You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Latar belakang pembuatan makalah ini adalah bahwa disadari atau tidak bahasa indonesia merupakan salah satu komponen penting dan merupakan alat pemersatu bangsa indonesia yang terdiri dari berbagai keanekaragaman budaya yang tak terhitung jumlahnya. Namun demikian dari masa ke masa sepertinya bahasa indonesia yang merupakan hasil kerja keras pemuda pemuda pada zaman perjuangan kemerdakaan indonesia dahulu ini semakin terpinggirkan saja, terutama oleh generasi muda itu sendiri, padahal pada zaman perjuangan kemerdekaan justru para pemuda lah yang merintis dan memperjuangkan bahasa indonesia ini sebagai persatuan. Seperti yang banyak kita lihat sekarang ini sangat jarang generasi muda yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) dalam kehidupan sehari harinya, mereka bahkan sekarang ini lebih bangga dan enjoy istilahnya untuk memakai bahasa gaul atau bahasa asing agar di nilai sebagai generasi muda yang tidak ketinggalan jaman.

Untuk itulah makalah ini dibuat yaitu untuk meninjau kembali bahasa indonesia dan menemukan kembali kebanggaan generasi muda menggunakan bahasa indonesia. Agar tidak ada kesan generasi muda menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa yang usang sehingga hanya patut untuk sekedar dikenal tanpa adanya kesadaran untuk melestarikannya dengan cara menjaga eksistensi nya, dan salah satu wujud nyata dari upaya tersebut adalah menggunakannya dalam kehidupan sehari hari. Tentu saja ini bukan hal yang mudah karena memang sudah seperti pandangan umum bahwa bahasa indonesia adalah bahasa yang baku, resmi, dan formal sehingga kurang cocok digunakan dalam kehidupan sehari hari tetapi bila kita telah benar benar memahami serta mendalami sejarahnya maka sesungguhnya kita akan malu menjadi bagian dari negara indonesia ini tanpa menjunjung tinggi bahasa kita, bahasa indonesia. Maka marilah kita bersama sama menelaah kembali nilai dari bahasa

indonesia itu sendiri sebagai generasi muda yang peduli terhadap eksistensi bangsa dan sebagai pemikul beban sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai agent of change, dimana artinya sebagai agen perubahan tentu saja dalam hal ini perubahan ke arah yang lebih baik dan maju. Agar kita sebagai generasi muda juga tidak lupa diri akan siapa jati diri kita dan tidak kehilangan arah dan pegangan lalu menjadi sasaran empuk bagi budaya asing untuk masuk dan merubah jati diri kita yang sesungguhnya.

Dengan mengetahui dan memahami sejarah bahasa Indonesia seharusnya kita malu apabila tidak bangga dan justru enggan menggunakan bahasa Indonesia itu sendiri, bahkan nantinya kita akan menyesal jika suatu saat bahasa bahasa Indonesia diakui oleh bangsa lain. Jangan sampai usaha pemuda pendahulu kita sia sia begitu saja hanya karena kita malas melestarikan bahasa kita. Selain itu bahasa merupakan alat komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya yang peranannya sangat penting dan mencakup berbagai aspek dalam tiap segi kehidupan. Tanpa adanya bahasa kita tak kan mungkin dapat berkomunikasi, sehingga kehidupan pun tidak bisa berjalan dengan baik. Jadi bahasa merupakan sesuatu yang amat sangat penting dan mutlak kita perlukan.

1.2 PERMASALAHAN

1. Bagaimanakah sejarah bahasa Indonesia baik sebagai bahasa persatuan maupun

sebagai bahasa negara?


2. Sebagai apakah kedudukan bahasa Indonesia di mata bangsa Indonesia itu sendiri?

3. Apakah fungsi dari bahasa Indonesia?


4. Sejauh manakah eksistensi bahasa Indonesia di era globalisasi sekarang ini?

1.3 TUJUAN

1. Agar pembaca mengetahui tentang sejarah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

maupun sebagai bahasa negara.


2. Agar pembaca mengerti dan jelas tentang kedudukan bahasa Indonesia secara jelas di

mata bangsa Indonesia itu sendiri.


3. Agar pembaca memahami fungsi dari bahasa Indonesia secara garis besar terkait

dengan kedudukannya sebagai bahasa permersatu dan bahasa negara.


4. Agar pembaca dapat melihat sejauh manakah eksistensi bahasa Indonesia itu dalam

era globalisasi sekarang ini.

