Professional Documents
Culture Documents
LANJUTAN
Hukum Oktaf
H F Cl Li Na K Be Mg Ca B Al Cr C Si Ti N P Mn o S Fe
Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas; unsur H, F dan Cl mempunyai kemiripan sifat.
LANJUTAN
B. Sistem Periodik Mendeleev
Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia) berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur. Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih mengutamakan kenaikan massa atom.
Lanjutan
Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak, disebut Golongan. Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom relatifnya dan disebut Periode.
1 2 3 4 5 6 7
2 8 8 18 18 32 32
12 3 10 11 18 19 36 37 54 55 86 87 118
Lanjutan
Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan VIII A. Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya, Anda hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1 (baris 1), unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.
Lanjutan
2. Golongan Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang disebut golongan Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama. Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik : Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
Lanjutan
3. Golongan Lantanida dan Aktinida Deret lantanida sebenarnya terdapat pada periode ke-6 dan golongan IIIB, antara nomor 56 sampai 71 Deret Aktinida sebenarnya terdapat pada periode ke-7 dan golongan IIIB, antara nomor 89 sampai 103
Lanjutan
Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya. Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom. Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jarijari atomnya semakin kecil.
Lanjutan
2. Afinitas Elektron Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semakin kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka afinitas elektron semakin besar. Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka afinitas elektron semakin kecil.
Lanjutan
3. Energi Ionisasi
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil karena gaya tarik inti makin lemah Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Lanjutan
4. Keelektronegatifan Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom. Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena gaya taikmenarik inti makin lemah Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin besar
Kesimpulan
Dalam satu golongan dari atas ke bawah 1.Afinitas elektron semakin kecil 2.Jari-jari atom semakin besar 3.Energi ionisasi semakin kecil 4.Elektronegativitas semakin kecil Dalam satu perioda dari kiri ke kanan 1.Jari-jari atom semakin kecil 2. Afinitas elektron semakin besar 3. Energi ionisasi semakin besar 4. Elektronegativitas semakin besar