You are on page 1of 3

Respon Masyarakat terhadap Perubahan Sosial Budaya

Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya yang terjadi berbeda-beda sesuai kedalaman pengaruh perubahan tersebut. Perubahan yang tidak mempengaruhi nilai-nilai norma yang sudah ada di masyarakat masih bisa diterima oleh masyarakat tersebut. Akan tetapi, perubahan yang telah mengakibatkan terjadinya perubahan nilai-nilai dan norma yang telah berlangsung dalam masyarakat mungkin akan mengakibatkan timbulnya gejolak. Masyarakat akan menolaknya dengan berbagai cara, seperti demonstrasi, mengadu ke lembaga non pemerintahan, bahkan mengadu ke pemerintah. Ada masyarakat yang mudah menerima terjadinya perubahan sosial budaya, namun ada pula yang sulit menerimanya. Masyarakat yang sukar menerima perubahan biasanya masih memiliki pola pikir yang tradisional. Komunitas masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsipprinsip yang telah baku. Masyarakat sederhana (tradisional) masih bersikap untuk berpikir secara massif (pola pikir yang tidak objektif dan rasional) untuk menganalisis, menilai dan menghubungkan suatu gejala dengan gejala yang lain. Pola pikir masyarakat yang tradisional mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1. Bersifat sederhana. 2. Memiliki daya guna dan produktifitas yang rendah. 3. Bersifat tetap atau monoton. 4. Memiliki sifat irrasional, yaitu tidak berdasarkan pikiran dalam hal tertentu.

Sedangkan perilaku masyarakat yang tudaj bisa menerima perubahan sosial budaya, di antaranya sebagai berikut: 1. Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk berhubungan dengan masyarakat lain; 2. Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada; 3. Takut akan terjadi kegoyahan dalam susunan/struktur masyarakat, jika terjadi integrasi kebudayaan; 4. Berpegang pada ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan dengan ideology masyarakat yang sudah ada.

Karena pola pikir mereka yang menimbang segala-galanya dengan prinsip yang telah baku, masyarakat tradisional cenderung mencurigai budaya asing yang masuk ke lingkungannya. Namun demikian, ada pula unsur budaya asing yang mereka terima. Hal itu disebabkan unsur budaya asing tersebut membawa kemudahan bagi kehidupan mereka. Pada umumnya, unsur-unsur budaya yang membawa perubahan sosial budaya dan mudah diterima masyarakat jika: 1. Unsur kebudayaan tersebut memberi manfaat yang besar, seperti radio transistor. 2. Peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat, seperti ballpoint yang digunakan untuk tulis menulis merupakan unsur budaya barat. 3. Unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan

masyarakat yang menerima unsur tersebut, misalnya mesin perontok padi, bermanfaat dan mudah dioperasikan.

Sementara itu, unsur-unsur budaya yang sulit diterima masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Unsur kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan, seperti ideology dan falsafah hidup. 2. Unsur kebudayaan yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Kebalikan dari masyarakat tradisional adalah masyarakat modern. Masyarakat modern telah mengalami perubahan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbeda dengan masyarakat tradisional, masyarakat modern mengusahakan atau mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh serta rasional. Pola pikir masyarakat modern mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Bersifat dinamis atau selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. 2. Berdasarkan akal pikiran manusia dan senantiasa mengembangkan efisiensi dan efektifitas. 3. Tidak mengandalkan atau mengutamakan kebiasaan atau tradisi masyarakat.

You might also like