You are on page 1of 10

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tmur Tahun 2009 - 2014 dan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang bisa mendorong pembangunan ekonomi wilayah dengan memberdayakan Pemerintah Desa melalui investasi pendanaan, maka perlu diberikan Bantuan Keuangan Desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur; b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286) ; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4106) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ;
Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587) ; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 1, Seri E) ; 10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga dan Pengeluaran Pembiayaan Provinsi Jawa Timur. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. Pasal 1 Dengan Peraturan ini, ditetapkan Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagaimana tersebut dalam Lampiran. Pasal 2 Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan dalam rangka meningkatkan akselerasi pembangunan perdesaan di Jawa Timur. Pasal 3 Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digunakan sebagai pedoman bagi Dinas/lnstansi di Iingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa/Kelurahan, Tim Fasilitasi Bantuan Keuangan Desa serta stakeholders lain dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Keuangan Desa yang dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur.

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

Pasal 4 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam surat Gubernur Jawa Timur. Pasal 5 Pada saat Peraturan Gubernur ini berlaku, Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 41 Tahun 2010 tentang Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2010, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 6 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 14 April 2011


DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl 14 - 4 - 2011 No. 28 Th 2011 / E1

GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 28 TAHUN 2011 TANGGAL : 14 APRIL 2011 PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR A. LATAR BELAKANG Sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dalam Pasal 67 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa didanai dari APBD dalam bentuk bantuan keuangan bisa berasal dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota digunakan untuk percepatan atau akselerasi pembangunan desa yang sesuai dengan Pasal 68 ayat (3) disalurkan melalui kas desa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program pembangunan yang ditetapkan dalam RPJMD sebagai perwujudan visi yaitu APBD untuk rakyat dan misi salah satunya pro poor melalui pengentasan kemiskinan yang diimplementasikan dalam pemerintahan desa sebagai ujung tombak pemerintahan berupa Bantuan Keuangan Desa dalam rangka meningkatkan roda pemerintahan desa baik dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Bantuan Keuangan Desa merupakan bantuan langsung yang menyentuh masyarakat dalam skala prioritas dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana infrakstruktur desa untuk percepatan pembangunan perdesaan di Jawa Timur. Pelaksanaan bantuan keuangan desa akan memberikan dampak secara langsung pembangunan kualitas hidup masyarakat desa dalam menjalankan perekonomian, pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. B. MAKSUD DAN TUJUAN Bantuan Keuangan Desa dimaksudkan untuk mempercepat akselerasi pembangunan pedesaan dalam rangka menyeimbangkan pertumbuhan dan perekonomian wilayah melalui pembangunan/peningkatan infrakstruktur perdesaan. Tujuan Bantuan Keuangan Desa adalah untuk : a. mendorong pemerataan dan perkembangan wilayah dengan membuka akses hasil produksi dan penyediaan sarana dan prasarana infrakstruktur perdesaan; b. meningkatkan pemberdayaan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat perdesaan; c. mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

C. RUANG LINGKUP Bantuan Keuangan Desa diberikan pada Desa-Desa secara bertahap di wilayah Kabupaten/Kota yang tersebar di Provinsi Jawa Timur dengan lingkup kegiatan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa, meliputi : a. pembangunan/peningkatan jalan desa; b. pembangunan sarana dan prasarana air bersih, sanitasi serta pengairan desa; c. penyelenggaraan program "Rumah Hijau" setiap Desa sebesar Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah) bagi Desa yang mendapatkan Bantuan Keuangan Desa dalam Rapat Sinkronisasi Teknis (RASINTEK); d. pembangunan sarana dan prasarana pembangunan infrakstruktur desa lainnya yang mendesak. D. KRITERIA BANTUAN KEUANGAN DESA 1. Perencanaan Perencanaan kegiatan dan lokasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa didasarkan pada : a. koordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota dalam Rapat Sinkronisasi Teknis (RASINTEK) yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, untuk menentukan prioritas dan jenis kegiatan; b. usulan dari Jaring Aspirasi Masyarakat (JASMAS) yang diakomodir oleh Pemerintah Desa tentang permohonan bantuan keuangan yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Pemberian Bantuan Keuangan Desa dengan kriteria sebagai berikut : a) sampai dengan nilai sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah) untuk kegiatan penguatan Otonomi Desa pada tiap kegiatan yang diusulkan oleh masing-masing Permerintah Desa; b) lebih dari nilai sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah) untuk percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009 - 2014; 2) Pengajuan proposal permohonan bantuan oleh Kepala Desa dengan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan diketahui Camat; 3) Permohonan bantuan dilampiri Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui oleh Instansi Teknis terkait pada masing-masing Kabupaten/Kota dan disertai dengan foto lokasi kondisi 0%; 4) Setiap proposal permohonan Bantuan Keuangan Desa diverifikasi oleh Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur; 5) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh Tim Fasiliitasi Bantuan Keuangan Desa Pemerintah Provinsi Jawa Timur; 6) Hasil verifikasi dilaporkan kepada Gubernur Jawa Timur untuk penetapan persetujuan terhadap nama Desa, jenis kegiatan dan jumlah bantuannya.

