You are on page 1of 3

C.

WANPRESTASI DAN GANTI RUGI Sebagaimana diketahui bahwa dalam hukum kontrak, model-model wanprestasi atas suatu kontrak, termasuk kontrak jual beli adalah sebagai berikut : 1. Wanprestasi berupa tidak memenuhi prestasi 2. wanprestasi berupa terlambat memenuhi prestasi 3. wanprestasi berupa tidak sempurna memenuhi prestasi Wanprestasi bagi pembeli adalah manakala pembeli tidak melakukan kewajibannya sesuai kontrak, antara lain karena tidak melakukan kewajiban utamanya berupa pembayaran harga barang yang telah dibelinya itu. Disamping itu, wanprestasi dari pihak penjual misalnya sebagai berikut : 1. Tidak menyerahkan barang objek jual beli secara yang diatur dalam kontrak jual beli 2. Pemilikan/penggunaan barang objek jual beli tidak aman bagi pembeli (misalnya ada klaim dari pihak ketiga atas barang yang bersangkutan). 3. Ada cacat yang tersembunyi pada benda yang menjadi objek jual beli tersebut. Komponen-komponen dari ganti rugi adalah sebagai berikut : 1. Biaya 2. Rugi (dalam arti sempit) 3. Bunga Selain dari 4 (empat) hak dasar seperti tersebut di atas, dalam literatur hukum terkadang keempat hak dasar tersebut digandeng dengan hak untuk dapat mendapat lingkungan hidup yang bersih sehingga kelima-limanya disebut dengan Panca Hak Konsumen. Disamping itu, perundang-undangan di bidang perlindungan konsumen selain 4 (empat) hak dasar seperti tersebut di atas, menambahkan beberaqpa hak lagi bagi konsumen yang dapat disebut sebagai Hak Tamabahan bagi konsumen, yaitu sebagai berikut : 1. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa konsumen. 2. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. 3. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara jujur dan tidak diskriminatif

4. Hak untuk mendapatkan kompensasi yang layak atas pelanggaran haknya. 5. Hak-hak yang diatur dalam berbagai perundang-undangan lainnya. Sedangkan kewajiban konsumen menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah sebagai berikut : 1. Membaca atau mengikuti petunjuk, informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan atau jasa demi keamanan dan keselamatan. 2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa. 3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang telah disepakati. 4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum tentang sengketa konsumen secara patut. Kemudian, yang menjadi hak pelaku usaha adalah sebagai berikut : 1. Menerima pembayaran sesuai kesepakatan. 2. Mendapatkan perlindungan huum dari perlauan konsumen yang tidak beritikad baik. 3. Melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam penyelesaian sengketa konsumen 4. Merehabilitasi nama baik apabila ternyata dalam penyelesaian sengketa dengan konsumen, ternyata kerugian konsumen bukan disebabkan oleh barang dari pelaku usaha tersebut. 5. Hak-hak lain yang diatur dalam berbagai perundang-undangan. Sedangkan yang menjadi kewajiban pelaku usaha adalah sebagai berikut : 1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. 2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur tentang kondisi dan penggunaan barang dan jasa. 3. Memberlakukan dan melayani konsumen secara benar, jujur, dan tidak diskriminatif. 4. Menjamin mutu barang/jasa sesuai standar mutu yang berlaku. 5. Memberi kesempatan yang masuk akal kepada konsumen untuk menguji atau mencoba barang/jasa tertentu, serta memberikan garansi atas barang yang diperdagangkan.

6. Memberikan ganti rugi manakala terjadi kerugian bagi konsumen dalam hubungan dengan penggunaan barang/jasa. 7. Memberikan ganti rugi manakala terjadi kerugian bagi konsumen jika ternyata barang/jasa tidak sesuai dengan yang diperjanjikan. 8. Menyediakan suku cadang dan atau fasilitas purna jual oleh produsen minimal untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 9. Memberikan jaminan atau garansi atau barang yang diproduksinya.

You might also like