Professional Documents
Culture Documents
A. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan praktikum kali ini adalah antara lain sebagai berikut: y Menggunakan dan mengoprasikan berbagai alat ukur dengan baik dan benar y Mengukur berbagai benda di sekitar kita dan mencatat hasil nya. y Membandingkan berbagi alat ukur dengan melihat hasil pengukuran nya.
Alat
Nama Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mistar Jangka sorong Mikrometer sekrup Neraca ohaus Neraca pegas Stopwatch Termometer Ampere meter Gelas ukur Jumlah alat 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
Bahan
Nama Bahan 1. 2. 3. 4. Meja Silinder Besi Balok alumunium Jumlah Bahan 1 buah 1 buah 3 buah 1 buah
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang kami gunakan dalam praktikum pengukuran ini antara lain :
c. Sesuaikan skala puluhan dan skala satuan sampai batas penunjuk keseimbangan seimbang di tempat nya. Catat hasil yang di peroleh
Tabel Data Pengukuran Alat Ukur mistar Objek yang Diukur meja pengukuran panjang meja lebar meja jangka sorong silinder diameter dalam diameter luar panjang silinder mikrometer sekrup neraca ohaus neraca pegas stopwatch silinder 3 buah besi balok alumunium diameter luar massa besi hasil pengukuran p = 250 cm l = 90 cm Ddalam = 0,79 cm Dluar = 1,79 cm Psilinder = 3,79 cm Dluar = 1,808 M = 157 gram W = 0,5 newton t = 31 sekon t = 11 sekon 33 C = 306 K I = 0,45 V = 22 ml V = 10 ml
berat balok menahan nafas lama menahan nafas sebelum push up menahan nafas setelah push up suhu badan suhu badan normal baterai pecahan genting 1 buah besi kuat arus baterai volume pecahan genting volume besi
Tabel diatas menunjukkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai macam alat ukur dan berbagai macan objek, untuk perhitungan data dan pembahasan lebih lanjut tentang data diatas akan di jelaskan lebih lanjut di bab berikutnya
1. Pengukuran Meja
Dalam pengukuran meja alat ukur yang digunakan adalah mistar ukur yang memiliki skala terkecil 1 mm, sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris. mistar memiliki tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran 0,5 mm atau 0,05 cm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut. Dari pengukuran yang dilakukan diperoleh hasil: Panjang (p) = = Lebar (l) = = 250 cm (250 0,05) cm 90 cm (90 0,05) cm
Diameter luar
Panjang silinder
= = = = = =
Skala Utama + (Skala nonius 0,01) cm 1,7 + (9 0,01) cm 1,79 cm Skala Utama + (Skala nonius 0,01) cm 3,7 + (9 0,01) cm 3,79 cm
Pengukuran mengunakan amperemeter sebaiknya di lakukan secara berulang ulang karena sering dijumpai pengukuran yang kurang pas saat pengukuran pertama kali. Ini di sebabkan oleh banyak faktor di antara nya erorr pada alat ataupun kesalahan manusia. Dalam pengukuran nya juga tidak langsung menuliskan hasil dari skala tunjuk tetapi harus menggunakan rumus terlebih dahulu rumus nya yaitu (skala tunjuk : skala utama) batas ukur. Dalam pengukuran kuat arus baterai kali ini pengukuran di lakukan sebanyak tiga kali percobaan. Berikut hasil nya: Percobaan 1 (X1) =
= 0.44 A
dengan
0,45 Dalam pengukuran berurang, nilai ketidakpastian didapatkan dari simpangan baku nilai rata-rata pengukuran. Besarnya simpangan baku (sx) secara statistik dapat di hitung:
Jadi secara statistik dapat dituliskan laporan hasil pengukuran kuat arus baterai menjadi: = 0,45 ampere
9. Pengukuran Volume Genting Dan Volume Besi Percobaan Menggunakan Gelas Ukur
Gelas ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur volume benda yang tidak beraturan. Dalam percobaan ini benda yang di ukur adalah pecahan genting dan besi percobaan. Pecahan genting memiliki volume 22 ml dan besi percobaan memiliki volume 10 ml. Volume ini di ukur berdasarkan penambahan air setelah benda yang di ukur di masukkan
10
B. Saran
Dalam pengukuran sifat ke objektifan sangat di perlukan, karena sifat ini berpengaruh besar terhadap hasil pengukuran yang di peroleh. Seorang ilmuan harus jujur ketika mendapatkan suatu data, sangat dilarang merubah hasil penelitian hanya untuk kepentingan pribadi semata. Pengukuran terkadang kurang akurat. Maka dari itu dalam pengukuran sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang kali sehingga hasil yang di peroleh pun akurat
11
Daftar Pustaka
Kamajaya. 2007 . Cerdas Belajar Fisika. Bandung: Grafindo Wartini Dkk. 2010. LKS Fisika. Jakarta: Setia-Aji
12