You are on page 1of 40

Perbandingan Sistem Pendidikan

SISTEM PENDIDIKAN NEGARA PERANCIS


BAB I PENDAHULUAN

A. Mengenal Negara dan Budaya Perancis 1. Geografi dan Iklim Negara Perancis yang berpenduduk sekitar 61.054.000,00 juta jiwa, dengan distribusi yang berusia dibawah 15 tahun 18,7%, dan diatas 65 tahun 16,0% dengan tingkat literasi (literaci) 99%. Jumlah komunitas lokal sangat tinggi : 36,934, kurang lebih tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan penduduk negara-negara Eropa lainnya. Kebanyakan komunitas itu sangat kecil (lebih dari 10.000,00 penduduk dibawah 200 orang), dan komunitas kecil itu tidak dibenarkan mempunyai sekolah dasar. Perancis mempunyai luas wilayah sekitar 675.417 km2. Di sebelah utara berbatasan dengan Belgia, Luxemburg dan Jerman, di sebelah timur berbatasan dengan Jerman, Swiss dan Italia ; di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Tengah (Mediterania) dan Spanyol; dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Atlantik. Letak Perancis, di antara 42o dan 51o lintang utara, karena itu negara ini mempunyai empat musin, yaitu ; musim panas, (antara bulan Juli - September), musin gugur (antara bulan OktoberDesember), musim dingin (antara bulan Januari - Maret) dan musim semi (antara bulan April - Juni). Di bagian selatan, iklimnya dipengaruhi iklim Laut Tengah, ada musim dingin tidak begitu dingin, tetapi pada musim panas sangat panas sekali.Di bagian barat, iklimnya dipengaruhi iklim laut sehingga pada musim panas udaranya agak dingin, tetapi di musin dingin udaranya tidak begitu

dingin. Di bagian tengah iklimnya berupa iklim pegunungan. Musim dingin di daerah ini lebih panjang dari pada daerah lainnya dan udaranya sangat dingin sekali, sedangkan pada musim panas banyak turun hujan dan udaranya sangat sejuk. Di bagian utara, iklimnya adalah iklim darat. Pada musim dingin udaranya 1

Perbandingan Sistem Pendidikan

sangat dingin, dan di musim panas banyak turun hujan. 2. Sejarah Perancis Sebelum tahun 1789, Perancis berada di bawah kekuasaan monarki yang dipimpin oleh seorang raja. Pada waktu itu masyarakatnya terbagi dalam tiga golongan yaitu, golongan bangsawan, rohaniawan dan golongan ketiga (golongan menengah). Golongan bangsawan mempunyai hak-hak yang istimewa. Pada tahun 1789, terjadi revolusi yang dipimpin oleh golongan menengah yang ditandai dengan pembatalan hak-hak istimewa kaum bangsawan, dan pernyataan hak azasi manusia. Setelah mengalami berbagai peralihan, pada tahun 1815, Perancis dikuasai oleh rejim otoriter yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1802, Napoleon Bonaparte memproklamirkan dirinya menjadi kaisar

Perancis, dan sistem pemerintahan Perancis yang sudah mejadi republik, kembali menjadi sistem monarki. Kekaisaran ini runtuh pada tahun 1815 setelah kemenangan Inggris di Waterloo. Penggantinya tetap meneruskan sistem pemerintahan monarki, dan baru diproklamirkan kembali menjadi Republik pada tahun 1848. Karena itu periode setelah 1848 dinamakan Republik Perancis Kedua. Pada abad ke 19, terjadi revolusi industri yang dimulai dengan industri tekstil, kemudian industri berat dan pemakaian mesin uap. Hingga tahun 1871, Perancis menjadi negara industri besar nomor dua di dunia setelah Inggris. Pada jaman ini dimulai pembangunan jalan-jalan kereta api guna melancarkan pemasaran dan pengembangan pertanian. Industrialisasi ini mengakibatkan lahirnya sebuah proletarist buruh dan munculnya gerakan-gerakan sosialis. Pada tahun 1870, Perancis kalah perang dari bangsa Prusia (Jerman) dan sejak saat itu Perancis memproklamirkan diri menjadi Republik Perancis Ketiga. Pada waktu pemerintahan Republik Ketiga ini, Perancis mewujudkan sekularisasi masyarakatnya yaitu dengan memisahkan gereja dengan negara dan mengadakan pendidikan cuma-cuma serta mengadakan wajib belajar bagi anak-anak yang berumur 13 tahun. Pada saat ini pula, Perancis melaksanakan ekspansi kolonial besar-besaran ke Afrika. Pemerintahan Republik Ketiga ini berakhir pada tahun 1940 setelah kalah perang dengan Jerman. Sejak tahun 1945, Perancis telah mengalami dua kali sistem pemerintahan yaitu sistem parlementer (Republik

Perbandingan Sistem Pendidikan

Perancis Keempat, 1946-1958) dan sistem presidensial (Republik Perancis Kelima, 1958 - sekarang) yang didirikan oleh Jendral De Gaulle. 3. Sejarah Pendidikan Sebagai mana juga negara-negara lain yang mempunyai sejarah panjang, Perancis memiliki sistem pendidikan yang sudah sangat melembaga dan berupaya selalu melakukan reformasi. Sejarah menceritakn kenapa Perancis sangat bersifat sentralis dan birokratis dalam bentuk pemerintahan termasuk sistem

pendidikannya. Dunia seperti ini telah membangunkan raksasa tidur (sleeping giant) J.C. Eicher (1995) karena, (1) pembukaan sekolah menengah dan universitas bagi siswa-siswa baru yang mayoritas dari kelompok sosial yang dulunya tidak pernah dapat tempat. (2) adanya reformasi yang terus menerus yang selama ini tidak pernah bisa diterima dengan senang hati oleh pihak-pihak penguasa. Struktur yang besar dan kaku ini sekarang menghadapi tantangan untuk dapat dijadikan sistem pendidikan yang permanen, yang sampai saat ini masih belum terpenuhi dengan baik. Namun demikian, oleh karena banyak programprogram pendidikan yang cukup meyakinkan yang dikembangkan semenjak awal 80-an, langkah ini perlu dilanjutkan supaya pendidikan Perancis benar-benar mampu berperan dalam perubahan sosial dan ekonomi. Menurut aturan yang berlaku, sekolah yang punya murid kurang dari 12 orang harus ditutup demi efisiensi. Antara tahun 1900 dan 1945, pertumbuhan penduduk Perancis sangat lambat, akan tetapi meningkat drastis sesudah perang Dunia II. Dampak pertamanya adalah kurang lebih 1,2 juta murid masuk sekolah dasar antara 1951 dan 1956, naik 40% dari tahun-tahun sebelumnya. Perubahan demografis ini menghantam sekolah menengah dari tahun 1957 dan seterusnya, dan kemudian univestis. Keadaan ini kemudian menurun lagi sehingga jumlah kelompok anak umur sekolah juga menurun sehingga berakibat penutupan beberapa buah sekolah dasar kecil. Perancis juga mengalami arus urbanisasi sehingga paris saja kota mega metropolitan berpenduduk 16% dari seluruh penduduk Perancis. Komposisi etnis penduduk Perancis pada dasarnya, adalah homogen selatan dua abad menjalani pemerintahan negara yang bersifat sentralisitis, dengan bahasa resmi bahasa Perancis. Akan tetapi kemudian ada desakan yang keras untuk

Perbandingan Sistem Pendidikan

mengajarkan bahasa-bahasa daerah setempat terutama di daerah Brittany, Alsace, Basque, dan Corsica. Pengajaran bahasa ini dilakukan pada lembaga-lembaga pendidikan guru, buruh-buruh asing yang jumlahnya sangat besar (lebih dari 4 juta ) juga mempengaruhi kurikulum dan metodologi mengajar dengan pembukaan kelas-kelas khusus untuk anak-anak asing. Pada awal abad ke-19, Perancis masih didominasi oleh daerah pedalaman (rural area) dengan jumlah penduduk relatif besar yang aktif dan produktif di bidang pertanian. Jumlah ini menurun dari 50% dalam tahun 1900 menjadi 35% dalam tahun 1946. Perancis kemudian mengalami proses industrialisasi yang cepat dan modernisasi pertanian sehingga pada tahun 1982 hanya 8% penduduk yang masih bertani secara tradisional. Dampak salah satu dari tansformasi ini terhadap sistem pendidikan adalah berkembangnya dengan cepat pelatihan-pelatihan teknik yang selanjutnya melahirkan sekolah-sekolah menengah tingkat atas teknik (Iycees techniques) yang terpisah dari sekolah-sekolah menengah umum yang lebih tradisional. Penurunan yang tajam pada sektor primer (pertanian) menguntungkan sektor jasa (services) dari tahun 1962-1975, sementara jumlah orang aktif disektor pertanian menurun 47% jumlah disektor jasa meningkat 35%, dan disektor industri dan transportasi naik hanya 13% pada waktu yang sama, 75% lapangan pekerjaan baru ada pada sektor jasa, terutama pada jajaran pemerintah dan komunitas lokal, ini semua menuntut pendidikan. Struktur pemerintahan tidak berubah selama satu abad. Tiga bentuk republik semenjak tahun 1875 tetapi memberi prioritas pada pendidikan masyarakat. Serangkaian undang-undang yang disahkan dalam tahun 1880-an memberikan pendidikan yang gratis bagi murid sekolah dasar, mengatur kembali pendidikan bagi guru sekolah dasar dan menengah, serta meberikan ijazah-ijazah pendidikan tinggi. Sekolah-sekolah negeri ditingkatkan, dan sekolah swasta di cek dan dibenahi. Sesudah perang dunai II, pemerintah republik keempat dan kelima melanjutkan perhatiannya atas pentingnya pendidikan setidak-tidaknya sampai pada saat unjuk rasa mahasiswa pada tahun 1965. Hampir sepanjang sejarah sistem pendidikan Perancis sangat bersifat sentralis. Reformasi yang dilakukan pada awal 1980-an memberikan otonomi pada daerah, kementrian dan komunitas.

