Professional Documents
Culture Documents
Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Tipe-tipe perencanaan :
Jangka Pendek < 1 tahun Jadwal penggunaan sumber daya Jangka Menengah 1 5 tahun Jangka Panjang > 5 tahun
6. Memaksakan orang untuk memandang perusahaan secara menyeluruh 7. Memperbesar dan mengimbangkan pemanfaatan fasilitas-fasilitas 8. Membantu seorang manajer mencapai status
Perencanaan Laba
Termasuk jenis perencanaan jangka menengah Usaha untuk memperbaiki laba, terutama untuk produk tertentu dalam periode 1 tahun atau lebih
Perencanaan Produk
Perencanaan jangka panjang Dari perkiraan penjualan masa yang akan datang yang diinginkan, dibandingkan dengan neraca laba/rugi, sehingga dapat menetapkan program dalam berbagai bidang
Perencanaan Strategis
Strategi-strategi dalam bidang perencanan : 1. Cara pendekatan sedikit demi sedikit 2. Menebarkan bibit ke tanah yang subur 3. Cara penyerangan secara terkonsentrasi 4. Kacaukan issu yang bersangkutan 5. Gunakan taktik-taktik keras hanya apabila hal tersebut diperlukan
8
6. Lepaskan tanggung jawab 7. Waktu merupakan alat penyembuh yang mujarab 8. Laksanakan tindakan pada saat yang tepat 9. Hasil pemikiran beberapa orang lebih baik dibandingkan dengan hasil pemikiran satu orang 10. Lakukan tindakan memecah-belah dan kuasailah
9
Perencanaan Taktis
Tujuan : mengidentifikasi tugas-tugas pokok yang diperlukan untuk mencapai sasaransasaran strategis
10
Kebijakan (Policy)
Sebuah petunjuk menyeluruh secara verbal, tertulis, atau yang diimplikasi yang menetapkan batas-batas umum, serta arah di dalam mana tindakan manajerial akan dilaksanakan.
11
Membantu perkembangan manajemen, karena kebijaksanaan mengembangkan orang-orang yang menerapkannya Memerlukan penafsiran dan menyebabkan seseorang manajer berpikir untuk diri sendiri Menimbulkan tindakan-tindakan positif yang diinginkan.
13
14
5. Tentukan rencana-rencana alternatif 6. Pilih rencana yang diusulkan 7. Tetapkan urutan-urutan dan penetapan waktu secara terperinci bagi rencana yang diusulkan tersebut 8. Laksanakan pengecekan tentang kemajuan rencana yang diusulkan
16
What
Kapan hal tersebut akan dilaksanakan ? Who Siapa yang akan melaksanakannya ? How Bagaimana hal tersebut akan dilaksanakan ?
When
18
19
Kemungkinan ketiga manajer menyajikan garis besar rencana-rencana kepada pihak bawahan, lalu pihak bawahan melengkapi hal-hal detailnya Kemungkinan keempat para bawahan menyusun rencana dan menyerahkannya kepada pihak manajer untuk disetujui
20
C. Pertimbangan Pertimbangan Addisional dan Hubungan Hubungannya dengan Etika dan Kreativitas
21
Pola-pola perencanaan :
Satisficing (mempertahankan cara-cara kerja yang lazim dilakukan) Optimizing (mengoptimalisasi) Adaptivizing (mengadaptasi)
22
Beberapa konsep dalam bidang perencanaan: Perencanaan harus mendahului pelaksanaan fisik sesuatu tindakan. Lebih baik merumuskan sebuah rencana yang akan kita lakukan, sebelum kita melakukannya. Dalam tindakan-tindakan ada waktu yang tepat. Ada elemen waktu dalam konsepsi pertahapan dari banyak rencana. Jangka waktu pada suatu rencana harus cukup lama untuk memenuhi komitmenkomitmen manajerial (recovery cost). 23
Kerugian-kerugian perencanaan :
1. Perencanaan manjadi terbatas karena kurang tepatnya keterangan-keterangan dan fakta-fakta masa yang akan datang 2. Memerlukan biaya besar 3. Ada penghalang-penghalang psikologis 4. Mematikan inisiatif 5. Menyebabkan terlambatnya tindakantindakan yang perlu dilakukan dalam keadaan darurat
25
26
Etika intern etika di dalam lingkungan sebuah perusahaan Etika ekstern etika perusahaan yang bersangkutan dengan perusahaan lain, dengan para konsumen, dengan para leveransir, dan dengan badan-badan pemerintah
28
Prinsip etika :
Etika tepat, dalam bidang manajemen mengharuskan seorang manajer bersikap jujur terhadap dirinya sendiri, dan terhadap masyarakat, dan berhubungan dengan pihak lain secara terhormat, seperti halnya ia sendiri ingin diperlakukan.
