You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM EXERCISE THERAPY PENDERITA GANGGUAN JIWA DI RUANG SAKURA, RSUD BANYUMAS
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok stase keperawatan jiwa

DISUSUN OLEH :

NURUL KUSNIYANTI YULIASIH MARGARETA MERA E NURITA ARYAKHIYATI FITRININGSIH SHANTY CHLORANYTA

(07/254157/KU/12422) (07/254189/KU/12427) (07/254309/KU/12442) (07/254824/KU/12470) (08/266681/EIK/00733) (08/266719/EIK/00738)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGJAKARTA 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan Sub pokok bahasan Sasaran : Terapi latihan gangguan jiwa : Peran keluarga dalam terapi latihan gangguan jiwa : Keluarga penunggu pasien di Ruang Sakura, RSUD Banyumas Hari / Tanggal Waktu Tempat : Jumat, 20 Januari 2012 : 30 menit : Ruang Sakura, RSUD Banyumas

A. TUJUAN 1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan keluarga penunggu pasien di ruang Sakura RS Banyumas mampu exercise therapy peran keluarga dalam terapi latihan pada pasien gangguan jiwa 2. Tujuan Khusus: Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit diharapkan keluarga penunggu pasien di ruang Sakura RS Banyumas dapat: a. Menyebutkan pengertian exercise therapy pada pasien gangguan jiwa b. Menyebutkan tujuan exercise therapy pada pasien gangguan jiwa c. Menyebutkan manfaat exercise therapy pada pasien gangguan jiwa d. Menyebutkan bentuk exercise therapy pada pasien gangguan jiwa e. Memahami pentingnya memberikan exercise therapy pada pasien gangguan jiwa f. Melakukan exercise therapy secara mandiri

B. GARIS BESAR MATERI a. Definisi exercise therapy b. Tujuan exercise therapy c. Manfaat exercise therapy d. Metode dan bentuk exercise therapy

C. PELAKSANAAN KEGIATAN NO KEGIATAN 1 Pembukaan dan salam PENYULUH Menyampaikan salam Menjelaskan tujuan Apersepsi PESERTA Menjawab salam Mendengarkan Memberi respon WAKTU 3 menit

Penyampaian materi

Menyampaikan Mendengarkan materi: memperhatikan b Pengertian terapi latihan b Menyebutkan tujuan terapi latihan b Manfaat terapi latihan b Metode dan bentuk terapi latihan Memberi kesempatan Menjawab bertanya

dan 15 menit

Tanya jawab

10 menit

Penutup salam

dan Menyimpulkan hasil Mendengarkan materi Menyampaikan salam Menjawab salam

2 menit

D. METODE b Ceramah b Tanya jawab D. MEDIA b LCD b Leaflet E. SETTING TEMPAT b Peserta duduk di kursi b Penyaji berdiri menghadap peserta

F. PENGORGANISASIAN 1. Moderator 2. Penyaji 3. Observer 4. Fasilitator : Yuliasih : Nurita Aryakhiyati : Shanty Chloranyta : Fitriningsih Margareta Mera E Nurul Kusniyanti

G. EVALUASI 1. Kegiatan : jadwal, alat bantu atau media, pengorganisasian, proses penyuluhan 2. Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada keluarga yang mengikuti penyuluhan di R Sakura, RSUD Banyumas tentang : a. Definisi exercise therapy b. Tujuan exercise therapy c. Manfaat exercise therapy d. Metode dan bentuk exercise therapy

H. SUSUNAN ACARA NO 1. 2. 3. 4. WAKTU 08.00 - 08.05 08.05 08.25 08.25 08.35 08.35 ACARA Pembukaan Penyampaian Tanya jawab Penutup PETUGAS moderator materi penyaji penyaji moderator

LAMPIRAN MATERI A. DEFINISI EXERCISE THERAPY

B. TUJUAN EXERCISE THERAPY Exercise therapy selain mempunyai efek yang menguntungkan secara fisiologis juga sangat bermanfaat secara psikologis. Exercise therapy memainkan peranan penting dalam meringankan gejala gangguan jiwa dan dalam beberapa alasan exercise therapy dapat menjadi terapi tambahan untuk schizoprenia (Faulkner & Biddle, 1999). Daley (2002) menyebutkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur yang dilakukan oleh pasien schizophrenia menjaga mereka untuk jauh dari stimulus stressful dengan cara mendistraksi perhatian mereka jauh dari stimuli tersebut dan membantu mereka untuk mengurangi gejala kecemasan. Efek dari exercise therapy dapat membantu menurunkan kecemasan dari rendah, sedang sampai tinggi tetapi berefek tinggi terhadap pasien depresi. Exercise therapy menjadi salah satu strategi koping yang efektif untuk meminimalkan emosi yang negatif dan meningkatkan status mental.

C. MANFAAT EXERCISE THERAPY  Exercise therapy merupakan aplikasi non farmakologis untuk meningkatkan status mental dan kualitas hidup.  Program Exercise therapy yang diaplikasikan pada pasien schizophrenia dalam waktu 10 minggu dimana masing-masing minimal selama 40 hari, menyediakan efek yang positif terhadap kualitas hidup pasien dan meningkatkan kualitas hidup  Exercise therapy juga dapat membantu meningkatkan gejala positif dan menurunkan gejala negatif dari pasien dan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup.  Membantu pasien untuk lebih rileks, untrouble, lebih bertenaga, sehat, lebih aktif dalam melakukan ADL.  Exercise therapy untuk penderita schizophrenia selama 10 minggu dan dilakukan 2x/minggu membantu menurunkan persepsi pasien mengenai

halusinasi pendengaran, meningkatkan harga diri dan meningkatkan pola tidur dan perilaku secara general.

D. METODE DAN BENTUK EXERCISE THERAPY 1. Program exercise therapy adalah terapi yang fleksibel, membutuhkan kemajuan individu 2. Pelatih exercise therapy membutuhkan perencanaan yang baik dan

keterampilan managemen yang baik dalam memilih aktivitas fisik yang bermacam-macam. 3. Intervensi exercise therapy harus meningkatkan penguasaan dan cakap secara personal. 4. Intervensi exercise therapy harus mengembangkan kunci keterampilan yang dapat disalurkan pada setting komunitas. 5. Program exercise therapy durasinya tidak boleh lebih dari 4 minggu. 6. Pasien harus berusaha untuk berpartisipasi pada moderate exercise therapy selama 20-30 menit/sesi, 2-3 kali/minggu. 7. Pasien harus mendukung penggunaan exercise therapy yang bermacam-macam dan aktivitas rekreasi. 8. Apabila memungkinkan, pasien harus diperkenalkan pada keramah tamahan dari penduduk lokal dan fasilitas yang tersedia (misal; kolam renang, taman, dll) 9. Idealnya masing-masing sesi rata-rata berakhir dalam 45-60 menit dan hal itu sudah termasuk exercise therapy dan konseling exercise.

You might also like