You are on page 1of 7

Sanitasi dan Hygiene Perusahaan a.

Sanitasi Lingkungan Pabrik Lingkungan pabrik mencakup seluruh wilayah di sekitar ruang produksi dan mempengaruhi proses produksi secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan pabrik meliputi kantor, jalan, gudang, taman, tempat ibadah dan lain-lain. Sanitasi lingkungan pabrik PG Madukismo dilakukan dengan menyediakan sarana dan tenaga kebersihan. Tenaga kebersihan mempunyai tugas untuk menyapu taman dan jalan, memotong dan menyirami rumput taman, dan membersihkan saluran air. b. Sanitasi Ruang Produksi Sanitasi peralatan produksi mencakup seluruh ruang tempat berlangsungnya proses produksi. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam sanitasi ruang produksi anatara lain konstruksi bangunan, lantai pabrik, drainase, dan fasilitas sanitasi. Konstruksi bangunan dan tata letak perlu diperhatikan karena konstruksi yang baik mempermudah sanitasi bangunan pabrik. Bangunan pabrik PG Madukismo agak sulit dibersihkan khususnya dinding bagian luar dan atap pabrik. Kesulitan pembersihan disebabkan oleh konstruksi bangunan pabrik yang tinggi dan belum dilengkapi dengan fasilitas khusus untuk pembersihan. Pembersihan pada lantai ruang produksi dilakukan setiap hari oleh tenaga kerja yang biasa disebut sebagai Karyawan Rupa-Rupa. Pembersihan ruang laboratorium selalu dilakukan setiap selesai proses analisa bahan. Sudut mati dinding juga diberikan untuk bejana proses. Sanitasi ruang produksi juga perlu didukung oleh ventilasi udara. Ventilasi diperlukan untuk pertukaran udara. Pergantian udara ini secara langsung membantu sanitasi ruang produksi. Pertukaran udara yang baik mampu membuang debu dari ruang produksi sehingga mempermudah sanitasi. Selain itu sirkulasi udara yang baik diperlukan untuk para karyawan yang bekerja. Ventilasi yang disediakan PG Madukismo telah cukup baik. Jendela telah tersedia disetiap sisi gedung sehingga panas, debu dari mesin dapat mengalir keluar, serta sirkulasi udara

berjalan baik. Fasilitas sanitasi lainnya antara lain ; air bersih, tempat sampah, dan toilet. c. Sanitasi Peralatan Produksi Sanitasi perlatan produksi perlu diperhatikan karena akan berpengaruh langsung pada proses produksi maupun produk yang dihasilkan. Peralatan produksi dipilih dengan desain yang mudah dirawat dan dibuat dari bahan tahan karat. Mesin penggiling didesain agar mudah dibersihkan dari ampas tebu. Bagian dasar penggiling dibuat dari plat tembaga dengan alas permukaan lebih halus serta dapat mencegah kontaminasi bakteri. Pipa untuk mengalirkan nira dibuat dari bahan tahan karat dan bagian belokan tidak dibuat siku sehingga tidak ada ampas yang mengendap pada pipa. Pembersihan mesin penggiling menggunakan sistem spray, antara lain Spray Steam dan Spray Desenfektan yang Food Grade. Pembersihan dengan Spray Steam atau Spray Uap pada mesin penggiling dilakukan setiap 2 jam sekali. Sanitasi evaporator dilakukan dengan pencucian evaporator secara bergilir. Pencucian dilakukan tiap hari pada shift siang. Pencucian menggunakan air soda (Caustic Soda) untuk mengikis kerak gula yang terbentuk pada dinding evaporator. Pencucian ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya endapan sehingga transfer panas antara nira dan uap lebih efisien. Begitu juga untuk pan masakan dan putaran. Pencucian dilakukan secara bergilir antara yang satu dengan yang lainnya. Proses pembersihan pada pan masakan biasa disebut dengan dikrengseng. Pada pan masakan pencucian selain bertujuan sebagai sanitasi juga bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa nira yang menempel agar tidak terjadi caramel yang dapat berpengaruh pada proses produksi. Pada proses pembersihan dilakukan penambahan susu kapur dimana selain berfungsi untuk sanitasi juga berfungsi sebagai pengaturan pH. Sedangkan pada stasiun puteran proses pembersihan menggunakan Spray Air atau Spray Steam. Pada talang getar gula proses pembersihan dilakukan dengan Spray Steam, selain bertujuan untuk sanitasi, juga bertujuan untuk mengurangi kadar air. Pada

talang getar diberikan tudung untuk melindungi butir gula dari debu yang ada di sekitar lingkungan.
d. Sanitasi Pekerja

