You are on page 1of 10

PERTUMBUHAN FISIK REMAJA A.

Karakteristik Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahanperubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri kelamin yang utama (primer), dan ciri kelamin kedua (sekunder). Perubahan fisik bagi remaja laki-laki dan perempuan berbeda, perubahan ini tampak sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Fisik Remaja Perempuan a) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggotaanggota badan menjadi panjang) b) Pertumbuhan payudara c) Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kelamin d) Mencapai pertumbuhan ketinggian yang maksimum setiap tahunnya e) Bulu kemaluan menjadi keriting f) Menstruasi/haid g) Tumbuh bulu-bulu di ketiak 2. Pertumbuhan Fisik Remaja Laki-laki a) Pertumbuhan tulang-tulang b) Testis (buah pelir) membesar c) Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap d) Awal perubahan suara e) Ejakulasi (keluarnya air mani) f) Bulu kemaluan menjadi keriting g) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya h) Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot) i) Tumbuh bulu ketiak j) Akhir perubahan suara k) Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap l) Tumbuh bulu di dada Selama remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun di bagian dalam tubuh, baik perubahan struktur tubuh maupun fungsinya. Pada kenyataannya hampir semua bagian tubuh perubahannya mengikuti irama yang tetap, sehingga waktu kejadiannya dapat diperkirakan sebelumnya. Perubahan tersebut tampak jelas sekali pada masa remaja awal.

Perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada masa remaja ialah: 1) Perubahan ukuran tubuh Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum remaja mencapai taraf kematangan kelaminnya. Setahun sebelum kematangan ini, remaja akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg setelah terjadi kematangan kelamin ini. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama 4 tahun pertumbuhan tinggi badan remaja akan bertambah 25% dan berat badan tubuhnya hampir mencapai dua kali lipat. Remaja laki-laki tumbuh terus lebih cepat daripada remaja perempuan. Pertumbuhan remaja laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang bagi remaja perempuan pada usia 18 tahun. 2) Perubahan proporsi tubuh Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada bagian tubuh yang semakin tidak proporsional dan ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus sampai seluruh masa puber selesai dilalui sepenuhnya sehingga akhirnya proporsitubuhnya milai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa. Perubahan ini terjadi baik di dalam maupun di bagian luar tubuh remaja. Misalnya, di masa kanak-kanak jantungnya kecil sedangkan pembuluh darah pada kulit begitu nampak. Pada masa puber yang terjadi malah sebaliknya. Di bagian luar tampak pertumbuhan kaki dan tangan lebih panjang dibandingkan dengan tubuh. 3) Ciri kelamin yang utama Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi pada saat ia berusia 14 tahun, yaitu saat pertama kali remaja laki-laki mengalami mimpi basah. Sedangkan bagi remaja perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangbiakan remaja perempuan saat ini masih belum berkembang dengan sempurna, sehingga belum mampu untuk mengandung anak untuk beberapa bulan atau setahun lebih. Masa interval ini disebut sebagai saat steril masa remaja. 4) Ciri kelamin kedua Ciri kelamin kedua bagi remaja perempuan adalah membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar melebihi lebar

