You are on page 1of 11

1.

Bentuk-bentuk kenakalan remaja di Desa Siolip Kejahatan dan kenakalan prilaku remaja sebagai bagian dari kemerosotan moral tidaklah dapat dilepaskan dari konteks budaya

zamannya. Karena itu kenakalan remaja meruapakan peristiwa minimnya pembenaran anak-anak remaja terhadap norma-norma moral, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Mereka sangat terpengaruh oleh stimulasi sosial yang jahat sehingga mengakibatkan mereka rusak akhlaknya. Penyimpangan perilaku remaja yang dilakukan oleh remaja pada umumnya merupakan produk dari adanya peraturan-peraturan keras dari orang tua, anggota keluarga dan lingkungan terdekatnya dalam hal masyarakat sekitar tempat tinggal remaja tersebut. Hal ini bisa di perparah lagi dengan keinginan yag mengarah pada sifat negatif dan melawan arus yang tidak terkedali. Bentuk kenakalan yang dilakukan oleh Amin 15 tahun, termasuk kenakalan yang bersifat ringan sebagaimana diungkapkan sebagai berikut : penyimpangan prilaku merupakan suatu tindakan yang memiliki akibat hukum. Misalnya melakukan perkelahian dan kebut-kebutan dijalan. Adapun yang sering saya lakukan adalah kenakalan yang bersifat ringan misalnya : berbohong, bolos sekolah dan merokok.1 Bersadasarkan wawancara dengan Ria berumur 14 tahun, dia menjelaskan : kenakalan perilaku adalah penyimpangan yang dilakukan diluar norma-norma hukum, adapun bentuk kenakalan yang pernahs saya lakukan adalah : berbohong pada orang tua, jarang masuk sekolah, pacaran

Wawancara, Amin, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011

43

sampai larut malam. Tapi saya menyadari semua ini salah, dan saya sekarang mulai berhenti merokok karena dapat mengganggu kesehatan.2 Bentuk kenakalan yang dilakukan oleh Ilham 18 tahun, termasuk dalam kenakalan yang cukup berat, sebagaimana diungkapkan : Kenakalan adalah suatu tindakan yang merugikan orang lain dan juga melanggar aturan dan norma yang berlaku di masyarakat misalnya: mencuri, kebut-kebutan dijalan, minum-minuman keras. Bentuk kenakalan yang sering saya lakukan adalah merokok, minum-minuman keras, kebut-kebutan, dan tawuran. Sehingga saya sering dapat teguran dari para tokoh masyarakat karena mereka mengetahui perbuatan saya itu. Walaupun saya mengetahui dan mengerti bahwa perbuatan tersebut melanggar norma-norma yang ada namun untuk meninggalkan hal tersebut sangat sulit kare sudah menjadi kebiasaan.3 Berdasarkan wawancara dengan Tarmidzi berumur 16 tahun, dia menjelaskan bahwa : kenakalan merupakan perbuatan anti sosial yang mengakibatkan hukkum, seperti mencuri, mabuk-mabukan, narkoba, free sexs, tawuran dan lain-lain. Bentuk kenakalan yang pernah saya lakukan adalah mabuk-mabukan, tawuran dan berjudi.4 Berdasarkan wawancara dengan Arman berumur 20 tahun dia menjelasan bahwa : Kenakalan merupakan suatu tindakan yang mengrugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar kita, misalnya mencuri, mabuk-mabukan, membolos sekolah, seks bebas, kebut-kebutan dijalan dan berbohong. Kenakalan yang pernah saya lakukan adalah : bolos sekoah, merokok.5 Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada informan diatas dapat disimpulkan bahwa kenakalan yang dilakukan oleh Amin,
2

Wawancara, Ria, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011 Wawancara, Ilham, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011 Wawancara, Tarmidzi, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011 Wawancara, Arman, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011

