tidak akan habis. Tetapi jika air itu tercemar maka air tidak dapat lagi digunakan sebagaimana diperuntukannya fungsi air itu bagi kehidupan makhluk hidup.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Aspek aspek yang diukur pada air ini berupa aspek kimia, fisika dan biologi. Salah satu aspek kimia pencemar air adalah derajat keasaman air ( pH ). Derajat keasaman ( pH ) adalah ukuran derajat keasaman atau kebasaan zat cair atau larutan. Air yang mempunyai pH antara 6,7 - 8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam air. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan dan tumbuhan di air tidak terganggu. Kebasaan air ialah suatu kapasitas air untuk dapat menetralkan asam. Hal ini disebabkan adanya asam atau garam basa yang terdapat dalam air, misalnya NaOH dan Ca(OH)2. Garam basa yang sering dijumpai adalah karbonat logam-logamnatrium, kalsium,magnesium, dan sebagainya. Kebasaan yang tinggi belum tentu mempunyai pH yang tinggi. Oleh karena itu kita perlu menjaga agar Ph air tetap stabil sesuai standar yang telah di tententukan, sehingga keberlangsungan hidup pengguna air pun dapat terjaga
1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh derajat keasaman ( pH ) terhadap air sebagai salah satu aspek kimia air . 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari makalah ini hanya seputar derajat keasaman ( pH ) sebagai salah satu aspek kimia air. 1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu mengambil literatur, literatur yang relevan dari interne

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pH pH adalah derajatk e a s a m a n yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatul a r u t a n. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitasi o n

hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Soren Peder Lauritz Sorensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui singkatan apakah "p" pada kata "pH". Beberapa referensi mensugestikan bahwa p berasal dari Power (daya), yang lainnya merujuk pada bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti daya dalam Bahasa Jerman), ada pula yang merujuk pada kata "potential". Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif. Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 C mendekati 7,0. Larutan dengan pH lebih kecil dari 7 dikatakan bersifata s a m, dan larutan dengan pH lebih besar daripada 7 dikatakan bersifatb a s a ataua l k a l i n. Suatu larutan asam kuat, seperti asam klorida, pada konsentrasi 1 mol dm- 3 mempunyai pH 0. Suatu larutan alkali yang kuat, seperti natrium hidroksida, pada konsentrasi 1 mol dm- 3 mempunyai pH 14. Dengan demikian, nilai pH diukur akan kebanyakan berada pada kisaran 0 hingga 14. Karena pH adalah skala logaritmik perbedaan satu unit pH setara dengan sepuluh kali lipat perbedaan dalam konsentrasi ion hidrogen.

Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidangm e d is,b i o l o g i,k im ia,i lmu makanan, oseanografi, dan bidang-bidang lainnya. pH didefinisikan sebagai minusl o g a r i t m a dari aktivitas ion hidrogen dalam larutan akuatik. PH merupakan kuantitas tak berdimensi

You might also like