bahu, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, suara bertambah nyaring. Sedang ciri kelamin kedua remaja laki-laki adalah: tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak, bahu melebar melebihi pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada, dan bulu di sekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar. Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan. Ciri ini pula yang seringkali merupakan daya tarik antar jenis kelamin. Pertumbuhan tersebut berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelamin yang utama, dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada tahun pertama atau tahun kedua masa remaja. B. Perbedaan Individu dalam Pertumbuuhan Fisik Perubahan fisik sepanjang masa remaja meliputi percepatan pertumbuhan dan proses kematangan seksual. Disebabkan percepatan pertumbuhan tersebut maka terjadi perbedaan atau keanekargaman proporsi tubuh. a. Percepatan Pertumbuhan Masa dan proses pertumbuhan fsisik tidak sama bagi semua remaja. Banyak faktor individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini, sehingga baik awal maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda. Pada titik awal mulainya pertumbuhan biasanya tidak terdapat banyak perbedaan, akan tetapi kecepatan pertumbuhan setiap individu menjadi sangat berbeda sesuai dengan iramanya masing-masing. Jadi perbedaan settiap individual tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan 1. Bagi remaja laki-lak permulaan percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan berkisar antara 10,5 tahun dan 16 tahun 2. Bagi remaja pertumbuhan dimulai antara umur 7,5 tahun dan 11, 5 tahun dengan rata 10,5 tahun . Puncak pertambahan fisik dicapai pada umur 12 tahun, yakni kurang lebih bertambah 611 cm setahun b. Proses Kematangan Seksual Proses kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan terttentu dalam perkembangan cirri-ciri kelmain sekundernya, namun kematangan seksual anak-anak dan remaja berjalan secara individual, sehingga hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata dan penyebarannya saja. Ada tiga criteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan, yaitu dalam hal 1) Criteria kematangan seksual

Kriteria kematang seksual tampak lebih jelas pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Menarche atau menstruasi pertama dimulai sebagai tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masihdibutuhkan satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak wanita benar-benar matang untuk bereproduksi. Menarche merupakan ukuran yang baik karenahal itu menentukan salah satu ciri kematangan seksual yang pokok, yaitu disposisi untuk konsepsi danmelahirkan. Di samping itu menstruasi juga manifestasi yang jelas meskipun pada permulaannya terjadi pendaharan yang masih sedikit. Kriteria sejelas ini tidak terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi pada anak laki-laki permulaanya masih sangat sedikit, sehingga tidak jelas. Sering dipakai percepatan pertumbuhan sebagai criteria penetapan titik awal masa remaja, karena diketahui adanya korelasi antara percepatan pertumbuhan itu dengan tibulnya tanda-tanda kelamin sekunder maupun primer 2) Permulaan kematangan seksual Permulaan kematang seksual pada anak perempuan kirakira 2 tahun lebih cepata mulainya daripada laki-laki. Menstruasi meruapakan tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10-16, 5 tahun, jadi kira-kira 1 tahun sesudah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan. Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kurang lebih 1 tahun sesudah puncak percepatan pertumbuhan(kurang lebih pada usia 14 tahun). Namun ejakulasi pertama (mimpi pertama)mendahului puncak percepatann perkembangan, tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma. 3) Urutan gejala-gejala kematangan seksual Pada anak wanita kematangan dimulai suatu tanda kelamin skeunder dengan tumbuhnya buah dada yang tampak dan bagian putting susu yang sedikit mencuat. Hal ini terjadi pada usia sekitar 8 dan 13 tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menstruasi, jaringan mengikat di sekitarnya mulai tumbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merpakan akibat reaksi fisiologi yang merupakan akibat reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahanperubahan pada organ-organ kelamin internal dalam hipofase lobusfrontalis.