Hygenitas pada produk pangan tentu harus sangat diperhatikan. Penggunaan masker, sarung tangan, sepatu karet, kacamata sebagai APD (Alat Pelindung Diri) diberikan pada pekerja. Selain untuk melindungi karyawan dari bahaya juga berfungsi untuk menjaga hygenitas produk. Penggunaan masker, khususnya diberikan untuk pekerja dibagian penggilingan untuk melindungi dari debu-debu sisa ampas giling tebu. Sarung tangan dan sepatu karet khususnya diberikan untuk pekerja yang berhubungan dengan nira dan blotong. Sarung tangan dan sepatu karet ini akan melindungi dari bahan yang masih panas, dan mencegah terjadinya slip. Kran-kran air sebagai tempat mencuci tangan juga disediakan di setiap sudut. Kebersihan pekerja harus diperhatikan setiap akan melakukan proses produksi, terutama untuk pekerja di bagian pengemasan yang langsung berhubungan dengan produk gula yang sudah jadi dan siap dikonsumsi. Para pekerja harus mencuci tangan sebelum melakukan pengemasan. Selain itu di ruang pengemas telah dilengkapi dengan alat pendingin udara (AC) yang akan menjaga sirkulasi udara dan debu dengan baik. Pelarangan merokok telah diterapkan di lingkungan PG Madukismo. Adanya pelarangan merokok, selain menjaga lingkungan tetap bersih dari asap rokok juga akan menjaga lingkungan dari bahaya ledakan yang dapat ditimbulkan karena terdapat banyak bahan-bahan kimia yang dapat meledak.
e. Sanitasi Limbah

Limbah sebagai salah satu hasil samping produksi yang dapat mengganggu lingkungan jika tidak dilakukan penanganan dan pengolahan dengan baik. Limbah utama yang dihasilkan pada produksi gula biasanya hanya berupa blotong sebagai limbah padatnya, dan tetes atau molase sebagai limbah cairnya. Blotong dan molase masih dapat dimanfaatkan lagi untuk pupuk dan sebagai bahan baku pembuatan MSG dan alcohol. Limbah cair sudah dikelola dengan baik. Jalur-jalur limbah sudah dibedakan antara limbah yang berpolutan, limbah yang terkontaminasi B3 dan air pendingin kondensor

(direcycle). Selain itu terdapat Koen yaitu bangunan kecil untuk menampung tetesan minyak yang bocor antara truk tangki minyak dengan drum-drum penyimpanan dan pipa. PG Madukismo telah mendapat peringkat Biru untuk Sertifikasi Proper (Program peringkat perusahaan tentang pengelolaan limbah lingkungan) yang berarti sudah bagus atau aman. Mesin dan Peralatan Produksi a. Stasiun Persiapan 1. Truk Stasiun persiapan bertugas menyipakan tebu yang akan digiling pada stasiun gilinga. Tebu dari tempat pemanenan menuju stasiun persiapan diangkut menggunakan truk, kecuali tebu yang berasal dari kebun sendiridiangkut langsung menggunakan lori.
2. Timbangan truk dan cane unloader

PG Madukismo memiliki 2 timbangan truk. Berat tebu yang diangkut truk adalah selisih truk kosong dengan truk bermuatan. Merk alat timbangan tebu adalah Berked. Daya Timbang dari timbangan ini sebesar 20.000 kg. Untuk memindahkan tebu tersebut ke lori digunakan 4800 ton tebu per hari. 3. Lori Tebu diangkut ke stasiun penggilingan menggunakan lori. Lori juga berfungsi sebagai alat penyimpan tebu sementara, karena tebu tersebut harus menunggu untuk digiling. PG madukismo memiliki 1061 buah lori dengan panjang 4,5 m tiap lori. Tiap 1 deret lori terdapat 20 lori yang digerakkan sebuah lokomotif. Lori mapu mengangkut tebu seberat 7 ton. Lori berjalan pada rel denagn panjang rel total 3100 ton. b. Stasiun Penggilingan
1. Crane (pengangkat tebu)

cane

unloader denagn kemampuan memindahkan tebu masing-masing sebesar

Pengangkat tebu berfungsi untuk mengangkat tebu dari lori dan menrauhnya pada meja tebu. Kapasitas pengangkat tebu adalah 5 ton sekali angkat. Waktu pemindahan tebu adalah 3 menit. 2. Meja tebu Meja tebu (cane table) berfungsi untuk mengatur pemasukan tebu ke cane carrier. PG Madukismo memiliki 2 meja tebu. Spesifikasi meja tebu anatar lain : tipe AWK 14672.66, dimensi tiap meja tebu adalah 6550 mm x 5550 mm, jumlah rantai 88 buah, putaran yang dihasilkan 1465 rpm, kecepatan putaran rantai yaitu 5 m/menit. Tiap meja tebu memiliki kapasitas 125 ton tebu/jam. Meja tebu menggunakan mesin dengan tegangan sebesar 380 volt, arus 25 A, dan daya sebesar 18,18 hp.
3. Cane carrier (krepyak)

