You are on page 1of 14

FAZLUR RAHMAN: NEO-MODERNISME

A. Biografi Fazlur Rahman Ia dilahirkan pd 21 September 1919 di daerah barat laut Pakistan. Ia dibesarkan dalam keluarga yg bermadzhab Hanafi. Setelah tamat sekolah menengah, ia studi bidang sastra Arab di Departeman Ketimuran Universitas Punjab. Pada 1942, ia berhasil meraih gelar M.A. Pada 1946, ia studi doktoralnya ke Oxford University, dan berhasil meraih gelar doktor filsafat (1951). Pada masa ini, ia giat mempelajari bahasa2 Barat; ia menguasai bahasa Latin, Yunani, Inggris, Perancis, Jerman, Turki, Persia, Arab dan Urdu. Ia mengajar bbrp saat di Durham University, Inggris, kemudian menjabat sbg Associate Professor of Philosophy di Islamic Studies, McGill University.

B. Perkembangan Pemikiran: Pemikiran:


Periode I (dekade 1950-an) 1950 : mendapat gelar Ph.D di Oxford University, tentang Ibnu Sina 1952 : Terbit bukunya Avicennas Psychology 1950-1959 : kitab al-Nafs Avicennas De Anima 1958 : Prophecy in Islam: Philoshophy and Ortodoxy, disusun ketika mengajar di McGill dan Durkham University. Isi karya ini menaruh perhatian pada doktrin kenabian Arah pemikirannya: Religio-filosofis Islam. (Islam Historis)

Periode II: Dekade 1960-an


Rahman Kembali ke Pakistan Terjadi perubahan radikal dlm merumuskn kembali Islam utk merespon problem2 aktual dan kebutuhan muslim kontemporer Terlibat kontroversi Islam tradisionalis modernis Ia menulis buku Islam Methodology in History (1965),
buku ini bertujuan utk memperlihatkan; (i) evolusi historis perkembangan empat prinsip dasar pemikiran IslamAlQuran, Sunnah, Ijtihad dan Ijma; dan (ii) peran aktual prinsip2 ini dalam perkembangan sejarah Islam itu sendiri.

buku Islam, yg menyuguhkan--meminjam istilah Amin Abdullah--rekontruksi sistemik terhadap perkembangan Islam selama 14 abad. Buku ini boleh dibilang sbg advanced introduction ttg Islam.

Lanjutan

Sebagai direktur Lembaga Riset Islam dan Anggota Dewan Penasihat Ideologi Pemerintah Pakistan Periode ini belum merumuskan pemikiran yg sistematis

Periode III: 1970-an-akhir hayatnya


Rahman Menetap di Chicago
Karya2nya mencakup kajian keislaman yg bersifat historis dan normatif: - The Philoshopy of Mulla Sadra (1975) - Major Themes of the Quran (1980) - Islam and Modernity: Transformation of an Intelectual Tradition (1982)

Lanjutan.

Major Themes (tema2 pokok): Tuhan, Manusia sebagai individu, Manusia sebagai anggota masyarakat, alam semesta, kenabian dan wahyu, eskatologi, setan, kejahatan dan lahirnya masyarakat muslim Islam & Modernity : Sejarah Intelektual Pendidikan Karya2 Fazlur Rahman pd periode pertama bersifat kajian historis, pd periode kedua bersifat historis-interpretatif (normatif), maka pd periode ketiga lebih bersifat normatif murni. Pada periode awal dan kedua, ia belum secara terang2an mengaku terlibat langsung dalam arus pembaruan pemikiran Islam. Baru pada periode ketiga ia mengakui dirinya-- setelah membagi babakan pembaruan dalam dunia Islam-- sebagai juru bicara neomodernis.