Perbandingan Sistem Pendidikan

B. Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan Perancis sekarang berdasarkan Undang-undang Dasar Republik Kelima yang diterima dengan referendum rakyat pada tanggal 23 September 1958 dan diubah pada tanggal 18 Mei 1960, 28 Oktober 1963 dan 29 Oktober 1974. Undang-undang dasar tersebut menegaskan kembali hak-hak perorangan tanpa memandang ras maupun agama sebagaimana tercantum dalam pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara tahun 1789. Undang-undang dasar tersebut menegaskan kembali suara dan hak menduduki jabatan dalam pemerintahan parlementer, dengan suatu badan eksekutif yang kuat. Fungsi kepala negara dipegang oleh presiden yang dipilih 7 tahun sekali dalam suatu pemilihan umum yang sangat demokratis. Presiden menjadi pengemban Undang-Undang Dasar dan juga mengepalai Angkatan Bersenjata. Presiden diperbolehkan untuk mengambil tindakan kecuali dalam keadaan darurat, presiden juga mempunyai wewenang membubarkan parlemen. Fungsi kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri yang mengepalai kabinet atau dewan menteri. Perdana Menteri ini diangkat oleh Presiden dan mempunyai wewenang untuk menentukan politik yang harus dilaksanakan. Perdana Menteri dapat mengajukan usul-usul pemerintah, dan dia juga yang harus bertanggung jawab apabila usul itu diterima. Negara Perancis dibagi dalam 96 departemen (tidak termasuk departemen di seberang lautan seperti Guadeloupe, Martinique, Guyana Perancis, Reuinion dan Saint-Piere Marquelon), setiap departemen dikepalai oleh seorang kepala daerah yang disebut Prefet. Tiap departemen dibagi lagi dalam arrondissement-

arrondissement yang dikepalai oleh Sous-prefet. Dan arrondissement dibagi lagi dalam commune yang dikepalai oleh maire. Republik Perancis adalah sebuah republik semi-presidensial uniter dengan tradisi demokratis yang kuat. Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui referendum tanggal 28 September 1958. Sehingga memperkuat kewenangan eksekutif dengan parlemen. Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin: Presiden Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih langsung oleh hak pilih universal orang dewasa untuk jabatan selama 5 tahun (sebelumnya 7 tahun), dan Pemerintah, dipimpin oleh Perdana

Perbandingan Sistem Pendidikan

Menteri yang ditunjuk presiden. Parlemen Perancis adalah sebuah badan legislatif bikameral yang terdiri dari Majelis Nasional (Assemble Nationale) dan Senat. Deputi Majelis Nasional mewakili konstituensi lokal dan terpilih langsung selama 5 tahun. Majelis memiliki kekuasaan untuk membubarkan kabinet, dan mayoritas anggota Majelis menetapkan pilihan pemerintah. Senator dipilih oleh dewan pemilih untuk jabatan 6 tahun (sebenarnya 9 tahun), dan setengah kursi dimasukkan dalam pemilihan setiap 3 tahun yang dimulai pada September 2008. Kekuasaan legislatif Senat terbatas; dalam penentangan antara kedua pihak, Majelis Nasional memiliki perkataan terakhir, kecuali untuk hukum konstitusional dan lois organiques (hukum yang disediakan langsung oleh konstitusi) dalam beberapa hal. Pemerintah memiliki pengaruh kuat dalam pembentukan agenda Parlemen. Politik Perancis ditandai oleh dua pengelompokan yang saling menentang secara politik: pertama sayap kiri, dipusatkan di sekitar Partai Sosialis Perancis, dan lainnya sayap kanan, sebelumnya dipusatkan pada Rassemblement pour la Rpublique (RPR) dan sekarang Uni untuk Gerakan Populer (UMP). Cabang eksekutif kebanyakan terdiri dari anggota UMP

C. Tujuan Pendidikan Untuk memahami tujuan resmi pemerintah dan bagaimana mereka mencapai persetujuan atau terperangkap pada konflik dengan banyak orang, kita harus kembali melihat sejarah setidak-tidaknya dua abad kebelakang. Namun demikian, banyak orang yang sependapat mengenai peranan pendidikan semenjak republik ketiga (1875). Pada awal republik ketiga berdiri rasa kesatuan masyarakat Perancis masih sangat tipis yang ada saat itu masih perasaan pertentangan yang sangat dalam antara pihak yang tidak menerima revolusi Perancis dan yang menerima dan berjuang untuk itu. Dalam bidang pendidikan, kedua kelompok yang bertikai ini mengirim anak-anak mereka ke sekolah yang berbeda : sekolahsekolah agama swasta disatu pihak, dan sekolah negeri dipihak lain. Tugas utama yang paling mendesak bagi pemerintahan rezim baru ialah menciptakan kesatuan nasional. Oleh karena itu belum memungkinkan untuk mencocokan kedua belah pihak yang berbeda falsafah itu, maka satu-satunya jalan yang harus dilakukan

Perbandingan Sistem Pendidikan

terlebihdahulu meningkatkan nasionalisme, upaya peningkatan nasionalisme ini akan dilakukan melalui sekolah dengan memperomosikan buku-buku teks yang seragam yang isinya antara lain menekankan perlunya melanjutkan negara Perancis yang sudah ada semenjak rezim lama (kerajaan) dan pembentukan sistem baru bersifat sentralis yang ketat. Hasil yang diinginkan tercapai dengan baik, sehingga seorang pengamat evolusi pendidikan yang sangat tajam, Antonie Prost pada tahun 1968 menyimpulkan bahwa sesungguhnya kritik terus bermunculan, namun Perancis (antara 1880 dan 1930) secara keseluruhan puas dengan sistem pendidikannya, lebih dari itu ia merasa bangga . Akan tetapi itu tidak berarti bahwa selain dari peningkatan nasionalisme tujuan selalu jelas. Sistem pendidikan Perancis sebagaimana disusun pada akhir abad ke-19 jauh dari persatuan. Pada tingkat sekolah dasar yang pendidikannya gratis wajib dan tidak membedakan aliran keagamaan, terdapat dua jenis pendidikan yang paralel : sekolah umum pemerintah, dan sekolah-sekolah menengah kecil yang disebut Lycees , yang sering menampung murid yang berasal dari kelas menengah borjuis, yang selalu keberatan mengirin anak-anaknya kesekolah yang sama bersama anak-anak rakyat biasa. Pada tingkat sekolah menengah pemisahan makin sering terjadi Lycees disediakan bagi anak-anak dari kelompok masyarakat kelas menengah dan atas, dan masyarakat kelas buruh mengirim anak-anaknya kesekolah menengah umum tingkat pertama, dan kemudian kesekoah-sekolah kejuruan. Di sekolah Lycees jumlah murid dapat dikatakan tetap sampai pada tahun 1920, tetapi pada sekolah menengah pertama (pendidikan dasar bagian akhir) jumlah murid terus meningkat dan bahkan peningkatannya cukup cepat. Tujuan khusus Lycees untuk

mendidik kelompk elit, dan melakukan pengajaran bahasa yunani dan bahasa latin karena mata pelajaran ini sangat dianggap sangat berharga dalam pembentukan pikiran. Pada masa yang sama dan sampai perang dunia ke-II, tujuan lain sistem pendidikan mendidik orang yang kualified mulai menjadi penekanan dalam

pernyataan resmi. Tetapi hal ini jelas tidak dilakukan oleh guru secara berlebihan. Sesudah perang dunia ke-I sekelompok guru mencoba memperkenalkan reformasi berdasarkan prinsip-prinsip budaya bersama untuk semua tetapi usaha pemerintah yang pertama ke arah demokratisasi dimulai tahun 1936 dalam bentuk

Perbandingan Sistem Pendidikan

pemerintahan

Front Populaire . Langkah-langkah yang inisiatif untuk

memikirkan kembali sistem pendidikan di Perancis dilakukan sesudah perang dunia ke-II, dan ini disimpulkan dari laporan komisi yang disebut Wallon Commission Langvin-

(1947). Itulah untuk kali pertama tujuan pendidikan

dinyatakan dengan jelas. Ada tiga tujuan utama sistem sekolah : 1. Meningkatkan kesempatan yang sama dalam hidup setiap orang. 2. Memenuhi kebutuhan sistem yang produktif bagi orang-orang qualified . 3. Memberikan prioritas pada pengembangan kepribadian pada setiap anak. Belum ada proposal yang tepat untuk mengimplementasikan tujuan-tujuan tetsebut yang di anut oleh pemerintah. Masalahnya antara lain adalah, tujuantujuan itu sebagian bertentangan satu sama lain, sehingga pemerintah tidak mau melakukan pilihan. Alasan lain, biaya untuk mengimplementasikan reformasi itu sangat tinggi dan pada saat laporan itu diterbitkan konsensus diparlemen mengenai ketentuan prioritas di bidang pendidikan yang telah ada, tidak dijumpai ketika komisi pendidikan itu mulai bekerja pada tahun 1947. Namun demikian tujuan pendidikan seperti diutarakan di atas telah dipertegas lagi dalam perencanaan komisi pendidikan mulai dari perencanaan ketiga dan seterusnya. Akan tetapi secara umum lebih banyak sumber yang mengutamakan sistem pendidikan untuk kepentingan ekonomi dibandingkan untuk peningkatan persamaan kesempatan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa kebanyakan orang-orang vokal dan para guru tetap dipakai dalam menjabarkan pendidikan. Kenyataan bahwa siswa/mahasiswa tidak puas dengan sistem yang ada terbukti pada tahun 1968. Pemerintah mengabulkan tuntutan mereka untuk memperoleh persamaan dalam pendidikan dengan memberikan pintu terbuka bagi yang ingin masuk ke pendidikan tinggi akan tetapi pada tahun berikutnya bidang atau program pendidikan tertentu tidak menerima mahsiswa baru lagi yang makin meningkat jumlahnya, sehingga pada awal 1980-an dan undang-undang baru di syahkan tahun 1984.