1.4 MANFAAT

Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah tergugahnya generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan juga sebagai bahasa negara untuk itu maka kita terutama sebagai generasi muda itu sendiri harusnya menjaga eksistensinya serta bangga akan bahasa Indonesia yang tak dapat tergantikan nilainya karena bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan bangsa yang harus kita jaga. Timbulnya minat dari generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia secara lebih dalam yang kemudian bisa memunculkan pandangan baru bahwa bahasa Indonesia bukan bahasa yang using dan ketinggalan jaman tetapi merupakan bahasa yang flexibel kaitannya dengan bisa dipakai dalam kehidupan ssehari hari bukan hanya dalam lingkup yang formal saja.

Salah satu manfaat terbesar belajar bahasa adalah untuk keperluan berkomunikasi. Kehidupan manusia tidak mungkin dilepaskan dari kegiatan berkomunikasi. Apa pun bidang kegiatan yang akan diterjuni seseorang, pastilah dia tidak bisa menghindar untuk tidak berkomunikasi. Apalagi di masa sekarang dan mendatang di mana alat-alat canggih untuk berkomunikasikomputer, ponsel, dan lain-laintentu akan semakin dahsyat dan menakjubkan

Salah satu kemampuan penting berkomunikasi adalah menampakkan pikiran. Agar pikiran yang ada di dalam benak seseorang menjadi jelas dan dapat dipahami seseorang, pikiran perlu ditampakkan dengan bantuan kata-kata. Memang, gagasan atau ide dapat ditampakkan tidak hanya lewat kata-kata. Gagasan dapat ditunjukkan lewat nyanyian (lagu), gambar atau lukisan, patung, konstruksi bangunan, dan banyak lagi yang lain.

Namun, pemahaman terhadap sebuah gagasan baru akan sangat efektif apabila gagasan tersebut dapat ditampakkan lewat kata-kata atau dibahasakan secara tertulis. Nah, anak-anak kita perlu memperkaya diri mereka dengan kata-kata apabila ingin menjadi manusia-manusia yang piawai dalam berkomunikasi, khususnya dalam menampakkan pikiran dan gagasannya. Hanya dengan memiliki kekayaan kata yang luar biasalah anak-anak kita akan dapat secara efektif enak dan lancar dalam berlomunikasi.

Apabila kekayaan kata yang dimiliki oleh anak-anak kita itu sangat berkualitas, mereka pun akan sangat terbantu dalam mengeluarkan pikiran dan gagasan mereka yang sangat berkualitas. Sebaliknya, apabila mereka miskin akan kata-kata, mereka akan mengalami kegagapan dalam berkomunikasisalah satunya adalah kesulitan dalam mengutarakan pendapat mereka Bagaimana caranya agar anak-anak kita dapat memiliki kekayaan akan kata-kata? Tidak ada cara lain yang dapat ditempuh oleh mereka kecuali dengan membaca. Membaca, oleh karena itu, sangat penting ditekankan dalam matapelajaran Bahasa Indonesia. Apabila matapelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dapat saja menjadikan anak-anak kita asyik dan akhirnya mencintai kegiatan membaca, tugas utama matapelajaran tersebut tercapai sudah.

Menurut riset ahli linguistik Dr. Stephen D. Krashenlewat bukunya yang mengagumkan, The Power of Reading: Insights from the Research (Libraries Unlimited, 1993) kemampuan menulis hanya dapat dibangun di dalam diri seseorang lewat kegiatan membaca. Kemudian, menurut psikolog-peneliti, Dr. James W. Pennebakerdalam bukunya yang berisi hasil-hasil kegiatan risetnya, Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions (The Guilford Press, 1990)menulis dapat membantu seseorang

untuk membuka diri, yaitu untuk mengeluarkan seluruh tekanan yang mendera pikiran seseorang.

Bahkan, secara tegas Dr. Pennebaker menunjukkan kepada para pembacanya bahwa kegiatan menulis dapat menghindarkan seseorang dari depresi. Tentu, untuk dapat menulis secara blak-blakan (opening up) ini, seseorang perlu menyimpan di dalam dirinya katakata yang sangat kaya dari buku penulis, Membacalah Agar Dirimu Mulia: Pesan dari Langit (MLC, 2008), merujuk ke penafsiran Muhammad Quraish Shihab atas Surah Al`Alaqkhususnya ayat ketiga yang berbunyi, iqra wa rabbukal-akrammembaca dapat mengantarkan si pembaca untuk meraih kemuliaan. Dan kemuliaan itu diberikan sendiri oleh Tuhan.