C. Ide2 Pembaharuan:
1.  Bidang Politik Kenegaraan Tujuan negara Islam : Memelihara keagamaan dan integritas negara, menegakkan hukum, ketertiban, membangun negara yg memungkinkan setiap individu bisa merealisasikan potensinya Kepala eksekutif dipilih rakyat, kepala negara didampingi Majelis Legislatif (Majlis Syura Ijma) yg memiliki kehendak rakyat lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif Bentuk pemerintahan republik yg menjalankan demokrasi. Fazlur Rahman tidak menjelaskan secara detil bagaimana metode pemilihan langsung kepala negara dari bawah. Juga tidak merincikan syarat2 kepala negara. Ia juga tidak menjelaskan, mengapa sistem parlementer tidak cocok dengan Al Qur`an dan tidak pula menjelaskan apakah yang dimaksud pemerintah terpusat itu adalah sistem presidensil.

  

2. Bidang Pendidikan Sebagian besar rakyat Pakistan buta huruf Pengetahuan berakar pd observasi & eksperimentasi. Pengetahuan bersifat berkembang & dinamis. Pengetahuan seluruhnya organis 3.Metodologi Tafsir al-Quran Pendekatan historis untuk menemukan makna Al-Quran Pembedaan ketetapan legal dengan sasaran tujuan AlQur`an. Pemahaman dan penetapan sasaran al-Qur`an dengan memperhatikan latar sosiologisnya. 4. Ide2 lainnya, seperti riba &bunga bank, Al-Quran dan Sunnah, zakat, kehalalan binatang yang disembelih secara mekanis, Keluarga Berencana (KB), dan lainnya, telah meledakkan kontroversi2 berskala nasional yang berkepanjangan

Rahman membagi Gerakan Pembaruan kepada empat kategori :

1.Revivalisme pra modernis,lahir pd abad ke 18-19 di


Arabia (Ibn Abdul Wahhab), India dan Afrika. Gerakan ini muncul scr orisinal dari dunia Islam, bukan sbg reaksi terhdap barat. Ciri-ciri gerakan ini: (a) keprihatinan mendalam terhadap degenerasi sosio-moral umat Islam; (b) imbauan kembali kpd Islam yg sebenarnya, dg memberantas takhayul dll dan dg membuka dan melaksanakan ijtihad; (c) imbauan untuk membuang sikap fatalisme; dan (d) imbauan untuk melaksanakan pembaruan ini lewat jihad jika diperlukan.

2.Modernisme klasik (al-Afghani,Abduh dst, pd abad ke-19 dan awal abad ke-20, gerakan ini muncul karena keprihatinan atas kejumudan pemikiran Islam dan berusaha untuk memasukkan nilai-nilai modernisme barat ke dalam Islam. Jasa modernisme klasik ini adalah usahanya dalam menciptakan hubungan harmonis antara pranata2 barat dg tradisi Islam dalam kacamata Al-Quran dan sunnah.

3. Neorevivalisme (abad 20, Abu Ala alMaududi), ada kerindungan untuk menerapkan doktrin Islam yang mencakup segala aspek kehidupan manusia dalam konteks kemodernan. Pandangan ini mirip dengan basis pemikiran modernisme klasik. Namun karena sifatnya yang reaksioner, ingin membedakan dirinya dengan barat, gerakan ini cenderung menutup diri, apologetis.

4. Neo-Modernisme. Rahman mengaku dirinya sbg juru bicara gerakan neomodernis. Baginya, ada dua kelemahan mendasar modernisme klasik yg menyebabkan timbulnya reaksi dari neorevivalisme; (1), krn sifatnya yg kontroversialisapologetis terhdp barat, tidak mampu melakukan interpretasi yg sistematis dan menyeluruh terhdp Islam. Penafsiran terhdp Al-Quran lebih bersifat ad hoc dan parsial. (2), isu-isu yg diangkat berasal dari dan dalam dunia barat shg ada kesan kuat,mereka terbaratkan.

Neomodernisme harus mengembangkan sikap kritis,terhdp barat maupun terhdp khazanah klasik warisan Islam. Tugas yg paling mendasar adalah mengembangkan metodologi yang tepat dan logis utk mempelajari al-Quran guna mendptkan petunjuk bagi masa depannya.

Rahman ingin melakukan pengembangan metodologi yang sistematis dalam merekonstruksi Islam secara total, tuntas dan kritis terhadap warisan2 sejarah. Perbedaannya terletak pada Metodologi sistematis yang diajukan.

ALHAMDULILLAH TERIMA KASIH

You might also like