Perbandingan Sistem Pendidikan

BAB II PEMBAHASAN

A. Struktur Dan Jenis Pendidikan 1. Pendidikan Formal Hampir seluruh sistem pendidikan di Perancis dilaksanakan secara tersentralisasi yang ketat dan kontrol ada pada kementrian pendidikan. Pendidikan dasar berkembang dengan baik anak-anak boleh memulai pendidikannya pada umur dua tahun. Proporsi anak-anak yang memulai pendidikan pada umur itu selalu saja meningkat jumlahnya, jumlah yang terbesar adalah anak-anak dari keluarga ekonomi lemah yang orang tuanya bekerja meninggalkan rumah, dan paling kecil proporsinya adalah anak-anak para petani. Sekitar 91% dari anakanak usia tiga tahun sesudah masuk sekolah pada tahun 1982 dibandingkan dengan hanya 42% pada tahun 1964, dan dikota-kota persentase itu mencapai 100% masuk sekolah. Pada tahun 1977 pendidikan dasar sudah bersifat universal dan anak-anak usia 4-5 tahun sudah 100% sudah masuk sekolah, bagi anak-anak berusia tiga tahun keadaan seperti itu tidak mungkin saat itu, karena pertama banyak orang tua yang keberatan memasukan anaknya pada usia tersebut, dan juga sangat tidak mungkin menyelenggarakan sekolah bagi anak usia tiga tahun itu di daerah yang penduduknya masih sangat jarang terutama didaerah

pedalaman. Ini berarti bahwa hal ini tidak baik, karena penelitian membuktikan bahwa anak usia empat tahun di tingkat pendidikan dasar rata-rata hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang dicapai anak-anak berusi tiga tahun seperti dijumpai pada Statistiques Service d Information de Gestion et des Etudes

(SIGES 1982). Semenjak tahun 1969 jumlah murid pada tingkat

pendidikan dasar menurun disebabkan menurunnya angka kelahiran anak, dan kira-kira 600.000,00 anak berkurang disekolah pada tahun 1986. Kira-kira 15% murid pada pendidikan dasar belajar disekolah swasta namun demikian

Perbandingan Sistem Pendidikan

kurikulumnya mengikuti kurikulum sekolah negeri dan hampir seluruhnya dikontrol oleh kementrian pendidikan. Sekolah khusus bagi anak-anak cacat berkembang dengan cepat baik jumlah maupun kualitasnya dan kira-kira 8% dari anak-anak umur sekolah pendidikan dasar berada disekolah khusus. Dropout tidak ada dalam sistem pendidikan Perancis karena hal itu dilarang oleh undangundang tetapi kenaikan kelas secara otomatis bukan pula menjadi aturan sekolah. Walaupun jumlah rata-rata anak yang tidak naik kelas menurun, tetapi persentasenya masih tinggi dibandingkan persentase pada beberapa negara lain. Data statistik menunjukan bahwa ada korelasi atau hubungannya antara anak yang tidak naik kelas dan latar belakang sosial ekonomi orang tua anak. Misalnya, dalam sebuah penelitian anak-anak yang orang tuanya tergolong executive tinggi dan profesional hanya 12% mengalami tidak naik kelas hanya satu kali, sedangkan anak-anak yang orang tuanya adalah buruh industri atau pabrik persentasinya adalah 40%. Pendidikan menengah terdiri dari dua siklus. Pada siklus pertama, umumnya anak-anak memasuki lembaga pendidikan yang dinamakan cool eges d enseigment secondaire (CES). Disini mereka belajar

selama empat tahun atau mereka belajar sampai umur 16 tahun. Tetapi sudah dua tahun kira 30% mereka dibolehkan mengambil mata pelajaran khusus sebagai persiapan untuk melanjutkan ke sekolah teknik, kira-kira 20% siswa pada siklus ini memasuki sekolah swasta. Siklus kedua pendidikan menengah terbagi atas dua jalur yaitu : 1. Jalur Panjang (Long Stream) Jalur panjang diarahkan pada baccalaureat dan pendidikan tinggi dan jalur ini terbagi pula atas dua bagian : pendidikan menengah umum, dan pendidikan menengah kejuruan. Sekolah swasta menampung siswa level ini kurang lebih 25%. 2. Jalur Pendek Adalah murni pendidikan teknik yang diarahkan untuk mendapatkan Certificat d Aptitude Professionelle (CAP) dalam rentan waktu dua tahun. Sekitar 30% siswa pada setiap dua tahun ajaran terdaftar pada jalur ini, perlu juga diketahui bahwa walaupun begitu cepat perkembangan dan peningkatan

10

Perbandingan Sistem Pendidikan

jumlah siswa pada tingkat sekolah menengah ini, kira-kira sepertiga diantara mereka meninggalkan pendidikan tanpa menamatkannya dan tanpa

mendapatkan

training profesiona l. Dari yang menamatkan hanya 50%

diantaranya berusia setidak-tidaknya satu tahun terlambat dari umur normal yang seharusnya berada pada level itu, selain itu terdapat perbedaan secara regional rata-rata siswa yang berada di Perancis bagian utara. Secara proposional mereka juga lebih banyak yang memasuki sekolah jalur panjang dan memiliki pendidikan umum. Perbedaan diatas mungkin disebabkan oleh perbedaan tradisi budaya antara kedua bagian daerah Perancis, disamping perbedaan yang bersifat ekonomi Perancis bagian selatan adalah daerah jarang industri dan pekerjaan lebih banyak pada sektor ketiga, yaitu sektor jasa terutama pada bidang pendidikan dan pegawai negeri yang mensyaratkan atau menuntut lebih banyak gelar dan kualifikasi di bidang pendidikan umum. Wanita tampaknya merupakan mayoritas dalam jalur pendidikan panjang mencapai kurang lebih 60% sementara hanya 43% pada jalur pendek. Pada siklus kedua pendidikan menengah jumlah siswa wanita juga melebihi jumlah siswa laki-laki, 51,6% berbanding 48,4%. Pada level pendidikan tinggi, jumlah mahasiswa meningkat 17 kali semenjak tahun 1930, dan 7 kali semenjak 1951. Kemudian kenaikan yang juga sangat besar terjadi tahun 1955 dan 1970 (meningkat 585,000 siswa). Kemudian pertambahan ini mulai terhambat, hanya 2% setahun, namun jumlah mahasiswa terdaftar masih tetap naik. Dalam tahun 1982, kira-kira 18% pelamar masuk ke pendidikan tinggi, sedikit di atas rata-rata yang terjadi di negara-negara Eropa Barat. Kebanyakan mahasiswa ini (kira-kira 80%) memasuki universitas tradisional. Perubahan di pendidikan tinggi Perancis berbeda di antara fakultas-fakultas. Dari bidang-bidang ilmu pada universitas yang tradisional, pelamar pada ilmu hukum dan ilmu ekonomi masih stabil jumlahnya, tetapi meningkat empat kali lipat antara tahun 1961 dan 1971, dan kemudian stabil kembali pada angka 200,000 (1/5 dari jumlah seluruh mahasiswa) sampai 1980. Jumlah mahasiswa pada bidang humaniora dan ilmu-ilmu sosial naik dua kali lipat antara 1951 dan 1961, meningkat lagi lebih tiga kali lipat dalam tahun 1962, dan kemudian menjadi stabil pada level 25% dari

11

Perbandingan Sistem Pendidikan

jumlah keseluruha mahasiswa. Bidang sains meningkat penerimaannya empat kali lipat antara 1951 dan 1965, tetapi tidak mengalami peningkatan yang berarti lagi (13% dari total enrollment). Enrollment di bidang kedokteran dan farmasi meningkat sangat tajam pada bagian kedua dekade 60-an mencapai 20% dari jumlah keseluruhan, semetara bagian yang lambat pertumbuhannya adalah bidang engineering. Dropout cukup tinggi pada universitas tradisional (jalur panjang) Perancis, terutama setelah tahun pertama (29%), dan antara 10% dan 15% pada jalur pendek. Walaupun akses ke pendidikan tinggi sudah menjadi lebih luas, namun ketidaksamarataan latar belakang sosial-ekonomi mahasiswa masih sangat tinggi. Perbedaan ini lebih sangat dirasakan pada bidang tertentu, dan kurang terasa pada bidang lain. Dua bidang yang sangat ekstrim adalah, pertama, bidang kedokteran yang mahasiswanya hampir seperduanya berasal dari keluargakeluarga profesional dan kelas eksekutif tinggi, dan kedua adalah bidang teknologi jumlah mahasiswa yang berasal dari keluarga-keluarga buruh kelas rendah, blue-collar workers, lebih besar jumlahnya. a. Pendidikan Dasar dan Menengah Secara umum sistem pendidikan di Perancis telah dimantapkan kembali dengan falsafah pendidikan baru sejak lebih dari 25 tahun yang lalu. Pada tingkat pendidikan tinggi, materi pendidikan melampaui kerangka institusional atau interdisiplineritas. Dengan menelusuri jalur-jalur utama yang dapat membantu memahami cara kerja sistem tersebut maka kekayaan ilmu lahir dan

interpretasi berbagai bidang ilmu dapat dilakukan melalui sistem pendidikan. Dengan demikian perlu panduan untuk kelancaran pelaksanaannya, hanya pertukaran dan pembaharuan. Sebelum melangkah kepada bahasan mengenai pendidikan tinggi ada baiknya kita simak dahulu pendidikan pra-perguruan tinggi yaitu pendidikan sejak usia pra-sekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. (1). Pendidikan Dasar Sejak tahun 1967, semua anak di Perancis dikenakan wajib belajar sampai dengan umur 16 tahun. Seperti di negara-negara lain, sekolah di Perancis dimulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK)/Ecole aternelle sebagai