Pada anak laki-laki, kematangan seksual dimulai denan pertumbuhan testis yang dimulai antara usia 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 dan 17 tahun. Pada usia 15-16 tahun, remaja laki-laki maupun perempuan pangkal tenggorokan(jakun) mlai membesar yang menyebabkan pita suara lebih panjang. Remaja laki-laki mengalami hal itu lebih banyak. Perubahan pada pita suara tadi menyebabkan para gadis mendapat suara yang lebih tinggi dan nyaring. Sedangkan suara laki-laki berubah menjadi berat. Krena pertumbhan anatomi yang cepat mendahului penyesuaian urat syaraf(urat syarafnya belum cocok) maka timbullah keadaan yang khas pada laki-laki, terdengarlah suara yangtinggi di antara suara yang lebih berat. Seperti halnya pada pertumbuhan anggota badan, maka keadaan tersebut hanya bersifat sementara namun dalam waktu itu cukup utnuk memberikan alasan untuk frustasi karena suara tidak mau menaati si pembicara. Dengan bertambahnya berat badan dan panjang badan, tampak kekuatan badan juga bertambah. Hal ini tampak lebih jelas pada remaja laki-laki dibandingkan remaja perempuan. Selanjutnya tambahnya berat badan pada waktu yang sama juga disebabkan oleh pertumbuhan kerangka(membesarnya pinggul) dan hanya sebagian kecil saja yang disebabkan oleh pertumbuhan dan menjadi kuat urat-urat daging. Pada remaja laki-laki di samping berat karena pertumbuhan kerangka, pertumbuhan Karen apenguatan urat daging dan otototot juga merupakan penyebab yang penting.Bersama-sama dengan percepatan pertumbuhan pada remaj laki-laki terjadi suatu percepatan pertumbuhan kekuatan yang mencapai puncaknya pada usia kira-kira 15-16 tahu, yaitu sesudah tercapai puncak pertumbuhannya maka baru daging mengalami penguatan (pembesaran) yang terutama menyebabkan bertambahnya kekuatan. Pertumbuhan badan yang berlebihan pada periode sebelumnya justru dapat melemahkan badan. c. Keanekaragamn Perubahan proporsi Tubuh Sekalipun ada keteraturan dan perubahn propporsi tubuh, ternyata perubahn itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman. Semasa kanakkanak bentuk tubuh mereka terlalu mencolok perbedaannya, tetapi pada masa akhir anak-anak, saat memasuki tahap remaja, perbedaan bentuk tubuh antara anak laki-laki dan perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki cenderung menuju ke bentuk mesomorf( kekar, berat, dan segitiga), sedangkan anak perempuan cenderung endomorf(kurus dan bertulang panjang)

Kalaupun demikian dalam kelompok anak laki-laki dan perempuan juga terdapat perbedaan, sehingga tidak bisa dikatakan selallu tepat. Pada kelompok anak laki-laki mungkin saja adayang memperlihatkan bentuk tubuhnya berbentuk mesomorf. Sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa selama masa remaja ini seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun di bagaian dalam tubuh, baik dalam struktur mauoun fungsinya. Hampir untuk semua bagian, ternyata perubahan mengikuti jadwal waktu yang dapat diperkirakan sebelumnya. Dapat dikata, bila sistem endokrin berfungsi normal maka akan memperlihatkan fungsi tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami kekurangan hormone dalam pertumbuhannya maka akan menjadi kecil seperti orang kerdil, sedangkan mereka yang kelebihan horman akan tumbuh menjadi terlalu besar sehingga tidak sesuai dengan teman sebayanya. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja yaitu: a. Keluarga Faktor keluarga yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja meliputi: keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan, sesorang anak lebih atau panjang daripada anak lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya, bila ayah, ibu, kakek-neneknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak tersebut. Pada setiap tahap umur, lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat badn tubuh daripada terhadap tinggi tubuh. b. Gizi Anak anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebh tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf/masa remaja dibandingkan mereka yang kekurangan gizi. Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja. c. Gangguan emosional Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknyasteroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkuranganyapembentukan hormone pertumbuhan di kelenjar pituitary.belim mencapai terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya. d. Jenis kelamin

