You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dekade 1990-an sering disebut-sebut sebagai awal dari era atau jaman globalisasi. Beberapa pakar mengartikan bahwa era globalisasi adalah era dimana berkat kemajuan teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi yangsemakin pesat dan canggih, orientasi pemikiran--kepentingan--maupun segaladaya upaya manusia untuk mewujudkan pemikiran dan mencapai kepentingannyaitu cakupannya meliputi kawasan yang semakin mendunia atau global.Fenomena Era Globalisasi dewasa ini tidak saja mulai dirasakan,melainkan sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa dannegara. Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi, Bahkan pergesekankepentingan antar bangsa terjadi dengan cepat dan mencakup masalah yangsemakin kompleks. Batas-batas teritorial negara tidak lagi menjadi pembatas bagiupaya mengejar kepentingan masing-masing bangsa dan negara. Di bidangekonomi terjadi persaingan yang semakin ketat, sementara itu terjadi pula perubahan atau perkembangan nilai maupun ukuran dalam aspek-aspek kehidupan manusia, baik di bidang sosial, ekonomi, politik dan keamanan.Sudah barang tentu dampak era globalisasi ini merupakan tantangan yangsangat berat bagi negara-negara berkembang, karena kekuatan ekonomi maupun penguasaan teknologi masih terbatas bila dibandingkan atau dihadapkan kepadakemampuan ekonomi dan teknologi negaranegara maju.

BAB II PEMBAHASAN

1. PEMASARAN GLOBAL DIMASA YANG AKAN DATANG DALAM EKONOMI INTERNASIONAL A. Pemasaran dan Sistem Informasi Pemasaran Global Salah satu instrument yang paling bertenaga yang tersedia bagi para pemasar adalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah desain, pengumpulan, analisis, dan pelaporan sistematik data dan temuan temuan yang relevan dengan situasi pemasaran spesifik yang dihadapi perusahaan. Fokus riset pemasaran adalah sebuah proyek atau masalah spesifik dengan suatu awal atau akhir. Riset pemasaran berbeda dengan intelegensi pemasaran, yang informasinya dikumpulkan dan dianalisis pada suatu basis yang berkesinambungan. Lagipula intelegensi atau keterangan merupakan informasi yang sudah dievaluasi, yang kredibilitas, makna, dan arti pentingnya telah dibentuk. Pada dasarnya secara konseptual tidak ada perbedaan prosedur dan metode dalam melaksanakan riset pemasaran untuk keperluan pemasaran domestic maupun pemasaran global, proses riset pemasaran global terdiri atas beberapa langkah, diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Melakukan analisa situasi lingkungan pemasaran global

Mengidentifikasi masalah pemasaran yang dihadapi Menentukan tujuan yang ingin dicapai Mengestimasi nilai riset bagi perusahaan Menyusun rancangan riset Mempersiapkan anggaran riset Implementasi riset pemasaran Mempersiapkan laporan riset

Situasi yang dihadapi dalam riset pemasaran global sangat kompleks karena melibatkan beberapa Negara, dimana setiap Negara memiliki perbedaan perbedaan dalam hal: 1. 2. 3. 4. 5. Lingkungan pemasaran Persaingan Produk Bauran pemasaran Data historis perusahaan

Karakteristik kep utusan pemasaran tidak berbeda di Negara manapun, tetapi lingkungan pemasaran sangat bervariasi antar Negara. Perbedaan lingkungan ini menyebabkan tipe atau jenis informasi yang dibutuhkan untuk riset pemasaran global sangat berbeda dengan riset pemasaran domestic. Jenisjenis riset pemasaran yang diperlukan dalam pemasaran global antara lain aspek pasar, produk, harga, distribusi, dan promosi. Informasi yang dibutuhkan untuk setiap aspek berlainan, dan akan diuraikan pada bagian berikut:

1. Informasi pasar Riset pasar berkaitan dengan pengujian pasar, memasuki pasar atau meninggalkan pasar. Informasi yang dibutuhkan berhubungan dengan kinerja pasar, pangsa pasar, analisis, dan peramalan penjualan.