12

Perbandingan Sistem Pendidikan

tingkat pra-sekolah. Seorang anak yang sudah berumur 2 tahun dengan ditambah syarat-syarat tertentu sudah boleh masuk TK, walaupun pada umumnya anak-anak masuk TK berumur antara 3 sampai 4 tahun. Pendidikan pra sekolah dibagi menjadi 3 tingkat: kecil, sedang dan besar. Pada tahap ini anak-anak diperkenalkan cara hidup berkelompok, keterampilan sederhana dan pengenalan huruf-huruf serta angka. Pendidikan dasar dimulai pada usia 6 tahun dan selama 5 tahun: Jenjang Persiapan (CPI), Dasar 1 (CE1), Dasar 2 (CE2), Menengah (CM1) dan Menengah 2 (CM2). Tujuan utama pendidikan dasar ini adalah untuk mengajarkan pada anak-anak kehidupan bermasyarakat memberikan kemampuan membaca dan berhitung dengan persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan menengah (Lycees dan Colleges). Pendidikan ini berkewajiban menggabungkan kepentingan dasar pendidikan dan kesenangan, atau bermain suatu pendekatan yang terbukti berhasil pada anak-anak. Dewasa ini hampir 100% anak yang berumur 6 tahun sudah memasuki bangku sekolah dasar. Anak-anak sekolah di TK dan SD negeri dibebaskan dari pembayaran, dan memperoleh buku-buku pelajaran secara gratis. (2). Pendidikan Menengah Pertama Pada pendidikan menengah tingkat pertama, anak-anak belajar selama 4 tahun dan pada akhir Sekolah Lanjutan Pertama (SLP = College) anak-anak dijuruskan ke salah satu jurusan Sekolah Lanjutan Atas (SLA = Lycee) yaitu ke pendidikan jangka panjang atau pendek. Pada sekolah menengah pertama umum atau kejuruan (tertentu) di sekolah negeri tidak dipungut biaya, dan sampai tingkat SLP ini pun buku-buku pelajaran diberikan secara gratis. (3). Pendidikan Menengah Atas Tingkat pendidikan menengah atas ditempuh selama 3 tahun yaitu : kelas 2, 1 dan terminal dengan tetap mempertahankan pendidikan fundamental yang relatif homogen pada semua jurusan. Sejak tahun pertama terdapat 3 urusan utama, yaitu : Sastra, Ilmu Pengetahuan Alam serta Sains dan Teknik

Industri/Sains Teknik, dan Teknik ekonomi. Pada akhir SLA, murid-murid yang lulus mendapat ijazah Baccaloreat. Ijazah pendidikan menengah atas dapat digunakan untuk masuk universitas atau masuk kelas persiapan pada sekolah

13

Perbandingan Sistem Pendidikan

tinggi. Sekolah profesional seperti halnya sekolah-sekolah kejuruan menengah di indonesia, memberikan pendidikan profesional setelah tamat kelas 3. Pelajaran yang diberikan adalah pendidikan praktek dan teori selama 2 sampai 3 tahun. Setelah lulus diberikan sertifikat keterampilan profesional (CAP) dan Diploma Teknik Tinggi (BTS). Biasanya pada tahun kedua diberikan pelajaran teori dan praktek di sekolah serta praktek kerja di perusahaan. Gambaran umum Sistem Pendidikan di Perancis Pada dasarnya ada 4 degree : 1. Maternelle (setara playgroup dan TK) mulai dari umur 2 th - Toute Petite Section ( mulai umur 2) - Petit Section (3 th) - Moyen Section (4 th) ~~ TKA - Grand Section (5 th) ~~ TKB 2. 1ere degree : - Cours Preparatoire (CP) - 6th ~~SD 1 - Cours Elementaire (CE1) - 7 th ~~ SD 2 - Cours Elementaire (CE2) - 8 th ~~ SD 3 - Cours Moyen 1 (CM1) - 9 th ~~ SD 4 - Cours Moyen 2 (CM2) - 10 th ~~ SD 5 3. 2eme degree : - 1ere cycle 6eme - 11 th ~~ SD 6 - 1ere cycle 5eme - 12 th ~~ SMP 1 - 1ere cycle 4eme - 13 th ~~ SMP 2 - 1ere cycle 3eme - 14 th ~~ SMP 3 Bagi yang lulus menyandang status Colleges dan Memilih ke jurusan Baccalaureat ( jalur umum) ataukah jurusan CAP /BEP (jalur profesionel) 1-2 th setelah itu bisa langsung kerja. Berikut adalah jalur Baccalaureat : - 2eme cycle 2 eme - 15 th ~~ SMA 1 - 2eme cycle 1 ere - 16 th ~~ SMA 2 - Terminal - 17 th ~~ SMA 3 Yang lulus bisa menyandang gelar BAC-S (Scientific), BAC-ES (Economi) atau BAC-L (Litteraire) tergantung jurusan yang diambil di kelas.

14

Perbandingan Sistem Pendidikan

4. Superieur, ada 3 cabang : - IUT : Instituts Universitaire de Technologie - 2 th, diplome : DUT / BTS - Universits - 3 th, diplome : Licence - 4 th, diplome : Maitrise - 5 th, diplome : DESS / DEA /DRT - 8 th, diplome : doctorat - Grande Ecole : - ENA : sekolah politik - Polytechnic, diplome : Ingenieur & Scientific - HEC - Untuk sekolah Finance commerce - ENS - sekolah calon guru Berdasarkan hasil pengamatan langsung di Perancis, sistem pendidikan di Perancis dari awal sudah dapat mendeteksi bakat dan kemampuan anak, dan sudah bisa menentukan jurusan sesuai minat anak sejak dini. Jadi tidak semua anak berlomba-lomba ingin menjadi insinyur atau jurusan teknik. Siswa juga tidak dituntut harus menguasai seluruh mata pelajaran, akan tetapi cukup hanya basicnya saja, baru bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa dipelajari secara lebih mendalam, sehingga lebih fokus. Apalagi yang berminat melanjutkan ke Grande Ecole, harus melewati test yg benar-benar ketat untuk bisa masuk, bagi yang tidak lulus seleksi akan melanjutkan ke universitas biasa. b. Sistem Pendidikan Tinggi Sejak tahun 1968 ditetapkan tiga azas yang mendasari organisasi

pendidikan tinggi di Perancis yaitu : Otonomi universitas di bidang keuangan, administrasi dan ilmu pendidikan. Partisipasi mahasiswa, pengajar dan civitas akademika pada segala kegiatan pemilihan (Dewan UER, Dewan Universitas). Multidisiplinaritas sehingga dapat menghindari spesialisasi yang sempit.

Menurut pembagian administratif, Perancis dibagi dalam wilayah-wilayah akademik. Jumlah wilayah untuk seluruh Perancis ada 24. Misalnya akademi Paris mencakup perguruan tinggi di Paris dan sekitarnya. Jadi berbeda dengan pengertian akademi dalam bahasa Indonesia. Dari undang-undang yang

15

Perbandingan Sistem Pendidikan

dikeluarkan tanggal 26 Januari 1984 diadakan penyempurnaan (reorganisasi) pendidikan dari siklus pertama sampai siklus ketiga yang bertujuan : Perbaikan prestasi pendidikan tinggi Penganekaragaman dan profesionalisasi pendidikan tinggi Penyesuaian pendidikan tinggi pada keadaan nyata di luar perguruan tinggi perindustrian, dan pusat-pusat penelitian). Membentuk ikatan dengan lingkungan ekonomi dan sosial. c. Organisasi Umum Pendidikan di Universitas Pendidikan tinggi meliputi 3 siklus berturut-turut : 1) Siklus pertama Waktu : 2 tahun - Diploma yang diperlukan : Baccalaureat (SLA). Diploma yang diperoleh setelah menyelesaikan pendidikan di siklus pertama ini dapat

merupakan salah satu dari: a. Diploma Studi Umum Universitas (DEUG) - Bac + 2 tahun. b. Diploma Studi Sains dan Teknik Universitas (DEUST) - Bac + 2 tahun. c. Diploma Universitas (DU) - Bac + 2 tahun. d. Diploma Universitas Teknologi (DUT) - Bac + 2 tahun. DEUG merupakan siklus formasi umum dan berorientasi pluridisipliner. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa selama 2 tahun menempuh DEUG maupun DEUST tidak diperkenankan mendaftar lebih dari 3 kali atau 6 kali pendaftaran semester, kecuali jika ada pengecualian (sesuai dengan Surat Keputusan tanggal 16-7-1984). 2) Siklus Kedua Siklus kedua merupakan pendidikan untuk memperoleh gelar Ingenieur dan Magister dalam waktu 2 atau 3 tahun Diploma yang diperlukan : DEUG memberikan kesempatan untuk memilih di antara kemungkinan pendidikan di siklus kedua antara lain : a. Formasi fundamental, profesional dan/atau spesialisasi untuk : Diploma : Licence dan Maitrise DEUG + 1 tahun Licence atau Bac + 3 tahun

16

Perbandingan Sistem Pendidikan

Licence + 1 tahun Maitrise atau Bac + 4 tahun Untuk Licence dan Maitrise ini, bidang keahlian yang dimiliki adalah sama dengan bidang keahlian di DEUG. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa Licence dan Maitrise merupakan lanjutan dari