44

Ria, merupakan kenakalan yang bersifat ringan, sedangkan penyimpangan yang dilakukan oleh Ilham, Tarmidzi dan Arman merupakan kenakalan yang cukup berat yang mana hal tersebut dapat membuat mereka berurusan dengan pihak berwajib. Adapun bentuk-bentuk kenakalan yang sering dilakuka oleh remaja di Desa Siolip Kabupaten Padang Lawas, adalah : 1. Kenakalan individu (individual deviation) Yang dimaksud dengan penyimpangan yang dilakukan seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. a. Berjudi Berdasarkan wawancara dengan Mandra menyatakan bahwa : biasanya penyimpangan yang aku lakukan itu berjudi kalau ada pertandinga bola atau pertandingan d tv atau juga kalo ada hiburan rakyat seperti ada yang nikahan dan yang punya hajat mengundang band untuk menghibur undangan.6 b. Mencuri Berdasarkan wawancara dengan Saputra menyatatakan bahwa : Biasanya kenakalan yang saya lakukan sering sekali mengambil uang ayah di dompet sampai akhirnya ketahuan dan kemudian saya dimarahi dan tidak dikasih uang, kenapa saya sperti itu ? karena teman-teman saya hidupnya mewah sedangkan saya juga ingi hidup seperti mereka yang selalu banyak uang.7 c. Merbohong

Wawancara, Arman, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011 Ibid

45

Berbohong bukan hal tabu yang sering dilakukan oleh para remaja, mereka beralasan bahwa : Dengan berbohong saya dapat menutupi masalah yang ada, sertas saya takut ketahuan atas kejadian buruk yang menimpa saat itu.8 d. Merokok Pada awalnya, saya merokok itu Cuma ingin coba-coba dan ikut-ikutan teman-teman. Saya merokok biasanya pada waktu jam istrirahat di belakag sekolah, atau biasanya di dalam kamar dengan mengunci pintu kamar terlebih dahulu tentunya. Dengan merokok saya beranggapan bahwa cowok yang merokok itu dianggap keren dan jantan disamping itu saya merasa keenakan dan kecanduan. Tiap harinya saya menghabiskan satu tepak rokok bahkan lebih. Sebenarnya sih saya pengen berhenti merokok tapi sulit sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihindari.9 e. Membolos saya sering sekali membolos sekolah karena saya bosan dengan guru-guru yang jahat, jadi kalo waktunya pelajaran matematika saya sering bolosnya. Padahal saya pernah kena hukuman gara-gara ketahuan bolos sekolah mampir diwarung copi.10 2. Penyimpangan kelompok (Group deviation) a. Perkelehian antar pelajar. b. Kebut-kebutan. c. Genk-genk yang membuat onar Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang dilakukan kelompok atau orang dan beraksi secara kolektif.
8 9

Syahroni Wawancara, Maralokot, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011 10 Ibid.

46

a. Perkelahian antar pelajar Remaja yang berkelahi biasanya didorong oleh keinginan untuk menunjukkan keberanian untuk menonjolkan kehebatannya. Yang menimbulkan para remaja desa Siolip ini berkelahi : Biasanya saya dan teman-teman saya berkelahi itu gara-gara dendam dengan kelompok lainnya karena dulu teman saya ada yang dikroyok dan akhirnya kelompok kita membalasnya.11 b. Kebut-kebutan biasanya saya kebut-kebutan kalau waktu pulang sekolah, karena teman-teman saya juga sering kebut-kebutan akhirnya aku ikutikutan. Saya senang dengan melakukan hal tersebut karena itu sebagian dari hobby saya, saya juga suka memodifikasi motor jadi motor saya sering dibuat untuk balapan.12

2. Faktor-Faktor Penyebab Problematika Kenakalan Remaja di Desa Siolip Suatu kenakalan pasti ada sebab. Berbicara mengenai

penyimpangan, maka hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya kenakalan perilaku remaja sangatlah komplek. Faktor yang mendorong anak untuk melakukan hal yang menyimpang biasanya dari faktor keluarga manakala orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak mengetahui perkembangan sianak. Sehingga si anak bisa melakukan hal-hal yang merugikan atau perbuatan yang tidak pernah ia coba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Selanjutnya dari faktor lingkungan dan teman-temannya sendiri dimana sianak ini akan selalu mengikuti apa yang ada dilingkungannya dan juga teman-teman mereka.13

11 12

Wawancara, Ilham, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011 Wawancara, Ilham, Siolip, Padang Lawas. Minggu 9 Oktober 2011 13 Wawancara, Sayuti Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011

