You are on page 1of 12

BAB 1 Pengukuran

A. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan praktikum kali ini adalah antara lain sebagai berikut: y Menggunakan dan mengoprasikan berbagai alat ukur dengan baik dan benar y Mengukur berbagai benda di sekitar kita dan mencatat hasil nya. y Membandingkan berbagi alat ukur dengan melihat hasil pengukuran nya.

B. Alat dan bahan


Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Alat
Nama Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mistar Jangka sorong Mikrometer sekrup Neraca ohaus Neraca pegas Stopwatch Termometer Ampere meter Gelas ukur Jumlah alat 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Bahan
Nama Bahan 1. 2. 3. 4. Meja Silinder Besi Balok alumunium Jumlah Bahan 1 buah 1 buah 3 buah 1 buah

5. Baterai 6. Pecahan genting 7. Air

1 buah 1 buah secukupnya

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang kami gunakan dalam praktikum pengukuran ini antara lain :

1. Mengukur Panjang Dan Lebar Meja


a. Letakkan mistar pada sisi meja yang akan di ukur b. Pastikan ujung sisi meja dan angka 0 pada mistar sejajar c. Lihat secara seksama ujung sisi meja lain nya dan angka yang di tunjukkan mistar, catat hasil nya

2. Mengukur Silinder Menggunakan Jangka Sorong


a. Ukur diameter dalam silinder dengan menggunakan rahang pengukur diameter dalam, lihat skala utama dan skala nonius yang sejajar dengan skala utama. b. Ukur diameter luar silinder dengan menggunakan rahang pengukur diameter luar, lihat skala utama dan skala nonius yang sejajar dengan skala utama. c. Ukur panjang silinder dengan menggunakan rahang pengukur diameter luar dengan meletakkan silinder diantara rahang tetap dan rahang sorong. d. Lihat skala utama dan skala nonius yang sejajar dengan skala utama, catat hasil nya.

3. Mengukur Panjang Silinder Menggunakan Mikrometer Sekrup


a. Letakkan silinder diantara rahang tetap dan rahang geser b. Putar secara perlahan rahang geser sampai menyentuh ujung silinder c. Lihat posisi skala utama dan skala nonius yang berimpit dengan skala utama, catat hasil nya.

4. Mengukur Massa 3 Buah Besi Menggunakan Neraca Ohaus


a. Letakkan 3 buah besi ke wadah neraca ohaus b. Sesuai kan skala ratusan sampai dianggap cukup

c. Sesuaikan skala puluhan dan skala satuan sampai batas penunjuk keseimbangan seimbang di tempat nya. Catat hasil yang di peroleh

5. Mengukur Berat (W) Balok Alumunium Menggunakan Neraca Pegas


a. Ikat balok alumunium menggunakan tali b. Kaitkan ujung pengait pada neraca pegas ke tali yang telah di ikatkan ke balok c. Angkat neraca pegas dengan hat-hati dan tahan di udara beberapa saat atau juga bisa neraca pegas di kaitkan ke tiang atau yang lain nya d. Tunggu sampai pegas berhenti bergerak dan catat hasilnya

6. Mengukur Lama Menahan Nafas Menggunakan Stopwatch


a. Setel stopwatch dalam keadaan 0, ketika peserta siap tekan tombol atas pada stopwatch untuk memulai b. Tekan kembali tombol tersebut saat peserta berhenti menahan nafas, catat hasil nya dan tekan tombol untuk ketiga kali untuk mereset stopwatch ke keadaan 0. c. Suruh peserta melakukan kegiatan push up sesaat, dan ulangi kegiatan a dan b, catat hasilnya.

7. Mengukur Suhu Badan Menggunakan Termometer


a. Celupkan ujung termometer ke dalam air untuk menurunkan skala b. Setelah dianggap cukup, letakkan termometer pada sela-sela ketiak peserta ataupun bisa juga dengan meletakkan dimulut peserta dan diamkan selama sekitar 5-10 menit c. Jika sudah lihat angka yang dditunjukkan oleh skala termometer dan catat hasil nya.

8. Mengukur Kuat Arus Baterai Menggunakan Amperemeter


a. Siapkan amperemeter dan baterai terlebih dahulu b. Pasang amperemeter dengan model rangkaian seri dengan cara pasang kan kabel merah ke colokan merah yang ada di amperemeter dan dan kabel hitam ke colokan hitam yang ada di amperemeter c. Lihat skala tunjuk pada amperemeter dan hitung dengan rumus (skala tunjuk : skala utama) batas ukur d. Setelah hasil ditemukan ulangi percobaan beberapa kali untuk memeriksa hasil dan cacat hasil nya

9. Mengukur Volume Pecahan Genting Dan Besi Menggunakan Gelas Ukur


a. Isi gelas penumpah dengan air sampai ada air yang kluar dari ujung gelas b. Letakkan gelas ukur disamping gelas penumpah c. Masukkan pecahan genting ke kadalam gelas penumpah dan tunggu sampai sampai tidak ada air lagi yang keluar dari gelas penumpah d. Lihat tinggi air yang ada di gelas ukur dan catat hasil nya. e. Ulangi kegiatan di atas untuk mengukur besi percobaan, catat hasil yang di peroleh

BAB 2 Data Hasil Pengukuran


Berikut ini adalah data-data hasil pengukuran yang di peroleh dari berbagai pengukuran menggunakan alat ukur.