DEUG. Pendidikan yang bertujuan keahlian dirancang dalam suatu paket 2 tahun yang tidak dapat dipisah untuk mendapatkan Diploma : Maitrise de Sciences et Techniques MST (Sains dan Teknik): Bac + 4 tahun Maitrise de Sciences de Gestion MSG(Ilmu Manajemen): Bac + 4 tahun Maitrise de Methodes Informatiques Appliquees ala Gestion MIAGE (metode informatika yang diterapkan pada manajemen) Bac + 4 tahun b. Pendidikan menuju gelar Insinyur yang dirancang dalam paket 3 tahun (atau menurut skema MST + 1 tahun; DEUG + 3 tahun; atau Bac + 5 tahun). c. Pendidikan universiter yang dirancang dalam paket 3 tahun yang tidak

dapat dipisah untuk mendapatkan Magister (DEUG atau DUT + 3 tahun = Magister atau Bac + 5 tahun. d. Pendidikan universitas untuk memperoleh gelar Mastaires (atau Master pada umumnya seperti yang terdapat pada sistem pendidikan Eropa dan Amerika pada umumnya) dalam rangka menyesuaikan dengan sistem pendidikan di Eropa pada umumnya dan dibuka sejak tahun 1999. Magister yang dapat diambil pada tahun ajaran 1985, merupakan pendidikan dalam jangka waktu 3 tahun terbuka bagi mereka yang mempunyai DEUG atau DUT, dengan menunjukkan diplomanya, demikian juga bagi mahasiswa sekolah tinggi (Grandes Ecoles), merupakan diploma yang diberikan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Diploma ini meliputi suatu pendidikan tingkat tinggi, sangat multidisipliner, dengan tujuan profesional, tetapi merupakan diploma universitas, bukan diploma nasional. Pemegang diploma Mastaires memiliki level yang sama dengan pemegang diploma DEA atau DESS pada siklus ketiga. 3) Siklus ketiga Siklus ketiga merupakan pendidikan untuk memperoleh gelar magister

17

Perbandingan Sistem Pendidikan

dan doktor dalam waktu 1 sampai 5 tahun. Diploma yang diperlukan adalah Maitrise. Dengan ijazah Maitrise memungkinkan seseorang untuk dapat memilih antara 2 jalur, yaitu : a. Jalur Diploma Studi Tinggi Spesialisasi (DESS), suatu bentuk pendidikan dengan tujuan keahlian dalam waktu 1 tahun. Maitrise + 1 tahun DESS atau Bac + 5 tahun.

b. Jalur Doktorat yang pada tahun pertamanya diperkuat dengan Diploma Studi lanjut (DEA). Maitrise + 1 tahun DEA + 2 sampai 4 tahun tahun. Insinyur + DEA (1 tahun) + 2 sampai 4 tahun + 8 - 10 tahun 2. Pendidikan Nonformal Tidak mungkin memeberikan angka yang akurat mengenai orang-orang yang terlibat dalam pendidikan nonformal. Program-program pendidikan nonformal ini bervariasi dari hanya beberapa hari sampai dengan beberapa bulan, dan diselenggarakan oleh bermacam-macam grup dan lembaga dalam masyarakat. Masih sedikit sekali survei khusus yang komprehensif mengenail ini. Orang-orang yang terlibat dalam program-program nonformal ini yang dibiayai pemerintah atau dengan sumbangan-sumbangan wajib dari majikan yang ditetapkan dalam tahun 1970-an meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun, tetapi pada tahun 1980 jumlah itu cenderung menurun. Kira-kira 60% adalah buruh-buruh pekerja tangan, kira-kira 25% para teknisi, dan kira-kira 15% eksekutif. Doktorat atau Bac DEA atau Bac + 5 tahun Doktorat atau c + 7 tahun sampai 9

B. Manajemen Pendidikan 1. Otorita Semenjak zaman Napoleon, Perancis merupakan negara yang sangat tersentralisasi. Sistem pendidikan, yang diawasi oleh seorang grand master di zaman Napoleon, baru dimulai dalam pertengahan abad ke-19 di bawah wewenang sebuah kementrian. Untuk setiap daerah Menteri diwakili oleh seorang

18

Perbandingan Sistem Pendidikan

perfect yang kemudian diwakili oleh seorang Rektor. Semenjak akhir 1800-an, seluruh guru yang ada di sekolah dan universitas negeri menjadi pegawai negeri. Program-program sekolah diatur pada level menteri dan kualifikasi atau persyaratan berlaku secara nasioanl. Kementrian pendidikan yang saat ini mengawasi pendidikan formal di semua tingkat: prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama dan atas serta pendidikan tinggi. Terdapat beberapa pengecualian. Kementrian Pertanian mengawasi dan menyelenggarakan pendidikan menengah atas, dan beberapa sekolah tinggi bidang agronomi. Kementrian angkatan bersenjata memiliki pula beberapa sekolah keinsinyuran atau sekolah keadministrasian dan langsung berada di bawah pengawasan mereka. Sekolah-sekolah kejuruan sebagaian diselenggarakan dan dikontrol oleh perusahaan atau badan yang dibentuk sendiri oleh perusahaan. Mengenai sekolah kejuruan, perlu dibedakan antara yang melayani generasi muda yang sedang sekolah, dan yang melayani orang-orang yang sudah memiliki pengalaman kerja. Pada jenis pertama, pendidikan kejuruan diberikan terutama di sekolah, namun ada juga yang diselenggarakan di pusat-pusat latihan khusus; disini pendidikan tidak diberikan oleh guru-guru yang berstatus pegawai negeri, tetapi diawasi oleh Kementrian Pendidikan, dan kira-kira 2/3 waktu digunakan di perusahaanperusahaan kecil untuk belajar suatu keterampilan. Pendidikian sekolah kejuruan bagi mereka yang telah menamatkan sekolah terdiri dari berbagai bentuk. Semenjak tahun 1971, pemerintah telah menyisihkan dana untuk semua program yang bersumber dari dana wajib atau sumbangan masyarakat. Badan pengawas berstatus kontrak dan bersifat desntralistis. Setiap program harus mendapat persetujuan dahulu untuk setiap tahun oleh dewan daerah yang anggotanya yang terdiri dari wakil-wakil buruh, majikan, dan dari berbagai bagian kantor administrasi. Perusahaan-perusahaan swasta harus berpartisipasi dalam hal pendanaan program-program ini dengan cara kontribusi sebesar 1.1% dari gaji mereka. Mereka sendiri dapat pula menyelenggarakan program bagi karyawan mereka, membuat kontrak dengan lembaga-lembaga penyelenggara yang telah disetujui, atau dengan cara menyerahka langsung sumbangannya kepada bendahara.

19

Perbandingan Sistem Pendidikan

2. Pendanaan Data lengkap tentang keuangan pendidikan Perancis hanya tersedia dari tahun 1950, dan terbatas pada pengeluaran Departemen Pendidikan. Tetapi, dengan menggunakan survei dapat diberikan penghitungan umum mengenai biaya keseluruhan pendidikan. Belanja pendidikan keseluruhan pada tahun 1980 adalah 176,9 triliun franc, yaitu 6,4% dari GNP (Gross National Product). Belanja pendidikan ini dipikul bersama oleh beberapa lembaga antara lain Kementrian Pendidikan dan Kementrian-kementrian lain, pemerintah daerah, perusahaan, keluarga dan sebagainya. Sekolah-sekolah negeri dibiayai sebagian oleh pemerintah pusat, pemerintah lokal/daerah kurang berperan, sedangkan

masyarakat atau keluarga secara keseluruhan menyumbang 13% dari total pengeluaran. Pada tahun 1990, belanja pendidikan nasional mencapai FF414 miliar (US$75,8 miliar) sama dengan 6,4% dari GNP Perancis, perhatikan Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Perkembangan Anggaran Belanja Kementrian Pendidikan 1952
Tahun Total Anggaran (dalam juta FFn) 1952 1957 1960 1963 1965 1970 1975 1980 1981 1982 1985 1988 1989 1990 1991 1993 12,907 22,546 31,701 41,664 56,012 81,335 95,616 125,826 129,311 137,291 -* -* -* -* -* -* 7,40 10,00 12,00 13,60 16,30 16,90 18,10 19,00 18,60 17,40 16,00 18,30 17,90 18,50 19,30 20,50 1,33 1,85 2,30 2,55 3,08 3,23 3,22 ,61 3,59 3,87 3,85 3,50 3,40 3,50 3,60 3,70 % dari Anggaran Negara

1993
% dari GNP

20

Perbandingan Sistem Pendidikan

*Data anggaran tidak tersedia Sumber: International Encyclopedia of Natioan System ofEducation (1995) dan Internatioan Encyclopedia of Education (Husen et al., 1985)

Tabel 2 Pengeluaran Pemerintah Untuk Pendidikan Tinggi 1952


Tahun Total Anggaran Pendidikan Tinggi (alam juta FFn) 1952 1957 1960 1963 1965 1967 1969 1970 1975 1979 1980 1981 1982 1983 1,007 1,754 3,791 6,562 8,542 10,440 12,562 13,500 13,446 13,788 13,642 14,855 15,218 15,976 7,80 7,78 11,96 15,75 15,25 16,09 17,38 16,57 14,09 10,42 10,84 11,49 11,08 11,24

1993

Persentase Anggaran Pendidikan Tinggi dari Anggaran Kementrian

Sumber: Internatioan Encyclopedia of Education (Husen et al., 1985)

Antara akhir tahun 1980-an dan pertengahan 1960-an, persentase anggaran pendidikan untuk pendidikan tinggi naik 2 kali lipat. Akan tetapi sesudah tahun 1970 persentasenya turun tajam pada level tahun 1960. walaupun pembandingan secara internasional tidak mungkin tepat, kelihatannya biaya pendidikan untuk setiap mahasiswa relatif lebih rendah di Perancis. Biaya pendidikan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, dan itu bervariasi menurut umur. Terdapat perbedaan keluarga, khusunya dalam hal biaya yang bersifat sosial-kultural ; biaya itu lebih tinggi pada keluarga yang ekonominya lebih baik. Tetapi rata-rata, menyekolahkan anak ke pendidian dasar dan menengah tidak akan lebih mahal dari biaya rokok seorang perokok berat. Pada tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, tersedia berbagai jenis bantuan pendidikan. Ada bantuan yang