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

2. Mekanisme Pengajuan Pencairan Bantuan Keuangan Desa Setelah ada penetapan persetujuan nama Desa dan jumlah Bantuan Keuangan Desa, selanjutnya Pemerintah Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan pencairan Bantuan Keuangan Desa untuk seluruh Desa penerima kepada Gubernur Jawa Timur melalui Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur yang dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. surat Rekomendasi permohonan pencairan dana dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang dilampiri dengan surat permohonan pencairan dari Kepala Desa, sesuai Bantuan Keuangan Desa yang telah ditetapkan ; b. kwitansi rangkap 3 (tiga) asli bermetarai yang ditandatangani oleh Kepala Desa; c. menyampaikan rencana gambar obyek yang akan dibangun dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Bantuan Keuangan Desa yang telah ditetapkan dan direkomendasi oleh Dinas teknis terkait pada masing-masing Kabupaten/Kota ; d. alokasi Bantuan Keuangan Desa di dalamnya sudah termasuk biaya administrasi kegiatan yang digunakan uuntuk keperluan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan sebesar 6 % dari anggaran yang diberikan ; e. foto copy rekening Bank Jatim atas nama rekening Kas Desa dan foto copy KTP Kepala Desa dan Bendahara Desa dilegalisir sesuai ketentuan yang berlaku; f. menyerahkan Pakta Integritas yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan Ketua Badan Musyawarah Desa (BPO). E. PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA 1. Mengusulkan prioritas Desa yang mendapatkan Bantuan Keuangan Desa dalam RASINTEK. 2. Melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Bantuan Keuangan Desa. 3. Mengkoordinasikan laporan pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Desa kepada Gubernur Jawa Timur. F. PERAN PEMERINTAH DESA SEBAGAI PENERIMA BANTUAN Penerima mantaat bantuan adalah Pemerintah Desa yang mengusulkan sarana dan prasarana perdesaan. Dalam pelaksanaannya sarana dan prasarana perdesaan akan dapat bermanfaat bagi penerima Bantuan Keuangan Desa adalah masyarakat yang berada dilingkungan Desa penerima Bantuan Keuangan Desa. Tugas dan Tanggungjawab Pemerintah Desa adalah : a. melakukan identifikasi usulan kegiatan masyarakat secara partisipatif; b. menyusun Proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) usulan kegiatan masyarakat hasil identifikasi usulan secara partisipatit; c. mengadakan rapat dengan melibatkan stake holder dalam MUSRENBANGDES; d. menetapkan pembentukan Panitia Pembangunan sesuai jenis bantuan yang diajukan;

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

e. membuka rekening atas nama Kas Desa; f. mengajukan permohonan pencairan dana kepada Gubernur Jawa Timur; g. menggunakan Bantuan Keuangan Desa sesuai RAB dengan mengacu ketentuan perundangan yang berlaku; h. penerima Bantuan Keuangan Desa merupakan obyek pemeriksaan; i. mempedomani Peraturan Gubernur Jawa Timur dan Keputusan Gubernur Jawa Timur dan surat-surat Gubernur Jawa Timur dalam pelaksanaan Bantuan Keuangan Desa; J. melaporkan pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Desa kepada Gubernur Jawa Timur melalui Bupati/Walikota. G. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN DESA Laporan pertanggungjawaban keuangan desa disampaikan setelah pemohon menerima bantuan keuangan desa terhitung dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan sejak diterimanya bantuan dimaksud kepada Gubernur Jawa Timur melalui BupatilWalikota se Jawa Timur. Laporan pertanggungjawaban bantuan wajib disusun oleh penerima bantuan yang meliputi, Laporan Managerial, mencakup :

Nama Desa, Besar bantuan, Dana yang sudah dicairkan, Perkembangan fisik, Lampiran-Iampiran.

H. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI SERTA PAJAK-PAJAK YANG HARUS DIPOTONGI DIPUNGUT, DISETOR DAN DILAPORKAN ATAS PENGELOLAAN DANA BANTUAN KEUANGAN DESA. Bendahara Desa yang ditunjuk wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Setelah terdaftar Bendahara Desa berkewajiban memotong/memungut dan menyetorkan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai ketentuan peraturan perpajakan, meliputi : a. PPh Pasal 21 atas pembayaran honorarium/upah/imbalan lainnya sebesar : Penerima Imbalan PNS Gol. IV ke atas PNS Gol. III PNS Gol. II Non PNS Tenaga Kerja / Tukang Batasan > Rp. 150.000,Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 4

Besarnya Pemotongan PPh 21 Memiliki NPWP 15 % 5% 0% 5% 5% Tidak Memiliki NPWP 20% 20% 0% 6% 6%

Pemotongan PPh 21 dilakukan pada saat pembayaran dengan membuat Bukti Potong PPh Pasal 21, selanjutnya PPh 21 disetor dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) ke Bank Persepsi/Kantor Pos paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan melaporkan PPh Pasal 21 yang telah disetor tersebut dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP Pratama) Kantor Palayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) sesuai Bendahara Desa terdaftar. b. PPh Pasal 22 atas belanja barang (misalnya : Material/bahan bangunan; Konsumsi : Aqua/snack/nasi kotak, ATK dan foto copy). Nilai Pembayaran Sampai dengan Rp. 2.000,000,Lebih dari Rp. 2.000.000, Besarnya Pemungutan PPh Pasal 22 Tidak Dipungut 1,5 % Harga Barang

PPh Pasal 22 dipungut dan disetor dengan menggunakan SSP ke Bank Persepsi/Kantor Pos pad a hari yang sama saat dibayarkan dan dilaporkan dengan menggunakan SPT Pasal 22 ke KKP Pratama/KP2KP tempat Bendahara Desa terdaftar paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya. c. PPh Pasal 23 atas belanja jasa (misalnya : Sewa kendaraan/peralatan, servis/perbaikan peralatan, jasa catering) sebesar 2 % dari pembayaran tidak termasuk PPN. PPh Pasal 23 dipotong pada saat pembayaran dengan membuat Bukti Potong PPh Pasal 23, selanjutnya PPh Pasal 23 disetor dengan menggunakan SSP ke Bank Persepsi/kantor Pos paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan dilaporkan dengan menggunakan SPT Masa PPh Pasal 23 ke KKP Pratama/KP2KP tempat Bendahara Desa terdaftar paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. d. PPN sebesar 10 % atas belanja barang dan jasa kena pajak dengan nilai pembayaran termasuk pajak (PPN) lebih dari Rp. 2.000.000,00 (Dua juta rupiah), PPN dipungut pada saat pembayaran, selanjutnya disetor dengan menggunakan SSP ke Bank Persepsi/Kantor Pos dan dilaporkan dengan menggunakan ke KKP Pratama/KP2KP tempat Bendahara Desa terdaftar paling lambat akhir bulan berikutnya. I. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan bantuan termasuk Bantuan Keuangan Desa dilakukan oleh Camat selaku Atasan Langsung, sedangkan pengawasan baik pengawasan fisik maupun keuangan yang menjadi pengawasan secara operasional dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur dan atau Inspektorat Kabupaten/Kota.

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

J. PENUTUP Demikian Pedoman Umum ini disusun sebagai landasan pedoman bagi pengelolaan bantuan kepada Desa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.

DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl 14 - 4 - 2011 No. 28 Th 2011 / E1

GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO

Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim

You might also like