2. Informasi produk Riset produk mencakup riset lini produk dan riset produk individual. Riset ini berhubungan dengan penentuan saat untuk menambah, menghapus, atau mengubah produk

3. Informasi Promosi

Riset promosi terutama ditujukan untuk periklanan dan personal selling. Informasi yang dibutuhkan di antaranya adalah copy iklan yang paling cocok dan bagi setiap salespeople, pembagian wilayah penjualan, cara meningkatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. 4. Informasi distribusi Riset distribusi terdiri atas riset saluran distribusi dan lokasi distribusi. Melalui riset ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai saluran distribusi yang tersedia di setiap Negara, saluran distribusi yang paling efektif, pergudangan,persediaan.

5. Informasi Harga Informasi yang dibutuhkan dalam rangka menetapkan harga yang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi tujuan perusahaan , adalah kemampuan atau daya beli konsumen, reaksi perantara terhadap harga, pengaruh harga terhadap permintaan, serta yang tidak kalah pentingnya adalah persepsi konsumen terhadap kualitas produk dalam kaitannya dengan harga yang ditetapkan.

6. Informasi Lingkungan Aspek lingkungan yang perlu di perhatikan pula dalam riset pemasaran global adalah lingkungan social, politik, hokum, dan budaya.

7. Informasi Riset Umum


General informasi Informasi industi Study-related information

Informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sangat dibutuhkan dalam era globalisasi. Setiap perusahaan yang memiliki akses terhadap sumber informasi mengenai penawaran dan permintaan di pasar yang bersangkutan.

Informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sangat dibutuhkan dalam era globalisasi. Setiap prusahaan yang memiliki akses terhadap sumber informasi dan mampu memanfaatkannya dengan baik akan mendapat keunggulan bersaing. Untuk dibutuhkan suatu system yang dapat mengolah dan menyajikan informasi seperti itu. Dalam konteks pemasaran global, setiap perusahaan, terutama perusahaan besar, membutuhkan adanya system informasi pemasaran.

B.

Pemasaran Dalam Lingkungan Internasional Dalam merumuskan strategi pemasaran internasional, informasi bahkan lebih

vital bagi keputusan pemasaran yang efektif. Terdapat sejumlah sebab mengapa perusahaan perusahaan tidak mengumpulkan informasi yang memadai atas pasar internasional yang berakibat keputusan dibuat secara tergesa gesa:

Pertama, kurangnya sensitivitas terhadap perbedaan citarasa dan preferens

pelanggan
Kedua, Apresiasi yang terbatas untuk lingkungan pemasaran yang sangat

berbeda di banyak Negara asing dalam bentuk jaringan distribusi ecerannya. Diversitas dan kompleksitas lingkungan internasional, disertai dengan tidak adanya keakraban dengan Negara asing, menggarisbawahi pentingnya penyelenggaraan riset sebelum membuat keputusan. Hal ini penting, apakah berhubungan dengan keputusan untuk masuk pasar pertama kalinya, penentuan posisi produk, atau keputusan bauran pemasaran. Riset adalah perlu untuk menghindari kesalahan yang mahal dari strategi yang tidak jitu dan kemungkinan lepasnya berbagai peluang. Dan menentukan seberapa jauh operasi operasi internasional dapat dikoordinasikan untuk semua Negara guna memanfaatkan berbagai senergi potensial yangberhulu dari pemasaran di dalam lingkungan global. Pemasaran Internasional mencakup operasi di dalam lingkungan yang kompleks dan beraneka ragam dan membutuhkan riset yang ekstensif untuk menggalang keakraban dengan lingkungan tersebut. Riset memberikan infomasi tentang lingkungann