21

Perbandingan Sistem Pendidikan

bersifat progresif, yaitu bantuan beasiswa diberikan hanya kepada keluarga berpenghasilan rendah; sebagian bantuan bersifat regresif, yaitu berupa keringanan/pemotongan pajak (tax reduction). Akibat sistem ini hanya keluarga yang sangat miskin dan yang sangat kaya saja yang menikmati bantuan pemerintah. Dalam sistem progresif, keluarga miskin tentu tidak membayar pajak, sehingga bantuan beasiswa untuk anak-anak mereka sangat meringankan beban biaya pendidikan. Sebaliknya, keluarga yang seharusnya membayar pajak tinggi, ternyata mendapat pemotongan pajak. Bantuan pemerintah berupa beasiswa (progresif) menurun semenjak 1970. dalam tahun 1980, misalnya, hanya 11% dari mahasiswa perguruan tinggi yang menerima beasiswa; pada level pendidikan menengah, jumlah penerima beasiswa bervariasi antara 29% dan 40%. Bila dilihat dari perspektif kelompok sosial-ekonomi masyarakat, dan bantuan keuangan yang diterima oleh para lulusan. Dapat dikatakan bahwa restribusi melalui pendidikan di Perancis adalah dari yang miskin ke yang kaya. Pendidikan sepanjang hayat (lifelong education) yang resmi dibiayai oleh dua sumber utama, yaitu sumbangan wajib dari para manajer perusahaan berupa pemotongan gaji/upah sebesar 1,1%, dan dari anggaran Kementrian Pelatihan Vokasional. Alokasi dana untuk program ini terus meningkat semenja tahun 1972. Patut dicatat bahwa banyak perusahaan yang mengeluarkan dana lebih besar dari yang diwajibkan 1,1 %, dan jumlah dari sumber ini cukup besar porsinya ditinjau dari jumlah yang diperuntukkan bagi pendidikan formal. 3. Personalia Dalam tahun 1979, jumlah guru yang ada dalam sistem pendidikan Perancis 750,000 orang. Dari jumlah itu, 10% berada di tingkat pendidikan prasekolah, 32% berada di tingkat pendidikan dasar, 50% di tingkat pendidikan menengah, 5,5% di pendidikan tinggi, dan sisanya memegang jabatan selain mengajar. Kurang lebih 16% dari guru-guru mengajar di sekolah swasta, dan jumlah guru seluruhnya bervariasi dari 98,6% pada tingkat pendidikan dasar dan 24,3% pada perguruan tinggi. Pendidikan guru bervariasi menurut levelnya, tidak hanya lamanya pendidikan tetapi juga dalam organisasinya. Pendidikan dan pelatihan untuk guru pendidikan dasar dilaksanakan di setiap daerah pada sekolah yang

22

Perbandingan Sistem Pendidikan

disebut ecole normale dan pendidikan ini berlangsung selama tiga tahun. Para calon guru ini direkrut dari tamatan baccalaureat (tamatan sekolah menengah) dengan terlebih dahulu mengikuti ujian masuk. Pendidikan di ecole normale dibina oleh dosen-dosen dari universitas, dan kepada yang berhasil menyelesaikan pendidikannya diberikan gelar universitas (diplome d etudes universitaires generales). Guru-guru sekolah menengah atas direkrut secara nasional setelah berhasil lulus dalam suatu seleksi yang khusus untuk itu, dan di tingkat pendidikan tinggi rekrutmen staf pengajar juga dilaksanakan secara normal. 4. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran Oleh karena sistem pendidikan Perancis bersifat sentalistis, maka pengembangan kurikulum sekolah diatur oleh sebuah komisi nasional beranggotakan terutama anggota korp inspektur jenderal. Cakupan kurikulum bersifat nasional dan sedikit sekali peluang yang diberikan untuk muatan lokal daerah. Para inspektur pendidikan diberikan tugas mengunjungi sekolah dan kelas-kelas pada waktu tertentu secara teratur untuk memonitor apakah pengajaran sebagaimana telah digariskan secara resmi oleh guru dan sekolah. Berbeda halnya di tingkat pendidikan tinggi yang lebih bersifat independen, walaupun universitas harus mengikuti program umum nasional agar terdapat keseragaman sistem pemberian gelar secara nasional. Sehubungan dengan otonomi perguruan tinggi, banyak yang menilai telah terjadi penyimpangan baik dalam hal hakikat maupun isi pengajaran. Sebaliknya, di tingkat pendidikan yang lebih rendah, diminta kebebasan atau independensi yang lebih besar. 5. Ujian, Kenaikan Kelas Sistem ujian sepenuhnya berada di tangan guru. Tidak ada sertifikat yang diberikan kepada murid sampai mereka menyelesaikan pendidikan pada akhir siklus pertama pendidikan menengah, yaitu setelah mendapat pendidikan selama sembilan tahun. Pada pendidikan dasar, kenaikan kelas ditentukan hanya oleh para guru pada akhir tahun ajaran. Pada pendidikan menengah, para konselor program orientasi atau bimbingan membantu siswa dan ikut berpartisipasi dalam komisi orientasi pada grade kedua untuk menentukan apakah seorang siswa dinaikkan ke grade ketiga atau dimasukkan ke kelas khusus, sebagai persiapan mengikuti

23

Perbandingan Sistem Pendidikan

pemagangan (apprenticeship). Baccalaureat adalah diploma yang menerangkan tidak hanya penyelesaian pendidikan tingkat sekolah menengah, tetapi juga menerangkan bahwa seorang pemegang diploma tersebut dapat masuk secara bebas ke universitas kecuali ada ketentuan khusus menyertainya (numerus clauses). Pada pendidikan tinggi, penerimaan mahasiswa ditentukan oleh suatu panitia. Kegagalan yang tinggi, terutama pada tingkat atau tahun pertama sering dikritik sebagai buang waktu saja, tetapi pengadaan ujian masuk perguruan tinggi juga ditolak oleh siswa dan oleh persatuan guru.

C. Rekruitmen Tenaga Guru dan Sartifikasi 1. Penyerapan Calon Guru Di Perancis untuk menjadi guru diharuskan melalui seleksi nasional. Pelaksanaan dan materi seleksi guru bersifat khusus (berbeda dengan seleksi pegawai negeri lainnya). Persaingan untuk menjadi guru sangat ketat. Perbandingan antara pendaftar dengan yang diterima kurang lebih 10 : 1. Begitu ketatnya persaingan ini, di Prancis dibuka satu pendidikan selama satu tahun, yang khusus dilaksanakan untuk mempersiapkan lulus seleksi (semacam bimbingan tes). Pendidikan tersebut dilaksanakan oleh Institut Universitas de Formation des Maitres (IUFM), semacam IKIP (dulu) di Indonesia. IUFM sendiri berada di bawah universitas (setara fakultas). Karena hanya merupakan persiapan untuk lolos seleksi, pendidikan selama satu tahun ini tidak wajib. Namun kenyataan membuktikan, sebagian besar yang lulus seleksi calon guru, adalah mereka yang mengikuti program persiapan di IUFM tadi. Pendidikan persiapan untuk lulus seleksi ini bisa juga dengan mengikuti pendidikan jarak jauh yang dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Jarak Jauh Nasional (CNED /Centre National dan Ensaignement a Distance). Setelah lulus dari seleksi nasional, para calon guru wajib mengikuti pendidikan guru selama 1 (satu) tahun di IUFM. Status mereka selama pendidikan di IUFM adalah guru magang (prof. Asseur stagiaire) ; sedangkan istilah atau status untuk mereka yang mengikuti program persiapan seleksi guru adalah mahasiwa (Asstudiant). Para guru magang mendapat gajih kurang lebih 1.273 Euro atau 80 % dari gajih guru pada pengangkatan pertama. Di

24

Perbandingan Sistem Pendidikan

Perancis, guru dikelompokkan menjadi empat, yaitu : guru sekolah (SD dan taman kanak-kanak), guru SLA umum, guru sekolah kejuruan teknik, guru sekolah kejuruan profesional, guru olah raga dan guru agregasi (professeur agrasgas). Guru agregasi adalah mereka yang mengajar di kelas persiapan masuk ke Sekolah Tinggi (Grande Ecole). Syarat untuk mengikuti seleksi guru sekolah, guru SLP umum, SLA umum dan guru kejuruan tehnik adalah lulusan sarjana muda (lisence) atau sederajat (di Perancis umum disebut lulusan SLA ditambah 3 tahun); untuk menjadi guru sekolah lanjutan profesional, minimal lulusan sarjana muda, insinyur, atau mereka yang memiliki pengalaman kerja profesional selama 5 sampai 8 tahun; untuk menjadi guru olah raga, lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan Olah Raga atau yang setara dengan itu; sedangkan untuk mengikuti seleksi menjadi guru agregasi para calon sekurang-kurangnya harus memiliki ijazah maartrise (sarjana) atau yang setara dengan itu. Tidak ada pembatasan umur untuk mengikuti seleksi menjadi guru, kecuali bagi mereka yang sudah pensiun. Materi pendidikan selama satu tahun di IUFM, disesuaikan dengan sertifikat yang akan diambilnya. Untuk menjadi guru taman kanak-kanak atau sekolah dasar, seseorang harus mengikuti pendidikan untuk mendapat sertificat dan aptitude au profassorat de lanseignement de (CAPE); untuk menjadi guru di SLP dan SLA umum harus mengikuti pendidikan untuk mendapat cerrtificat dan aptitude au profassorat de lensaignement du second dagrap (CAPES), untuk mengajar di bidang pendidikan tehnik, harus mengikuti program pendidikan untuk mendapat certificat dan aptitude au profassorat untuk mengajar di Sekolah Menengah Profesional harus memiliki cerrtificat aptitude au profassorat de lycae professionnel (CAPLP); dan untuk menjadi guru olah raga harus memiliki cartificat aptitude au profassorat de laducation physique et sportive (CAPEPS). Adanya beberapa sertifikat ini menunjukkan bahwa sertifikat guru, tidak berlaku umum untuk semua jenjang pendidikan dan semua bidang ilmu. Di Perancis, guru taman kanak kanak dan SD mengajar semua bidang ilmu (polivalent). Materi yang diajarkannya adalah bahasa prancis, matematik, sain dan teknologi, sejarah dan ilmu bumi, seni, olah raga dan bahasa asing. Sedangkan guru di sekolah lanjutan, baik umum, tehnik maupun profesional bersifat spesialis. Seorang guru hanya