47

Keterangan ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan Bapak Ishaq selaku tokoh masyarakat dan juga sebagai guru SMA :

kenakalan perilaku yang dilakukan oleh remaja biasanya dipicu karena kurangnya perhatian orang tua dan juga lingkungan di masyarakat atau teman-temannya juga sendiri. Sehingga remaja akan melakukan hal-hal menurut dia tidak pernah ia lakukan untuk menjadi pengalaman barunya.14 Faktor yang berasal dari keluarga seperti yang diungkapkan diatas adalah karena kurangnya kasih sayang orang tua (orang tua sibuk dengan pekerjaan dan masing-masing yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada pihak sekolah serta orang tua yang otoriter). Faktor yang berasal dari sekolah adalah karena kurangnya sarana dan prasana yang tersedia disekolahan, terbatasnya guru BP dan pengaruh dari teman. Sedangkan yang berasal dari masyarakat adalah pergaulan anak yang terlalu bebas baik dari masyarakat sekitar maupun dengan sekolah lain. Kurangya pendidikan agama berdampak pada remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan tempat remaja berada baik sekolah maupun masyarakat. Dengan pendidikan agama yang kuat remaja akan tetap bertahan ditengahtengah pergaulan sehari-hari juga tetap teguh pendirian menghadapi perkembangan zaman yang semakin mengglobal.15 B. Langkah-Langkah yang dilakukan Untuk Mengatasi problematika Kenakalan Remaja Sesuai dengan judul skiripsi ini yang mengambil lokasi disuatu desa, maka disini penulis mencoba untuk menguraikan tentang upaya-upaya yang

14 15

Wawancara, Ishaq Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011 Wawancara, Ishaq Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011

48

dilakukan oleh orang tua dan tokoh masyarakat Desa Siolip dalam menanggulagi kenakalan remaja. Orang tua merupakan orang pertama yang bertanggung jawab dalam menangani kenakalan remaja yang terjadi pada anaknya. Karena orang pertama yang lebih cepat tahu dari perubahan sikap si remaja tersebut adalah orang tua. Selain itu tokoh masyarakat juga turut bertanggung jawab dalam pembinaan-pembinaan nilai-nilai norma masyarakat. Sesuai dengan tujuannya untuk meminimalisir kenakalan serta tindakan kriminal atau penyimpangan perilaku masyarakat maka secara langsung menjadi tanggung jawab tokoh masyarakat untuk mencegah agar jangan sampai sifat penyimpangan perilaku remaja menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Orang tua dan Tokoh masyarakat dalam menanggulangi

penyimpangan perilaku remaja dilaksanakan dengan cara pengendalian sosial yang bersifat preventif (pencegahan), represif (penghambat), kuratif dan rehalibitasi. Bentuk pengendalian tersebut antara lain : 1. Upaya mengatasi tindak menyimpangan perilaku remaja dengan cara preventif (pencegahan) Dalam menanggulangi penyimpangan perilaku remaja para tokoh masyarakat terutama orang tua berkewajiban untuk melakukan langkah-langkah preventif yaitu: a. Pemberian pendidikan agama Pendidikan agama bisa dilakukan baik didalam rumah, disekolah maupun di pesantren sebagai pengembang, penyalur, pencegahan,

49

pegalaman sera berfungsi sebagai pengajaran. Dengan pemberian pendidikan agama remaja dapat atau bisa mengembangkan secara optimal keimaman dan ketakwaan kepada Allah Taala. Berdasarkan wawancara dengan bapak Ibrahim ia menjelaskan : Pendidikan agama sangatlah penting dalam menunjang perilaku anak terutama untuk menghidari penyimpangan perilaku remaja. Dalam membimbing anak, usaha yang saya terapkan dalam keluarga yaitu mengajak anak saya shalat berjamaah, mengajaji dirumah dan lain sebagainya, sedangkan diluar keluarga mengaji ditempat pengajian sehabis shalat maghrib setiap harinya dan serta mengikuti kegiatan keagamaan yang ada dilingkungan masyarakat seperti istighasah dan kegiatan lainnya.16 b. Meningkatkan efektifitas hubungan orang tua dan masyarakat Adapun hubungan orang tua dengan masyarakat dalam uapay menanggulangi penyimpangan perilaku anak; Selama ini untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja atau bahkan kriminalitas remaja yaitu dengan diadakannya acara-acara sosial, seperti gotong-royong, dibuatnya saran dan prasana olahraga. Sehingga para remaja bisa mengikuti kegiatan tanpa terkecuali.17 c. Mengadakan pembinaan melalui kegiatan kemasyarakatan Adapaun pembinaan melalui kegiatan kemasyarakat dalam upaya mengurangi tindakan kejatan remaja atau kriminalitas remaja adalah sebagai berikut : 1.Seni Al-Quran 2.Persatuan Naposo Nauli Bulung 3.Perkupulan olahraga seperti sepak bola, dan volly 4.Jamaah-jamaha 5.Memberikan anggaran rutin organisasi remaja 6.Bimbingan pembinaan pendidikan .18
16 17

