You are on page 1of 17

STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN (STANDAR 1-24)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mutu Pelayanan Kebidanan yang di ampu oleh Sawitri Dewi S.ST

Disusun Oleh :
Heni Yulia P Eni Murwati Nikita Ayu K Riska isnaini Lina Dwi J Rizky Hidayati Dwi Yuni E Yopika S 0911030005 0911030011 0911030017 0911030019 0911030023 0911030033 0911030034 0811030037

PROGRAM STUDI KEBIDANAN D.III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2011

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Guna menurunkan angka kematian ibu yang masih cukup tinggi, salah satu upaya adalah meningkatkan mutu pelayanan bidan melalui standardisasi bidan

praktik swasta (BPS). "Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia Tahun 2007, angka kematian ibu adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara angka kematian bayi 39 per 1.000 kelahiran hidup. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu tujuan bidan .Ibu hamil diharapkan dapat dengan mudah mengakses layanan persalinan yang aman. Dengan cara seperti ini, diharapkan angka kematian ibu bisa ditekan. Sementara untuk membuat persalinan yang aman, harus melibatkan seluruh komponen, salah satunya meningkatkan peran dan kompetensi bidan.Dengan meningkatkan kompetensi bidan, diharapkan mereka bisa mengantisipasi dan mengambil tindakan ketika persalinan menghadapi masalah. Empat program besar BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) juga tidak bisa dijalankan sendiri, tetapi harus melibatkan seluruh masyarakat seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama.Koordinasi lintas sektoral, termasuk lintas profesi menjadi penting sehingga melibatkan bidan praktik swasta menjadi satu keniscayaan. Kondisi seperti itu dimungkinkan, karena bidan PTT setelah menjalankan tugasnya ditarik kembali sehingga terjadi kekosongan.

2. Rumusan Masalah Seperti uraian diatas, adapun rumusan masalah makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan mutu pelayanan kebidanan ? 2. Apa saja yang menjadi standar mutu pelayanan kebidanan ?

3. Tujuan penulisan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen, selain itu juga untuk memberikan gambaran wawasan dan pengetahuan tentang mutu pelayanan kebidanan dan standar mutu pelayanan kebidanan.

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Mutu Pelayanan Kebidanan Mutu Pelayanan Kebidanan adalah penampilan yang pantas dan sesuai (yangberhubungan dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yangdapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telahmempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak ( Roemer dalam Amiruddin,2007). Mutu merupakan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. 2. Standar Mutu Pelayanan Kebidanan A. Pengertian : Norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dinginkan

B. Syarat Standar a. Dapat diobservasi dan diukur b. Realistik c. Mudah dilakukan dan dibutuhkan

C. PENGENALAN STANDART PELAYANAN KEBIDANAN Standar pelayanan kebidanan digunakan untuk menentukan kompetensi yg diperlukan bidan dlm menjalankan praktik sehari-hari. Standart pelayanan kebidanan jg dpt digunakan untuk : a. Menilai mutu pelayanan b. Menyususn rencana diklat bidan c. Pengembangan kurikulum pendidikan bidan

D. STANDAR PERSYARATAN MINIMAL Jenis tenaga a.) Generalis (pelaksana) b.) Spesialistik (pengelola) c.) Konsultan E. STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yaitu: Standar pelayanan umum Standar 1 Persiapan untuk hidup keluarga sehat Pernyataan standar: Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan keluarga dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan kesehatan umum, gizi, keluarga berencana, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan dan mendukung kebiasaan yang baik. Standar 2 Pemcatatan dan pelaporan Pernyataan standar: Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya, yaitu registrasi semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian pelayanan yang diberikan kepada setiapm ibu hamil/bersalin nifas dan bayi baru lahir, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. Disamping itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu dan bayi baru lahir. Bidan meninjau secara tyeratur catatan tersebut untuk menilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan pelayananya. Standar pelayanan antenatal Standar 3

Identifikasi ibu hamil Pernyataan standar: Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur. Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan Pernyataan standar: Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,

PMS/infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan meraka harus mampu mengambil tindaka yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. standar 5 palpasi abdominal Pernyatan standar: Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janian dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. standar 6 pngelolaan anemia pada kehamilan

Pernyataan standar: Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/ rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. standar 7 pengelolaan dini hipertensi pd kehamilan pernyataan standar :
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya,serata mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

standar 8 persiapan persalinan Pernyataan Standar:


Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,suami serta keluarganya pada trimester ketiga,untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik,disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk,bila tiba-tiba terjadi keadaan kegawatdaruratan.Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

Standar pertolongan persalinan standar 9 asuhan persalinan kala I pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai kemudian membirikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan ibu, selama proses persalinan berlangsung,bidan juga melakukan proses persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman,dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi serta memperhatikan tradisi

setempat. Disamping itu, ibu di izin kan memilih orang mendampinginya selama proses persalinannya dan kelehiran standar 10 persalinan kala II yg aman pernyataan standar :

akan

Bidan melakukan pertolongan persalinan bayi dan plasenta yang bersih dan aman, dengan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping itu, ibu diijinkan untuk memilih orang yang akan mendampinginya Selama proses persalinan.

standar 11 pentlaksnanan aktif persalinan kala II pernyataan standar : Secara rutin bidan melakukan penatalaksanaan kala tiga.

standar 12 pnganan kala II dgn gwt jnin mll opisiotomi pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat darurat janin pada kala dua, dan segera melakukan episiotomy dengan aman utuk melancarkan persalinan,di ikuti dengan penjahitan perenium.

