You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dekrit Presiden 1959. Makalah ini dibuat sebagai buku pelengkap dalam pembelajaran IPS Sejarah kelas IX Bab 5 tentang Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Terima kasih yang setulusnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak mendukung kami dan membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari kuantitas maupun kualitas, saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah.

Bekasi, 24 Januari 2012

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Tujuan Pembelajaran Bab 1 Latar Belakang Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Bab 2 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Bab 3 Kehidupan Pemerintah sesudah Dekrit Presiden Bab 4 Penyimpangan Politik Luar Negri Bebas Aktif Daftar Pusaka

Tujuan Pembelajaran:

Bab 1 Latar Belakang Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Dekrit Presiden 1959 dilatar belakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950.Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956.Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat.Dalam menanggapi hal itu, Presiden Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara.Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju.Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang, karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum.Kuorum adalah jumlah minimum anggota yang harus hadir di rapat, majelis, dan sebagainya (biasanya lebih dari separuh jumlah anggota) agar dapat mengesahkan suatu putusan.Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959.Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum. Banyak anggota dewan yang tidak mau hadir dfalam siding-sidang selanjutnya.Untuk meredam hal itu,maka Konstituante memutuskan reses (masa perhentiansidang [parlemen]; masa istirahat dari kegiatan bersidang) yang ternyata merupakan akhir dari upaya penyusunan UUD. Soekarno lalu mendekritkan berlakunya UUD 1945 dan membubarkan Konstituante. Atas desakan dari berbagai pihak dan demi keselamatan Negara,Presiden akhirnya mengambil langkah inkonstitusipnal. Sebenarnya jauh sebelum mengeluarkan dekritnya, Bung Karno sering mengeluarkan pernyataan untuk kembali ke UUD 45, yang menurutnya, sejak 1950 telah kita khianati. Berilah bangsa kita satu demokrasi yang tidak jegal-jegalan. Sebab demokrasi yang membiarkan seribu macam tujuan bagi golongan atau perorangan akan menenggelamkan kepentingan nasional dalam arus malapeta. Ujar Bung Karno yang menyatakan ketidak senangannya terhadap demokrasi liberal. Yang dikemukakan dalam pidato 17 Agustus 1957. Yang ia namakan Tahun Penentuan (A Year of Decision). Setahun kemudian (1958) kritiknya makin pedas terhadap demokrasi liberal berdasarkan UUDS. Yang dinilai sebagai demokrasi dengan politik rongrong merongrong, rebut merebut, jegal menjegal dan fitnah memfitnah. Ia menamakan pidatonya itu sebagai Tahun Tantangan (A Year of Challenge). Setelah kembali ke UUD 1945, pidato 17 Agustus 1959 dinamakan: Penemuan Kembali Revolusi Kita (The Rediscovery Our Revolution). Yang dikukuhkan MPRS jadi Manipol.

BAB 2 Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Dekrit Presiden diumumkan dalam upacara resmi di Istana Negara oleh Presiden Ir. Soekarno pada pukul 17.00. Berikut ini adalah isi dari Dekrit Presiden

Isi dari pokok Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah: 1. Pembubaran Konstituante 2. Berlakunya kembali UUD 1945 3. Tidak berlakunya UUD 1950 (UUDS) Selain itu, Presiden menetapkan untuk segera membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS). Rakyat yang sudah merasa jenuh dan bosan karena tidak adanya pembangunan menyambut hadirnya Dekrit Presiden. Pimpinan Angkatan Darat kemudian mengeluarkan perintah harian untuk mengamankan Dekrit Presiden. DPR hasil pemilu 1955 terus bekerja keras dalam rangka 1945.

DAFTAR PUSAKA
http://alwishahab.wordpress.com/2009/07/03/dekrit-presiden/ http://tunas63.wordpress.com/2008/12/31/dekrit-presiden-5-juli-1959/ http://www.scribd.com/doc/42012773/Latar-Belakang-Lahirnya-DekritPresiden-5-Juli-1959 http://id.wikipedia.org

You might also like