Anak laki- laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena berbentuk tulang dan otot pada anak laki laki memang berbeda dari anak perempuan. e. Status sosial ekonomi Anak anak yang berasal dari keluarga denan status ekonomi rendah cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status ekonominya menengah apalagi tinggi. f. Kesehatan Anak anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit. g. Bentuk tubuh Bentuk tubuh, apakah ekomor. Mesamorf atau endomorph akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bentuk tubuhnya mesamorf akan lebih besar daripada yang endomor atau ektmorfm karena memang lebih gemuk dan berat. D. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku Perubahan psikologis muncul sekaligus sebagai akibat dari perbuatan-perbuatan fisik. Di antara perubahan fik ituyang terbesar mempengaruhi psikis remaja adalah pertumbuhan tubuh, badan menjadi tinggi dan panjang, mulai berfungsinya alat reproduksihaid bagi remaja wanita, dan mimpi basah bagi remaja laki-laki dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh. Perubahan-perubahan itu menyebabkan kecanggungan bagi remaj kerena dia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri sendiri.. pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, atau pembesaran payudara yang cepat, membuat remaja merasa tersisih dari teman sebayanya. Demikian pula dalam menghadapi haid dan mimpi yang pertama, remaja perlu mengadakanpenyesuaian tingkah laku yang tidak ada dukungan dari orang tua. Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan tingkah laku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berada di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menghadapi perubahan fisik itu. Dalam masa remaja perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang seelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma social yang berlaku umum. Oleh karena itu masa ini sering dinamakan masa negative. Pada saat irama pertumbuhan sudah

sedikit lebih dan perubahan tubuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan kembali. Sekalipun pengaruh pubertas terhadap anak-anak berbeda-beda cara melampiaskan gangguan ketidakseimbangan tampaknya sama. Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat terlihat adalah mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pikirannya atau perasaannya, ada kecenderungan menarik diri dari keluarga atau teman, dan lebih senang menyendiri, menentang kewenangan(misalnya orang tua dan guru), sangat mendambakan kemandirian, dan sangat kritis terhadap orang lain, tidak sukamelakukan tugas di rumah ataupun di sekolah ataupun dan sangat tampak bahwa dirinya tidak bahagia. Karena memang sedang terjadi perubahan kelenjar pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuhnya, anak-anak remaja ini secara fisik seringkali merasa sangat tidak nyaman, misalnya sering mengeluh, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sakit kepala, sakit punggng, dan sebagainya, yang umunya mencerminkan adanya perasaan tidak nyaman karenatubuhnya sedang mengalami perubahan. Gangguan ini sering menghinggapi anak perempuan daripada laki-laki, bahkan beberapa anak laki-laki tidak merasakan hal-hal tersebut di atas.Semua gangguan itu sepertinya tidak mendorong remajaberperilaku sesuai dengan harapan masyarakat. Pada masa ini, hanya sedikit remaja yang mengalami kurang darah, yang lebih menonjol kurangnya nafsu makan, tetapi hal ini tidak mempengaruhi keadaam kimia darahnya. Jika sampai pada keadaan kekurangan darah maka anak akan mengalammi gangguan karena adanya ketegangan emosional. Remaja sering memperhatikan keadaantubuhnya yang mengalami proses perubahan. Tanggapan atas perubahan tubuhnya itu dapat digolongkan menjadi 2, yaitu mereka yang terlalu memperhatikan normal tidaknya diri mereka sendiri dan mereka yang terlalu memikirkan tepat tidaknya kehidupan kelaminnya. Bila mereka memperhatikan teman sebayanya, kemudian ternyata dia berbeda dengan mereka, maka akn segera muncul pikirannya tentang normal tidaknya dirinya. Mislanya, hanya berbeda dalm hal kecepatan pertumbuhan sudah menimbulkan kecemasan dalam dirinya. Anak-anak yang tergolong cepat dan lebih awal tumbuh, sering merasa khawatir bahwamasa dewasanya nanti tubuhnya akna terlalu tinggi, sedang anak yang tmbuh pendek sampai dewasa dan bahwa kehidupan kelaminnya tidka berkembang normal. Bila mereka ketinggalan dari teman sebayanya dalam hal minat dan kegiatan lain, atau kurang berminat dalam kegiatan teman sebayanya, maka mereka lalu khawatir apakah mereka akan menjadi dewasa. Terlalu mengkhawatirkan kehidupan kelaminnya, juga merupakan hal yang biasa terjadi pada masa ini. Pada saat seseorang mencapai masa remaja dalam