Kata al-akram yang berbentuk superlatif adalah satu-satunya ayat di dalam Al-Quran yang menyifati Tuhan dalam bentuk tersebut. Ini mengandung pengertian bahwa Tuhan dapat menganugerahkan puncak dari segala yang terpuji bagi setiap hamba-Nya, terutama dalam kaitannya dengan perintah membaca, demikian tulis Muhammad Quraish Shihab (lihat lebih lengkap dalam Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Penerbit Lentera Hati, Jakarta 2003, h.399

Agar kegiatan membaca dapat diselenggarakan dengan menyenangkan dan lancar, tentulah diperlukan bahan-bahan bacaan yang dapat membangkitkan semangat dan gairah membaca anak-anak kita ketika mereka belajar matapelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Semoga pada tahun 2009 ini semakin banyak bahan bacaan yang bergizi yang diperlukan oleh anak-anak kita untuk memperkaya diri mereka dengan kata-kata yang berkualitas sehingga mereka nanti dapat menampakkan diri-diri (pikiran dan gagasan) mereka yang berkualitas pula.

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 SEJARAH BAHASA INDONESIA Bahasa Melayu Kuno itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka pada tahun 924 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuno. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab dan bahasa-bahasa Eropa. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan

pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ada beberapa alas an mengapa yang dipilih untuk di angkat menjadi bahasa Indonesia adalah bahasa melayu bukan bahasa daerah lain di Indonesia yang cukup banyak pemakainya.Alasan itu adalah sebagai berikut : 1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia atau bahasa perhubungan, bahasa perdagangan. 2. Bahasa melayu sudah dikenal oleh banyak masyarakat,bahasa melayu sudah menyebar ke plosok nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam di Indonesia. 3. Sistem bahasa melayu sederhana mudah dipelajari karena tidak ada tingkatan dalam bahasa. 4. Bahasa melayu memiliki sifat terbuka untuk menerima pengaruh bahasa lain sehingga semakin berkembang dan kukuh keberadaannya. 5. Suku suku di Indonesia dengan suka rela menerima bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia kemudian menjadi bahasa nasional 6. Bahasa melayu mempunyai kesangupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti luas. Sebagai bukti bahwa bahasa melayu telaah dipakai sebagai bahasa perhubungan yaitu ditemukannya berbagai prasasti yang menggunakan bahasa melayu kuno. Secara resmi bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia tercatat dalam teks sumpah pemuda sebagai hasil kongres pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Karena itulah mulai saat itu bahasa Indonesia tercatat sebagai bahasa persatuan. Lalu setelah bangsa Indonesia merdeka bahasa Indonesia di kukuhkan sebagai bahasa negara seperti yang tertuang dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36. Berbagai peristiwa mengiringi bahasa Indonesia baik dalam kedudukannya sebagai bahasa persatuan ataupun sebagai bahasa negara. Peristiwa peristiwa tersebut antara lain :

1. Lahirnya ejaan resmi bahasa melayu. 2. Berdirinya taman bacaan rakyat tahun 1908. 3. Terselengaranya kongres pemuda tahun 1928. 4. Terbitnya majalah Poejangga Baru tahun 1933. 5. Di tandatanginya UUD 1945. 6. Lahirnya ejaan republic. 7. Lahirnya ejaan yang di sempurnaan. 8. Ditetapkannya pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang di sempurnakan dan pedoman umum pembentukan istilah. Selain itu juga diadakan kongres bahasa Indonesia secara rutin. Setiap 5 tahun sekali yaitu : 1. Kongres Bahasa Indonesia I Solo 25 sampai 28 juni 1938. 2. Kongres Bahasa Indonesia II Medan 28 oktober sampai 2 november 1954. 3. Kongres Bahasa Indonesia III Jakarta 28 oktober sampai 2 november 1978. 4. Kongres Bahasa Indonesia IV Jakarta 21 sampai 26 november 1983 5. Kongres Bahasa Indonesia V Jakarta 28 oktober sampai 3 november 1988 6. Kongres Bahasa Indonesia VI Jakarta 28 oktober sampai 2 november 1993 7. Kongres Bahasa Indonesia VII Jakarta 26 sampai 30 oktober 1998 8. Kongres Bahasa Indonesia VII Diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14-17 Oktober 2003 9. Kongres Bahasa Indonesia IX Diselenggarakan di Jakarta tanggal 28 Oktobeer sampai 1 November 2008.