29
30
2. Pemikiran kausatif Menekankan pembentukan kejadiankejadian dan hasil-hasil masa yang akan datang, bukan menunggu sampai nasib menentukannya. 3. Pemikiran induktif Penguraian yang didasarkan atas macammacam hal khusus menuju ke arah sebuah prinsip atau kesimpulan umum 4. Pemikiran deduktif Kesimpulan-kesimpulan umum menuju ke arah ide-ide khusus. 32
5. Pemikiran untuk memecahkan masalah (problem solving) Mengumpulkan fakta-fakta tentang situasi tertentu, kemudian menetapkan problem yang dihadapi, lalu menganalisa dan mengevaluasi fakta-fakta secara logis, agar menemukan hubungan-hubungan yang penting antara mereka, dan akhirnya dicari pemecahan atas problem tersebut.
33
Proses kreatif
Langkah-langkah penciptaan ide:
1. Kembangkan sikap yang menguntungkan bagi produksi ide (ideation) 2. Kembangkan sesitivitas (kepekaan) problem 3. Persiapkan diri dengan mengumpulkan bahan-bahan mentah yang diperlukan (pengetahuan, ide-ide lain, pengalaman) 4. Terapkan kelancaran ide (idea fluency)
34
5. Usahakan agar terjadi inkubasi atau bekerjanya pikiran di bawah sadar 6. Usahakan timbulnya iluminasi ide baru (pada waktu yang tidak diduga)
35
6. Ambil manfaat dari pencatatan sifat-sifat (attribute listing) 7. Gunakan teknik memproduksi ide dalam waktu singkat (brain storming technique) atau teknik hubungan bebas (free association technique) 8. Baca juga apa yang tersirat (bukan hanya yang tersurat) 9. Tempatkan diri pada posisi orang lain 10. Manfaatkan kejadian-kejadian yang tidak diduga
37
Proses inovatif
Beberapa petunjuk untuk mencapai penerimaan suatu ide:
1. Jabarkan ide baru tersebut secara terperinci dan lengkap 2. Catatlah keuntungan-keuntungan potensial bila ide baru tersebut dipergunakan 3. Usahakan agar ide baru tersebut mudah dimengerti
38
4. Bicarakan ide baru tersebut dengan beberapa orang, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki 5. Sajikan rencana yang diperbaiki pada waktu yang tepat
39
40
Jenis-Jenis rencana :
1. Prosedur (Procedure) Suatu kumpulan tugas-tugas yang berhubungan satu sama lain, yang merupakan bagian dari urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
41
2. Metode (Method) Suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, dengan cukup memperhatikan sasaran, fasilitasfasilitas yang tersedia, dan pengeluaran total berupa waktu, uang, serta usaha. Penyederhanaan pekerjaan penerapan akal sehat untuk mencapai penggunaan dengan paling ekonomis dari usaha-usaha manusia, bahan-bahan, mesin-mesin, waktu, serta ruangan, hingga dapat diterapkan cara-cara bekerja yang lebih mudah dan yang lebih baik. 42
3. Standard (Standard) Suatu kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai suatu patokan atau tingkat referensi. Sumber-sumber untuk menetapkan sebuah standard: - pengalaman masa lampau - penilaian - metode ilmiah
43
4. Anggaran (Budget) Sebuah rencana untuk pendapatan, atau pengeluaran, ataupun untuk keduanya, yang menyangkut uang, personil, barangbarang yang dibeli, barang-barang penjualan, ataupun entitas lain mengenai penetapan tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang yang akan membantu usaha-usaha manajerialnya.
44
5. Program (Program) Sebuah rencana komprehensif yang meliputi penggunaan macam-macam sumber daya untuk masa yang akan datang, dalam bentuk sebuah pola yang terintegrasi, dan yang menetapkan suatu urutan tindakan-tindakan yang perlu dilaksanakan, serta jadwal-jadwal waktu untuk masing-masing tindakan tersebut, dalam rangka usaha mencapai sasaransasaran yang ditetapkan.
45
6. Faktor teknis (Techno-factor) Suatu rencana berhubungan dengan adanya faktor-faktor teknis, seperti waktu, biaya, atau arus bahan.
46