25

Perbandingan Sistem Pendidikan

mengajar satu bidang ilmu tertentu yang menjadi tugas atau spesialisasinya. Konsekwensi dari hal ini, materi pendidikan untuk calon guru SD dan TK bersifat polivalen pula; sedangkan untuk calon guru lainnya titik berat pembelajaran pada ilmu yang akan diajarkannya. Apabila ditelusur dari awal, materi yang diujikan ketika seleksi menjadi calon guru (untuk diterima di IUFM/guru magang), berbedea pula. Untuk calon guru SD/TK materi yang diujikan mencakup semua mata pelajaran yang akan diajarkan di SD/TK, sedangkan untuk calon guru di sekolah menengah umum, tehnik dan profesional titik beratnya kepada bidang ilmu yang akan diajarkannya. Ada sekitar 28 bidang ilmu yang diujikan untuk guru sekolah menengah, tehnik dan profesional. Pendidikan untuk mendapat sertifikat guru SD/TK (CAPE), dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu magang di sekolah selama 11,5 minggu; perkuliahan selama 44O jam (tidak digunakan SKS) dan pembuatan skripsi (diperhitungkan satu hari kerja selama satu minggu). Seperti halnya untuk guru SD/TK, pendidikan untuk mendapat sertifikat guru pendidikan menengah, tehnik, profesional dan olah raga dilalui melalui magang dan perkuliahan. Perbedaannya, untuk mendapat sertifikat guru pendidikan tehnik dan profesional, pelaksanaan magang bukan hanya di sekolah-sekolah tetapi juga di perusahaan. Kelulusan di IUFM ditandai dengan diperolehnya sertifikat. Dengan sertifikat tersebut, para lulusan secara langsung sudah diterima menjadi guru penuh atau berubahnya status dari guru magang menjadi guru penuh. Mereka yang tidak lulus dari pendidikan berarti tidak bisa diangkat menjadi guru. Kelulusan di IUFM ditentukan oleh nilai ujian, skripsi dan performen selama magang. Seteleh menerima sertifikat, mereka langsung ditempatkan di sekolahsekolah. Untuk guru SD/TK ditempatkan di sekolah-sekolah di wilayah (academie) dimana mereka mendaftarkan diri. Untuk guru sekolah menengah umum, tehnik dan profesional harus siap ditempatkan di seluruh wilayah Perancis. Penempatan ini tidak untuk selamanya, karena setiap tahun kementrian pendidikan Perancis mengadakan rotasi nasional (movement national) bagi para guru. Selama tahun pertama dan tahun ke dua menjadi guru, para guru yang baru diangkat mendapat beberapa kali pelatihan khusus. 3 minggu pada tahun pertama

26

Perbandingan Sistem Pendidikan

dan 2 minggu pada tahun ke dua. Materi pendidikan khusus tersebut adalah penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi selama mengajar pada tahun pertama dan tahun kedua. Menarik untuk disimak atas kepercayaan pemerintah Perancis yang mensyaratkan sarjana muda (lisence) dan bukan sarjana (maitrise) untuk mengikuti seleksi guru. Persyaratan ini menunjukkan kepercayaan bahwa materi ilmu yang diajarkan di universitas sampai tingkat sarjana mudapun sudah cukup mumpuni untuk dasar menjadi guru. Demikian pula halnya, kepercayaan kepada orang-orang yang sudah punya pengalaman, untuk bisa ikut pula di dalam seleksi. Kepercayaan akan bekal ilmu sampai tingkat sarjana muda ini, dapat terlihat pula dari kurikulum pendidikan selama masa pendidikan di IUFM. Materi pembelajaran, bukan pada pendalaman ilmu yang akan diajarkan, tetapi kepada bagaimana cara mengajarkan ilmu tersebut. Kurikulum di IUFM jelas-jelas menyebutkan mata kuliah yang diajarkan dengan judul: bagaimana mengajar matematika, bagaimana mengajar bahasa Perancis dsb. Pengajaran konsep-konsep dasar ilmu pendidikan, seperti didaktik, metodik, padagogik bukan pada tataran teori, tetapi langsung diaplikasikan kepada ilmu yang akan diajarkan. Dengan arahan dosen dan kesadaran mahasiswa sendiri, hal-hal yang bersifat teoritis dari ilmu mendidik, dipelajari melalui literatur yang menjadi rujukan. 2. Sertifikasi Guru Sebagai lembaga pendidikan, IUFM memiliki hubungan yang sangat erat dengan dinas pendidikan di wilayahnya dan dinas pendidikan nasional. Hal tersebut, karena serah terima dari guru magang menjadi guru tetap dilakukan oleh IUFM kepada dinas pendidikan. Sebagai pemanfaat dan pemberi dana, dinas pendidikan mempunyai peran untuk mengawasi dan mengarahkan pelakanaan pendidikan sesuai dengan kualitas dan tujuan yang diinginkannya. Banyaknya guru magang yang diterima/lulus seleksi didasarkan kepada kebutuhan nyata guru di wilayahnya dan tingkat nasional. Dengan demikian, semua lulusan dari IUFM/guru bersertifikat dapat diserap oleh sekolah (tidak menganggur). Di Perancis semua guru berstatus pegawai negeri. Besarnya gajih guru tidak berbeda dengan pegawai negeri sipil lainnya. Untuk menjadi pegawai negeri sipil pada bidang lain, dilakukan pula seleksi yang sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan

27

Perbandingan Sistem Pendidikan

di bidangnya, dan juga harus mengikuti pendidikan dan magang seperti guru. Gajih guru didasarkan kepada lamanya kerja. Dewasa ini gajih bersih guru adalah 1.273 Euro untuk guru magang; 1.518 Euro setelah 2 tahun bekerja; 1.807 setelah 10 tahun; 2.403 Euro setelah 20 tahun dan 2.860 Euro untuk yang sudah bekerja 30 tahun. Gajih tersebut diluar tunjangan perumahan, pengurangan kewajibankewajiban membayar berbagai pungutan sosial lainnya dan juga tidak termasuk tunjangan keluarga. Untuk ukuran Perancis gajih tersebut dapat dikatakan sedangsedang saja. Gajih tersebut diluar tunjangan perumahan, pengurangan kewajibankewajiban membayar berbagai pungutan sosial lainnya dan juga tidak termasuk tunjangan keluarga Sertifkat Guru Sebagaimana halnya Undang-undang Guru dan Dosen (UUGD) di Indonesia, kementrian pendidikan Perancis menggunakan pula istilah kompetensi profesional (competences professionnelles) untuk kriteria penerimaan guru (Livret du Stagiaire IUFM de Academie de Versailles, 2005). Kompetensi profesional ini ditunjukkan dengan sertifikat yang diberikan setelah calon guru menyelesaikan pendidikan keguruan di lembaga pendidikan yang diakui oleh pemerintah. Selain sertifikat tersebut, tidak ada sertifikat lain yang menjadi syarat untuk menjadi guru. Dengan demikian, sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan tersebut merupakan sertifikat kompetensi dan sekaligus sertifikat profesi. Pemerintah Perancis menganggap bahwa, inti dari suatu sertifikat adalah proses dan kualitas pendidikan yang ditempuh untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Apabila kedua hal tersebut sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, maka secarik kertas yang disebut ijazah dari IUFM langsung diakui sebagai bukti kompetensi dan sekaligus profesionalisme guru.

28

Perbandingan Sistem Pendidikan

REFERENSI

Cahiers francais (1991). Le Systeme educatif, 249. Paris: La Documentation Francaise. College de France (1985). Proposition pour I enseignement de I avenir. Paris: La Documentation Francaise. Ensiklopedi.(2008). Perjanjian Membentuk Konstitusi Untuk Eropa. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Perancis#Geografi. (20 Desember 2008). Higher Education in France, Bureall D/action Linguistique/ CEDUST Jakarta. Kaiser, F. And Neave, G. (1993). Hingher Education Policy in France. In Goedegebuure, L. Et al. (Eds). Higher Education Policy: An International Comparative Perspective (1993). Oxford: Pergamon Press. Kurnia, G. (2007). Tersedia : http://ganjar kurnia.unpad.ac.id/?p=8 (15 Desember 2008) Leuserne, J. (1988). Education et societe: Les defis de I an 2000. Paris: La Decouverte. Les Universies Franceaise Seciences De l Eqeuier : Electronique, Electro echnique, Automatique, Mecanique Broch. SUP 85 - 1234. Matrisoni. (2005). Sistem Pendidikan Pereancis. Tersedia : http://mathtrick.blogspot.com/2008/10/artikel- pendidikan. html (21 Desember 200).

Monchablon, A. (1995). Education System of France. In Poslethwaite, T. Neville (2nd ed), 1995. International Encyclopedia of National System of Education (2nd ed.). New York: Elsevier Sciense Inc.