2.2 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Ini sesuai dengan butir ketiga sumpah pemuda. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang kedudukannya berada di atas bahasa bahasa daerah lainnya di seluruh nusantara. Kedudukan yang kedua adalah sebagai bahasa negara. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam undang undang dasar 1945 bab XV pasal 36 mengenai kedudukan bahasa Indonesia. Sebagai bahasa negara bahasa Indonesia memiliki peran sebagai bahasa resmi kenegaraan. 2.3 FUNGSI BAHASA INDONESIA Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebanggaan kebangsaan. 2. Lambang identitas nasional. 3. Alat perhubungan antar warga, antar daerah, antar budaya. 4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa ke dalam

kesatuan kebangsaan Indonesia. Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia. Melalui nilai itu pula bangsa Indonesia terasah rasa kebangsaannya. Dengan fungsi kebanggaan ini pula diharapkan segenap anak bangsa mau menjaga, memelihara, dan mengembangkan bahasa Indonesia. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita harapkan mampu mewakili jati diri bangsa Indonesia. Selain bahasa indonesia kita juga memiliki lambang identitas nasional yang lain yaitu bendera dan garuda pancasila, melalui fungsi ini kita diharapkan mampu menjaga bahasa Indonesia yang beridebtitas sehingga tidak larut dengan pengaruh yang dating dari luar, meskipun juga tidak harus menutup diri. Fungsi yang ketiga adalah sebagai bahasa nasional, yaitu alat perhubungan antar suku bangsa. Karena masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai suku yang berbeda beda bahasanya. Maka akan sangat sulit untuk berkomunikasi kecuali ada satu bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia. Fungsi yang keempat adalah bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu. Kondisi dari bangsa Indonesia yang tersusun dari berbagai keanekaragaman sangat lah

rawan akan perpecahan, oleh karwena itu dibutuhkan sutu perekat agar bangsa ini tetap bersatu. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara , bahasa Indonesia memiliki 4 fungsi yaitu:
1. Sebagai bahasa yang digunakan dalam peristiwa

kenegaraan, dipakai

dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan.


2. Sebagai bahasa pengantar di lembaga lembaga pendidikan , digunakan

oleh guru dan siswa atau pelaku pendidikan lain dalam lembaga pendidikan.
3. Sebagai alat perhubungan tingkat nasional, digunakan dalam perhubungan

dalam segala kepentingan tingkat nasional.


4. Sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, danm

teknologi, digunakan untuk pengembangan kebudayaan bahasa Indonesia memiliki identitas tersendiri yang berbeda dengan bahasa- bahasa daerah, juga untuk menyatakan nilai sosbud yang kita miliki. 2.4 EKSISTENSI BAHASA INDONESIA Eksistensi suatu bahasa bisa dilihat dari masih digunakannya bahasa itu sampai sekarang oleh segala lapisan masyarakat. Bila dilihat secara sekilas eksistensi bahasa Indonesia sendiri kian memudar di kalangan generasi muda khususnya, ironisnya generasi muda inilah yang sesungguhnya diharapkan menjaga kelanggengan bahasa Indonesia sebab generasi muda lah yang masih punya banyak waktu untuk berkarya, mempelajari berbagai hal, serta member kontribusi pada bangsa ini. Namun kadang kala kita temui justru generasi muda kita telah terpuruk sehingga tidak dapat diharapkan lagi. Upaya untuk mencegah semakin tidak eksisnya bahasa Indonesia memang bukan sepenuhnya tanggung jawab generasi muda saja tetapi juga perlu adanya bimbingan, arahan, serta dorongan dari berbagai pihak yang mengaku masih peduli dengan nasib kelangsungan bahasa kita. Upaya ini bisa dilakukan dengan cara misalnya ;
1. Mengadakan lomba penulisan karya ilmiah, lomba puisi bertemakan

bahasa Indonesia,

2. penyertaan mata kuliah bahasa Indonesia dalam kurikulum tiap tingkat pendidikan. 3. P embukaan jurusan bahasa di sekolah menengah atas 4. Peningkatan fasilitas di berbagai bidang yang menyangkut bahasa. 5. Penggunaan bahasa Indonesia sejak dini dalam kehidupan sehari hari 6. Pembuatan film tentang sejarah bahasa Indonesia.

BAB III PENUTUP

3.1 SIMPULAN Dari pembuatan makalah ini bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 3.2 SARAN Adapun saran saran yang bisa digunakan yaitu: 1. Perlu adanya upaya pelestarian bahasa Indonesia yang nyata 2. Generasi muda harus ditingkatkan kepeduliannya terhadap bahasa Indonesia 3. Penggunaan bahasa Indonesia sejak dini dalam kehidupan sehari hari. 4. Peningkatan fasilitas yang mendukung kegiatan berbahasa Indonesia yang baik 5. Mengadakan berbagai lomba dengan tema bahasa Indonesia. dengan tema bahasa Bahasa merupakan alat komunikasi yang amat penting Bahasa Indonesia perlu dijaga dan dilestarikan Fungsi bahasa Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu fungsi sebagai bahasa Kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pemersatu dan Eksistensi bahasa Indonesia mulai memudar Bahasa Indonesia diangkat dari bahasa melayu kuno.

pemersatu dan fungsi sebagai bahasa negara bahasa negara

You might also like