Tabel Data Pengukuran Alat Ukur mistar Objek yang Diukur meja pengukuran panjang meja lebar meja jangka sorong silinder diameter dalam diameter luar panjang silinder mikrometer sekrup neraca ohaus neraca pegas stopwatch silinder 3 buah besi balok alumunium diameter luar massa besi hasil pengukuran p = 250 cm l = 90 cm Ddalam = 0,79 cm Dluar = 1,79 cm Psilinder = 3,79 cm Dluar = 1,808 M = 157 gram W = 0,5 newton t = 31 sekon t = 11 sekon 33 C = 306 K I = 0,45 V = 22 ml V = 10 ml

termometer ampere meter gelas ukur

berat balok menahan nafas lama menahan nafas sebelum push up menahan nafas setelah push up suhu badan suhu badan normal baterai pecahan genting 1 buah besi kuat arus baterai volume pecahan genting volume besi

Tabel diatas menunjukkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai macam alat ukur dan berbagai macan objek, untuk perhitungan data dan pembahasan lebih lanjut tentang data diatas akan di jelaskan lebih lanjut di bab berikutnya

BAB 3 Perhitungan Dan Pembahasan


Berikut ini akan disajikan perhitungan dan pembahasan tentang data hasil pengukuran di bab 2.

1. Pengukuran Meja
Dalam pengukuran meja alat ukur yang digunakan adalah mistar ukur yang memiliki skala terkecil 1 mm, sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris. mistar memiliki tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran 0,5 mm atau 0,05 cm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut. Dari pengukuran yang dilakukan diperoleh hasil: Panjang (p) = = Lebar (l) = = 250 cm (250 0,05) cm 90 cm (90 0,05) cm

2. Pengukuran Silinder Menggunakan Jangka Sorong


Jangka sorong terdiri atas rahang tetap yang memiliki skala utama dan rahang sorong yang mempunyai skala nonius. Satu bagian skala utama, panjangnya 1 mm. Adapun rahang sorong dilengkapi dengan 10 bagian. Panjang 10 skala nonius adalah 9 mm. Ini berarti, 1 skala nonius sama dengan 0,9 mm. Dengan demikian, selisih skala utama dengan skala nonius adalah 1 mm 0,9 mm = 0,1 mm atau 0,01 cm Dalam pengukuran silinder menggunakan jangka sorong tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran jangka sorong adalah setengah dari skala nonius terkecil, yaitu 0,01 cm = 0,005 cm. Berikut adalah perhitungan hasil pengukuran nya. Diameter dalam = Skala Utama + (Skala nonius 0,01) cm = 0,7 + (9 0,01) cm = 0,79 cm

Diameter luar

Panjang silinder

= = = = = =

Skala Utama + (Skala nonius 0,01) cm 1,7 + (9 0,01) cm 1,79 cm Skala Utama + (Skala nonius 0,01) cm 3,7 + (9 0,01) cm 3,79 cm

3. Pengukuran Silinder Menggunakan Mikrometer Sekrup


Dalam pengukuran silinder menggunakan mikrometer sekrup tingkat ketelitian alat semakin kecil yaitu sekitar 0,001 cm jadi hasil yang diperoleh pun semakin akurat. Diameter luar = Skala Utama + (Skala nonius 0,001) cm = 0,8 + (8 0,001) cm = 0,808 cm

4. Pengukuran Massa Besi Dengan Neraca Ohaus


neraca ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Yang terdiri dari tiga skala yaitu skala ratusan, puluhan, dan satuan. Dalam pengukuran massa besi menggunakan neraca ohauss di peroleh data massa besi = skala ratusan + skala puluhan + skala satuan = 100 + 50 + 7 gram = 157 gram

5. Pengukuran Berat Balok Alumunium Dengan Neraca Pegas


Neraca pegas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda dengan satuan newton (N). Berat suatu benda dengan massa suatu benda adalah berbeda. Perbedaannya pertama yaitu Satuan berat adalah newton (N) sedangkan satuan massa adalah kilogram (kg). Kedua, berat suatu benda di pengaruhi oleh gravitasi sehingga berat benda dapat berubah jika di ukur di tempat yang berbeda tarikan gravitasi nya sedangkan massa tidak dipengaruhi oleh gravitasi. Dari hasil pengukuran berat balok alumunium menggunakan neraca pegas di peroleh hasil sebagai berikut

Berat Balok (Wbalok) = 0,5 newton

6. Mengukur Lama Menahan Nafas Menggunakan Stopwatch


Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan. Stopwatch mempunyai satuan sekon (s). stopwatch mempunyai sebuah tombol yang berada di bagian atas, tombol ini berfungsi untuk memulai perhitungan waktu, menghentikan perhitungan waktu dan mereset ulang stopwatch ke angka 0. Dalam pengkuran menahan nafas ini, percobaan dibagi menjadi dua bagian yaitu antara lain: a) Menahan nafas dalam keadaan normal (sebelum melakukan aktivitas), dalam percobaan ini di peroleh hasil 31 sekon. b) Menahan nafas setelah melakukan push up. Dalam percobaan yang kedua ini orang yang menjadi bahan percobaan disuruh melakukan push up terlebih dahulu sebelum menahan nafas, dari percobaan ini di peroleh data sekitar 11 sekon.