kompleksitas tersebut ini dan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang perlahan lahan meningkat untuk berhadapan secara efektif dengan kompleksitas tersebut. C. Strategi Pemasaran Global Sebuah strategi pemasaran global yang benar-benar globalizes semua kegiatan pemasaran tidak selalu dicapai atau diinginkan (globalisasi dibedakan). Pada tahap awal pengembangan, strategi pemasaran global diasumsikan dari satu jenis saja, menawarkan strategi pemasaran yang sama di seluruh dunia. Sebagai pemasar mendapatkan pengalaman lebih, jenis lain dari strategi pemasaran global menjadi jelas. Beberapa dari mereka lebih sedikit rumit dan terpapar aspek yang lebih kecil dari strategi pemasaran untuk globalisasi. Pendekatan yang lebih umum adalah bagi perusahaan untuk mengglobalisasikan strategi produknya (lini produk, desain produk dan nama merek) dan melokalisasi distribusi dan komunikasi pemasaran. Integrated Global Marketing Strategi: Ketika sebuah perusahaan mengejar strategi pemasaran yang terintegrasi secara global, elemen yang paling dari strategi pemasaran yang telah mengglobal. Globalisasi meliputi tidak hanya produk tetapi juga strategi komunikasi, harga dan distribusi serta elemen strategis seperti segmentasi dan positioning. Strategi ini dapat disarankan bagi perusahaan yang menghadapi pelanggan benar-benar global sepanjang garis. Ini juga mengasumsikan bahwa cara industri tertentu bekerja sangat mirip di mana-mana, sehingga memungkinkan perusahaan untuk terungkap strategi di sepanjang jalan yang sama di negara menurut negara. Salah satu perusahaan yang sesuai dengan gambaran strategi pemasaran terpadu global untuk gelar besar CocaCola. Perusahaan tersebut telah mencapai strategi pemasaran yang koheren, konsisten dan terintegrasi global yang mencakup hampir semua elemen program pemasaran dari segmentasi untuk positioning, branding, distribusi, iklan pembotolan, dan banyak lagi. Kategori Produk Global Strategi: Kemungkinan jenis terintegrasi sedikit dari strategi pemasaran global adalah strategi produk global kategori. Leverage diperoleh dari bersaing di negara kategori yang sama setelah negara dan bisa masuk dalam bentuk teknologi produk atau biaya

pengembangan. Memilih bentuk kategori produk global menunjukkan bahwa perusahaan sambil tetap dalam kategori itu akan mempertimbangkan penargetan segmen berbeda di setiap kategori atau variasi produk, iklan dan merek sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. Perusahaan bersaing dalam modus multi-negeri yang sering menerapkan strategi kategori global dan meningkatkan pengetahuan di seluruh pasar tanpa mengejar standardisasi. Strategi tersebut bekerja paling baik jika ada perbedaan yang signifikan di pasar dan ketika beberapa segmen hadir di pasar setelah pasar. Beberapa pemain multinasional tradisional yang selama puluhan tahun mengejar pemasaran multi-strategi pemasaran dalam negeri pendekatan-menyesuaikan dengan kondisi pasar lokal dan manajemen menugaskan ke lokal tim manajemen-telah bergerak ke arah strategi kategori global. Diantaranya adalah Nestle, Unilever dan Procter & Gamble, tiga besar perusahaan consumer goods melakukan bisnis di barang-barang makanan dan rumah tangga internasional. Segmen Global Strategi: Sebuah perusahaan yang memutuskan untuk target segmen yang sama di banyak negara mengikuti strategi segmen global. Perusahaan mungkin mengembangkan pemahaman tentang basis pelanggan dan leverage yang pengalaman di seluruh dunia. Konsumen dan industri industri pengetahuan yang signifikan adalah akumulasi ketika keuntungan perusahaan pemahaman mendalam tentang sebuah ceruk atau segmen. Sebuah strategi segmen murni global bahkan akan memungkinkan untuk berbagai produk, merek atau iklan walaupun beberapa standardisasi diharapkan. Pilihan dapat terdiri dari selalu bersaing di segmen atas atau tengah pasar konsumen tertentu atau untuk aplikasi teknis tertentu dalam segmen industri. strategi Segmen relatif baru untuk pemasaran global. Global Mix Elemen Strategi Pemasaran: Strategi-strategi mengejar globalisasi bersama elemen bauran pemasaran individu seperti harga, distribusi, tempat, promosi, komunikasi atau produk. Mereka adalah sebagian strategi global yang memungkinkan perusahaan yang mengubah aspek-aspek lain dari strategi pemasaran. Meskipun berbagai jenis strategi mungkin berlaku, yang paling penting adalah strategi produk global, strategi periklanan global dan strategi branding global. Biasanya perusahaan globalisasi elemen-elemen bauran pemasaran yang memiliki kekuatan yang sangat kuat 7