Cane carrier (krepyak) berfungsi untuk mengangkut tebu dari meja tebu ke unigrator dan mengangkut tebu dari unigrator menuju mesin penggilingan I. PG Madukismo memiliki 3 krepyak yaitu krepyak 1 dan 2 untuk mengangkut tebu dari meja tebu ke unigrator dan krepyak 3 untuk menggangkut tebu dari unigrator ke gilingan I. Krepyak 1 dan 2 memiliki lebar 2,120 m panjang seluruh krepyak 35,500 m, tiap krepak dilengkapi dengan papan plat kayu jati yang berguna untuk mengangkut teb dengan dimensi 35mm x 140 mm x 2120 mm. Krepyak 1 dan 2 menggunakan motor listrik dengan tegangan 220/380 volt. Krepyak 3 memiliki lebar 2,115 m, panjang rantai 67,680 m dengan jumlah plat besi 440 buah. 4. Unigrator Unigrator berfungsi untuk mengecilkan ukuran tebu menjadi serpihan-serpihan kecil agar mempermudah proses pemerahan nira. Unigrator menggunakan prinsip pemukulan untuk mengecilkan ukuran tebu Spesifikasi unigrator yang dimiliki PG Madukismo yaitu merk unigrator MARK IV, jumlah hammer 56 buah, putaran normal 4500 rpm, putaran maksimal 5000 rpm. Unigrator menggunakan penggerak turbin uap dengan daya 1085 hp. 5. Gilingan

Mesin gilingan tebu berfungsi untuk memerah nirra dari serpihanserpihan tebu. PG Madukismo memiliki 5 gilingan yang tersusun seri. Setiap unit gilingan terdiri dari 3 buah rol yaitu rol atas, rol depan, rol belakang. Antar rol memiliki jarak cm untuk jalan masuk tebu. Unit gilingan PG Madukismo menggunakan penggerak berupa turbin uap dengan daya 500 hp.
6. Bagasse carrier (krepyak ampas)

Krepyak ampas berfung si untuk membawa ampas hasil pemerahan (bagasse) menuju stasiun pengketelan. Kapasitas alat ini 50 ton/jam. Krepyak ini memiliki dimensi 39 m x 1,18 m. Pada krepyak tersusun papan kayu yang akan mengangkut ampas ke pengketelan. Ukuran papan kayu yaitu 1,18 m x0,77 m. Krepyak menggunakan motor listrik dengan daya 41 hp dan kecepatan putaran 960 rpm. 7. Pompa air imbibisi Pompa air imbibisi ini berfungsi untuk memompa air imbibisi kegilingan 4 dan gilingan 5. Pompa ini menggunkan motor listrik dengan tegangan 380 volt, arus 8,6 A dan kecepatan putar 1420 rpm. PG Madukismo memiliki 3 buah pompa dengan kapasitas 16,7 liter/detik. Pompa ini menggunakan motor listrik dengan tegangan 380 volt, arus 38 A dengan kecepatan putaran 1420 rpm. 8. Saringan goyang Saringan goyang berfungsi untuk menyaring nira dari gilingan 1 dan 2. Saringan goyang memiliki dimensi 3m x 1,25m. Saringan goyang terbuat drai tembaga sehingga mencegah terjadinya inversi sukrosa karena keberadaan bakteri Leuconostoc mesentereodes. Goyangan dihasilkan dari motor listrik yang menggerakkan plat penyaring. 9. Bak nira mentah Jumlah bak nira mentah hanya satu, dengan kapasitas 280 hl. Bak ini dibuat dari tembaga dan berfungsi sebagai penampung nira.
10. DSM screen

DSM screen berfungsi untuk menyaring nira dari saringan goyang dengan ampas halus. DSM screen memiliki lebar 1,25m. DSM screen dilengkapi dengan saringan stainless steel pada bagian bawah. 11. Pompa nira Pompa nira berfungsi untuk menyalurkan nira dari DSM screen menuju timbangan nira. PG Madukismo memiliki pompa nira dengan merk KSB.ANS : 125.550. Kapasitas pompa nira ini adalah 175 m3/jam. Penggerak pompa nira menggunakan mesin listrik dengan putaran sebesar 1450 rpm dan tenaga 60 hp. c. Stasiun Pemurnian d. Stasiun Penguapan e. Stasiun Masakan f. Stasiun Puteran 1. Unit Puteran 2. Mixer Mixer berfungsi untuk melebur gula A dan C sebelum masuk ke puterasn SHS. alat ini dilengkapi dengan pengaduk g. Stasiun Penyelesaian 1. Talang goyang 1 dan 2 Merupakan jenis Grasshopper coveyor yang berfungsi untuk : 2. Elevator 3. Belt Conveyor 4. Silo mensortir gula yang berbentuk bongkahan dan yang berbentuk pasir memindahkan gula dari elevator ke conveyor

You might also like