29

Perbandingan Sistem Pendidikan

LAMPIRAN A PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN PERANCIS DAN INDONESIA SISTEM PERANCIS


Umur rata-rata Tingkat Kelas

SISTEM INDONESIA
Umur rata-rata Tingkat Kelas

18 Thn 17 Thn 16 Thn 15 Thn 14 Thn 13 Thn COLLEGE LYCEE

Terminal 1 eme 2 eme 3 eme 4 eme 5 eme

18 Thn 17 Thn 16 Thn 15 Thn 14 Thn 13 Thn 12 Thn SMP SMA

3 2 1 3 2 1 6 6 S E 5

12 Thn 11 Thn gh 10 Thn

6 eme Cicle Moyen 2 (CM.2) 7 eme Cicle Moyen 1 (CM.1) 8 eme

12 Thn 12 Thn 11 Thn

10 Thn

K O

9 Thn ECOLE PRIMAIRE

Cicle Elementer 2 (CE.2) 9 eme Cicle Elementer 1 (CE.1) 10 eme Cicle Preparatoire (CP.1) 11 eme

9 Thn

L A

8 Thn

8 Thn

7 Thn

7 Thn

D A S A R

6 Thn 5 Thn

ECOLE MATER-

Grands Moyens

6 Thn 5 Thn

Taman Kanak-

03 02

30

Perbandingan Sistem Pendidikan

4 Thn

NELLE

Petits

4 Thn

kanak

01

LAMPIRAN B STRUKTUR PENDIDIKAN TINGGI PRANCIS

31

Perbandingan Sistem Pendidikan

LAMPIRAN C DAFTAR UNIVERSITAS-UNIVERSITAS DI PERANCIS


Nama Universitas Alx - Marseille I Bidang Studi Sastra & humaniora MIPA Ekonomi MIPA Geografi Teknik Pendidikan Olah raga Amien Mahlangu Hukum Ekonomi Sastra & humaniora Farmasi Kedokteran Angers Kedokteran Farmasi MIPA Teknik Ekonomi Sastra & Humaniora Hukum Ekonomi Sastra & humaniora MIPA Teknik Kedokteran Bordeaux II Cedex Kedokteran Sosiologi Physologi Alamat 1, Place Victor Hugo 13331 Marseille Cedex 03 Jardin Emille Duclaux bd Charles Livon 13007Marseille

Alx - Merseille II 58,

rue Solomon 80025 Amien Cedex

30, rue des Arenes BP 532 49035 Angers

Besancon I observatoire

30 av de 25030 Besancon

146, rue leo Saignant 33076 Boerdeux

32

Perbandingan Sistem Pendidikan

Brest 137

kedokteran farmasi MIPA Teknik sastra & humaniora hukum ekonomi

rue des Archives BP 29269 Brest Cedex

Caen

hukum ekonomi sastra & humaniora MIPA Teknik Farmasi Kedokteran hukum MIPA teknik humaniora & sosial

Esplanade de la Paix 14032Caen Cedex

Chambery Bellecombette

Domaine Universitaire de Jacob BP 143 73011 Chambery

Cedex Clermont-Ferrand II sastra & humaniora MIPA teknik 34 av, Carnot BP 185 63006 Clermont-

Ferrand Dijon de hukum politik ekonomi & manajemen sastra & humaniora MIPA teknik kedokteran farmasi Grenoble I de kedokteran MIPA farmasi geografi Cedex teknik pendidikan Campus Universitaire Montmuzard BP 138 21104 Dijon Cedex

Domaine Universitaire saint Martin d Heres BP 53 centre de tri 38041 Grenoble

33

Perbandingan Sistem Pendidikan

oleh raga Grenoble II de ekonomi hukum & politik sastra & humaniora teknik Cedex Grenoble III de bahasa & sastra Domaine Universitaire saint Martin d Heres BP 25 X 38040 Drenoble Cedex Le Mans (Universite du Maine) 72017 Le Mans Mulhouse hukum ekonomi sastra & humaniora MIPA teknik Nantes hukum ekonomi sastra farmasi kedokteran MIPA teknik ekonomi hukum humaniora kedokteran MIPA teknik MIPAA teknik kedokteran Les farmasi IUT Nancy II hukum Nancy Les Nancy Cedex Place Carnot 1, quai de Tourvilla BP 1026 44035 Nantes Cedex route de Laval BP 535 61, rue Albert Camus 68093 Mulhouse Cedex Domaine Universitaire Saint Martin d Heres P 47 X 38040 Grenoble

Nice

Parc Valrose 06034 Nice Cedex

Nancy I

Rue Jaque Callot BP.239 54506 Vandoeuvre,

34

Perbandingan Sistem Pendidikan

ekonomi & manjemen sastra & humaniora geografi politik bahasa INFL agronomi(ENSAIA) kehutanan (ENGREF) teknik (ENSEM) kimia (ENSIC) geologi (ENSIG) Industri kayu (ESTIB) pertambangan (CESEMIN) hukum & politik ekonomi 05 administrasi seni rupa humaniora arkeolog Paris II Phantheon hukum & politik ekonomi administrasi Paris III Sorbone (Rene Nouvelle) Paris IV (Paris Sorbone) Paris V (Rene Descartes) bahasa sastra sastra & seni bahasa kedokteran farmasi humaniora hukum teknik MIPA kedokteran kedokteran kedokteran gigi

54500 Nancy

Bould. Brabois 54506 Vandoevre Les Nancy Cedex.

Paris I

12, plac du Phanteon 75231 Parsis Cedex

12, place du 75231 Paris Cedex

12, place del 75231 Paris Cedex 05 1, rue Victore Cousein 75230 Paris Cedex 05 12, rue del Ecole de medicine 65270 Paris Cedex

Paris VI (Piere et Marie Curie) Paris VII

4, place Jussieu 75221 Paris Cedex 05 2, place Jussieu 75221 Paris Cedex

35

Perbandingan Sistem Pendidikan

MIPA sastra & humaniora Paris VIII (Vienciennes-st-Denis) humaniora yang berhubungan dengan pendidikan MIPA & tekn manajemen ekonomi informatik matematika terapan hukum ekonomi sastra & humaniora bahasa teknik Paris XI (Paris Sud) MIPA kedokteran farmasi hukum ekonomoi teknik kedokteran MIPA teknik hukum ekonomi humaniora MIPA hukum ekonomi kedokteran humaniora teknik MIPA teknik humaniora & sosial hukum 15, rues Georges Clemencea 91405 Orsay Cedex 2, rue de la Liberte 93526 Saint Denis Cedex place du Marechal de Lattre de Tassigny 75775 Paris Cedex 16

Paris IX

Paris X Republique (Nanterre) Cedex

200, av. de la 92001 Nanterre

Paris XII Gaulle (Val de marne)

av.du General de 94010 Creteil Cedex

Paris XIII (Paris Nord)

Villa Lawrence 68, rue Montpensler BP 576 64010 Pau Cedex

Perpignan

av. de la Villeneuve 66205 Perpignan

Poiters

15, rue de Blossac

36

Perbandingan Sistem Pendidikan

ekonomi sastra & humaniora MIPA kedokteran farmasi teknik Reims hukum ekonomi sastra & humaniora kedokteran farmasi teknik hukum ekonomi kedokteran MIPA teknik sastra & humaniora teknik hukum ekonoomi sastra & humaniora kedokteran farmasi MIPA teknik hukum ekonomi sastra & humaniora kedokteran MIPA teknik kedokteran MIPA humaniora ekonomi Strasbourg II Descartes sastra & humaniora teknik

86034 Poister Cedex

23, rue Boulard 51100 Reims

Rennes I

2, rue du Thabor 35000 Rennes

Rennes II (Haut - Bretegne) Roouen

6 av.Geston Berger 35043 Rennes Cedex rue Thomas Becket 76130 Mont Saint Aignan

Saint - Etienne

34, rue Francis Buller 42023 Saint-Etienne Cedex

Strasbourg I (Louis Pasteur) Cedex

4, rue Blaise Pascal 67070 Strasbourg

22, rue Rene 67084 Strasbourg Cedex

37

Perbandingan Sistem Pendidikan

Strasbourg III edex

ekonomi jurnalistik & teknik infor teknik

place d Athenes 67084 Strasbourg

Toulouse I (Universite des Science Cedex Sociales) Toulouse II Vauquelon (Universite de Toulous l Cedex Mirail) Toulouse III (Universite Paul Sabatie) Cedex

ekonomi hukum

place Anatole France 31042 Toulouse

sastra & humaniora teknik

109 bis, rue 31058 Toulouse

MIPA kedokteran teknik

118, rute de Narbonne 310162 Toulouse

Toulon et Var

hukum ekonomi MIPA teknik hukum ekonomi sastra & humaniora kedokteran farmasi MIPA teknik hukum & sosial humaniora & seni Sains terapan teknik

Chateau Saint Michel 83130 La Garde

Tours

3, rue des Lanneurs 37041 Tours Cedex

Valenciennes

Le mont Houy 59326 Vallenciennes

38

Perbandingan Sistem Pendidikan

LAMPIRAN D BIDANG-BIDANG PENDIDIKAN PASCASARJANA DI PERGURUAN TINGGI PERANCIS

Bidang-bidang pendidikan yang akan diuraikan, kami golongkan berdasarkan acuan dari Kementrian Pendidikan Nasional Perancis. Bidang bidang ini dikelompokkan menjadi 9 bagian : 1. Pendidikan kesehatan : kedokteran, farmasi, odontologi, paramedikal 2. Pendidikan Sains : ilmu kedihupan (sciences de la vie) dan ilmu bumi (sciences de la terre) 3. Pendidikan ekonomi dan manajemen (gestion) 4. Pendidikan bahasa hidup (langues vivantes) 5. Pendidikan kesusateraan dan kesenian 6. Pendidikan filsafat, sosiologi dan psikologi ( sciences humines) 7. Pendidikan sejarah dan geografi (sciences humanies) 8. Pendidikan ilmu hukum dan politik 9. Pendidikan ilmu teknik (sciences de l ingenieur)

39

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

You might also like