7. Mengukur Suhu Badan Menggunakan Termometer (Manual)


Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahan dan meter yang berarti untuk mengukur. Dalam percobaan kali ini kami menggunakan termometer manual yang artinya termometer ini digunakan secara manual. Objek yang kami ukur dalam percobaan adalah suhu tubuh Normal seseorang. Hasil yang di peroleh dari pengukuran yaitu Suhu tubuh normal = 33 C Dan dalam satuan yang lain: Kelvin (K) = 33 C + 273 = 306

8. Mengukur Kuat Arus Baterai Menggunakan Amperemeter


Ampere meter adalah alat yang di gunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Perangkat amperemeter dalam pengukuran kuat arus listrik harus dipasang secara seri. Dalam ampere meter ada dua skala utama yaitu skala 100 dan skala 50. Dalam ampereeter juga ditemukan batas ukur untuk pengukuran, batas ukur ialah batasan maksimal kuat arus yang dapat di ukur oleh amperemeter, biasa nya batas ukur yang sering dijumpai yaitu 5 A, 1 A, 1mA, dst..

Pengukuran mengunakan amperemeter sebaiknya di lakukan secara berulang ulang karena sering dijumpai pengukuran yang kurang pas saat pengukuran pertama kali. Ini di sebabkan oleh banyak faktor di antara nya erorr pada alat ataupun kesalahan manusia. Dalam pengukuran nya juga tidak langsung menuliskan hasil dari skala tunjuk tetapi harus menggunakan rumus terlebih dahulu rumus nya yaitu (skala tunjuk : skala utama) batas ukur. Dalam pengukuran kuat arus baterai kali ini pengukuran di lakukan sebanyak tiga kali percobaan. Berikut hasil nya: Percobaan 1 (X1) =
 

= 0.44 A Percobaan 2 (X2) =


 

= 0.45 A Percobaan 3 (X3) =


 

= 0.44 A

Selanjutnya dari data diatas, di cari rata-rata nya menggunakan rumus :

dengan

0,45 Dalam pengukuran berurang, nilai ketidakpastian didapatkan dari simpangan baku nilai rata-rata pengukuran. Besarnya simpangan baku (sx) secara statistik dapat di hitung:



Jadi secara statistik dapat dituliskan laporan hasil pengukuran kuat arus baterai menjadi:      = 0,45 ampere

9. Pengukuran Volume Genting Dan Volume Besi Percobaan Menggunakan Gelas Ukur
Gelas ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur volume benda yang tidak beraturan. Dalam percobaan ini benda yang di ukur adalah pecahan genting dan besi percobaan. Pecahan genting memiliki volume 22 ml dan besi percobaan memiliki volume 10 ml. Volume ini di ukur berdasarkan penambahan air setelah benda yang di ukur di masukkan

10

Bab 4 Kesimpulan Dan Saran


A. Kesimpulan
Tujuan dari kegiatan pengukuran ini ada banyak antara lain Menggunakan dan mengoprasikan berbagai alat ukur dengan baik dan benar, Mengukur berbagai benda di sekitar kita dan mencatat hasil nya, dan Membandingkan berbagi alat ukur dengan melihat hasil pengukuran nya. Alat ukur ada bermacam-macam semua nya sesuai dengan ketelitian dan keakuratan hasil pengukurannya. Terkadang hasil pengukuran yang di peroleh pun tidak begitu akurat ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain kelalaian manusia, kerusakan alat dan lain-lain. Dalam praktikum pengukuran ini banyak alat ukur yang telah di praktekan antara lain mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca pegas dan ohaus, amperemeter dst. Semua alat ini membantu mempermudah manusia untuk menghitun ukuran suatu benda. Banyak manfaat yang bisa di dapatkan tentu nya dengan mengunakan nya secara bijak dan benar.

B. Saran
Dalam pengukuran sifat ke objektifan sangat di perlukan, karena sifat ini berpengaruh besar terhadap hasil pengukuran yang di peroleh. Seorang ilmuan harus jujur ketika mendapatkan suatu data, sangat dilarang merubah hasil penelitian hanya untuk kepentingan pribadi semata. Pengukuran terkadang kurang akurat. Maka dari itu dalam pengukuran sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang kali sehingga hasil yang di peroleh pun akurat

11

Daftar Pustaka
Kamajaya. 2007 . Cerdas Belajar Fisika. Bandung: Grafindo Wartini Dkk. 2010. LKS Fisika. Jakarta: Setia-Aji

12

You might also like