You are on page 1of 3

Macam-macam Nilai Sosial

Membeli makanan untuk kebutuhan fisik. Nilai sosial adalah nilai yang dianggap baik, penting oleh sebagian besar individu dan berbentuk abstrak. Menurut Prof. Dr Notonegoro S.H, nilai sosial terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu : 1. Nilai Material, Yaitu usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan fisiknya, misalnya orang yang ingin memenuhi kehutuhan fisiknya dengan makan, maka orang itu berusaha membeli makanan dengan harga tertentu.

Pekerja di kantor sedang bekerja menggunakan komputer. 2. Nilai vital, Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya: Seseorang yang bekerja menggunakan komputer. Dengan sistem komputerisasi maka akan memudahkan seseorang dalam system input data.

Pekerja di kantor sedang bekerja menggunakan komputer. 2. Nilai vital, Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya: Seseorang yang bekerja menggunakan komputer. Dengan sistem komputerisasi maka akan memudahkan seseorang dalam system input data.

Demonstrasi reformasi Indonesia di gedung MPR. Nilai sosial berdasarkan cirinya dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Nilai dominan, yaitu nilai sosial yang dianggap paling penting apabila dibandingkan dengan nilai sosial lainnya. Penilaian ukuran dominan tidaknya suatu nilai sosial diukur dengan empat kriteria seperti yang tertulis di bawah ini. a. Kuantitas atau banyaknya orang yang mengambil atau menganut nilainilai tersebut. Contoh : Ada gerakan reformasi oleh sebagaian besar warga masyarakat Indonesia pada hampir semua bidang kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial dan hukum. b. Masa waktu atau berapa lama nilai tersebut digunakan. Contoh : Pada budaya Jawa, sejak masaNegara-negara kerajaan di Indonesia terdapat posisi sosial perempuan ada di bawah laki-laki. Sampai sekarang nilai sosial tersebut masih ada yang mempertahankan , meski sudah banyak yang menganut persamaan gender.

Suasana antri membeli tiket bis untuk pulang kampung. c. Usaha yang tinggi atau rendah dari seseorang untuk memperlakukan nilai sosial kebersamaan dan persaudaraan. Contoh : Untuk mendapatkan tiket kendaraan pulang kampung pada saat menjelang lebaran, Orang-orang Indonesia pada umumnya selalu berupaya untuk bisa mudik demi hidup berkumpul bersama saudara sekampung walaupun hanya sehari atau dua hari saja.

Prestise atau gengsi atau kedudukan dari orang-orang yang menggunakan nilai tersebut di mayarakat. Contoh : Mempunyai mobil dengan merek tertentu seakan lebih bernilai daripada merek yang lainnya. 2. Nilai internalisasi ( nilai mendarah daging), yaitu suatu nilai yang telah menjadi bagian dari kepribadian seseorang. Hal ini akhirnya sudah menjadi kebiasaan sejak masih kecil sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lain lagi (bawah sadar). Contoh: Seorang bapak yang terlihat sedih karena hanya dapat membelikan nasi tanpa lauk-pauk untuk keluarganya.

d.

You might also like