You are on page 1of 5

BAB II ISI

A. Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal Kehamilan bukan suatu penyakit, melainkan sebuah proses fisiologis yang membutuhkan kenaikan proses metabolisme dan nutrisi untuk pertumbuhan janin. Tujuan dari peninjauan data kunjungan pertama adalah agar bidan dapat menemukan masalah, persoalan dan aspek khusus yang berhubungan dengan ibu hamil tersebut. 1. Evaluasi data dasar 2. Evaluasi efektivitas manajemen terdahulu Mayoritas wanita mendapatkan pemeriksaan pra-kelahiran mereka yang pertama pada usia kehamilan sekitar 8 hingga 12 minggu. Semakin awal melakukan pemeriksaan, akan semakin baik. Ibu hamil harus meluangkan banyak waktu untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan, bahkan bila mungkin akan ditawari untuk menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG) oleh dokter. Kunjungan pertama harus seawal mungkin meliputi: Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan tambahan lain untuk memperoleh data (parameter) dasar. Tidak kalah pentingnya adalah memberi support psikis agar seorang ibu hamil memiliki emosi yang stabil.

1. 2. 3. 4. 5.

1. Anamnesis Pada saat anamnesis yang perlu untuk dilakukan adalah menanyakan data rutin seperti identitas umum, hamil keberapa, kapan menstruasi, bagaimana riwayat menstruasi yang dulu, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan. Penting juga untuk mengetahui tujuan klien memeriksakan kehamilannya, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan/ masalah lain yang dirasakan. Sebagian besar data yang perlu dianamneis adalah sebagai berikut. a. Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan. b. Riwayat kehamilan sekarang/ riwayat penyakit sekarang c. Riwayat persalinan yang lalu (bila pernah) d. Jenis persalinannya, anak hidup atau mati, berapa berat badannya, siapa yang menolong, adakah penyakit selama kehamilan, lahirnya cukup bulan atau tidak, dan sebagainya.

e. Riwayat penyakit dulu, terutama diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, riwayat operasi (abdominal, panggul) dsb. f. Problem-problem yang timbul dalam kehamilan ini, seperti rasa sakit, perdarahan, mual atau muntah yang berlebihan, apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak. g. Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari. 2. Pemeriksaan Fisik a. Tinggi badan, berat badan dan tekanan darah. b. Suara jantung c. Payudara d. Pemeriksaan dalam (PD). Selain untuk membantu diagnosis kehamilan, PD juga dimaksud untuk melihat adanya kelaiainankelainan di serviks dan vagina. 3. Pemerisaan Laboratorium a. Pemeriksaan darah: haemoglobin, hematokrit, golongan darah, faktor rhesus b. Pemeriksaan urin untuk melihat adanya gula, protein dan kelainan pada sedimen c. STS (Serologic Test for Syphilis) d. Bila perlu, test antibody toksoplasmosis, rubella dan lain-lain Bila data baseline telah diperoleh dan semua baik maka dokter atau bidan dapat mengatakan bahwa kehamilannya baik. Nasehat selanjutnya adalah bila terdapat hal-hal seperti tersebut di bawah ini pasien harus segera kembali ke tenaga kesehatan: Perdarahan pervaginam, bengkang di tangan atau muka, sakit kepala yang hebat dan terus menerus, pandangan kabur, sakit perut, muntah yang berlebihan, demam yang menggigil, sakit pada waktu kencing, keluar cairan dari vagina

B. Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang Asuahan kehamilan kunjungan ulang dilakukan setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan (varney, 1997) Tujuan dari asuhan kehamilan kunjungan ulang adalah sebagai berikut.

1. Pendeteksian komplikasi-komplikasi 2. Mempersiakan kelahiran dan kegawatdaruratan 3. Pemeriksaan fisik yang terfokus a. Mengevaluasi penemuan masalah Meninjau data kunjungan pertama. Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang: 1) Biodata ibu 2) Usia kehamilan 3) Temuan data yang bermakna a) Riwayat obstetri b) Riwayat perawatan medis c) Riwayat keluarga d) Riwayat kehamilan e) Pemeriksaan fisik awal f) Pemeriksaan panggul awal g) Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya, penanganan dan evaluasi, efektivitas pengobatan. h) Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi i) Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlukan untuk wanita yang bertanggung jawab 4) Pemeriksaan laboratorium a) Hasil normal atau tidak b) Perlu mengulang pemeriksaan lab atau tidak c) Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak. b. Pemeriksaan pada Kunjungan Ulang 1) Riwayat kehamilan sekarang. Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami ibu hamil sejak kunjungan terakhirnya. Ibu hamil ditanyakan tentang hal berikut: a) Gerakan janin b) Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya 1. Perdarahan 2. Nyeri kepala 3. Gangguan pengelihatan 4. Bengkak pada muka dan tangan 5. Gerakan janin yang berkurang 6. Nyeri perut yang sangat hebat c) Keluhan-keluhan yang lazim dalam kehamilan 1. Mual dan muntah

2. 3. 4. 5.

Sakit punggung Kram kaki Konstipasi dll

d) Kekhawatiran-kekhawatiran lainnya 1. Cemas menghadapi persalinan 2. Rasa khawatir akan kondisi kandungan tau janinya c. Pemeriksaan Fisik Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin: 1) Janin a) Denyut jantung janin Normal DJJ 120-160 kali per menit. Apabila kurang dari 120 kali permenit disebut bradikardi, sedang lebih dari 160 kali permenit disebut tathikardi. Waspadai adanya gawat janin b) Ukuran janin c) Dengan menggunakan cara Mc Donal untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus (TFU dalam cm)-nx155 gram. Bila kepala di atas atau pada spina iskiadika maka n=12. Bila kepala di bawah spina iskiadika maka n=11 d) Letak dan presentasi janin Untuk mengetahui letak dan presentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut Leopold 1. Leopold 1: untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagian fundus 2. Leopold 2: untuk mengetahu letak janin memanjang atau melintang, dan bagian janin yang teraba di sebelah kiri atau kanan 3. Leopold 3: untuk menentukan bagian janin yang ada di bawah (presentasi) 4. Leopold 4: untuk menentukan bagian bawah janin sudah masuk panggul atau belum 2) Aktivitas atau Gerakan Janin Dikenal adanya gerakan 10, yang artinya dalam waktu 12 jam normal gerakan janin minimal 10 kali. 3) Ibu a) Tekanan darah

b) c) d) e) f)

Berat badan Tanda-tanda bahaya TFU Umur kehamilan Pemeriksaan vagina

d. Pemeriksaan laboratorium 1) Darah Hb 2) Urine Protein dan glukosa

You might also like