pikirannya telah terbentuk konsep tertentu mengenal wajar tidaknya kehidupan kelamin dalam penampilan seseorang. Konsep ini terbentuk melalui pengalaman anak sehari-harinya mislanya dari televise, bioskop, surat kabar, buku cerita, komik atatu dari orang yang beradadi sekelilingnya yang dikagumi. Jika mereka berpendapat nahwa dirinya kurang memenuhi persyaratan maka ia segera memutuskan bahwa dirinya memang tidak wajar. Konsep yang terbentuk dalam diri remaja sukar sekali dihilangkan bahkan mungkin dapat menetap seumur hidupnya. Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang palingpenting adalah pengaruh jangka panjang terhadap sikap, perilaku social, minat, dan kepribadian. Bila sikap dan perilaku remaja kurang dapat diterima, yang sebenarnya merupakan salah satu ciri dari kehidupan remaja, dapat mennghilang setelah tercapai keseimbangan, maka keadaan ini tidak begitu parah. Akan tetapi beberapa penelitian menemukan bahwa cirri kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan dalam beberapa kasus tampak makin parah. Pengaruh ketidaknyamanan masa remaja yang paling menetap adalah penyimpangan kematangan kelaminnya. Perkembangan kehidupan kelamin yang tidak wajar akan menimbulkan pengaruh pada laki-laki dan perempuan, bahwa pengaruh itu tidak hanya terjadi di masa remaja bahwa dapat berlanjut lebih lama lagi. Bagi anak laki-laki yang mengalami perkembangan kelamin lebih awal, secara sosial lebih menguntungkan, sedangkan bagi anak perempuan tidaklah demikian. Tinggi, berat, dan kekuatan tubuh yang jauh melebihi teman sebayanya bagi anak laki-laki akan dapat meningkatkan citra dirinya di depan teman sebayanya dari kedua jenis kelamin. Sebaliknya bila kematangan kelamin ini terlalu cepat terjadi pada gadis, maka ia akan memperoleh sebutan yang tidak menyenangkan. Keadaan ini sering kali menimbulkan pengaruh buruk pada anak perempuan, baik di masa remaja maupun di kemudian hari. Anak perempuan yang ternyata lebih lambat kematangan kelaminnya biasanya akan terlepas dari masalah seperti itu, tetapi sebaliknya bagi anak laki-laki yang lambat kematangan kelaminnya akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan citra dirinya, kurang dihargai, dan seringkali diabaikan. E. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan Bilamana remaja banyak perhatiannya terhadap kelompok maka perilakunya akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompoknya, kelompok remaja dapat terbentuk di dalam sekolah seperti olahraga, seni, belajar, dan semacamnya. Demikian pula kelompok remaja dapat terbentuk di luar sekolah seperti kelompok olahraga, kesenian, pramuka, karang taruna, remaja masjid/gereja, dan sebagainya.

Jenis kegiatan kelompok biasanya ditetapkan oleh kelompok yang bersangkutan, sehingga di samping banyak kegiatan yang bernilai positif juga terdapat kegiatan yang bernilai negatif.mkegiatan yang bernilai positif seperti olahraga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, sedangkan kegiatan yang bernilai negatif seperti ngebut, begadang, minum, ngepil akan mengganggu kesehatan dan keselamatan. Dengan demikian pengembangan program kelompok remaja ke arah kegiatan yang bernilai positif oleh para tokoh masyarakat dan sekolah, merupakan upaya bersama untuk membantu remaja dalam pertumbuhan fisik mereka. Penyelenggaraan kegiatan pramuka, senam kesegaran jasmani, dan pembiasaan hidup bersih perlu diprogramkan sebagai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah menengah, perlu diselenggarakan dengan baik. Pembentukan kelompok belajar dengan bimbingan guru merupakan kegiatan yang dapat membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggung jawab.

You might also like