Standar pelayanan nifas standar 13 perawatan bayi baru lahir pernyataan standar :

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan, mencegah asfiksia,menemukan kelainan,dan melakukan tindakan dan rujukansesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan menangani hiportermi, dan mencegah hipoglikemia dan infeksi.

standar 14 penanganan pd 2 jm stlh persalinan pernyataan standar : Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap komplikasi paling sedikit selama 2 jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Disamping itu, memberikan penjelasan tentang hal-hal yang mempercepat tentang pulih nya kesehatanibu, dan memantau ibu untuk memulai pemberian ASI standar 15 pelayanan bg ibu dan bayi pd masa nifas pernyataan standar :

Bidan memeberikan pelayanan selama masa nifas dipukesmas dan rumah sakit atau memulai kunjungan rumah pada hari ke tiga, minggu ke dua dan minggu ke enamsetelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penatalaksanan perawatan tali pusatyang bener ; penemuan dini; penatalaksanana atau rujukan komlikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas .serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan,makanan bergizi,asuhan bayi baru lahir,pemberian ASI, imunisasi dan KB

Standar penanganan kegawatan obstetric dan neonatal Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal standar 16 penanganan perdarahan dlm khmlan pd trimester III

pernyataan standar :
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan,serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

standar 17 penanganan kegawatan pada eklamsi Pernyataan Standar :


Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia mengancam,serta merujuk dan/atau memberikan pertolongan pertama.

standar 18 penangannan kegawatan (ada partus lama/macet) pernyataan standar :


Bidan mengenali secara tepat dan dini tanda dan gejala preeklamsia ringa,preeklamsia berat dan eklamsia.bidan akan menggambil tindakan yang tepat,memulai perawatan,merujuk ibu dan/atau melaksanakan penanganan kegawatdaruratan yang tepat.

standar 19 persaliana dgn penggunaan vacum eklaktar


pernyataan status: Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum,melakukan secara benar dalam memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan janin/bayinya.

standar 20 penangan retensio plasenta pernyataan standar:

Bidan mampu mengenali Retensio plasenta,dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penanganan perdarahan,sesuai dengan kebutuhan.

standar 21 penanganan pendarahan post partum primer pernyataan standar :


Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan.

standar 22 penanganan pendrahan post partum sekunder pernyataan standar :


Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan postpartum sekunder,dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu,dan/atau merujuknya.

standar 23 penanganan sepsis puerperalis pernyataan standar:


Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis

puerperalis,melakukan perawatan dengan segera dan merujuknya

standar 24 penanganan asfiksia neonatorum pernyataan standar :


Bidan mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia,serta melakukan tindakan secepatnya,memulai resusitasi bayi baru lahir,mengusahakan bantuan

medis yang diperlukan,merujuk bayi baru lahir dengan tepat dan memberikan perawatan lanjutan yang tepat.

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Mutu Pelayanan Kebidanan adalah penampilan yang pantas dan sesuai (yangberhubungan dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yangdapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak. Mutu merupakan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

2. Saran

Dengan terselesainya makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang mutu pelayanan kebidanan, makalah ini penulis susun dengan ringkas, dikarenakan kurangnya sumber referensi yang kami dapatkan, saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk melengekapi kekurangan makalah ini.

Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan 1. Bagaimana upaya atau cara meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar mutu pelayanan kebidana? 2. Maksud dari dapat di observasi dan diukur adalah? 3. Jelaskan tentang standar pelayanan yang ke 3 yaitu identifikasi ibu hamil? Jawaban 1. Sebagai bidan kita melaksanakan tugas kita dengan pedoman standar kebidanan agar mutu pelayan kebidanan dapat tercapai, Stndar tersebut meliputi standar 1-24 Standar 1 Persiapan untuk hidup keluarga sehat Standar 2 Pemcatatan dan pelaporan Standar pelayanan antenatal Standar 3 Identifikasi ibu hamil Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan standar 5 palpasi abdominal standar 6 pngelolaan anemia pada kehamilan standar 7 pengelolaan dini hipertesi pada kehamilan standar 8

persiapan persalinan Standar pertolongan persalianan Standar 9 Asuhan persalinan kala 1 Standar10 Persalinan kala 2 yang aman Standar 11 Penatalaksanaan aktif persalian kala II Standar 12 Penanaganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi Standar pelayanan nifas Standar 13 Perawatan bayi baru lahir Standar 14 Penangan pada 2 jam setelah persalinan Standar 15 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas Stadar penanganan kegawatan obstetrik dan neonatal Standar 16 Penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester 3 Standar 17 Penanganan kegawatan pada eklamsi Standar 18 Penanganan kegawatan (ada partus lama atau macet) Standar 19 Persalinan dengan penggunaan vakum ekstrasi Standar 20

Penanganan retensio plasenta Standar 21 Penanganan perdarahan post partum primer Standar 22 Penanganan perdarahan post partum sekunder Standar 23 Penanagan sepsis puerperalis Standar 24 penaganan asfiksia neonatorum 2. Untuk mencapai suatu keberhasilan maka seorang bidan harus melakukan segala tindakan sesuai standar mutu pelayanan lalu melakukan evaluasi dan menilai apakah tidakan yang telah dilakuka benar atau tidak 3.

Identifikasi ibu hamil Pernyataan standar: Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2005 Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustak Bari Syaifuddin, dkk. 2006 Panduan Praktis Pelayanan Kotrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSupriadi. 2004 Kespro Modul Siswi. Jakarta : Yayasan Pendidikan Kesehatan PerempuanJurnal : Kohler PK, Manhart LE, Lafferty WE. 2008 Abstinence-only and comprehensive sex education and the initiation of sexualactivity and teen pregnancy. J Adolesc Health 42(4)Wijono, Djoko Haji.2000 Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press

You might also like