logika global. Sebuah perusahaan menghadapi logika beli yang kuat global mungkin globalisasi praktik manajemen account atau strategi penetapan harganya. Perusahaan lain menghadapi logika informasi yang kuat global akan merasa penting untuk globalisasi strategi komunikasinya.

Strategi Global Produk: Mengejar strategi produk global menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan global penawaran produknya. Meskipun produk mungkin tidak perlu benar-benar standar di seluruh dunia, aspek kunci atau modul mungkin sebenarnya global. strategi produk global mengharuskan kondisi menggunakan produk, fitur yang diharapkan dan fungsi produk yang dibutuhkan umumnya tidak identik sehingga beberapa variasi atau perubahan yang diperlukan. Global Branding Strategi: strategi branding Global terdiri dari menggunakan nama atau logo merek yang sama di seluruh dunia. Perusahaan ingin memanfaatkan penciptaan nama-nama merek seperti di pasar banyak, karena peluncuran merek baru membutuhkan investasi pemasaran yang cukup besar. strategi branding global cenderung dianjurkan bila target pelanggan melakukan perjalanan melintasi batas-batas negara dan akan terkena produk di tempat lain. Strategi branding global juga menjadi penting jika target pelanggan yang terkena iklan di seluruh dunia. Hal ini sering terjadi bagi pelanggan pemasaran industri yang dapat membaca jurnal industri dan perdagangan dari negara lain. Semakin, branding global telah menjadi penting juga untuk produk konsumen di mana iklan lintas batas melalui saluran TV internasional telah menjadi umum. Bahkan di beberapa pasar seperti Eropa Timur, banyak konsumen telah menjadi sadar merek yang ditawarkan di Eropa Barat sebelum liberalisasi ekonomi pada awal 1990-an. Global branding memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari goodwill yang telah ada tersebut. Perusahaan mengejar strategi branding global mungkin termasuk pemasar produk mewah yang biasanya menghadapi investasi tetap besar untuk promosi produk di seluruh dunia. Iklan Global Strategi: iklan global umumnya terkait dengan penggunaan merek yang sama di seluruh dunia. Namun, perusahaan mungkin ingin menggunakan nama merek yang berbeda sebagian untuk tujuan bersejarah. Banyak perusahaan global

melakukan akuisisi di negara lain sehingga sejumlah merek lokal. Ini merek lokal memiliki pasar tersendiri dan perusahaan mungkin akan kontraproduktif untuk mengubah nama-nama. Sebaliknya, perusahaan mungkin ingin memanfaatkan tema tertentu atau pendekatan iklan yang mungkin telah dikembangkan sebagai hasil dari beberapa penelitian pelanggan global. tema iklan global yang paling dianjurkan ketika suatu perusahaan dapat memasarkan kepada pelanggan mencari manfaat yang sama di seluruh dunia. Setelah alasan pembelian telah ditentukan sebagai kesamaan, tema umum dapat dibuat untuk mengatasinya. Kompetitif Strategi Pemasaran Global: Secara umum, perusahaan global `pesaing lokal terkuat adalah mereka yang menonton perusahaan global dengan hati-hati dan belajar dari gerakan mereka di negara lain. Dengan beberapa perusahaan global yang membutuhkan beberapa tahun sebelum produk diperkenalkan di semua pasar, pesaing lokal di beberapa pasar dapat mengambil keuntungan dari pemberitahuan terlebih dahulu seperti oleh pertahanan membangun atau meluncurkan serangan preemptive pada segmen yang sama.