Wawancara, Sayuti Siolip, Padang Lawas. Minggu 2 Oktober 2011 Wawancara, Abdullah Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011 18 Ibid

50

Berdasarkan wawancara dengan kepala desa Goloman menjelaskan bahwa : Dalam menanggulangi kenakalan remaja ini yang kita lakukan dengan cara mencegah dimana aparatur desa melakukan penyuluhan-penyuluhan disetiap tempat yang dianggap bisa menibulkan kenakalan remaja yang berujung ke tindak keriminal.19 2. Upaya menanggulangi kenakalan remaja dengan cara Represif (menghambat) Orang tua dan tokoh masyarakat harus bisa menyiasati agar remaja tidak melakukan kenakalan terlebih ketindak kriminal yang dapat merugikan siremaja itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya. Oleh karena itu orang tua dan tokoh masyarakat berkewajiban untuk menunjukkan jalan yang baik bagi remaja yang melakukan kenakalan. 1.Diberikan nasehat dan peringatan secara lisan adalah Cara kedua dalam menanggulangi kenakalan remaja yaitu dengan usaha represif (menghambat). Apabila usaha preventif atau diberi peringatan secara lisan tapi kok masih tidak berhasil maka kami menindaknya secara hukum dan bersifat formal atau orang remaja yang melakukan kenakalam/kriminalitas kejahatan adalah berupa sanksi bukan bersifat membalas, melainkan bersifat melindungi masyarakat dan mendidik remaja.20 2.Tokoh masyarakat mengadakan pendekatan kepada orang tua Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Goloman selaku kepala Desa Siolip menyatakan bahwa :

19 20

Wawancara, Goloman Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011 Wawancara, Goloman Hasibuan Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011

51

Tindakan untuk menghambat penyimpangan perilaku remaja dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat. Diruma atau dilingkungan keluarga para remaja harus lebih disiplin dan mentaati peraturan yang ada. Serta perhatian orang tua lebih ditingkatkan. Sedangkan disekolah para guru khususnya para wali kelas dan BP harus lebih aktif dan lebih memperhatikan kepada anak didiknya. Begitu juga dalam lingkungan masyarakat para remaja harus mentaati nilai norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.21 3.Mengadakan kerjasama dengan masyarakat lain Upaya ini cukup efektif dalam menghambat terjadinya

penyimpangan perilaku remaja yang berada dilingkungan masyarakat. harapan kami ingin kedepan jika sudah mempunyai anggaran da yang lebih kami akan mengadakan kegiatankegiatan kecil seperti kursus-kursus untuk para remaja sehingga anak-anak yang menganggur atau tidak sekolah bisa melakukan kegiatan tersebut.22

3. Upaya menanggulangi penyimpangan perilaku remaja dengan cara kuratif dan rehabilitasi Adalah memperbaiki perbuatan yang telah menyimpang, terutama individu yang melakukan perbuatan menyimpang. Upaya yang ditempuh oleh kepala desa dari wawancara penulis yaitu dengan cara memperluas pendidikan terutama pendidikan agama. Seseorang yang melakukan penyimpangan itu sedikit banyak disebabkan oleh kondisi mental dan jiwa diantaranya penyebab gangguan kejiwaan adalah rasa salah atau rasa berdosa. Anak yang terlanjur nakal, bersalah dan berbuat dosa kalau tidak ditolong mungkin akan semakin tenggelam dalam kenakalannya. Jadi disini pendidikan
21 22

Ibid Wawancara, Goloman Hasibuan Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011

52

agama sangatlah penting dalam menunjang perilaku remaja.23

23

Wawancara, Ibrahim Siolip, Padang Lawas. Jumat 7 Oktober 2011

53

You might also like