You are on page 1of 2

Alat Dan Bahan : Gelas Ukur 500 ml Pipet Neraca Pisau Kertas Bolpoint Selotip - Wortel 2 batang - Air

200 ml - Garam 50 gr

*Persiapkan alat dan bahan lalu cucilah dengan bersih Bersihkan dan kupas kulit wortel dengan pisau Potong wortel pada bagian pangkal sepanjang 4 cm Buatlah lubang pada bagian tengah wortel agar berbentuk seperti mangkok, tetapi bagian bawahnya jangan sampai berlubang

*Persiapkan Larutan Buatlah larutan garam dengan kadar masing-masing 2%(larutan hipotonik) pada gelas A dan 15%(larutan hipertonik) pada gelas B Pada gelas A dengan kadar garam sebesar 2% dalam 100 ml, maka terdapat 2 gr garam   *Cara kerja Isi penuh wortel A dengan larutan hipertonik pada bagian tengahnya seperti yang telah dibuat. Isi penuh wortel B dengan larutan hipotonik pada pada bagian tengahnya seperti yang telah dibuat. Masukkan wortel A (hipertonik) kedalam gelas berisikan larutan hipotonik yang kita beri nama gelas A Masukkan wortel B (hipotonik) kedalam gelas berisikan larutan hipertonik yang kita beri nama gelas B Diamkan selama 1 malam      

Pada gelas B dengan kadar garam sebesar 15 % dalam 100 ml, maka terdapat 15 gr garam

Amati perubahan yang terjadi pada setiap Gelasnya dengan isi larutan yang berbeda pula

Kesimpulan : Pada gelas B terjadi peristiwa osmosis yaitu perpindahan partikel dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik sebagai hasil akhirnya, volume air hipotonik dalam mangkuk akan semakin sedikit dan volume air hipertonik akan semakin banyak. Penyebabnya karena dalam peristiwa tersebut terjadi perpindahan air dari larutan hipotonik (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlalu rendah) ke larutan hipertonik (konsentrasi air rendah,konsentrasi zat terlarut tinggi) melalui wortel sebagai membran semipermeabel sehingga keduanya memilik tekanan osmotik yang sama. Prosesnya, dalam proses ini akan terjadi perpindahan paritikel-partikel (zat terlarut) dari larutan hipotonik ke larutan hipertonis Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya hipertnonik dan hipotonik adalah konsentrasi antara air/pelarut dengan zat pelarutnya.

Larutan Hipotonik : Konsentrasi air tinggi tetapi konsentrasi zat terlarutnya rendah. Larutan Hipertonik : Konsentrasi air rendah tetapi konsentrasi zat terlarutnya tinggi.

Keuntungan dalam kehidupan sehari-hari : pada proses penyerapan air oleh bulu-bulu akar dimana juga terjadi prinsip pemindahan partikel dai larutan hipo ke hiper

You might also like