D. Strategi Memasuki Pasar Global : Ekspor Cara paling sederhana untuk memasuki pasar di Negara lain adalah dengan melakukan ekspor pada dua bentuk aktivitas ekspor yaitu : Occasional Exporting yang merupakan bentuk keterlibatan perusahaan yang pasif, dimana perusahaan hanya mengespor karena adanya permintaan dari luar negeri. Dan Active exporting yang berarti komitmen perusahaan untuk mengembangkan ekspor, perusahaan membuat produknya di negeri sendiri. Produk ini bisa tetap seprti aslinya, maupun telah disesuaikan dengan pasar di luar negeri. Salah satu keunggulan Ekspor adalah memungkinkan kegiatan pemanufakturan dikosentrasikan di satu lokasi saja, yang mana hal ini memberikan keuntungan biaya dan kualitas daripada kegiatan pemanufakturan yang terdesentralisasi. Meskipun ekspor merupakan alternative strategi memasuki pasar dengan investasi yang murah dan resiko rendah, namun strategi ini memerlukan investasi yang cukup besar dan berarti dalam aspek pemasarannya. Licensor dalam hal ini memperoleh manfaat, yaitu dapat memasuki pasar asing 9

dengan resiko rendah. Lisensi merupakan strategi yang sesuai untuk situasi seperti : Perusahaan memiliki keterbatasan dana ekspansi. Ada laarangan atau pembatasan memasuki suatu Negara seperti kuota

impor dan tarif Negara tujuan sensitive terhadap atau bahkan melarang kepemilkan asing Perusahaan berusaha melindungi paten atau merk dagang apabila terjadi

pembatalan perjanjian. Ada beberapa kerugian dari strategi ini. Pertama, Licensee adalah pengusaha atau perusahaan independen, sehingga licensor kurang memiliki kendali atas licenseenya. Jika pihak licensee sukses, maka pihak licensor tidak mendapatka apa-apa selain fee atau royalty.Kedua, bila licensee keluar ( baik karena memetuskan kontrak atau karena kontrak telah selesai dan tidak diperpanjang ), maka ia dapat menjadi pesaing pesaing licensor dengan memnafaatka teknologi dan pengetahuan yang telah diperoleh dari licensor. Ketiga, ada kemungkinan citra produk dapat rusak secara psiokologis Ada tiga bentuk lisensi yang sering dijumpai dalam praktik. Ketiga bentuk tersebut yaitu : I. Franchising yaitu kontrak kerjasama tertulis antara pihak franchisor dan

franchisee, dimana pihak franchisee diberi hak untuk mendistribusikan produk atau jasa tertentu dalam periode dan wilayah tertentu dengan cara-cara yang ditentukan oleh franchisor. Franchising banyak berkembang dalam industry restoran ( fastfood ), penginapan, real estate, rental dan bisnis eceran II. Management kontrak yaitu suatu bentuk kerjasama dimana perusahaan hanya menawarkan keahlian manajemen untuk menjalankan beberapa atau seluruh fungsi operasi mitra kerjanya. Biasanya bentuk ini ditemukan dalam bisnis hotel, rumah sakit, pengeboran dan pengolahan minyak. III. Kontrak manufacturing yaitu melibatkan atau mengajak produsen local untuk membuat produk perusahaan. Metode ini berguna apabila perusahaan mengalami kesulitan mencari tenaga kerja murah atau memperoleh bahan pasokan. Akan tetai kontrak manufacturing mengandung kelemahan, yaitu kurangnya kendali atas proses produksi dan hilangnya mendapat peluang laba 10

dari hasil produksi.

Impor Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor. Berbagai perkembangan perekonomian dunia yang terjadi dewasa ini telah mendorong perkembangan pasar, mengubah hubungan produksi, finansial, investasi dan perdagangan sehingga kegiatan ekonomi dan orientasi dunia usahatidak terbatas pada lingkup nasional tetapi telah bersifat internasional atau global.Dampak dari padanya timbul perubahan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan antar bangsa di dunia.Issu mengenai globalisasi ekonomi semakin marak setelah disetujui danditandatanganinya kesepakatan GATT-Putaran Uruguay oleh 122 negara anggotadi Marrakesh, Maroko pada tanggal 15 April 1994 (Marrakesh Meeting). Dengan meningkatnya produksi akan terjadi peningkatan investasi yang sekaligus akan menciptakan lapangan kerja dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun demikian, karena adanya kekhawatiran akan kegagalan perundingan GATT-Putaran Uruguay, padahal banyak negara yang sudah merasasemakin pentingnya perdagangan bebas antar negara, maka negara-negara yang berada pada suatu kawasan dengan kesamaan potensi dan kebutuhan maupunhubungan geografis dan tradisional terdorong untuk membentuk kelompok/kawasan perdagangan bebas (free trade area). Sehubungan dengan itu pada dekade 1990-an terbentuk beberapa kawasan perdagangan bebas seperti :
AFTA (Asean Free Trade Area) NAFTA (North America Free Trade Area) APEC (Asia Pacific Economic Community)

11

Uni Eropa (European Union)

Yang mencakup negara-negara di kawasan Eropa Barat. Dengan terbentuknya beberapa kawasan perdagangan bebas tersebut makauntuk beberapa kawasan, liberalisasi perdagangan akan berlangsung lebih cepatdari yang dijadualkan oleh WTO yaitu mulai tahun 2010 untuk negara maju dantahun 2020 untuk negara berkembang. Sementara itu, AFTA akan mulaidiberlakukan secara efektif pada tanggal 1 Januari 2003 dan perdagangan bebassesama negara anggota APEC direncanakan akan dimulai tahun 2005.Sebagai bagian dari tatanan perekonomian dunia, Indonesia yangmenganut sistem ekonomi terbuka mau tidak mau harus ikut melaksanakan perdagangan bebas. Komitmen mengenai hal itu dimanifestasikan dalam bentuk keikutsertaan Indonesia dalam AFTA, APEC dan WTO.

12

2. KERJA SAMA GLOBAL DALAM EKONOMI INTERNASIONAL 1. Bentuk Kerjasama Internasional E. Bilateral Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral. F. Multilateral Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN. G. Regional Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan. H. Antar Regional Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE. I. Internasional Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.

13

2. Organisasi Kerja Sama Ekonomi Global a. ASEAN (Association of South East Asian Nations) ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-tanganinya Deklarasi Bangkok oleh empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Adam Malik : S. Rajaratnam : Tun Abdul Razak Narsisco Ramos Thanat Khoman Menteri Luar Negeri Indonesia Menteri Luar Negeri Singapura : : : Wakil Perdana Menteri Malaysia Menteri Luar Negeri Filipina Menteri Luar Negeri Thailand

b. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad atas prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar OPEC di Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962. Anggota OPEC Negara-negara anggota OPEC : 1. 2. 3. 4. Arab Saudi Aljazair Irak Iran 5. 6. 7. 8. Indonesia Kuwait Libya Nigeria 9. 10. 11. 12. Gabon Persatuan Emirat Arab Venezuela Brunei

c. WTO (World Trade Organization) WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang ditransformasikan dari GATT (General Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun 1947 dalam konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23 negara. Indonesia masuk menjadi anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan untuk mengadakan pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang dapat merintangi perdagangan

14

internasional. d. IMF (International Monetary Fund) IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September 1945 sebagai hasil konferensi di Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF di Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum dalam Articles of Agreement. e. Bank Dunia (World Bank) Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional yang memberikan bantuan kepada negara-negara untuk perbaikan dan pengembangan usaha-usaha seperti : industri, pertanian, perhubungan atau jalan raya. Bank Dunia merupakan saluran dana bagi negara kreditor (negara kaya) untuk membantu meningkatkan kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi bagi negara berkembang. Prioritasnya adalah mendorong peningkatan produktivitas negara-negara debitor (penerima pinjaman). Bank Dunia mengeluarkan obligasi yang ditawarkan kepada bank-bank sentral dengan tujuan memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada negara-negara anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank Dunia yang dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek. f. UNDP (United Nation Development Program) UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk membiayai survei jalan di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan negara-negara : USA, Denmark, Kanada, Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1970 1983 UNDP memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai program kerjasama teknik UNDP.

g. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan Eropa Barat. Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di Roma (Italia) oleh beberapa negara yaitu : Italia, Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan Denmark. Tujuan utama dari MEE adalah untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan

15

secara bertahap, baik sesama anggota MEE maupun negara Eropa Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa. Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan perdagangan dengan sebagian besar negara di Lautan Tengah yang bukan anggota MEE. Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa, telah dikembangkan konsep Pasar Tunggal Eropa. h. AFTA (Asean Free Trade Area) AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan mengenai peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN. i. NAFTA (North American Free Trade Area) NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika Utara, yang didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah Amerika Utara. Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara adalah karena tingkat pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk mewujudkan perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika Serikat. j. APEC (Asia Pacific Economic Corporation) APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi

16

anggotanya. Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia, Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan. Badan-badan yang mengatur APEC adalah : 1. 2. 3. 4. 5. KTM : SOM : CTI : Konferensi Tingkat Menteri Senator Official Meeting Komite Perdagangan dan Investasi Komite Anggaran dan Administrasi Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja

BAC : ETI :

17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dengan meningkatnya produksi akan terjadi peningkatan investasi yang sekaligus akan menciptakan lapangan kerja dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun demikian, karena adanya kekhawatiran akan kegagalan perundingan GATT-Putaran Uruguay, padahal banyak negara yang sudah merasasemakin pentingnya perdagangan bebas antar negara, maka negara-negara yang berada pada suatu kawasan dengan kesamaan potensi dan kebutuhan maupunhubungan geografis dan tradisional terdorong untuk membentuk kelompok/kawasan perdagangan bebas (free trade area). Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus denganlaju yang akan semakin cepat mengikuti perubahan teknologi yang juga akansemakin cepat dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakatdunia. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan salingketergantungan ekonomi dan juga mempertajam persaingan antarnegara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam investasi, keuangan,dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi satu proses yang melibatkan banyak negara. Globalisasi ekonomi biasanya dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan dan pasar uang. Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses yang berada diluar pengaruh atau jangkauan kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global, bukan olehkebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh sebuah pemerintah secaraindividu.Dalam tingkat globalisasi yang optimal arus produk dan faktor-faktor produksi (seperti tenaga kerja dan modal) lintas negara atau regional akanselancar lintas kota di dalam suatu negara atau desa di dalam suatu kecamatan.Pada tingkat ini, seorang pengusaha yang punya pabrik di Surakarta atau JawaTengah setiap

18

saat bisa memindahkan usahanya ke Serawak atau Filipina tanpahalangan, baik dalam logistik maupun birokrasi yang berkaitan dengan urusan administrasi seperti izin usaha dan sebagainya.

B. Saran Semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi secaranasional maupun regional yang berbarengan dengan semakin hilangnyakedaulatan suatu pemerintahan negara muncul disebabkan oleh banyak hal,diantaranya menurut Halwani (2002) adalah komunikasi dan transportasi yangsemakin canggih dan murah, lalu lintas devisa yang semakin bebas, ekonominegara yang semakin terbuka, penggunaan secara penuh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara, metode produksi dan perakitandengan organisasi manajemen yang semakin efisien, dan semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di hampir seantero dunia. Selain itu, penyebab-penyebab lainnya adalah semakin banyaknya industri yang bersifat footloose akibat kemajuan teknologi (yang mengurangi pemakaian sumber dayaalam), semakin tingginya pendapatan dunia rata-rata per kapita, semakin majunyatingkat pendidikan mayarakat dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi di semua bidang, dan semakin banyaknya jumlah penduduk dunia.

19

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo. Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga. Sobri. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. Tambunan, Tulus T.H. (2004), Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Jakarta: Ghalia Indonesia.

20

You might also like